Setelah mengalami kecelakaan, Carla di nyatakan koma.
Namun gelang pemberian seorang nenek misterius membawa jiwanya berkelana dan masuk ke dalam tubuh seorang istri dari seorang pangeran yang mati di bunuh.
Dengan gelang itu juga, Carla mendapatkan bantuan untuk menolong orang-orang yang dalam kesulitan di masa itu.
Bagaimana kisah selanjutnya? Bisakah Carla kembali ke tubuh aslinya? Penasaran? Baca yuk!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 22
Carla memanggil ketua desa untuk menyiapkan sebuah lumbung tempat penyimpanan bahan makanan.
Dengan cepat ketua desa mengiyakan nya. Walau pun mereka bingung dari mana Carla mendapatkan bahan makanan tersebut, namun jawaban Carla bikin mereka tidak berani bertanya lagi.
"Putri, dari mana Anda mendapatkan semua bahan makanan ini?" tanya ketua desa.
Sebenarnya pangeran juga ingin bertanya, namun pertanyaan itu sudah lebih dulu di lontarkan oleh ketua desa.
"Itu tidak penting Paman, yang penting semua rakyat bisa makan dan hidup dengan damai. Aku harap Paman amanah dalam memimpin desa ini," jawab Carla.
Pangeran tersenyum, walau pun tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan, namun ia bangga dengan putri Hui Ying yang ternyata memiliki sikap dan hati yang tulus.
"Oh ya Paman, aku juga menyediakan benih tanaman yang nantinya bisa di tanam. Agar kedepannya desa ini bisa makmur," tambah Carla.
"Terima kasih putri, terima kasih. Pangeran sangat beruntung memiliki Anda," ucap ketua desa.
Kemudian ketua desa dan warga lainnya pun berlutut di depan Carla dan pangeran juga pengawalnya.
Carla yang merasa tidak enak pun meminta mereka untuk segera berdiri. Carla tidak ingin orang menghormatinya dengan cara berlutut seperti itu. Apalagi mereka lebih tua darinya.
"Cukup saudara-saudara sekalian, bangunlah. Aku bukan siapa-siapa yang harus kalian perlakukan seperti itu," ucap Carla.
"Tapi putri penyelamat kami," ucap mereka secara bersamaan.
"Aku hanya melakukan tugasku sebagai seorang dokter," ujar Carla.
"Bangunlah kalian," ucap pangeran.
Mereka pun akhirnya bangun dan kembali mengucapkan terima kasih kepada Carla dan pangeran.
Mereka akhirnya membubarkan diri dan kembali ke kediaman masing-masing. Carla dan yang lainnya juga ingin istirahat.
"Aku tidak tahu jika kamu adalah seorang dokter. Sejak kapan?" tanya pangeran.
"Pangeran tidak kenal aku dengan baik, jadi wajar saja jika pangeran tidak tahu," jawab Carla.
"Tapi bahan makanan itu dan obat-obatan itu dari mana? Aku tidak melihat kamu membawa apapun?" tanya pangeran.
"Sepertinya aku tidak perlu merahasiakan ini lagi," batin Carla.
Carla pun menceritakan asal usul dirinya yang datang dari abad ke 21. Carla juga mengatakan jika dirinya bukan Hui Ying yang asli.
Walau pun masih bingung, pangeran tetap mencerna cerita Carla. Antara percaya dan tidak, namun itulah kenyataannya.
"Begitulah, mungkin aku sudah di takdir kan untuk membantu. Dan dengan gelang ini, semua urusan bisa di permudahkan," kata Carla.
Pangeran terdiam, ia mengingat kembali perubahan yang terjadi pada diri Hui Ying. Namun begitulah, antara percaya dan tidak.
"Bagaimana bisa?" tanyanya.
Carla hanya tersenyum, lalu meminta pangeran untuk kembali ke tempatnya. Karena dia dan Xio Li ingin istirahat.
Pangeran pun menurut saja dan kembali ke tempatnya untuk beristirahat. Pangeran berbaring dan kembali merenung apa yang di ceritakan oleh Carla.
"Jadi aku harus memanggil nya apa? Dia bilang namanya Carla, seorang dokter dari zaman modern. Seperti apa zaman modern itu?" batin pangeran.
"Pangeran, saya mendapat kabar bahwa selir Hui Lin dan nyonya Dai Lu kabur dari penjara," lapor pengawal lalu menyerahkan selembar kertas yang di bawa oleh burung merpati.
"Bagaimana bisa? Bukannya sudah di jaga dengan ketat?" tanya pangeran.
"Ada seseorang yang menolongnya dan membawanya kabur. Penjaga semuanya terbunuh," jawab pengawal sambil menunduk.
Jian Chen meremas kuat kertas yang tadi di bacanya. Jadi ia memutuskan untuk kembali malam ini juga.
Pangeran mengetuk pintu tempat Carla dan Xio Li menginap. Carla yang hendak memejamkan matanya pun kembali terbangun.
"Ada apa pangeran?" tanya Carla.
"Hui Lin dan ibunya kabur dari penjara, ada seseorang yang membantunya," jawab pangeran. Carla terdiam, dia sebenarnya tidak tahu mau bilang apa?
"Aku harus segera kembali malam ini juga," kata pangeran menambahkan.
"Jangan! Tidak ada gunanya kembali malam ini juga. Sebaiknya besok saja akan lebih aman," ujar Carla.
"Tapi ...."
"Percaya padaku, jika pangeran kembali malam ini juga, aku yakin jika ini hanyalah sebuah jebakan," ucap Carla memotong ucapan pangeran.
"Benar pangeran, saya juga merasa begitu," sela pengawal.
Pangeran akhirnya menurut dan kembali ketempat nya untuk beristirahat. Walau pun merasa tidak tenang, namun ia kembali berpikir jika yang di katakan Carla ada benarnya.
Karena sudah mengantuk, akhirnya pangeran pun tertidur. Hingga pagi menjelang,pangeran pun pamit pulang lebih dulu.
Sementara Carla dan Xio Li masih menunggu beberapa hari lagi di sini. Karena Carla ingin memastikan jika mereka semua benar-benar sembuh.
Pangeran bersama pengawal setianya pun kembali ke istana. Dan beberapa pengawal lainnya tetap di sini menjaga Carla.
Kuda yang pangeran tunggangi pun berlari kencang agar bisa secepatnya sampai ke istana.
Sepanjang perjalanan, pangeran tidak mengalami hambatan sedikitpun dan akhirnya tiba di istana dengan selamat.
Pangeran langsung menghadap kaisar, sedangkan pengawalnya menunggu di luar istana.
"Salam Yang Mulia Kaisar," ucap pangeran dengan menunduk hormat.
"Bangunlah, kenapa kamu kembali? Apa urusannya di sana sudah selesai?" tanya Kaisar.
"Saya dengar Hui Lin dan nyonya Dai Lu di bawa kabur dari penjara, jadi saya kembali ke sini," jawab pangeran.
"Pangeran pertama sudah mengurusnya, jadi kamu tidak perlu khawatir. Sekarang aku mengerti kenapa kalian tidak mengizinkan pangeran ketiga untuk ikut gabung. Ternyata dia adalah pengkhianat!"
"Jadi Ayahanda sudah tahu?"
"Hmmm, setelah kalian bilang begitu, aku meminta jendral Zhang untuk menyelidikinya. Dan ternyata sangat mengejutkan, pangeran ketiga bergabung dengan raja Jiang Zhi."
Pangeran mengangguk, ia sudah tahu itu. Namun ia tidak cukup bukti untuk membuktikan ini semua.
Sekarang kaisar sudah tahu dan memerintahkan pangeran pertama untuk menangkapnya.
Kaisar semakin yakin untuk mengangkat pangeran kedua sebagai kaisar di masa depan.
"Persiapkan dirimu, suatu saat aku mengangkat mu menjadi pengganti ku," kata kaisar.
"Tapi Ayahanda, bagaimana dengan kakak? Bukankah beliau putra pertama?" tanya pangeran.
"Kakakmu tidak haus kekuasaan, aku sudah berbincang dengannya sejak dulu. Dia tidak masalah siapa pun yang ku tunjuk menjadi pengganti ku. Lagipula kamu adalah putra sah dari kerajaan ini," jawab kaisar.
Pangeran pertama dan pangeran kedua seumuran, mereka terlahir hanya selisih dua hari saja. Sedangkan pangeran ketiga lebih muda setahun dari pangeran pertama dan kedua.
"Sekarang kembalilah ke desa itu. Pastikan rakyat di sana benar-benar sudah sembuh," kata kaisar.
Permaisuri datang saat mendengar putranya datang. Permaisuri langsung memeluk putranya.
"Kamu baik-baik saja, kan Nak?" tanyanya.
"Baik ibu permaisuri," jawab pangeran.
"Baru beberapa hari tidak melihatmu, kamu terlihat kurus. Ada apa?"
Pangeran tersenyum lalu menggeleng. Kemudian ia mengatakan jika akhir-akhir ini ia tidak tidur dengan baik. Karena banyak permasalahan yang perlu di selesaikan.
Pangeran pun berpamitan dan akan kembali ke desa untuk menemani putri Hui Ying. Kaisar dan permaisuri yang mengangguk saja.
ngeklik iklan sllu pembernya blng...
"iklan tidak tersedia,coba lagi nanti"
padahal sdh 4 hari begini🤔🤔
apa dia hui lin