Alesia seorang gadis remaja yang baru saja merayakan hari jadinya ya Ke Delapan belas tahun bersama teman - temannya di sebuah bar ternama.
Tidak sengaja terbentur kursi saat tersandung dan langsung tak sadarkan diri.
Setelah beberapa saat alexia sadar dan perlahan membuka matanya.
Dan sangat terkejut setelah melihat sekeliling, karena setelah ia membuka matanya dia sudah berada di rumah sakit.
Yang lebih mengejutkan lagi saat dia tak sengaja melihat kalender yang ada di ruangan itu.
" Apa dua ribu dua puluh lima, bukanlah masih tahun dua ribu dua puluh yang benar saja masa aku pingsan selama itu "
penasaran dengan kisahnya yuk langsung mampir saja
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama putri01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
Keesokan paginya, sementara Brian Xia dan putra mereka sedang asik berlibur.
Di tempat lain Bu Rita, Nella, Lila, dan Dimas sudah bersiap menuju ke rumah Brian untuk melakukan rencana yang sudah bu Rita rencanakan.
" Mana minumannya Lila sudah kamu bawa ? " tanya bu Rita bersiap berangkat.
" Sudah ma, ini minumannya " sahut Lila memperlihatkan air yang sudah di masukan ke dalam sebuah botol.
" Bagus, ayo kita pergi sekarang mama sudah tidak sabar membalas semua ini pada perempuan kampung itu " bu Rita dengan semangatnya.
" Ayo ma " langsung saja Lila menyetujuinya.
Kemudian ibu dan anak itu langsung saja tancap gas menggunakan mobil menuju ke rumah Brian.
Sedangkan Nella dan Dimas juga ikut berangkat dengan mobil yang berbeda, mereka sama - sama menuju ke rumah Brian berencana untuk kembali menyakiti Xia, dan Dimas akan kembali berlaga jadi pahlawan untuk Xia agar kembali mendapat simpatik dari Xia.
Sesampainya di rumah Brian langsung saja bu Rita dan Lila masuk, sedangkan Nella dan Dimas tetap menunggu di luar pagar karena tidak di perbolehkan masuk oleh keamanan atas perintah Brian.
Sesampainya di depan rumah langsung saja ibu dan anak itu masuk kedalam rumah Brian dengan gaya angkuhnya.
" Dimana perempuan kampung itu bi? " tanya bu Rita langsung.
Semua yang bekerja di rumah Brian tahu bagaimana perlakuan bu Rita pada nyonya mereka, tapi mereka tidak bisa berbuat apa-apa karena di ancam bu Rita.
Kata bu Rita kalau ada yang berani melapor pada Brian tentang apa saja yang sudah ia lakukan terhadap Xia, maka bu Rita tidak akan melepaskan mereka, maka dari itu tidak ada satupun yang berani mengadukan semuanya.
" Nyonya mengajak tuan muda kecil jalan - jalan ke pusat perbelanjaan nyonya besar " jawab bibi pelayanan itu, karena begitu yang Brian perintahkan padanya, kalau ibu dan adiknya datang mencari mereka.
" Apa, hebat juga dia sekarang, berani jalan - jalan menghabiskan uang anakku, tidak tahu diri sama sekali " Bertambah kesal bu Rita saat ini.
" Benar, kurang ajar sekali perempuan itu, ya sudah kita tunggu saja ma, sampai dia berani pulang kita habisi dia, berani - beraninya menghabiskan uang kak Brian " ucap Lila juga tak kalah kesalnya.
" Kalau begitu bibi kembali kebelakang nyonya besar nona " pamit pelayanan itu.
" Baiklah bi, Oh ya sekalian buatkan kami jus " perintah bu Rita sambil menunggu target mereka pulang.
" Baik nyonya besar tunggu sebentar " langsung saja pelayanan itu menunju dapur mengambilkan minuman untuk ibu dan adik majikannya itu.
Dan dengan sabarnya kedua wanita beda usia itu menunggu Xia pulang untuk melaksanakan rencana mereka.
Sedangkan di depan rumah tepatnya di muka pagar Nella dan Dimas sampai bosan menunggu bu Rita memanggil mereka berdua tapi tak kunjung menyuruh mereka masuk juga, dan sungguh membuat keduanya sangat kesal bercampur bosan sudah di buat menunggu.
Saking tidak sabarnya langsung saja Nella menghubungi bu Rita.
" Halo tante, bagaimana apa kami sudah bisa masuk sekarang? " tanya Nella yang sudah sangat tidak sabar ikut menyiksa Xia.
" Halo Nella, perempuan kampung itu tidak ada di rumah sekarang, jadi tunggu saja dulu " jawab bu Rita di telpon itu.
" Memangnya kemana perempuan sialan itu tante? " tanya Nella lagi
" Kata pelayanan sekarang dia sedang jalan - jalan ke pusat perbelanjaan bersama Rafa, kurang ajar sekali kan dia, berani sekali menghabiskan uang Brian " ucap bu Rita lagi dengan kesalnya.
"Apa, enak sekali perempuan itu, awas dia nanti akan ku berikan pelajaran agar sadar diri dia itu sangat tidak pantas menggunakan uang milik Brian " Nella tak kalah kesal sekaligus bercampur iri dengki terhadap Xia.
" Maka dari itu, kita tunggu saja wanita itu pulang, baru kita siksa dia " ucap bu Rita lagi.
" Baiklah tante kami akan sabar menunggu " ucap Nella lagi.
Kemudian Nella mengakhiri telponnya.
Dan bu Rita juga kembali ke posisinya semula bersantai menunggu targetnya pulang.
_______
Sedangkan yang di tunggu saat ini sedang menikmati liburannya bersama suami dan anak semata wayang mereka.
Sambil menikmati pantai mereka bertamasya bersama, mereka nikmati semuanya setelah itu baru Brian melakukan bisnisnya sekalian sambil liburan bersama keluarganya.
" Apa mereka akan kerumah untuk mencariku seperti biasa yang mereka lakukan ya Brian " tanya Xia sambil duduk santai di atas kursi menghadap Laut.
Begitu juga dengan Brian dan Rafa yang juga sama bersantai berjemur di pantai itu.
" Tentu saja, tapi sudah ku perintahkan semua pelayanan dan keamanan untuk tidak mengatakan tentang keberadaan mu dan Rafa sekarang, ku suruh mereka memberikan alasan apapun untuk mengecoh mereka agar tidak mengatakan sebenarnya. " sahut Brian sudah antisipasi terlebih dahulu.
" Hahaha... yang ampun Brian, ternyata kamu tidak tanggung - tanggung ya ngeprank mereka. " ucap Xia tidak sampai terpikir ke sana.
" Tentu saja, karena begitu kan yang sering mereka lakukan kalau aku tidak ada, jadi sekalian saja di beri pelajaran " Brian tidak akan mengulangi kesalahan yang sama seperti sebelumnya.
Karena sekarang Brian sudah mengetahui bagaimana yang terjadi di belakangnya, makanya Brian tidak membiarkan lagi ibu dan adiknya melakukan semua itu lagi, dengan memerintah semua yang bekerja di rumahnya untuk tidak mengatakan yang sebenarnya kemana mereka pergi.
" Jadi kamu sudah tahu bagaimana perlakuan mereka terhadap ku saat di belakang mu Brian " kata Xia sambil menatap lagi sang suami.
" Tentu saja, makanya aku tidak mau lagi semua itu terjadi padamu, karena aku tidak mau kamu kembali jahat seperti dulu, maafkan aku Xia semua ini akibat kelalaian ku. " sambil memegang erat tangan istrinya itu.
" Ya sudahlah, aku memaafkan mu Brian, aku juga minta maaf atas sikapku selama ini, aku sudah berbuat buruk dan menyia - nyiakan kalian berdua, maafin aku ya " ucap Xia juga yang merasa bersalah mewakili Xia di masa depannya itu.
" Maafkan mama ya sayang " Xia juga meminta maaf pada putranya itu.
" Iya ma, Rafa maafkan Rafa ngerti ko kenapa mama bisa seperti itu, maafkan Rafa juga karena tidak bisa melindungi mama, nanti kalau Rafa sudah besar Rafa akan jaga mama, tidak akan Rafa biarkan siapapun menyakiti mama lagi, itu janji Rafa pada mama " ucap putra semata wayang Brian dan Xia itu.
Meskipun Rafa kecil, tapi ia melihat bagaimana perlakuan nenek dan tantenya pada ibunya, jadi anak itu mengerti kenapa ibunya berubah jahat, jadi sekarang karena ibunya sudah kembali baik tentu saja anak kecil itu tidak akan membiarkan semua itu terjadi lagi, agar sang ibu tidak kembali jahat lagi, dan kali ini akan dengan sekuat tenaganya untuk menjaga sang ibu.
Mendengar itu Xia sangat bahagia, karena kali ini ia dapat perlindungan langsung dari suami dan anaknya, jadi Xia merasa sangat di hargai dan berjanji dalam hatinya tidak akan melakukan kebodohan itu lagi.
Langsung saja mereka bertiga berpelukan saling melindungi satu sama lain, terutama melindungi Xia dari kekejaman dua wanita durjana itu, dan dua orang asing yang mau merusak rumah tangga mereka.