Ara sekertaris malang itu harus terjebak dalam sebuah masalah karena sebuah kesalah fahaman denga keluarga bosnya, Agra adalah bos di tempat Ara bekerja,
Ara baru memakan separoh dari makanannya, tapi tiba-tiba rasa mual menjalar di perutnya, rasanya ingin segera memuntahkan isi perutnya, karena tak tahan lagi Ara pun segera berlari ke kamar mandi dan memuntahkan isi perutnya
Hoek hoek hoek
Agra pun mengikuti Ara ke kamar mandi, ia menepuk pelan punggung Ara
“kamu nggak pa pa?”
“saya lemas pak”
“sabar ya ..., maafkan saya , ini salah saya”
“iya ini gara-gara bapak, karena bapak yang maksa saya, saya jadi mualkan” kembali lagi Ara memegang perut dan memuntahkan isi perutnya hingga tinggal keluar cairan putih
Hoek hoek hoek
“maaf ya ...”
“pokoknya bapak harus tanggung jawab” Ara pun sampai mengeluarkan air mata
“iya aku pasti tanggung jawab” Agra masih tetap menepuk punggung Ara
Hemmmm
Tiba-tiba sebuah deheman menghentikan aktifitas mereka, ternyata tak jauh dari tempatnya
Secuel di lanjut di sini ya :
Mempunyai saudara kembar bisa menjadi sebuah keberuntungan tersendiri bagi seseorang, tapi kadang kembar tak selamanya mulus, bagiamana kisah Sagara dan Sanaya ini.
Duo kembar yang memiliki sifat yang berbeda, Sagara dengan gaya cool nya dan Sanaya dengan segala manjanya.
Kisah ini akan di mulai dari kisah remaja mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tri Ani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 34
Jangan takut dengan ketakutanmu. Mereka tidak ada di sana untuk
membuatmu takut. Mereka ada di sana untuk memberi tahumu bahwa ada
sesuatu yang berharga untukmu
***
Setelah di rasa selesai, ara pun
keluar dari dalam salon diantar oleh kepala salon,
di depan halaman salon ia melihat ia melihat sudah ada rendi dan
Nadin yang berdiri di depan mobil
“dek ...., kamu di sini?”
“iya kak, aku jemput kakak” Nadin sudah mengenakan gaun selutut warna emas dengan lengan terbuka dan
terlihat begitu anggun, dua gadis itu benar-benar cantik
“silahkan masuk nona, acara segera di mulai” rendi menbukakan pintu
mobil dan mempersilahkan ara dan nadin untuk masuk ke dalam mobil
Setelah semuanya masuk , ya di dalam mobil itu ada rendi yang
mengemudi mobil, tiara yang duduk di samping Rendi, sedang kakak beradik itu
duduk di kursi belakang
“kakak benar-benar cantik ...” puji Nadin saat mobil sudah melaju
“kamu juga dek ...” ara terus memperhatikan di luar jendela mobil,
melihat lalu lalang jalanan, langit yang terlihat mendung seakan menadakan akan
turun hujan
“aku harap kakak bahagia ...” Nadin terus memperhatikan kakaknya
yang terlihat murung
“terimakasih dek ...”
Rendi yang sedang mengemudi pun perhatiannya terpecah menjadi dua ,
antara melihat ke jalannan dan sesekali memperhatikan wanita yang duduk di
belakang yang sudah lama membuat hatinya tertambat dan mulai hari ini ia harus
mereelakan wanita itu untuk sahabatnya
“bukankah ini jalanan ke rumah ...?” ara baru sadar saat mobil
memasuki gang rumahnya
“iya kak ..., emang kita mau kemana lagi ...”
“bukankah aku akan menikah?”
“iya emang ....”
“trus kenapa ke rumah?”
‘ijab qabul kakak kan di rumah ...”
“hah ...., kenapa nggak bilang dari tadi dek ...”
“emang kakak pikir mau di mana? Di hotel berbintang ....”
“dasar kau ini dek ...” ara pun mengacak-acak rambut nadin pelan
hingga membuat rambutnya sedikit berantakan membuat nadin mendengus kesal
Samar-samar dari dalam rumah mereka mendengarkan Agra mengucapkan ijab qobul saat mobil sudah
berhenti tepat di depan rumah
“yah ...., kita telat kak ....,ijab qabulnya sudah di mulai ....”
“kok bisa gitu sih dek ...” ara mendengus kesal
“kakak sih kelamaan di salonnya” di tengan perdebatan kakak adik
itu, Rendi sudah membukakan pintu mobil, mau tak mau mereka menghentikan
perdebatan kecilnya dan keluar dari mobil
“mari masuk nona” rendi mempersilhkan mereka masuk
“iya tahu, ini kan rumahku ...” ara begitu kesal dengan kelakuan
rendi yang tampak begitu formal dengannya bembuatnya begitu tidak nyaman
“maafkan saya nona ...”
“cih ....” ara benar-benar di huat kesal dengan kelakuan rendi
Mereka bertiga pun masuk ke dalam rumah tepat saat ijabqabul selesai
di ucapkan
“kak ijab qobulnya telah
selesai” Nadin pun segera menggandeng tangan Ara dan berjalan mendahului Rendi
Semua mata menatap Ara ,termasuk Agra, pria tampan itu mengenakan setelan jas atau tuxedo warna hitam begitu gagah, ara begitu terlihat gugup, ia meremas
tangan adiknya hingga membuat yang empunya tangan meringis
mereka tak percaya gadis yang biasanya berkaca mata itu kini tampil
cantik tanpa kaca mata dan berbalut gaun pengantin yang sangat pas di tubuh
ranpingnya, ia seperti upik abu berubah menjadi putri
Nadin mengajak ara meniju ke sebelah agra yang sedeang duduk, Setelah
saampai di samping Agra, Agra pun segera berdiri menyambut ara, gadis yang
telah diperistrinya
Rendi yang masih jauh di
belakan segera mempercepat langkahnya dan menyerahkan kotak cincin pada agra, agra pun
langsung membukanya di dalamnya da dua buah cincin yang modelnya sama
Ia pun mengambil cincin yang ukurannya lebih kecil
“siniin tanganmu ...” agra memberi intruksi pada ara dengan suara
yang begitu pelan, ara pun perlahan mengangkat tanganya dan agar segera
memasangkan cicin itu di jari manis ara
“ambil yang satunya ...” lagi-lagi agra harus memberi instruksi
pada ara , ara yang terlihat bingung pun segera mengambil cincin yang ukurannya
besar
“ayo lakukan yang sama padaku, polos sekali sih kamu ...” lagi-lagi
agra harus berbisik, ara pun segera mengeti dan memakaikan cincin itu di jari
manis agra
Setelah selesai acara pasang cincin, agra pun menelungkupkan tangannya di depan wajah ara, ara lagi lagi
tak mengerti harus berbuat apa
“cium tanganku ...” agra kembali berucap tanpa bersuara dengan
sedikit memperlihatkan senyum di bibirnya
Ara yang tahu maksud agra segera mencium punggung tangan Agra
dengan penuh terpaksa
Tak ada undangan yang di sebar , hanya kerabat ara dan agra saja
yang menghadiri pernikahan mereka , tak begitu banyak tamunya tak mencapai dua
puluh orang ,
karena acara perniukahan ini
adalah acara yang tertutup, sehingga tak ada awak media yang meliputnya,
pernikahan diam-diam ini dilakukan karena permintaan Agra, ia tak mau semua
karyawannya tahu perihal pernikahan mereka, karena tak mau Ara merasa tidak
nyaman
Mereka pun melakukan sesi foto, ada beberapa adegan mesra yang
harus mereka lakukan hal itu membuat mereka sedikit canggung
setelah sesi foto selesai mereka juga harus berbincang-bincang
dengan beberapa tamu undangan yang hanya kerabat dekat saja
“wah selamat ya gra, pinter kamu milih istri, cantik”
“Viona gimana kabarnya?” karena banyak kerabat yang tahu hubungan
agra dengan viona
“gra ..., istri lo cantik ...” sapa dokter Frans “hai kakak ipar,
sudah kenal aku kan ..., aku yang kemaren ...”
“maaf ...” ara merasa belum mengenal pria yang sok akrab itu
denganya
‘oh iya aku lupa, saat itu kakak ipar sedang pingsan”
“sudah sana pergi, jangan ganggu kami ...” agra mendorog tubuh
frans menjauh dari mereka
“kau ya mentang-mentang menikah, melupakan kami, oh iya
ngomong-ngomong si manusia setengah robot kemana?” agra langsung tahu siapa
yang di maksud
“iya ya ..., rendi kemana? Lo cari deh ...”
“ok bos ....” frans pun meninggalkan agra
-
-
-
-
Ketika kamu menetapkan pikiran untuk mencapai sesuatu, kamu harus memberi kesempatan dirimu sendiri untuk menyelesaikannya.
-
-
-
-
jangan lupa LIKE dan KOMENTARnya ya
apa lagi jika mau berbesar hati memberikanku VOTE