NovelToon NovelToon
Cinta Bisa Di Nego Tanggung Jawab Dan Perhatian Yang Utama

Cinta Bisa Di Nego Tanggung Jawab Dan Perhatian Yang Utama

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Single Mom / CEO / Janda / Duda / Nikah Kontrak
Popularitas:866
Nilai: 5
Nama Author: Rr716

Cerita ini hanya fiksi belaka. cerita ini mengandung cerita dewasa. Lebih bijak lagi mencari bacaan sesuai umur.

"Kita memang menikah tapi saya belum tentu cinta sama kamu karena cinta saya hanya untuk almarhum istri saya. Saya akan bertanggung jawab dengan anak-anak mu dan kamu. Jangan pernah berharap untuk saya cinta kepadamu. Tapi karena menikah sah KUA kebutuhan biologis bisa kita bicarakan nanti." Ucap Braja.

"Tenang saja Tuan saya tak akan menuntut cinta sama anda. Yang penting anda bisa melindungi anak-anak saya itu sudah cukup untuk saya." Ucap Berlian.

"Soal nafkah nanti kita bicarakan lagi." Ucap Braja.

"Jangan terlalu di pikirkan tentang nafkah untuk saya Tuan. Yang penting tuan bisa tanggung jawab dan perhatian dengan anak-anak saya sudah cukup. Saya masih bisa memenuhi kebutuhan saya sendiri." Ucap Berlian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rr716, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 5 CBDN

"Mih....adek tadi lihat laki-laki di parkiran sana dia gak mau keluar mobil dari tadi." Ucap Brian.

"Hem....yuk masuk pake maskernya boy mamih lupa pakein kamu masker." Ucap Berlian.

"Tan......." Ucap Brama.

"Nanti kita ngobrol di rumah." Ucap Berlian yang ngerti dengan gelagat nya Brama.

Braja gendong Brima di dada nya kali ini Brima gak tidur anak umur 6 bulan itu malah asik lihat sekitar senyum-senyum sendiri dia tau dia di bawa keluar rumah.

"Sini mah Brima sama saya....kalian pesen sendiri ya tolong pesenin buat Bara juga bihun toge sayur." Ucap Berlian.

"Adek mau baso jumbo atau baso sedang?" Ucap Brian.

"Baso jumbo tapi mau berdua sama mamih." Ucap Bara.

"Mih....." Tanya Brian.

"Iya boleh kita makan berdua ajah." Ucap Berlian.

"Ya udah nanti minta tambahan mangkoknya ajah takutnya mamih mau pake pedes." Ucap Briana.

"Oke...kakak mau apa jumbo atau yang biasa. Om... eeeehhhh... Daddy mau yang mana?" Ucap Brian.

"Kamu ini sama Daddy nya sendiri manggil Om." Ucap Pak RT.

"Lupa pak abis masih kesel. Pak RT sama pak RW mau yang sedang-sedang saja tau yang jumbo Manjalita?" Ucap Brian.

"Mulai error." Kompak Pak RT dan Pak RW.

"Iiiiiiiiiiiihhhhhhh... Brian mah beneran nawarinnya." Ucap Brian.

"Atuh da kamu mah siga nu nawarin penyanyi dangdut wae." Ucap Pak RT.

"Curiga bapak sok jajan LC." Ucap Brian.

"Teu nyangka Pak RT." Ucap Pak RW.

"Hey....bocah..... fitnah pisan. Pak RW deui saruana pisan." Ucap Pak RT.

"Atuh da Brian nawarin baso bapak malah ngebayangin Brian nawarin LC." Ucap Brian.

"Idih... amit-amit." Ucap Pak RT.

Mereka akhirnya pesen apa yang mereka mau.

"Suapin." Ucap Braja.

"Eeeehhhh....iya lupa." Jawab Berlian yang langsung nyimpen nyuapin Braja.

"Meni romantis." Ucap kompak Pak RT dan Pak RW.

Mereka makan dengan tenang Bara dari tadi gak tenang makanya Berlian sambil nyuapin Braja megang punggung Bara juga dia ngusap-ngusap punggung Bara.

"Tenang gak akan ada apa-apa." Bisik Berlian.

"Dia ada di luar mih." Ucap Bara.

"Iya gak apa-apa tenang ya. Sekarang makan dulu oke." Ucap Berlian.

"Mih mau es buahnya gak?" Ucap Brian.

"Ada semangka nya ya?" Ucap Berlian.

"Iya nanti Abang pisahin semangka nya ini biar gak ke makan sama mamih." Jawab Brian.

"Gak mau ah masih ada baunya." Ucap Berlian.

"Ya udah mau di bungkus gak?" Tanya Brian.

"Adek mau?" Tanya Berlian ke Bara.

"Mau tapi mau di bungkus ajah bawa pulang mih." Ucap Berlian.

"Bungkus bang sekalian bungkusin buat Bu RT sama Bu RW juga." Ucap Berlian.

"Gak usah neng." Kompak Pak RT dan Pak RW.

"Biarin pak gak apa-apa." Ucap Berlian.

Setelah selesai makan Brama langsung pakein Bara masker lagi dan topi Brama yang dia pake di pakein ke Bara.

"Brima sama Abang Brian di mobil ya mamih sama Abang Bara sama kakak Brama pake motor. Tidur ya ganteng nanti kita main di rumah oke." Ucap Berlian.

Seolah-olah tau kata-kata Berlian Brima nurut dan gak rewel saat di ambil Brian dan di bawa masuk ke mobil.

Braja awalnya pengen pake motor juga tapi dia bingung Brama tadi gemeteran di mobil dia takut trauma nya Brama makin menjadi.

"Pak RT Brian ajah lah yang bawa mobil." Ucap Brian.

"Gagayaan iiiiiiiiiiiihhhhhhh....bapak Weh ah Bisi ada polisi bahaya." Ucap Pak RT.

"Oke atuh lah." Ucap Brian.

Di parkiran motor Bara terus meluk Brama.

"Ini bang parkir nya." Ucap Berlian.

"Iya." Ucap laki-laki itu sambil merhatiin Bara.

"Kakak peluk adeknya dia gak enak badan yuk cepet naik kita pulang belum minum obat dia kasihan." Ucap Berlian.

"Iya mih." Ucap Brama.

Mereka langsung pergi dari warung baso itu.

"Hah.....engap." Ucap Bara saat nyampe ke rumah.

"Kakak nanti nanyain nya ya di dalem sekarang masuk dulu." Ucap Berlian.

"Iya Tan." Ucap Brama.

"Iiiiiiiiiiiihhhhhhh... perasaan tadi manggil mamih deh pas di tukang baso sekarang malah Tante lagi." Ucap Bara.

"Hehehehe...gak apa-apa terserah kakak kamu atuh dek." Ucap Berlian.

"Mamih.................." Teriak Brian.

"Ada apa?" Ucap Berlian.

"Daddy Tiba-tiba mukul tukang parkir." Ucap Briana.

"Eeeehhhh....kenapa mas?" Ucap Berlian.

"Kesel." Ucap Braja yang langsung masuk ke rumah.

"Kesel kenapa jangan gitu atuh, Gimana kalau nanti di laporin ke polisi?" Ucap Berlian.

"Saya bunuh tukang parkir nya." Jawab Braja.

"Astaga....... ceritain Brian ada apa Om kamu bisa begitu?" Ucap Berlian.

"Gak tau atuh... tapi kayanya Om Braja marah karena dari tadi tukang parkir itu kaya yang ngelihatin kita terus. Pas kita baru nyampe, apa lagi pas Bara tiba-tiba naik lagi ke mobil gak mau turun." Jawab Brian.

"Hah....ya udah kalau gitu mah." Ucap Berlian.

"Bara sini Daddy mau tanya." Ucap Braja.

"Jangan marah ya...nanti setruk." Ucap Bara.

"Mamih....ke dapur dulu." Kata Berlian lari dan dia tiba-tiba ketawa kenceng di dapur.

"Mamih kalian kesurupan?" Ucap Braja.

"Hahahaha.....gak kuat...." Tiba-tiba Brian ketawa dan lari ke dapur juga.

"Tuh... Abang...ikut kesurupan juga." Ucap Bara.

"Hah....... mereka ketawa karena kamu yang nyumpahin Daddy setruk." Ucap Brama.

"Maap..." Ucap Bara.

"Sok cerita." Ucap Braja.

"Mamih.............." Teriak Bara.

"Iya sebentar ambil minum dulu." Teriak Berlian dan dia ngambil minum sambil bawa mangkok buat es buah

"Jangan dulu di buka itu biar dia cerita dulu." Ucap Braja.

"Saya ajah yang cerita." Ucap Berlian.

"Hah.... sebenarnya Bara itu bukan anak kandung saya. Saya nemuin bara di pasar kemarin pas belanja. Kata tukang baso di sana orang tua Bara sudah meninggal karena kecelakaan dan Bara jadi tidur di perkampungan sampah. Saya bawa Bara pulang karena saya seperti lihat Brian waktu kecil. Dan kebetulan Bara juga mau ikut pulang sama saya." Ucap Berlian.

"Berati bener dia takut karena tukang parkir tadi?" Tanya Braja.

"Gak tau ini juga mau di tanyain." Ucap Berlian.

"Jawab dek." Ucap Brama.

"Iiiiiiiiiiiihhhhhhh...yang bermasalah nya malah ngorok pikasebelen. Di kira lagi di dongenin mereun. Mamih udah banyak cerita adek iiiiiiiiiiiihhhhhhh... pikasebelen." Ucap Berlian yang lihat Bara tidur di belakang badannya Brama.

"Adeh...nih bocah ada-ada ajah." Ucap Brama yang langsung gendong Bara dan langsung dia bawa ke kamar.

"Hah...... identitas Bara gimana udah ada?" Ucap Braja.

"Belum tapi tadi ngobrol sama pengacara. Nyeritain tentang Bara dan dia mau bikinin identitas Bara dan masukin ke kartu keluarga." Ucap Berlian

"kenapa gak ngobrol sama saya? Kapan ngobrol sama pengacaranya?" Ucap Braja.

"Iya tadi sebelum pulang." Jawab Berlian.

"Coba cek HP Om siapa tau pengacara ngasih tau Om. Karena tadi dia bilang mau ngasih tau Om juga." Ucap Briana.

"Sebentar saya lihat dulu...adeh... pantesan mati hpnya." Ucap Braja yang baru cek HP nya.

Setelah selesai ngobrol mereka langsung ke kamar masing-masing tapi Brama diem di ruang TV dia nonton sedangkan pergi ke dapur. Dan dia buka kulkas buat masukin es campur punya Bara.

"Tan...." Ucap Brama.

"Iya ada apa kak?" Jawab Berlian.

"Gak cuma mau manggil aja." Ucap Brama.

"Kirain yang suka gitu kembar doank ternyata kamu juga sama. Sini kalau mau ngobrol di sini Tante mau nyiapin pesenan buat besok tapi gak banyak ko ini cuma buat masukin ke kantin sekolah kembar." Ucap Berlian.

"Itu bikin apa Tan?" Tanya Brama.

"Bikin kulit risol." Jawab Berlian.

"Kenapa gak buka warung di depan?" Ucap Brama.

"Hah.... kasihan tukang dagang yang keliling nanti gak ada yang jajan sama mereka." Ucap Berlian.

"Tan..... sekolah di sini aman gak?" Tanya Brama.

"Gimana pergaulan kamu nya ajah. Kadang Brian juga suka berantem sama temennya kalau temennya ngusik dia. Inget kak... asal kita gak ngusik kita pasti aman. Tapi kalau mereka yang ngusik bales beribu kali. Tenang nanti Tante dukung. Walaupun kita di lihat miskin sama orang asal kita jangan sampe ada orang yang ngerendahin harga diri kita." Kata Berlian.

"Hem..iya." Ucap Brama.

"Kenapa kamu suka di bully di sekolah lama?" Tanya Berlian.

"Gak malah dulu Brama nakal Tan Brama kecanduan alkohol sebenarnya." Ucap Brama.

"Berati waktu tadi malem kamu gemeteran badannya kamu lagi pengen alkohol?" Tanya Berlian.

"Tante tau?" Ucap Brama.

1
knovitriana
update, jangan lupa mampir 🙏😍
knovitriana
update
Rr716: baru di kirim BESTie tunggu sebentar lagi ya. makasih sudah baca buku emak BESTie 🥰🥰🥰🙏🏻🙏🏻🙏🏻
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!