Apa jadinya jika kedua pengantin sepakat kabur dihari pernikahan mereka, sementara acara akan segera di gelar.
Mikayla dan Haikal adalah korbannya, karena mereka dipaksa Nikah menggantikan kedua pengantin yang kabur entah kemana.
Jangan lupa follow Ig mamie_kembar
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mamie kembar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penasaran
Mika sudah tiba dirumah sakit diantar oleh Haikal. Lagi lagi drama pagi yang membuat Haikal merasa kesal. Mika yang tidak peka.
Dulu dia selalu mencium tanganku, tapi mengapa sekarang dia tidak melakukannya lagi, apa yang salah?
Apa yang aku pikirkan, mengapa hal itu kecil seperti itu membuatku merasa kesal, padahal dulu aku memarahinya, tapi tetap saja dia harus peka, dan tetap melakukannya. bathin haikal kesal.
"Mika!" panggil Ririn
Mika berhenti dan menoleh ke belakang. Ririn berlari kearahnya.
"Mik, kamu dapat undangan di pesta ulang tahun Karin?" tanya Ririn.
"Iya, kamu juga." tanya mika balik. Dan kini mereka jalan berdampingan.
"Iya gitu deh, kamu pergi bareng sama suami mu?" tanya Ririn lagi.
"Entahlah, aku juga nggak tahu. Tapi, seperti nya aku malas untuk datang kesana. Aku tidak begitu dekat dengan Karin."
"Kok gitu, datang lah, kan bisa sambil reunian. Pasti banyak teman teman kita yang datang juga kesana." pujuk Ririn.
"Lihat nanti, lagipula pestanya di rendy's cafe, jauh dari rumah aku. Aku juga belum ijin ma suamiku." ucap Mika
"Aku jemput ya? sekalian aku yang minta ijin ma suami mu." ucap Ririn lagi.
"Nggak usah Rin, biar aku yang minta ijin sendiri."
Mika dan Ririn telah sampai di ruangan mereka dan mereka mulai melaksanakan tugasnya. Mika mengambil daftar pasien dan mulai berkeliling.
Sementara Haikal sedang menuju kantornya. Suasana hati masih saja kesal.
"Pagi pak." sapa Setiap orang yang berpapasan dengannya. Namun haikal tak merespon nya, Haikal terus berjalan menuju ruangannya.
"Pagi bos" sapa Devan
"Apa jadwalku pagi ini." ucap Haikal datar
Ada apa dengan bos? pagi pagi moodnya sudah jelek. Gawat, bakal ngamuk terus!!!..
"Apa aku membayar mu untuk melamun?" tanya Haikal
"Eh...maaf bos. Saya belum memesankan tiketnya, karena anda belum bilang kapan waktunya, sekarang atau waktunya masih lama, dua Minggu lagi mungkin? ucap Devan.
"Lupakan saja, aku tak menanyakan itu, aku tanya apa jadwalku. Mengapa kau jadi bodoh!" bentak Haikal.
"Kak, loe kenapa?" tanya Devan mendekat.
"Kalau loe lagi ada masalah, cerita ma gue kak, gue siap kok jadi pendengar yang setia." ucap Devan lagi.
"Ngga ada apa apa. Nggak usah bawel." ucap Haikal.
"Ya udah, hari ini kita ada meeting dengan perusahaan Perkasa jam sepuluh setelah itu ada rapat dengan bagian keuangan tentang laporan laba dan bonus karyawan tahun ini." jelas Devan.
"Ok, siap semua berkas berkasnya dan bawa ke meja ku sebelum kita mulai rapat. Aku akan mempelajarinya dulu."
"Baik bos. Dan ini beberapa berkas yang perlu di tanda tangani."
Devan menyerahkan berkas di tangannya kepada Haikal.
Devan kembali ke meja nya dan Haikal mulai membaca berkas kerja sama dengan perusahaan Perkasa, namun lagi lagi pikirannya terbayang akan kejadian tadi pagi, saat istrinya menatap wajahnya dan dia memeluk mika. Rasanya bayangan itu tak mau hilang ,walau Haikal sudah berusaha berkonsentrasi.
"Bos, kita akan segera berangkat ke perusahaan Perkasa," ucap Devan mengingatkan.
"Ok, tunggu sebentar."
Haikal dan Devan berangkat menuju perusahaan Perkasa. Mereka langsung menuju ruang meeting.
"Selamat pagi, maaf membuat anda menunggu." ucap Devan menyala ramah.
"Tidak, anda datang sesuai dengan janji kita. Oh ya, kenalkan ini putri saya Karine Atmadja, dia yang akan menangani proyek ini." ucap tuan Atmadja memperkenalkan putrinya.
"Karine"
Dia tampan sekali, masih muda lagi, aku jadi tertarik dengannya.
"Haikal, dan ini asisten saya Devan." ucap Haikal memperkenalkan diri.
Mereka memulai meeting, satu setengah jam berlalu dan akhirnya kata sepakat sudah di temukan. Tinggal tanda tangan kontrak saja.
"Pak Haikal gimana kalau kita makan siang bareng, saya yang traktir sekaligus sebagai perayaan kerja sama perusahaan kita." tawar Karine
"Terima kasih, tapi maaf saya tidak bisa, saya sudah ada janji akan siang dengan istri saya. Mungkin lain kali saja, atau anda bisa makan siang dengan Devan." tolak Haikal.
"Tidak masalah, tapi lain kali tidak ada penolakan." ucap Karine.
Di dalam hatinya Karine merasa kecewa, dia sudah terlanjur jatuh cinta dengan Haikal yang tampan, di tambah lagi sikapnya yang dingin membuat Karine begitu semangat untuk mendapatkan nya.
jangan lupa, like vote dan poin seikhlasnya. Thank you
lanjut
aq suka bangat sma wanita yg teguh sma pendirian ,gk mudah luluh...
gk gampangan ...lanjut
liat istri di sapa sma cowo ,
padahal haikal masih lanjut pacaran sma mira ,dasar egoes haikal ...
ayo mika jangan hirau kan haikal
biar kan makan cemburu nya...
lanjut ..
gk keliata wanita lemah ...
mika memang harus tegas ...
tapi tetap perhatian layak nya istri sholehah ,aq suka bangat ...lanjut
mira ditutupi ,biar haikal tau...
jangan sampai bosan kita tunggu nya,lanjut...