Komedi, Fantasy, Slice of life, Survival
Julian hanyalah seorang Adventure lemah yang bekerja sebagai seorang pemandu dungeon. tapi suatu hari, Julian malah memandu party yang berisi orang-orang bego yang hanya bisa mesra-mesraan.
Julian berakhir di tinggalkan oleh party sampah itu dan harus menghadapi monster Rank B seorang dari. Julian menggunakan semua cara untuk kabur dan malah berakhir masuk portal aneh yang membuatnya terjebak di dungeon.
Di sana Julian mendapatkan trait tersembunyi yaitu Petani dungeon dan mendapatkan makhluk yang memiliki potensi sampai Rank SSS.
Bisakah Julian keluar dari dungeon dengan selamat? baca kelanjutan hanya di sini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agen one, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lagi kayang Mike!
Tiga hari kemudian.
Mike terbangun dari tidurnya. Ia yang biasanya langsung bangun dan mandi, sekarang dia lebih santai dan tidak peduli jika dirinya kesiangan.
Setelah Mike menerima fakta bahwa Julian sudah meninggal. Ia selalu bangun lebih siang dari pada biasanya. Mike melirik ke arah jam dinding yang tergantung di dekat pintu.
Jam 07:00
"Jam 7. Gua mandi dulu lah." Mike bangkit dari kasur lalu berjalan pergi meninggalkan kamarnya. Rumahnya terasa sangat sepi karena ia anak yatim piatu sedari kecil. Orang tuanya hanya mewariskan rumah kepada Mike.
Mike dulu di urus oleh neneknya. Tapi beliau sudah lama meninggal dunia. Mike berjalan santai ke arah kamar mandi. Mike tidak susah untuk mandi pagi seperti Julian.
Setelah selesai mandi. Mike biasanya memasak sesuatu untuk sarapan. Hari ini ia hanya memasak nasi goreng karena nasi kemarin masih ada.
Mike sarapan dengan pelan. Bahkan satu suapan saja membutuhkan waktu beberapa menit untuk ia kunyah.
Jam 07:10
Mike selesai sarapan. Ia kemudian memakai pakaiannya dulu sebelum pergi keluar. Ia memang jarang pakai baju saat sarapan.
07:15
Mike mengambil helm lalu pergi ke garasi untuk mengeluarkan motor vespa nya. Dengan perlahan ia mengeluarkan motor kesayangannya itu.
Ketika melihat motornya itu. Mike teringat dengan Julian"Haha, gua jadi inget lu jul. Di saat gua yang udah jemput ke rumah lu. Tapi,lu malah masih tidur di kasur."
Mike tersenyum tipis. Ia merasa rindu dengan kehadiran sahabatnya itu yang selalu menemani dirinya di kala senang maupun susah. Mike menyalakan motor lalu berangkat menuju rumah Julian untuk memastikan keadaan ibunya.
07:25
Mike melakukan motor dengan pelan. Ia menikmati setiap angin yang mengenai wajahnya. Sesampainya di rumah Julian. Ia turun lalu memarkirkan motor di dekat rumah Julian.
Mike berjalan ke arah pintu lalu mengetuk pintu dulu sebelum masuk"Mak, Mike masuk ya" Mike masuk karena tidak ada jawaban dari dalam.
"Kemana dah si emak? Apa jangan-jangan!" Ucap Mike. Ia menjadi panik karena berpikir emak Julian melakukan hal yang berbahaya. Mike langsung berlari masuk ke dalam untuk memastikan kondisi emak Julian.
"Mak! Mak! Kemana dah si emak? Coba gua cek di dapur, mungkin aja ada di sana." Ucap Mike. Ia berlari menuju dapur dan tidak menemukan siapa-siapa.
"Kemana dah? Biasanya dia ada di sini kalo pagi." Ucap Mike. Ia memang selalu melihat emak Julian sedang memasak atau makan ketika pagi hari. Walaupun terkadang Mike melihat nya sedang melamun.
"Coba gua periksa di kamarnya dah. Moga aja ada." Ujar Mike. Ia berjalan cepat ke arah kamar emak Julian yang berada dekat dengan ruang tengah.
KREETT
Mike membuka pintu kamarnya dengan pelan. Dan ketika pintu sudah terbuka. Mike sangat terkejut dengan yang ia lihat.
"Astaga mak! Emak lagi ngapain?" Ucap Mike kaget.
Emak Julian berbalik ke arah Mike dan berkata "Lagi kayang Mike. Emak nonton di TV katanya kayang bisa bikin tenang. Jadi, emak coba lakuin aja."
Ternyata emak Julian sedang melakukan kayang agar lebih tenang. Mike menggelengkan kepala lalu tersenyum "Ada-ada aja mak! Masa kayang bisa bikin orang jadi tenang sih. Ngawur itu yang ngasih tutorial."
"Mana emak tau Mike. Emak kan cuman nyoba-nyoba aja." Ucap emak Julian. Ia berhenti melakukan gerakan kayang dan berdiri. Ia kemudian duduk di kasurnya untuk meregangkan pinggangnya yang terasa sakit akibat kayang tadi.
"Gak kerja lu Mike? Lu gak usah mikirin gua. Gua mah udah tua Mike. Mending lu nyari bini ke. Dari pada ngurusin gua." Ucap emak Julian.
"Hahaha, bisa aja emak nih. Mike mah takut emak nekat gitu. Jadi, Mike periksa dulu ke sini." Ucap Mike santai.
Emak Julian menghembuskan napas lalu menatap ke arah Mike"Gini Mike. Gak perlu khawatir gua bakal ngelakuin hal aneh-aneh. Gua juga udah ikhlas kalo si Julian tuh udah gak ada. Gua juga sadar, kalo gua sedih terus dia juga gak bakal idup lagi."
Emak Julian berdiri kemudian berjalan dari kamarnya "Ayo ikut gua! Kita makan bareng. Gua laper nih, belom makan dari tadi."
Mike tersenyum senang karena emak Julian sudah ikhlas menerima kepergian anaknya "Iya mak." Walaupun Mike sudah makan tadi di rumah. Ia makan lagi karena masih merasa lapar. Dan ia senang karena bisa merasakan masakan emak Julian yang sudah ia anggap sebagai ibu sendiri.
Setelah makan. Mike kemudian pamit untuk pergi ke dungeon"Mike pamit dulu mak."
"Iya, hati-hati lu di sana." Ucap emak Julian. Mike mencium tangannya lalu pergi dengan motornya meninggalkan emak Julian di sana.
Tiba-tiba di tengah jalan. Ia melihat seorang wanita sedang menangis dan pakaiannya acak-acakan. Mike memutuskan untuk berhenti di sana dan menyapa perempuan tersebut.
"Woi mel! Kenapa lu nangis gitu? Gak ke biasane lu ke gitu." Tanya Mike. Ternyata orang tersebut adalah amel.
Amel yang sedari tadi menatap ke arah jalan mulai mendongkak ke arah Mike"Kak Mike. A-aku gak kenapa-napa kok." Ucap amel dengan sesenggukan.
Mike merasa kasihan kepada perempuan tersebut. Walaupun ia terkadang risih dengan tingkah perempuan tersebut.
"Ayo naek! Gua anterin lu pulang." Ucap Mike menyuruh amel untuk cepat naik ke motornya.
"B-beneran kak? Aku boleh nebeng sama kakak?" Tanya amel. Mike mengangguk pelan"iya, Boleh. Cepatan naik gih."
Amel langsung naik dengan ke jok motor. Mike sedikit melirik ke belakang lalu bertanya "Siap belom?" Amel mengangguk "Udah kak."
Mike memutar balik motornya. Ia kemudian melajukan motor dengan kecepatan sedikit kencang.
"Elu kenapa bisa jalan kaki begitu dah? Elu habis dari mana mel? Pakean lu juga pada berantakan lagi." Tanya Mike.
Amel seperti biasa memakai pakaian kurang bahan. Tapi kali ini dari rambut sampai kaki berantakan semua.
"A-aku...tadi mau di perkosa sama pelanggan aku kak! Aku langsung aja kabur dari mobilnya." Ucap amel.
Mike bingung dengan perkataan amel. Soalnya dia menganggap amel itu bekerja sebagai cewek malam"Lah, bukannya lu suka open-open gitu ya? Kenapa lu malah kabur dari pelanggan lu?"
BUG
BUG
BUG
"Iiihh, aku gak kerja begituan kak! Kok bisa kakak mikir gitu sih? Ngeselin banget iih." Ucap amel kesal. Ia memukul-mukul punggung Mike dari belakang.
"Udah mukulnya mel. Sakit tau! Gua minta maaf deh, gua kan gak tau. Kalo gitu, terus selama ini lu kerja apaan dong? Tanya Mike.
Mike penasaran dengan pekerjaan yang di lakukan oleh amel selama ini. Amel dengan ekspresi murung menjawab"Aku... Aku kerja jadi pacar sewaan kak. Tapi, aku gak pernah sampe ngelakuin hubungan badan kok."
"Oalah, gitu ya. Gua kira lu kerja gituan. Terus, gimana lu bisa mau di perkaos?" Tanya Mike.
"Jadi, gini kak. Pas di mobil, dia tiba-tiba raba-raba aku gitu. Aku kan takut ya. Dan di malah bilang gini sama aku 'Jangan takut, nanti aku bayar lebih kok' karena aku gak mau aku ngelawan dong. Dia terus maksa aku dan raba-raba badan aku. Aku nangis karena takut sama trauma. Untung aja aku nendang burung dia, kalo enggak mungkin aja aku udah di perkosa sama dia kak." Ucap amel menjelaskan kronologi kejadiannya.
"Hahaha, bagus-bagus. Pasti ngilu tuh rasanya anjir. Elu juga sih, ngapain coba kerja gituan? Mending lu berhenti deh, dari pada kejadian ke gitu lagi." Ucap Mike memberi saran kepada amel.
"Aku sebenernya terpaksa kak! Soalnya ibu aku di kampung lagi sakit dan butuh banget biaya banyak. Aku bingung mau cari kerja di mana? Aku kan bukan dungeon slayer seperti kak Mike." Ucap amel dengan wajah sendu.
"Emangnya lu butuh duit berapa buat ibu lu yang sakit? Tapi, bentar dah. Ini beneran gak? Apa jangan-jangan lu mau ngibulin gua doang nih? Lu kan suka morotin duit orang." Ucap Mike.
"Beneran kok kak! Aku gak bohong. Emangnya kenapa kak Mike nanya aku butuh uang berapa? Mau ngasih ya." Ucap amel.
"Enak aja! Gua cuma mau kasih pinjem lu doang hahaha. Tapi, ada syaratnya mel. Lu harus berhenti kerja gituan. Gak baik buat lu itu." Ujar Mike serius.
Amel tertawa karena perkataan Mike tadi"Hahaha, aku cuma bercanda kok kak. Kakak beneran mau ngasih aku pinjem dulu? Sebenernya... Aku butuh 100 juta buat perobatan ibu aku yang kena kanker."
Mike kaget ketika mendengar bahwa ibunya amel mengalami kanker"Apa! Yang bener lu?" Amel mengiyakan pertanyaan Mike.
Mereka kemudian sampai di rumah amel"Udah nyampe nih." Amel turun dari motor lalu berterima kasih kepada Mike karena sudah mengantarkannya pulang.
"Makasih ya kak, udah mau nganterin aku pulang. Kakak mau mampir dulu gak?" Ucap amel.
Mike menolak mentah-mentah tawaran dari amel. Ia berniat akan langsung pergi hunting di dungeon "Gak ah, kalo masalah duit nanti gua kirim. Tapi inget. Lu harus berhenti kerja gituan. Nanti gua coba bantu cari kerjaan dah buat lu."
Amel tersenyum lebar. Pipinya memerah merona karena Mike seperti terlalu perhatian terhadap dirinya. Sebelum pergi, Mike bertanya kepada amel"Oh, iya. Gua pernah dari si Julian lu suka chat ngajak dia ke rumah lu ya?"
Amel terkejut lalu menjelaskan bahwa saat itu ia hanya berusaha menjebak Julian agar bisa di manfaatkan olehnya. Ia juga merasa menyesal karena telah melakukan itu hanya karena butuh uang.
Mike hanya bisa menggelengkan kepala lalu pergi meninggalkan amel"Parah-parah! Udah lah. Gua pergi dulu ya."
Mike menyalakan motornya lalu pergi dari sana menuju asosiasi untuk mengisi Formulir masuk dungeon.
𝗝𝘂𝗹𝗶𝗮𝗻:𝗔𝗽𝗮𝗮𝗻 𝗻𝗶𝗵 𝘄𝗼𝗶? 𝗕𝗶𝘀𝗮-𝗯𝗶𝘀𝗮𝗻𝘆𝗮 𝗺𝗮𝗹𝗮𝗵 𝗮𝗱𝗮 𝗮𝗱𝗲𝗴𝗮𝗻 𝗴𝗶𝗻𝗶𝗮𝗻.
ʘ‿ʘ"Apa ini bos? Nao tidak mengerti".
