NovelToon NovelToon
TERPERANGKAP CINTA CEO DINGIN

TERPERANGKAP CINTA CEO DINGIN

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Penyelamat
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author:

Alea, seorang wanita muda dan cantik, terpaksa menikahi Rian melalui perjodohan. Namun, kebahagiaan yang diharapkan pupus ketika Rian mengkhianatinya dengan berselingkuh dengan Gina. Patah hati, Alea memutuskan untuk bercerai dan meninggalkan Rian. Takdir berkata lain, bis yang ditumpangi Alea mengalami kecelakaan tragis. Di tengah kekacauan, Alea diselamatkan oleh Ben, seorang pria berkarisma dan berstatus sebagai bos besar yang dikenal dingin dan misterius. Setelah sadar, Alea mendapati dirinya berada di rumah mewah Ben. Ia memutuskan untuk berpura-pura hilang ingatan, sebuah kesempatan untuk memulai hidup baru. Ben, yang ternyata diam-diam mencintai Alea sejak lama, memanfaatkan situasi ini. Ia memanipulasi keadaan, meyakinkan Alea bahwa ia adalah kekasihnya. Alea, yang berpura-pura hilang ingatan tentang masa lalunya, mengikuti alur permainan Ben. Ia berusaha menjadi wanita yang diinginkan Ben, tanpa menyadari bahwa ia sedang terperangkap dalam jaring-jaring cinta dan kebohongan. Lalu, apa yang akan terjadi ketika ingatan Alea kembali? Apakah ia akan menerima cinta Ben, atau justru membenci pria yang telah memanipulasinya? Dan bagaimana dengan Rian, apakah ia akan menyesali perbuatannya dan berusaha merebut Alea kembali?

KEPERGIAN ALEA

Hari-hari berlalu dengan cepat, namun bagi Alea, setiap hari terasa seperti siksaan yang tak berujung. Sejak malam itu, Rian tidak pernah kembali ke rumah mereka. Alea merasa seperti hidup di dalam sangkar, terisolasi dari dunia luar.

Dengan keberanian yang tersisa, Alea memutuskan untuk menelepon Rian. Jantungnya berdebar kencang saat menunggu panggilan itu tersambung. Setelah beberapa dering, akhirnya Rian mengangkat telepon.

"Ada apa?" tanya Rian dengan nada dingin.

"Aku sudah menyiapkan surat perceraian," jawab Alea dengan suara bergetar. "Silakan kamu urus. Aku sudah menyerahkannya kepada pengacaraku."

Alea melanjutkan, "Aku tidak akan menghadiri sidang. Silakan urus semuanya dengan pengacaraku."

Rian tidak mengatakan apa pun. Ia hanya terdiam sesaat sebelum akhirnya menutup telepon begitu saja. Alea menatap ponselnya dengan tatapan kosong, merasa hancur dan tidak berdaya.

Alea menghela napas panjang, berusaha menenangkan gejolak di dadanya. Tangannya bergerak cepat melipat blus favoritnya, memasukkannya ke dalam koper berukuran sedang. 

Di sekelilingnya, rumah mewah itu terasa begitu dingin dan asing. Dulu, ia mengira rumah ini adalah istananya, tempat ia dan Rian akan membangun keluarga bahagia. Tapi kini, setiap sudutnya justru memancarkan aura pengkhianatan. 

Alea menghela napas dalam-dalam, kopernya di lantai. Hanya itu yang ia bawa. Pakaian seadanya, dompet dengan beberapa lembar uang, kartu pribadi miliknya dan ponsel di tangannya. Tanpa perhiasan, tanpa tas mewah, tanpa semua benda yang selama ini menjadi simbol statusnya. Ia benar-benar meninggalkan semuanya.

Setelah memantapkan diri, Alea memesan taksi online melalui aplikasi. Ia bernafas lega saat mendengar suara notifikasi yang menandakan mobil sudah tiba. Ia menarik napas dalam-dalam dan bangkit.

Alea melangkah keluar kamar, menuju ruang tengah. Di sana, Bi Inah, asisten rumah tangganya, sudah menunggunya dengan wajah khawatir. Bi Inah sudah bekerja di rumah itu sejak Alea baru menikah.

"Non Alea mau ke mana?" tanya Bi Inah dengan suara bergetar.

Alea tersenyum tipis, berusaha menyembunyikan kesedihannya. "Alea mau pergi sebentar, Bi," jawabnya. "Bi Inah jaga diri baik-baik ya."

Bi Inah menggelengkan kepalanya, air mata mulai membasahi pipinya. "Non jangan pergi,” 

Alea memeluk Bi Inah erat. "Tapi Alea harus pergi. Ini yang terbaik untuk Alea."

Alea melepaskan pelukannya, meraih kopernya, dan berjalan keluar rumah. Mobil yang ia pesan sudah menunggunya di depan gerbang. Ia memasukkan kopernya ke bagasi, lalu berpamitan sekali lagi pada Bi Inah.

"Alea pergi ya, Bi," ucapnya. "Terima kasih untuk semuanya."

Bi Inah hanya bisa mengangguk sambil terisak. Alea masuk ke dalam mobil, menutup pintu, dan melambaikan tangan pada Bi Inah untuk terakhir kalinya.

Mobil itu melaju meninggalkan rumah mewah itu, meninggalkan semua kenangan yang pernah ia ukir di sana. Alea menatap jalanan yang semakin menjauh, air matanya mulai mengalir deras.

Di tengah perjalanan, Alea membuka aplikasi pemesanan tiket bus. Ia mencari tiket bus dengan tujuan Bali. Ia ingin pergi jauh, mencari ketenangan, dan memulai hidup baru.

Setelah mendapatkan tiket yang sesuai, Alea memesannya dan membayar melalui transfer bank. Ia merasa sedikit lega. Setidaknya, ia sudah memiliki tujuan yang jelas.

Alea memejamkan mata, mencoba menenangkan diri. Ia tahu, perjalanan yang panjang dan berat menantinya. Tapi ia tidak takut. Ia yakin, ia bisa melewati semua ini. Ia akan menemukan kebahagiaannya sendiri, di tempat yang jauh dari Rian, jauh dari semua kepalsuan yang selama ini mengelilinginya.

Sesampainya di terminal, Alea membayar ongkos taksi online dan menurunkan kopernya dari bagasi. Terminal bus itu ramai dan bising, jauh berbeda dengan kehidupan mewahnya selama ini. Bau asap knalpot bercampur dengan aroma makanan dari warung-warung kecil di sekitar terminal. Pemandangan yang asing, namun entah mengapa terasa membebaskan.

Alea menyeret kopernya, mencari bus yang akan membawanya ke Bali. Ia melihat nomor bus dan nama perusahaan otobus yang tertera di tiketnya, lalu bertanya pada seorang petugas terminal untuk memastikan arah yang benar.

"Mbak, kalau bus ke Bali, arahnya ke sana ya?" tanyanya sambil menunjukkan tiket.

Petugas itu mengangguk. "Iya, Mbak. Tinggal lurus saja, nanti ada di sebelah kiri."

Alea mengucapkan terima kasih dan berjalan sesuai arah yang ditunjukkan. Ia melewati lorong-lorong yang dipenuhi pedagang asongan dan calo tiket. Ia berusaha tidak menghiraukan tatapan mereka, fokus pada tujuannya.

Akhirnya, ia menemukan bus yang ia cari. Bus itu tampak sederhana, tidak semewah mobil-mobil pribadinya dulu. Tapi Alea tidak peduli. Ia justru merasa senang bisa naik bus ini. Ini adalah pengalaman baru baginya, pengalaman yang akan membawanya menuju kehidupan yang baru pula.

Alea menunjukkan tiketnya pada seorang petugas bus yang berdiri di depan pintu. Petugas itu memeriksa tiketnya, lalu mempersilakannya naik.

"Selamat jalan, Mbak," ucap petugas itu ramah.

Alea tersenyum dan mengucapkan terima kasih. Ia naik ke dalam bus, mencari tempat duduk yang sesuai dengan nomor di tiketnya.

Bus itu sudah cukup penuh dengan penumpang. Ada yang sedang tidur, ada yang sedang mengobrol, ada juga yang sedang bermain ponsel. Alea duduk di dekat jendela, meletakkan kopernya di atas rak, dan menatap keluar.

Pemandangan terminal bus yang ramai dan hiruk pikuk itu perlahan menghilang, digantikan oleh pemandangan jalanan kota yang padat. Alea menarik napas dalam-dalam, merasakan angin yang berhembus dari jendela.

Ini adalah pertama kalinya ia naik angkutan umum. Dulu, ia selalu merasa risih dan takut naik bus atau angkot. Tapi sekarang, ia tidak merasa takut sedikit pun. Ia justru merasa bersemangat dan penuh harapan. Tekadnya sudah bulat. Ia akan meninggalkan semua masa lalunya, dan memulai hidup baru di Bali.

Bus itu mulai melaju, meninggalkan terminal dan kota kelahirannya. Alea tersenyum. Perjalanan panjang menuju kebebasan telah dimulai.

Bus melaju membelah jalanan, pemandangan kota yang familiar perlahan menghilang ditelan jarak. Mata Alea terpaku pada setiap detail yang terlewati; toko-toko, pepohonan, dan orang-orang yang berlalu lalang. Pikirannya kosong, berusaha mengusir bayangan masa lalu yang terus menghantui.

Ponselnya berdering, nama Rian terpampang jelas di layar. Hatinya mencelos. Apa lagi yang diinginkan pria itu? Bukankah keinginannya untuk bercerai sudah ia kabulkan? Bukankah Rian sangat membencinya dan mendambakan kebersamaan dengan Gina? Alea mengabaikan panggilan itu, memilih untuk mematikan ponselnya. Ia tidak ingin mendengar suara Rian lagi, tidak ingin terpengaruh oleh kata-kata pria itu.

Pernikahan mereka memang sebuah perjodohan, sebuah transaksi bisnis yang mengatasnamakan cinta. Rian tidak pernah menganggapnya ada, ia hanya dianggap sebagai pajangan, sebagai boneka yang bisa diatur sesuai keinginannya. Alea mencoba menjadi istri yang baik selama satu tahun ini, berusaha memenuhi semua harapan Rian, namun usahanya sia-sia. Rian tetaplah Rian, pria dingin dan kejam yang hanya mencintai Gina.

Rian tidak pernah menyentuhnya, tidak pernah memberikan perhatian atau kasih sayang. Namun, di saat yang sama, ia begitu intens dengan Gina. Tanpa ragu, di hadapan Alea, Rian menyentuh Gina, bahkan bercumbu mesra. Adegan-adegan itu terpatri jelas di benaknya, menjadi luka yang menganga dan tak kunjung sembuh.

Alea memejamkan mata, air mata menetes membasahi pipinya. Ia merasa begitu bodoh dan naif, mengira bisa mengubah Rian dengan cintanya. Ia merasa begitu hancur dan terluka, diperlakukan seperti sampah oleh pria yang seharusnya melindunginya.

Namun, di tengah kesedihannya, Alea merasakan setitik kekuatan yang mulai tumbuh di dalam dirinya. Ia tidak boleh terus meratapi nasibnya. Ia harus bangkit, harus membuktikan pada Rian bahwa ia bisa bahagia tanpa pria itu.

Alea menghapus air matanya, menarik napas dalam-dalam, dan membuka matanya kembali. Ia menatap keluar jendela, melihat pemandangan yang semakin berubah. Ia tidak tahu apa yang menantinya di Bali, tapi ia siap menghadapinya. Ia akan memulai hidup baru, hidup yang lebih baik, hidup yang lebih berarti.

Ia akan melupakan Rian, melupakan semua luka yang pernah ia derita, dan fokus pada kebahagiaannya sendiri. Ia akan membuktikan pada dirinya sendiri, bahwa ia bisa menjadi wanita yang kuat, mandiri, dan bahagia. Perjalanan menuju kebebasan telah dimulai, dan ia tidak akan menoleh ke belakang lagi.

1
Vash the Stampede
Aku sudah jatuh cinta dengan karakter-karaktermu, thor.
AyaShiyaa: Terimakasih atas dukungannya ❤️❤️
total 1 replies
emi_sunflower_skr
Ceritanya keren, bahasanya juga mudah dimengerti!
AyaShiyaa: Terimakasih atas dukungannya ❤️❤️❤️
total 1 replies
Ichigo Kurosaki
Ceritanya menghibur sekali.
AyaShiyaa: Terimakasih atas dukungannya ❤️❤️❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!