Xavier Zibrano, CEO muda yang selalu di paksa menikah oleh ibunya. Akan tetapi ia selalu menolak karena masih ingin menikmati masa mudanya.
Divana Veronika, gadis cantik yang rela meninggalkan orang tuanya dan lebih memilih kekasihnya.
Namun siapa sangka, kekasih yang ia bela mati-matian justru menghianatinya. Divana memergoki kekasihnya sedang berhubungan intim dengan sahabatnya sendiri di sebuah kamar hotel.
Dengan perasaan hancur, tak sengaja Divana di pertemukan dengan Xavier yang baru saja selesai menghadiri acara gala diner di hotel yang sama.
Divana yang sedang kalut akhirnya menawarkan sejumlah uang kepada Xavier untuk menghabiskan malam bersamanya.
Akankah Xavier menerima penawaran tersebut?
Yuk simak cerita selanjutnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kikoaiko, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 33
Pukul sepuluh malam Xavier baru saja tiba di Mansion, susana di Mansion sudah terlihat sepi, mungkin semua penghuninya sudah pada istirahat. Akhirnya pria memutuskan naik keatas menuju ke kamarnya.
Ceklek....
Di bukannya pintu kamar itu dengan perlahan supaya tidak menganggu istrinya yang terlelap. Tapi saat masuk ke kamar dia mendapati istrinya yang masih terjaga, istrinya sedang rebahan diatas ranjang sambil bermain hp.
"Belum tidur hmm" tanya Xavier membuat Divana menoleh
Lelaki iyu berjalan menghampiri istrinya di ranjang, di kecupnya kening istrinya beserta bibirnya.
"Maaf, aku tidak menyambutmu pulang" ucap Divana merasa bersalah, lalu bangun dan mendudukkan tubuhnya di tepi ranjang,
"Tak apa, aku juga minta maaf karena sudah pulang larut malam. Jadwalku hari ini sangat padat, banyak meeting yang harus aku hadiri" keluh Xavier.
Dia merebahkan tubuhnya di ranjang dengan posisi kaki yang menjuntai kebawah, lelaki itu masih mengenakan baju kerjanya lengkap dengan sepatunya.
"Kamu terlihat lelah, bagaimana kalau berendam air hangat" tawar Divana melihat wajah lelah suaminya.
"Eum" jawab Xavier sembari memejamkan matanya.
Divana bangkit dari tepi ranjang yang ia duduki tadi, ia melangkahkan kakinya dan masuk kedalam kamar mandi. Divana mengisi bak mandi dengan air hangat kemudian menuang sabun dan sedikit aromatherapy.
"Vier, airnya sudah siap" ucap Divana keluar dari dalam kamar mandi. Akan tetapi tidak ada sahutan dari suaminya itu.
Dia berjalan menghampiri suaminya, dia melihat Xavier yang sedang memejamkan matanya, lantas Divana mencoba membangunkannya.
"Vier, airnya sudah siap nanti keburu dingin" ucap Divana sambil mengguncang lengan suaminya.
Sudah berkali-kali wanita itu membangunkan nya, tapi suaminya itu tidak bereaksi apa-apa, Divana yakin kalau suaminya itu terlelap beneran.
Divana yang merasa kasihan, mengurungkan niatnya membangunkan suaminya kembali.
Perlahan di bukanya sepatu suaminya itu, tak lupa Divana juga membuka dasi serta kemejanya. Divana berhenti sesaat, merasa ragu untuk membuka celana suaminya.
"Bagaimana ini, aku takut membukanya" bingung Divana
Setelah banyak pertimbangan akhirnya Divana memberanikan diri melepas celana kerja yang di kenakan Xavier. membuat tubu suaminya itu polos hanya tersisa celana boxer ketatnya saja.
Divana membenarkan posisi tidur suaminya, di naikkan kedua kaki suaminya keatas ranjang, dia mengambil bantal lalu ia letakkan di bawah kepala suaminya.
Setelah itu dis beranjak kekamar mandi untuk mengambil handuk dan juga air hangat. Dengan telaten Divana mengelap tubuh suaminya hingga bersih.
Xavier yang merasakan sesuatu menyentuh permukaan kulitanya, akhirnya membuka matanya.
"Maaf, aku ketiduran" ucap Xavier dengan wajah kantuknya.
"Tidurlah, aku sudah membersihkan tubuhmu" ujar Divana.
"Kemarilah, peluk aku. Kau membuatku kedinginan, sweety" pinta Xavier manja.
Divana menghela nafas, suaminya ini manja sekali sama seperti kedua putranya.
"Sebentar, aku kekamar mandi dulu, mengembalikan ini" ucap Divana.
Xavier menganggukkan kepala, membiarkan sang istri pergi kekamar mandi untuk mengembalikan handuk yang di gunakan untuk mengelap tubuhnya, tak lupa Divana juga memungut baju kotor suaminya dan memasukkannya kedalam keranjang kotor.
Setelah itu Divana kembali, dan merangkak naik keatas ranjang dan merebahkan tubuhnya di samping suaminya.
"Sweety, peluk" rengek Xavier sambil memejamkan matanya.
Mau tak mau Divana pun memeluk suaminya, ia menepuk nepuk punggung suaminya seperti sedang menidurkan kembar. Namun bukannya tidur suaminya itu kembali berulah, Xavier menyingkap baju istrinya ke atas hingga memperlihatkan dada Naura yang masih terbungkus oleh bra.
"Vier" protes Divana dengan kelakuan suaminya.
"Diam Sweety, aku ingin menyusu" ucap Xavier dan mengulurkan tangannya ke punggung sang istri, dengan sekali gerakan pengait bra itu lepas begitu saja.
Lagi-lagi Divana hanya mengela nafas panjang dengan kelakuan suaminya itu.
Xavier langsung memasukkan p*ting sang istri kedalam mulutnya dan menghisapnya. pria itu seperti bayi yang sedang kehausan.
Tak butuh lama pria itu langsung terlelap, sementara Divana tidak bisa tidur akibat sensasi geli yang ia rasakan.
Dia menunduk dan melihat suaminya yang sedang menyusu sambil memeluknya.
"Ck, kalau seperti ini dia sama seperti twins saat masih kecil dulu" kekeh Divana dan memeluk suaminya.
Tak lama wanita itu memejamkan matanya menyusul suaminya yang sudah lebih dulu masuk kedalam mimpi.
*****
"Akhh.... " Divana melenguh dalam tidurnya. Ia merasakan sesuatu yang nikmat di bawah sana. Walaupun begitu tidak membuat perempuan itu membuka matanya.
Di dalam selimut Xavier sedang mengisap milik istrinya yang sudah sangat becek. Tak cukup sampai di situ saja dia juga memasukkan jarinya kedalam milik sang istri dan menggerakkannya keluar masuk sambil mulutnya terus menjilati bagian bawah istrinya.
Tubuh Divana tersentak keenakan kala merasakan sesuatu keluar masuk kedalam bagian intinya. Didalam tidurnya Dia bermimpi sedang bercinta dengan suaminya.
Xavier menambah satu jarinya masuk kedalam milik istrinya, sehingga ada dua jari didalam goa Divana, bagian bawah perempuan itu semakin basah seiring dengan gerakan jemari Xavier di bawah sana.
"Akhh.... " Divana mengerang saat merasakan sesuatu keluar dari bawah sana, Divana mengalami klimaks hanya karena permainan jari tangan Xavier.
Perlahan Divana membuka matanya dan melihat suaminya keluar dari dalam selimut.
"Vier, apa yang sedang kamu lakukan hah" pekik Divana.
"Apalagi kalau bukan membuatmu keenakan sweety" ucap Xavier tersenyum puas.
Divana melengoskan wajahnya malu my dengar jawaban suaminya, ternyata bukan sekedar mimpi, semua yang terjadi barusan itu nyata.
"Bersiaplah sweety, aku akan memasukimu" ucap Xavier dan melepas boxernya lalu membuangnya ke sembarang arah.
Mata Divana terbelalak saat melihat milik suaminya sudah berdiri tegap.
"Pelan-pelan Vier, aku takut tidak muat" takut Divana.
"Iya Sweety" ucap Xavier.
Di lumatnya bibir Divana, keduanya terus berciuman sementara tangan Xavier mencoba memasukkan kedalam milik istrinya, akan tetapi lelaki itu merasa sedikit kesulitan.
"Kenapa bisa sulit, bukankah kamu sudah tidak perawan sweety, bahkan kamu sudah melahirkan dua kepala" keluh Xavier. dia merasa aneh dengan milik sang istri yang masih terasa sempit.
Divana memukul dada suaminya sebal. "Tentu saja aku sudah tidak perawan, kan kau sendiri yang mengambilnya" seru Divana.
Xavier terkekeh, dia mencoba kembali memasukkan miliknya, setelah tiga kali percobaan akhirnya milik Xavier masuk kedalam milik istrinya.
Bless....
"Akhh..... " pekik mereka berdua saat tubuh keduanya sudah menyatu.
Sungguh rasanya sangat sempit, milik Xavier seperti di jepit.
Xavier tidak langsung menggerakkan tubuhnya, dua mencium bibir istrinya dan melumatnya untuk mengalihkan rasa sakit yang di rasakan oleh Divana. Meskipun dia sudah memiliki dua anak tapi milik Divana masih terasa sempit, maklum saja setelah kejadian lima tahun yang lalu Naura tidak pernah melakukan hubungan intim lagi, dan sekarag dia melakukannya untuk kedua kalinya dengan suaminya.
"Masih sakit?" tanya Xavier menatap wajah sayu istrinya.
"Sedikit, mungkin karena milikmu terlalu besar" ringis Divana.
"Ukurannya masih sama seperti dulu Sweety, mungkin karena kamu belum terbiasa saja, nanti lama kelamaan kamu juga akan menikmatinya" ujar Xavier.
Perlahan dia mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur, tidak langsung cepat karena takut akan menyakiti istrinya.
"Bagaimana? Masih sakit" tanya Xavier memastikan.
"Tidak, rasanya enak" jawab Divana keceplosan.
Xavier tersenyum dan terus menggerakkan pinggulnya, ia menambah kecepatan dan membuat Divana menjerit-jerit keenakan.
"Ahhh....Vier ahhh."
"Kau menyukainya sweety?" tanya Xavier.
"Ahh... Ini sangat nikmat Vier, lebih cepat lagi" pinta Divana.
Dengan senang hati Xavier menyentak tubuh istrinya dengan cepat, hingga dada Divana bergoyang kesana kemari membuat Xavier gemas melihatnya. Lelaki itu menghisap dada istrinya.
Xavier melepaskan mulutnya dari dada istrinya dan di lepaskan dulu tongkat sakti miliknya. "Berbaliklah sweety" pinta Xavier.
Divana pun merubah posisi membelakangi suaminya, ia menungging sambil berpegangan pada headboard ranjang yang ada di hadapannya. Sementara Xavier kembali mengarahkan kembali miliknya lewat belakang.
"Ahhh.... "
Divana tersentak saat suaminya kembali memasukkan miliknya, Xavier segera memompanya dengan begitu cepat. membuta tubuh Divana bergetar hebat.
Sementara kedua tangan Xavier meremas dada istrinya yang bergelantungan di depan sana, Divana semakin merasa keenakan.
"Shitt... Milikmu sangat nikmat sweety, rasanya aku tidak ingin berhenti" ucap Xavier.
"Ahhh... Aku mau keluar Vier" pekik Divan.
"Bersama sweety" ucap Xavier.
Xavier bergerak semakin cepat dan membuat Divana menjerit-jerit, tak lama terdengar pekikan dari keduanya, mereka berdua mencapai klimaks. Xavier menumpahkan semua cairannya kedalam rahim istrinya.
Setelah itu Xavier mencabut miliknya dan merebahkan tubuhnya diatas ranjang, nafas kedua terlihat memburu.
"Terima kasih Sweety, I love you" ucap Xavier dan mencium kening istrinya.
Divana tersenyum, akhirnya lelaki itu menyatakan perasaannya.
"Tidurlah, aku akan membersihkan tubuhku terlebih dahulu" ucap Xavier dan turun dari atas ranjang.
"Kau ingin kekantor" tanya Divana.
"Kenapa? Kamu masih menginginkannya?" goda Xavier membuat Divana tersipu dan menutupi semua tubuhnya dengan selimut.
Xavier terkekeh melihat kelakuan istrinya, wanita itu sangat menggemaskan.
typo masih berterbangan
Aku mikirnya cowok karna namanya nama cowok. Kok ini pake bandana,,,?