Alana Dhira Lesham telah berpacaran selama 2 tahun dengan Devano Arlots, calon ceo muda di perusahaan papanya.
hingga mereka memutuskan ke jenjang pernikahan.
namun sehari sebelum pernikahan. Devan membatalkan pernikahan dengan alasan Dia telah menghamili wanita lain, yang tak lain adalah Karina. rivalnya saat sma serta kuliah.
saat itu pula alana mengetahui jika dirinya tengah mengandung anak dari devan.
dengan perasaan kecewa Alana pergi keluar negeri tanpa memberitahu kebenarannya pada devan. Dan membesarkan anaknya sendiri.
bagaimana kelanjutannya?
novel by IZANANTEROS
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DnieY_ls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kalung waktu itu
Devan tengah merenung di dalam kantornya. Dia terkejut mendapati kenyataan yang baru saja dia tahu.
Flashback
Devan tengah makan bersama alana sesuai ajakannya tadi. Namun tidak ada percakapan antara keduanya membuat devan canggung.
Sesekali dia melirik pada Alana yang tampak khusu pada makannya.
Selesai makan dia hendak membujuk Alana untuk dia antar pulang.
''Aku antar saja bagaimana?''
'' tidak Dev. Aku bawa mobil''. Tolak alana.
'' tidak papa. Aku akan meninggalkan mobilku disini dulu untuk mengantarmu. Nanti aku bawa lagi''. Bujuk devan berusaha.
Alana kembali menolak. '' tidak dev Terima kasih. Aku bisa sendiri''.
Alana berdiri namun seseorang menabraknya. Membuat Alana hampir saja terjatuh jika devan tak sigap menangkapnya.
Devan menahan tubuh alana agar tidak jatuh. Baju Alana sedikit kotor akibat tumpahan makanan.
Namun mata devan tak sengaja melihat tanda lahir yang nyaris berbentuk bulan sabit di bahu Alana mirip dengan bayangan yang ada di pikirannya.
Seketika pikiran devan ngeblang. Dia terdiam saat menyadarinya.
Alana yang bergerak minta di lepas membuat devan sadar. Buru buru dia melepaskan tangannya.
'' terimakasih dev.'' ujar Alana yang diangguki devan.
'' maafkan saya mbak. Saya tidak sengaja. Mari saya bersihkan bajunya''. Ujar perempuan yang tadi menabraknya. Dia menunduk meminta maaf pada Alana.
'' tidak papa. Ini hanya noda kecil tidak perlu di bersihkan''. Ujar Alana karena memang nodanya sangat kecil.
'' sekali lagi saya minta maaf''. Ujar perempuan itu lalu berlalu sambil membawa nampan.
'' kau tak papa Al?'' devan maju menanyakan keadaan alana.
'' i'am oke Dev. Ini hanya noda kecil''. Sahut Alana.
Dia merapikan kemejanya yang sedikit tersingkir di bagian bahu akibat hampir jatuh.
'' baiklah, ayo kita pulang''. Devan mengalah. Dia mengajak Alana pulang.
Dia pamit terlebih dahulu pada Alana yang sedang berbalas chat.
Devan meninggalkan cafe itu dengan pikiran berkecamuk. Melihat tanda lahir Alana yang mirip dengan yang ada dalam bayangannya membuat devan semakin tergolak.
Flashback off
Entahlah. Pikiran devan benar benar buntu. Dia menduga hal hal yang mungkin benar namun mungkin juga salah.
Namun jika boleh jujur. Devan mengharapkan apa yang ada di pikirannya itu benar. Dan jika benar dia memiliki kemungkinan untuk kembali memiliki Alana.
Meskipun kecil karena Alana sudah menikah. Tapi apakah dia tidak boleh berharap?
...
Di sisi lain kini Edgar tengah berada di ruang rawat sang istri. Mily dirawat setelah mendengar hilangnya Sean dan Alana yang tiba tiba pergi dan tak kembali.
Mily harus di rawat karena syok dan kelelahan.
Edgar pun sama dia juga begitu mengkhawatirkan keadaan alana yang tiba tiba menghilang bersama sean. Dia sudha menyuruh orang untuk mencarinya namun tak kunjung mendapat laporan.
Tubuhnya lelah karena semalaman dia kurang tidur akibat mencari keberadaan Alana. Ditambah istrinya yang harus di rawat.
Hampir saja Edgar tertidur jika ponselnya tak berdering. Edgar merogoh sakunya, melihat siapa yang menelpon membuatnya buru buru mangangkatnya.
'' hallo yah. Apa kabar?'' suara Alana mengalun.
'' kamu dimana Al? Kenapa gak angkat panggilan ayah. Kamu menghilang Sean juga belum di temukan. Ayah khawatir sama kamu. Kenapa gak ngabarin?'' omel Edgar pada Alana.
'' maaf yah. Ini Alana mau ngabarin kalo Alana udah nemuin Sean. Alana sekarang dikanada yah. Maafin Al gak ngabarin ayah ibu dulu''. Ujar Alana merasa bersalah.
'' Sean sudah di temukan? Kenapa gak ngabarin ayah kalo Sean udah di temukan. Kapan kamu ke Kanada hah? Kenapa gak pamitan dulu untuk tidak membuat kami khawatir disini?''
'' maaf ayah Al salah. Al terpaksa gak ngabaarin ayah karena kami kesini darurat''. Alana semakin merasa bersalah. Namun ia juga tak mau mengatakan yang sebenarnya terjadi.
'' iya. Lain kali jangan seperti itu Al bikin orang lain khawatir.''. nasihat Edgar.
'' iya. Ayah ada dimana?''
'' ayah di rumah sakit''. Ujar Edgar.
'' rumah sakit?'' Alana membulatkan matanya. '' sedang apa ayah di rumah sakit? Apa ayah terluka?'' tanya Alana khawatir.
'' tidak ayah sehat. Ayah sedang menunggu ibumu. Dia di rawat akibat terlalu syok dan kelelahan. Akhirnya dia si bawa ke rumah sakit''. Jelas Edgar sambil menatap istrinya yang tidur.
...
Di tengah termenung kannya devan tiba tiba teringat dengan sesuatu.
Kalung. yah kalung, devan sempat menemukan kalung di tempat tidur di hotel tempat dia melakukan malam panas.
Perkiraannya dia masih menyimpannya di kamar.
Devan berdiri dari kursinya. Dia harus menyelesaikan ini. Dia tak mau kehilangan jejak.
Devan pulang ke rumah orang tuanya.