Dara Clarita yang baru saja keluar dari rumah sakit setelah kecelakaan yang menimpanya hingga membuatnya lumpuh di paksa untuk menandatangani surat perceraian yang di berikan suaminya saat itu juga.
Bagaimana dia bisa menjalani kehidupannya setelah di ceraikan oleh suaminya karena kelumpuhan yang di deritanya?
Sanggupkah Dara melewati semua ini dan menemukan kebahagiaannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tessa Amelia Wahyudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ikut Campur
Brak!
Jordan membanting pintu kamar tidur maminya saat mengetahui bahwa wanita itu berada di dalamnya.
Sejak dia mendapatkan kabar dari asisten rumah tangganya yang dia tempatkan di rumah Dara, bahwa sang mami datang ke umah wanita itu hingga membuat mereka panik.
Padahal yang terjadi sebenarnya tidak seperti itu. Mami Sofia tidak melakukan hak apapun hingga membuat Dara ketakutan atau apapun.
" Mami!" Panggil Jordan saat dia sampai di kamar sang mami. Jordan terlihat begitu kesal dan takut jika maminya melakukan sesuatu pada Dara hingga membuat wanita itu semakin menjauh dari jangkauannya.
Tapi lihatlah, bahkan wanita itu tidak terusik sama sekali dan dia juga tidak merasa bersalah dengan apa yang telah di lakukan ya.
" Why?"
" Mam, katakan pada Jordan apa yang kami lakukan pada Dara? jalan mohon jangan ikut campur dengan urusan Jordan mam. Biarkan cerpen yang melakukan ini semua." Ucapnya yang merasa frustasi saat mengetahui bahwa maminya mendatangi Dara di rumahnya.
" Apa maksud kamu? apa kamu pikir mami sejati itunya membuat wanita itu terluka iya?" Jordan diam.
Dia tidak tahu harus menjawab apa saat ini karena dia sangat mengkhawatirkan keadaan Dara. Jordan benar-benar takut jika maminya telah melakukan sesuatu pada wanita itu.
" Tidak seperti itu Mam, Jordan hanya--"
" Mami hanya terlalu penasaran dengan wanita yang telah membuat kamu gila seperti ini. Kamu tahu sendiri bahwa mami tidak pernah mematok standar mami untuk calon istri kamu. Mami tidak pernah melakukan hal itu karena wanita apapun yang membuat kamu bahagia maka itu yang terbaik. Lalu apa mami salah?" Tanya mami Sofia pada Jordan hingga membuat pria itu semakin terdiam dan merasa bersalah.
" Mam, maaf. Jordan tidak bermaksud seperti itu. Jordan hanya takut jika mami melakukan sesuatu pada Dara hingga membuat dia semakin ingin menjauh dari Jordan mam." Imbuh Jordan.
Dua terlihat sangat frustasi karena tadi dia berdebat dengan Dara hanya karena status sosial di antara mereka berdua.
Apalagi dengan status Jordan yang memiliki semua kemewahan membuat Dara semakin merasa tidak pantas bersanding dengan pria itu dalam kondisi lumpuh.
" Sini..." Mami Sofia menepuk sisi sofa tempat dia duduk hingga membuat putranya langsung datang padanya dan tidur di pangkuannya.
Bukan Jordan yang menginginkannya, tapi maminya lah yang membuatnya tidur di pangkuan wanita itu.
" Mam..."
" Kau ini. Kenapa kau malu dengan mami? Kau itu tetap anak bayi ku yang nakal. Bahkan sudah tua seperti ini pun kau tetap nakal. rasanya aku ingin sekali menjewer telinga mu lagi tapi tidak mungkin mengingat usia mu yang sudah tua." Jordan hanya bisa mencebik saja saat mendengar apa yang maminya katakan.
" Mam, ini tidak seperti itu. Dara bukan wanita biasa. Dia wanita yang membuat Jordan merasa ingin selalu dekat dengannya dan memperjuangkannya. Jordan menginginkannya mam, tapi dia yang tidak menginginkan Jordan." Ucapnya dengan sangat menyedihkan.
Mendengar apa yang putranya ceritakan membuat mami Sofia hanya bisa menghela nafasnya dengan berat.
" Kau ini tampak, tapi kenapa terkadang menjadi bodoh jika soal wanita? Jelas dia minder pada mu dengan kondisinya yang lumpuh seperti itu. Bawa dia periksa ke dokter dan lakukan terapi. Buat dia merasa nyaman dengan diri mu. Dekati dia perlahan-lahan dan buat dia merasa bahwa kamu itu tulus padanya. Dia gadis bukan?" Jordan menggelengkan kepalanya.
" Dara janda mam, dan dia belum memiliki anak. Suaminya menceraikan dirinya karena dia lumpuh akibat kecelakaan bahkan suaminya sudah lama menyelingkuhi dirinya."
" Bastrad!" Umpat sang mami saat mengetahui masalah yang sebenarnya.
" Jika begitu biar mami yang membuka jalan mu. Kau hanya perlu menjalankan kepal mu saja karena mami yang akan mengurusnya nanti."
Bersambung❤️