Aku Tiara, usiaku baru 23 Tahun...Mereka semua menertawakan ku sebagai Janda di usiaku yang sangat muda.. kehidupanku berubah.. aku sukit menatap masa depanku..
Kak adam.. aku mencintaimuu sebagai Imamkuu . haruskah aku kubur rasa ini bersamaan dengan kepergianmu????
atau aku akan menemukan cinta yang lain?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mynamei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
JHS - LDR
Tidak terasa kini waktunya kembali beraktivitas seperti biasanya..
Pagi ini Barry sangat bersemangat, setelsh satu hari tak bertemu kekasihnya...
"cerah banget wajahnya" ledek Ibu Erna pada Barry yang baru bergabung di meja makan bersama Ibu Erna, Fardhan juga Risa
Mendengar ucapan Ibu Erna, Fardhan tertawa kecil sementara Barry hanya diam namun menyungingkan sedikit bibirnya
"ayolah Barry kenalin ke mama, mama ni mau punya cucu" kata Ibu Erna sontak membuat Barry tersedak saat meminum susunya
"mama kenal kok" celetuk Fardhan membuat Barry memicingkan matanya ke arah Fardhan..
"iya kah? siapa?" kata Ibu Erna penasaran
"Mah udahlah Jangan bahas itu terus setiap hari" kata Barry kesal
"kali ini mama cuma takut kamu salah pilih, sebelum terlalu jauh makanya mama harus tau" Kata ibu Erna
"kak, apa Dia yang juga aku kenal?" celetuk Risa entah tertuju pada Barry atau Fardhan
"yang jelas dia cantik" kata Fardhan dengan nada menggoda Barry
"hadeh, mama dan kedua adikku sayang, barry tidak bodoh loh.. Barry tau kalian pasyi sudah mencari tau, nah karena kalian sudsh tau dalam diam, maka itu kalian bisa dengan mudah mendokan Barry, mendukung Barry, dan Merestui Barry.." ucap Barry santai sambil mengoles rotinya dengan beberapa selai kesukaannya
mendengar ucapan Barry ketiga orang itu saling pandang, ternyata Baarry salah! Barry kira Fardhan sudah bercerita banyak kepada ibu Erna,, ternyata Fardhan masih menyembunyikan kecurigaanya kepada Tiara dan Barry...
"Jadi bener kamu udah punya pacar? siapa? mama boleh kenal kan?"
"apa aku mengenalnya ka?" tanya Risa
lah jadi mereka belum tau ya? aduh gimana si ini...Batin Barry
"nanti aku akan bawa dia, jika waktu nya sudah tepat..." kata Barry
"aku berangkat dulu mah, ada meeting pagi ini" kata Barry sambil mencium pungung tangan ibu erna lalu mengecup keningnya
"Astaga aku lupa ada meeting" kata Fardhan mengingat akan ada meeting bersama investor baru
"mah aku juga berangkat yaa" kata Fardhan sambil meraih jaket nya lalu mencium tangan dan kening wanita paruh baya yang masih sangat cantik itu...
Ibu Erna hanya menggelengkan kepalanya mendapati kedua anak laki-lakinya bertingkah, sementara Risa hanya cekikikan mwlihat Fardhan yang panik..
******
Tumben sudah jam segini Barry ga Chat atau Telfon aku, biasanya dia paling heboh..
Batin Tiara yang tak terlalu fokus dengan pekerjaannya...
"Ti, kamu belum cerita bagaiman rasanya di antar Pak Barry" bisik Syifa yang kala itu tinggal mendorong kursi yang ia duduki dengan kakinya hingga berada menempel dengan Tiara
Tiara kaget dengan ucapan Syifa..
"biasa aja, tak se indah berboncengan motor di tengah malam menembus dingin nya suasana malam minggu" Tiara berbalik meledek Syifa kala itu sontak langsung membuat pipi Syifa merah merona membara
"ucapanmu Ti... lebay!" Kata Syifa sambil menjauhkan kursinya bergeser ke mejanya
Tiara hanya tertawa sambil menggelengkan kepalanya..
Mereka kembalinmelanjutkan pekerjaan mereka masing-masing hingga dua jam kemudian ponsel Tiara berdering dari nomer yang ia gidak kenal.. sempat meragu namun akhirnya Tiara mengangkatnya...
Tiara mendengarkan apa yang di ucapkan seorang Pria dari sambungan telfon.. Ucapan Pria itu membuat tubuh Tiara melemas, jantungnya berdebar dengan kencang.. Syifa menyadari perubahan mimik Wajah Tiara yang kini sangat pucat terlihat...
Tiara masih terdiam sesaat meski sambungan telfon itu telah terputus..
"Ti.. kenapa? ada apa?" kata Syifa yang juga menggundang perhatian Anwar
Tiara menjatuhkan bulir bening dari matanya..
Syifa semakin panik begitu juga Anwar..
"aku gapapa.. aku harus izin pulang, aku harus ke Surabaya" kata Tiara sambil mengusap air matanya yang tak seberapa banyak
"haah?? ada apa si tii???" tanya Syifa semakin tak mengerti
"Ayah.. ayah sakit dan di rawat di Rumah sakit di Surabaya.. aku harus kesana, aku harus hubungi Ibu" kata Tiara..
"jangan!! Nanti ibu malah panik, kamu pulang aja temui ibu, ceritakan langsung" kata Syifa sambil mengusap bahu Tiara, lalu di jawab anggukan oleh Tiara
"Aku antar yaa" kata Anwar
"jangan ka, jam 2 ada meeting kan sama bagian pengadaan, aku bisa naik ojol" kata Tiara sambil mengemas barangnya
Sejenak ia teringat dengan Barry.
"aku harus izin ga ya?" kata Tiara sambil menghentikan aktivitasnya
"Gak usah nanti kita sampaikan, lagian Pak Fardhan masih meeting kayaknya" kata Anwar sambil melirik keluar mebembus suangan kacanya ke arah ruang Meeting
Tiara juga setuju akan hal itu..
Tiara mengambil ponselnya..
Barry, aku harus pulang.. Ayah sakit dan berada di Rumah Sakit di Surabaya.. aku harus ke sana sama ibu.... Maaf aku ga Izin langsung, aku gak mungkin nunggu meeting kamu selesai.. aku juga izin untuk beberapa hari kedepan yaa.. kita LDR'n dulu yaa..
😘❤
Tiara bergegas menuju Salon kecantikan milik Ibu Sulis menggunakan ojeg online yabg telah ia pesan..
Di tempat Lain, Barry masih melakukan Meeting yang sudah berlangsung dua jam..
karena ini Investor baru tentu akan memakan waktu yang lama karena banyak hal yang harus dibahas..
Barry tidak sedikit pun membuka ponselnya, selagi ponselnya tidak bergetar terus menerus menandakan panggilan masuk maka ia tidak akan merogoh ponselnya dari saku dalam jas nya itu..
Tiara yang Di bantu oleh Syifa untuk mendapatkan Tiket pesawat tercepat pun merasa tenang, ia hanya perlu mempersiapkan diri dan bebawaan saja kala itu...
*******
Mata Barry membulat ketika membaca satu pesan dari kekasihnya yang sejak kemarin tidak ia temui..
Barry mencoba menghubungi Tiara namun tak mendapat Jawaban.. kala Itu Tiara sedang menenangkan ibunya, sambil mengemas barang bawaan mereka...
Tiba Di Bandara Tiara terkejut melihat 20 misscall dari Barry serta serangkaian pesan singkat... Lagi-lagi Tiara harus mengabaikannya terlebih dahulu karena harus menukarkan tiket digitalnya dengan tiket fisik melalui ponselnya...
***
"kenapa si lu bar? bukannya hasil meeting kita sangat memuaskan, kenapa dari tadi lu murung aja?" kata Fardhan yang tengah menyantap makan siang di ruangan Barry
Barry hanya diam menbisu sambil terus memandangi Ponselnya...
LDR? argghhh!! ngebayanginnya aja buruk banget! skrng harus ngejalaninnya..
terus kenapa sampe sekarang dia ga bisa di hubungin?! apa gue yanya syifa? ah pasti dia bakal mikir macem-macem, nanti yang ada Tiara malah marah sama gue... Ah sial!
"Barr CV sekertaris baru udah lu sortir? pilih 3 ya biar besok gue panggil.. gue tunggu sore ini" kata Fardhan sambil melangkah keluar ruangan Barry
Sementara Barry hanya diam membisu, kemudian menghela nafasnya kasar mengingat pekerjaanya yang menuntutnya untuk dikerjakan...
********
Like, Komen, dan Vote yaa temen-temen...
minimal 1 hari itu 1 eps yaa, mengingat sudah New Normal 😂😇 sehat selalu kalian 😇
kok gimana gitu bacanya
ohh akhirnya...... 🥰🥰