 
                            Hubungan yang di kira akan langgeng dan bisa bertahan lama, namun ternyata malah muncul ganguan yang sangat sadis, terutama untuk Lea karena dia setiap saat melihat arwah seorang wanita.
Dean juga semakin misterius, padahal Lea mengira sudah sangat mengenal sifat sang suami.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18. Lumpuh total
Lea membuka mata dan dia mendapati bahwa dirinya sudah ada di rumah sakit dengan suasana yang berwarna putih semua, padahal seingatnya dia sedang ada di hutan dan mendapat siksaan dari Julia yang sudah menjadi arwah gentayangan itu.
Tapi sekarang malah ada di rumah sakit dengan keadaan tubuh yang terasa sakit semua, entah siapa yang sudah membawa Lea ke tempat ini karena dia juga tidak tahu setelah hilang kesadaran maka Lea tidak tahu apalagi yang terjadi pada dirinya di sini.
"Ahhhh kaki ku sakit sekali." keluh Lea tanpa bisa bergerak dari atas tempat tidur.
Masih belum ada siapa pun di ruangan ini sehingga Lea merasa agak takut dan menganggap semua yang telah terjadi itu hanya halusinasi nya saja, sebab selama ini dia sering mendapatkan gangguan yang tidak bagus sehingga mungkin saja sekarang dia juga mengalami hal yang sama.
Ingin berteriak juga serasa tidak sanggup karena leher Lea terasa ada yang mengganjal akibat di cekik Julia tadi malam, satu hal yang pasti adalah kaki Lea terasa sangat sakit seperti sedang di tusuk oleh sesuatu sehingga dia penasaran apa yang telah terjadi pada kaki nya ini.
"Lea, Alhamdulillah kamu sudah sadar!" Bu Tami segera mendekati Lea yang terbaring kesakitan.
"Ibu, kenapa aku bisa di sini dan bagaimana kalian menemukan aku?!" Lea kaget setelah melihat keberadaan Bu Tami dan juga Desi.
"Kamu tergeletak di pinggir jalan dengan keadaan luka parah sehingga kami sangat cemas dan takut bila kau sampai meninggal." Desi menceritakan soal penemuan mereka.
Lea terperangah tidak percaya karena yang dia alami tadi malam memang nyata, bukan hanya halusinasi yang selama ini dia kerap mendengar dari ucapan Dean. siksaan yang dia alami tadi malam memang benar adanya dan sekarang Lea harus merasakan sakit yang tidak terhingga pada bagian kaki.
Mana sekarang dia harus menjelaskan apa yang sudah terjadi pada Bu Tami dan juga Desi karena mereka semua pasti penasaran kenapa Lea sampai tergeletak di pinggir jalan dengan keadaan tubuh luka berat, bingung juga Lea mau menjelaskan bagaimana Karena dia tidak ingin apa yang sudah terjadi terungkap dengan mereka.
"Bu, tapi kaki ku terasa sangat sakit." Lea ingin menangis karena tidak sanggup menahan rasa ini.
"Nanti kalau sudah tiga puluh menit lagi maka akan di beri obat oleh dokter, Ibu bantu elus saja ya biar rasa sakitnya sedikit hilang." Bu Tami ingin menangis karena ingat ucapan dokter.
"Apa yang terjadi dengan kaki ku ini? kenapa sekarang juga tidak bisa di gerakkan!" Lea panik karena kaki dia memang tidak bisa bergerak.
"Lea, kamu terkena lumpuh dan mungkin beberapa saat tidak akan bisa berjalan normal seperti dulu." Desi yang menjelaskan pada Lea.
"Apa! itu tidak mungkin, tidak mungkin aku bisa sampai lumpuh." Lea berteriak karena sekarang sangat ketakutan.
Tidak pernah terlintas dalam pikirannya bahwa dia akan lumpuh dan tidak akan pernah bisa berjalan lagi karena hal yang dia alami tadi malam memang sungguh luar biasa, cakaran di luka Lea memang sangat dalam bahkan dokter saja merasa kaget melihat luka yang tidak biasa itu.
Belum lagi dengan tengkorak dengkul juga hancur dan tidak akan pernah bisa di kembalikan seperti semula, jadi nanti walau Lea sudah tidak lumpuh lagi maka belum pasti juga apakah akan sanggup berjalan atau akan tetap pincang seperti sekarang, sebab anggota tubuh yang terluka sangat tidak biasa sehingga mereka akan sangat sulit untuk membuat penyembuhan.
"Siapa yang melakukan ini pada dirimu, Nak?" Bu Tami sudah menangis sambil memegang tangan Lea.
"Aku di rampok oleh seseorang, jadi mungkin saja dia sengaja melukai aku." Lea berdusta karena dia tidak ingin berkata yang sebenarnya.
"Tapi semua barang yang ada di dalam mobil masih lengkap, bahkan ponsel di saku celana juga ada." Desi menjawab dengan nada bingung.
"Ah ada?!" Lea yang kelabakan tidak tahu harus bagaimana menjawab ucapan Desi ini.
"Ada, jadi tidak mungkin kalau itu perampokan karena semua barang dan juga mobil dalam keadaan tidak terkunci tapi tidak di ambil oleh rampok itu." jelas Desi panjang lebar.
Kelu lidah Lea untuk menjawab karena dia masih bingung untuk mencari alasan apa lagi, Desi tidak seperti Bu Tami yang bisa di bohongi dengan mudah karena bisa di bilang Desi sudah menjadi orang yang lebih modis sehingga dia tahu soal hal-hal keren atau yang terasa tidak masuk akal bagi diri nya. usia Desi dan Lea tidak jauh berbeda, sekitar terpaut hanya lima tahun saja.
"Jadi kalau bukan mau merampok lalu orang itu mau apa? kenapa membuat Lea sampai terluka seperti ini." Bu Tami panik dan juga bingung dan terus saja menangis.
"Apa ada orang yang sakit hati padamu? mungkin saja dia mengikuti kau ketika tahu akan pulang kampung!" tebak Desi.
"Entah lah, aku juga tidak tahu siapa orang itu dan kenapa ingin melukai aku seperti ini." Lea menarik nafas berat dan memulai merasakan sakit yang tidak terhingga pada bagian kaki.
"Ya sudah, nanti biar di selidiki oleh polisi." Bu Tami ingin agar pelaku segera di tangkap.
"Jangan, Bu!" Lea reflek berteriak karena dia tidak ingin masalah ini di usut.
Mobil itu bukan milik Lea sehingga nanti akan terungkap fakta bahwa ada sangkut paut dengan orang lain yaitu Julia dan Dean, takutnya nanti polisi justru menemukan keberadaan Julia yang ada di rumah dengan keadaan sudah tidak bernyawa lagi. maka urusan akan menjadi sangat rumit, bisa saja Lea akan mendapatkan tuduhan karena ini adalah mobil Julia.
"Kenapa? pelakunya agar segera di tangkap!" Desi agak curiga menatap keponakannya ini.
"Aku..aku takut dia tetap memendam rasa dendam hingga kemudian nanti akan melakukan perbuatan jahat lagi, sebab dia tidak sendiri." Lea memberikan alasan.
"Tapi kalau tidak di urus polisi maka bisa saja nanti dia akan datang lagi lalu menyakiti kamu." Desi tetap bersikeras.
"Aku bilang tidak ya tidak!" Lea justru membentak Desi dengan suara sangat nyaring.
"Lea, kenapa berbicara tidak sopan seperti itu pada Bibi mu!" Bu Tami terlihat tidak suka karena Lea tidak sopan.
Lea sendiri berusaha untuk tetap tenang dan mengatur semua pikiran yang ada di dalam otak, sekarang ada rasa takut dan juga menyesal karena memutuskan pergi dari rumah dan malah terjadi hal seperti ini, andai saja dia tidak pergi meninggalkan rumah maka tidak akan mengalami hal buruk, sudah pasti ada rasa penyesalan yang sangat dalam di hati Lea karena sekarang malah timbul masalah baru.
Selamat siang besti, jangan lupa like dan komen nya.
eeee jeli juga ya mata Sadewa apa karna mantan iblis...
bener2 gila harta si Dean ini,LG sekaratpun msh mikirin harta🤦
si dean memang pantas di santet
Alisa udh ledakan aja perut sidean udh skit bgtu otak nya masih ja wanita bukan insaf
bnyk kesalahan Dean skrg lg nikmati hasil dia