Ternyata Suamiku Menikah Lagi Dengan Masa Lalunya

  Radit sangat begitu panik dengan keadaan Mahira yang sangat memprihatinkan. Dia langsung memanggil Arini untuk meminta bantuan.

   " Arini.." Teriak Radit.

  Arini yang baru saja datang, langsung terkejut melihat Mahira sudah bersimbah darah.

  " Mas Kenapa Mahira ?"

  " Ketabrak. ayo cepat kita bawa ke rumah sakit."

   Lalu Arini pun menggantikan Radit menahan Mahira. sedangkan Radit sedang mengeluarkan mobil nya.

   Setelah mengeluarkan mobil nya, Radit langsung menggendong Mahira ke dalam mobil. dan Arini yang menemani Mahira di belakang.

  Radit pun langsung membawa mobil nya dengan kecepatan tinggi. setelah sampai Radit pun langsung menggendong Mahira sambil memanggil para Suster.

   " Suster.. tolong istri saya." Panggil Radit dengan berteriak.

   Mendengar ada meminta tolong, para petugas pun langsung menghampiri pasien dan memindahkannya ke kasur brankar.

  " Tolong istri saya sus, dia ketabrak dan istri saya juga sedang Hamil." Ucap Radit dengan penuh kecemasan.

  " Baik bapak dan ibu tunggu di luar ya, kami akan memeriksa pasien dulu."

  Setelah itu para Suster dan Dokter pun memeriksa Mahira ke dalam ruangan.

Radit dan Arini pun menunggu di kursi. Radit yang benar benar khawatir dengan Mahira. Karena Dokter lama sekali memeriksa Mahira. Radit hanya bulak balik melihat ruangan Mahira di periksa.

Setelah lama, Dokter pun keluar.

" Keluarga Nyonya Mahira." Panggil Suster.

" Saya sus.." Jawab Radit langsung berdiri.

" Gimana keadaan istri saya Dok ? Apa istri dan anak saya baik baik saja ?"

" Eumm sebelum nya saya ingin menjelaskan bahwa istri anda mengalami benturan kepala yang cukup keras, sehingga sekarang dia sedang koma. untuk anak nya masih bisa di selamat kan.. Asalkan.."

" Asalkan apa dok.." Sergah Radit.

" Asalkan anak Anda harus di lahirkan secepat nya dengan metode Operasi Caesar. Jadi mau tidak mau meskipun belum waktu nya di lahirkan,harus di lahirkan secepat nya karena ini sangat urgent." Jelas sang Dokter.

" Lakukan yang terbaik Dok untuk istri dan anak saya, yang penting anak dan istri saya selamat."

" Baik akan saya lakukan, jika pihak keluarga menyetujuinya.Dan untuk anak anda, nanti akan di rawat di NICU ya karena kondisi bayi yang lahir sebelum waktu nya belum sepenuh nya pulih."

" Baik dok." Lalu Radit pun menuju ke ruang Administrasi untuk membayar perawatan Mahira dan anak nya.

Sedangkan Arini hanya diam menyimak pembicaraan Dokter dan suami nya.

Meskipun dia suka kesal dengan Mahira, melihat Mahira yang seperti ini, Arini menjadi iba. apalagi anak yang di kandung harus cepat di lahirkan.

Tak lama kemudian Ke dua Orang Tua Radit pun datang menghampiri Arini.

Ya keluarga Radit pun telah mengetahui tentang Radit dan Arini yang menikah secara Siri. Radit pun menjelaskan nya secara detail kepada keluarga nya.

Awalnya Orang Tua Radit sangat Marah dan tidak setuju, namun karena nasi sudah menjadi bubur. Akhir nya Orang Tua Radit pun. menerima nya.

" Arini.. gimana keadaan Mahira dan cucu saya." Ucap Heni pada Arini.

" Mahira harus melakukan Operasi Caesar karena Mahira koma jadi anak nya harus di lahirkan secepat nya." Jawab Arini.

" Astagfirullaj.. Ya Allah gimana ininPah.." Ucap Heni dengan suara bergetar.

" Tenang Mah.. Dokter pasti tau yang terbaik untuk Mahira dan anak nya. yang penting kita do'akan saja supaya Operasi nya berjalan dengan lancar." Balas Rahadian sambil menenangkan istri nya.

" Ya mudah mudah Pah, Arini kenapa Mahira bisa seperti ini, pasti ada penyebab nya kan ?" Tanya Heni dengan penuh selidik.

" Iya Mba Mahira lari keluar rumah, terus dia tidak melihat dulu, akhir nya dia ketabrak oleh motor." Jelas Arini dengan sedikit gugup.

" Yang menyebabkan Mahira lari pasti ada sesuatu kan. Apa terjadi masalah.."

" Emm... Ja_."

" Mamah Papah kalian sudah datang ?" Sapa Radit yang sudah datang.

" Radit, kenapa Mahira bisa seperti ini ?" Tanya Heni dengan tatapan tajam nya pada Radit.

" Kalian lagi ada masalah ya ?"

" Manah kan sudah bilang, ibu hamil itu sensitif Radit. kalau dia sampai lari keluar rumah. berarti sakit hati nya Mahira bukan main."

" Ya Mah, Maafin Radit. untuk sekarang Radit minta do'a nya buat Mahira dan anak Radit. supaya di lancarkan Operasi nya."

Setelah itu semua terdiam, tidak.ada yang berbicara lagi.

Sura derit pintu terbuka pun membuat mereka semua menoleh.

Ya setelah persetujuan keluarga Mahira akan di Operasi. Sekarang para Suster dan Dokter pun membawa Mahira menuju ruang Operasi. Melihat Mahira terbaring lemah dengan kondisi kepala di perban dan berbagai alat menempel di tubuh nya. Membuat Radit benar benar merasa bersalah pada Mahira.

Andai dia mendengar suara ponsel nya, dan menuruti keinginan Mahira. Pasti Mahira tidak akan seperti ini. Radit merasa telah gagal menjadi suami sekaligus ayah dari anak anak nya.

" Baik untuk keluarga pasien harap menunggu ya. karena Operasi ini membutuhkan beberapa waktu yang cukup lama. teruslah mendoakan untuk pasien."

Setelah dokter mengatakan itu, Mahira langsung masuk ke ruangan Operasi, dan tak lama Pintu pun tertutup.

Semua orang sedang duduk di depan ruangan Operasi. menantikan kabar baik yang di dengar oleh mereka. detik demi detik, menit demi menit, bahkan sudah 3 jam pun mereka masih setia menunggu. hingga akhir nya lampu Ruangan Operasi telah Mati menandakan Operasi sudah selesai.

Dan mereka mendengar suara tangisan bayi yang tidak begitu kencang. namun pastikan itu adalah anak Radit.

" Mah Pah, seperti nya itu sura anak Radit." Ucap Radit dengan mata berkaca kaca.