NovelToon NovelToon
Terjerat Cinta Pewaris Tahta

Terjerat Cinta Pewaris Tahta

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Fantasi / Mafia / Konflik etika / Masalah Pertumbuhan / Tamat
Popularitas:15.5M
Nilai: 5
Nama Author: Shan Syeera

Sebuah tragedi penyekapan membuat Maharaya bertemu dengan seseorang yang berhasil merenggut kesuciannya.
Seorang pria dingin dan kejam, pimpinan mafia bawah tanah yang sangat ditakuti.

Dia juga dibawa masuk ke dalam kehidupan pria itu yang ternyata bukanlah orang biasa, laki-laki kejam itu adalah seorang putra mahkota dan calon raja masa depan.

Sejak itulah perjalanan hidup Maharaya berubah drastis. Dia dipaksa masuk ke dalam kehidupan yang diluar bayangannya, dipenuhi oleh kekerasan, ketakutan, kesedihan sekaligus kesakitan, sampai akhirnya dia mengenali dirinya sendiri.

Mampukah Maharaya bertahan dengan kehidupan kerasnya dan mendapatkan cinta sejati dari pria dingin itu yang nyata-nyatanya masih dibayangi oleh cinta masa lalunya?

Yuuk... kita ikuti saja kisah selengkapnya di sini..!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shan Syeera, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32. Janggal

❤️❤️❤️

Aaron melangkah tenang dan tegas dengan

raut wajah datar dan tatapan lurus ke depan

menuju kursi yang sudah di siapkan untuknya

tepat di sebelah lady Catharina. Wanita elegan

itu tampak masih berdiri menyambut Aaron

dengan tatapan lembut dan senyum manis

yang terulas dari bibir seksinya.

Raya memundurkan kursi sedikit agar Aaron

lebih leluasa untuk duduk, sekilas keduanya

saling pandang sampai akhirnya Aaron mulai

duduk dengan tenang dan gaya yang sangat

elegan di kursinya, sementara Raya berdiri

dengan posisi sedikit di belakangnya.

"Baiklah..karena Putra Mahkota sudah hadir

di sini, kita mulai saja acara sarapan pagi ini."

Raja Williams membuka suara di sambut

anggukan kepala semua orang. Para pelayan

kini mulai bergerak melakukan tugasnya

melayani setiap orang dengan sangat rapi

dan cekatan di sertai gestur tubuh penuh

dengan rasa hormat. Namun Aaron tampak mengangkat tangannya saat satu pelayan

bersiap melayaninya. Pelayan itu mematung,

tegang dan sedikit bingung, apakah dirinya

melakukan kesalahan.?

"Mohon maaf Yang Mulya, adakah sesuatu

yang anda inginkan.?"

Asisten pribadi Raja Williams, Robert tampak

mendekat sambil membungkuk di hadapan

Aaron yang masih terdiam.

"Biarkan sekretaris pribadi ku yang melakukan

semua ini, suruh mereka mundur.!"

Titah Aaron tegas. Raya terkejut atas semua

perintah dan keinginan Aaron, begitupun

dengan semua orang. Apa-apaan pria ini.?

"Baik Yang Mulya, sesuai perintah anda."

Robert memberi isyarat pada pelayan untuk

mundur. Semua orang tertegun, menatap Sang

Pangeran yang terkenal keras kepala dan tidak

bisa di atur itu. Dengan wajah yang terlihat pias

Raya maju ke samping Aaron, menatap sekilas

wajah datar itu dengan perasaan aneh, dongkol

campur tegang. Kenapa pria ini harus melakukan semua ini, tahu apa dirinya dengan semua tata

cara dan peraturan di negara ini ?

"Lakukan tugasmu dengan baik dan benar.!"

Aaron berkata tanpa melihat kearah Raya. Ya

Tuhan..jadi dia harus berperan sebagai pelayan

pribadi pria ini juga.? keterlaluan..!! Dengan

menguatkan dirinya Raya mulai bergerak maju

menuangkan minuman ke gelas yang ada di

hadapan pria itu. Tapi makanan apa yang harus

dia siapkan untuknya ? Dirinya bahkan belum mengenal pria ini, apa yang dia sukai atau tidak,

lalu bagaimana dirinya akan bisa melayani nya

dengan benar. Dengan mencoba menebak dia

mulai memilih makanan yang sekiranya bisa

di santap oleh Aaron dan menyajikannya.

Aaron tampak terdiam, ada sedikit reaksi di

wajah tampan nya saat Raya mengambilkan

satu makanan yang tidak di sukai nya tapi dia

tetap diam dan membiarkannya. Namun kini

Catharina yang bereaksi, dia menatap Raya

dengan sorot mata kompleks, ada senyum

geli yang terulas di bibirnya.

"Miss Raya..sepertinya anda belum mengenal

Pangeran dengan baik. !"

Catharina berucap sambil menatap Raya yang

terlihat terkejut, raut wajahnya berubah sedikit

tegang dan gusar. Dengan halus Catharina kini

bergerak lebih dekat pada Aaron kemudian dia

meraih makanan yang tidak di sukai Aaron.

Memindahkan dan menggantinya dengan yang

lain. Wanita itu juga melanjutkan menyiapkan

makanan lain yang biasa di santap oleh Aaron

di pagi hari. Semua hal tentang Aaron telah di

pelajari dan di dalami oleh Catharina sebagai

calon istri Putra Mahkota. Semuanya sudah

sangat di kuasai nya . Raya terdiam, menatap

wanita terhormat nan elegan itu yang selalu

menebar senyum manis di hadapan Aaron.

Dia terlihat sangat lembut dan mempesona.

"Maafkan kecerobohan saya Yang Mulya."

Raya menundukkan kepalanya sedikit. Aaron

meliriknya sekilas, wajahnya tetap datar dan

tanpa ekspresi. Raja dan Ratu menatap diam

interaksi antara ketiga orang itu. Ada senyum

kepuasan di bibir Sang Ratu melihat Catharina

melayani Aaron dengan begitu sempurna.

"Kau bisa mundur Nona sekretaris.. Biarkan

Lady Catharina yang mengambil alih.!"

Titah Sang Ratu pada Raya yang terlihat ragu,

dia melirik kearah Aaron yang terdiam tanpa

reaksi apapun.

"Baik Yang Mulya.."

Raya membungkuk kemudian mundur dan

kembali berdiri di posisi semula. Wajah Aaron

tampak mulai mengeras, namun ekspresi nya

tetap sama. Catharina kembali pada posisinya,

duduk anggun dan elegan di samping Aaron.

Namun apa yang terjadi kemudian membuat

semua orang tak percaya. Tanpa minat Aaron

malah menyingkirkan piring itu dari hadapan

nya, karuan saja Catharina terkejut melihat hal

itu, wajahnya berubah memerah tidak terima.

"Yang Mulya..apakah ada yang salah dengan.."

"Jangan pernah ikut campur urusanku lady..!"

Desis Aaron sambil mulai meneguk minuman

yang ada di hadapannya. Catharina terhenyak

dengan perasaan tidak terima. Hal itu memantik

emosi dalam jiwa Lucas dan perdana menteri

Alfred yang langsung mengepalkan tangannya

kuat. Ini mungkin hal sepele, namun tetap saja

merupakan penghinaan bagi keluarga mereka.

"Pangeran.. hargailah apa yang telah di lakukan

oleh calon istrimu.! Kau adalah seseorang yang

memiliki kehormatan diatas segalanya.!"

Raja Williams mengetatkan rahang, menatap

tajam wajah Aaron penuh intimidasi. Namun

ekspresi di wajah putranya itu tetap sama,

datar dan dingin.

"Aku tidak suka seseorang ikut campur dalam

urusanku.!"

"Pangeran..! Cukup..! Kau benar-benar sudah

sangat keterlaluan.! Lady Catharina adalah

calon istrimu, dia punya hak untuk melayani

dan melakukan sesuatu untuk mu.!"

Ratu Virginia ikut berbicara dengan wajah yang

terlihat memerah. Dia melihat saat ini Catharina

tampak menundukkan kepala, memejamkan

mata, mencoba untuk menenangkan dirinya.

"Yang Mulya Raja dan Ratu.. saya yang salah."

Lirih Catharina dengan suara yang sangat pelan

dan sedikit bergetar di telan kekecewaan. Kali

ini Lucas tidak bisa menahan luapan emosi nya

melihat sang adik kesayangan di permalukan

seperti itu. Kilatan hebat melesat keluar dari

matanya yang langsung menyebar ke seluruh

ruangan menguarkan hawa dingin. Dan detik

berikutnya semua orang tersentak kaget ketika

tiba-tiba lampu kristal besar yang ada di ujung

ruangan meledak hebat menimbulkan bunyi

mencekam dan menyemburkan pecahan kecil

ke udara yang membuat semua orang berdiri

membulatkan mata kemudian merunduk dan

berteriak histeris.

"Lindungi semua orang..!!"

Perintah Kepala pengawal membahana sambil

berlari ke arah Raja dan Ratu. Semua penjaga

bergerak melindungi Raja dan Ratu serta semua

orang yang ada di meja. Sedang Aaron bergerak

cepat menarik Raya dan melindungi tubuh nya

karena pecahan itu menyembur hebat ke arahnya. Tanpa sadar Raya memeluk erat tubuh Aaron menyusupkan wajah ke dalam rengkuhan dada

bidang nya di tengah teriakan histerisnya. Alex

dan Griz serta para pengawal tampak bergerak

cepat melingkari kedua majikannya itu. Suara

pecahan itu masih terdengar memenuhi seluruh

ruangan membuat suasana semakin mencekam.

"Bergerak keluar.. amankan semua nya..!"

Kepala pengawal kembali memberi perintah.

Puluhan penjaga berlarian masuk melindungi

dan mengamankan semua orang langsung di

evakuasi keluar ruangan. Mereka semua kini

berlarian keluar dengan merunduk di bawah

perlindungan para penjaga yang membuat

barikade rapat agar semua orang tidak terkena

pecahan lampu. Lucas menatap tajam kearah

Aaron sebelum dia keluar dari ruangan itu.

Ada seringai tipis di bibirnya, tapi matanya

kembali berkilat hebat saat melihat tubuh

Raya ada dalam perlindungan Aaron.

Akhirnya setelah lama suara pecahan berhenti.

Raya masih berada dalam pelukan erat Aaron

yang terlihat masih mengamati suasana.

Entah sudah sedingin apa wajahnya saat ini.

"Periksa semuanya..! Pastikan tidak ada yang

terlewat. !"

Aaron memberi perintah dengan nada suara

yang terdengar di penuhi angkara murka.

"Baik Yang Mulya..!"

Kepala pengawal membungkuk hormat lalu

bergerak cepat memberi perintah pada semua bawahannya.

"Siapkan kapal layar kecil, kita pergi sekarang.!"

Aaron berbicara di telepon dengan seseorang.

Raya mengangkat wajahnya, melihat ke sekitar

ruangan. Kemudian menatap Aaron yang masih

berbicara. Dia menarik tubuh nya dari pelukan

Aaron, tapi tangan kokoh pria itu malah kembali

menarik tubuh nya dan kini mata mereka saling

menatap kuat. Aaron menelisik keadaan Raya

secara keseluruhan, tidak ada luka apapun.

"Aaron.. apa yang terjadi sebenarnya..?"

Bibir Raya tampak bergetar, ketakutan masih

menguasai dirinya saat ini.

"Kita akan mengetahui nya nanti.!"

Aaron berucap seraya melepaskan pelukannya

kemudian mengambil mantel yang baru saja

di bawakan oleh Griz dan Alex. Dengan cepat

tanpa kata dia memakaikan mantel itu ke tubuh

Raya yang terdiam, tak kuasa untuk melakukan penolakan seperti biasanya. Dia hanya menatap

wajah pria itu yang terlihat kelam, tubuhnya

saat ini masih di landa ketegangan.

"Kau..kau terluka Aaron...!"

Tangan Raya bergerak meraba rahang Aaron

yang terlihat mengeluarkan darah membuat

tubuh Aaron membeku sejenak, mata mereka

kembali saling menatap kuat.

"Ini bukanlah apa-apa untukku, pikirkan saja

dirimu sendiri.!"

Dengus Aaron sambil mengetatkan ikatan tali

di pinggang ramping Raya membuat tubuhnya

otomatis tertarik dan merapat ke tubuh Aaron, tangannya kini berada di dada pria itu berusaha menekan nya agar tetap berjarak.

"Kau berurusan dengan ku, maka harus siap

dengan semua ketakutan seperti ini.!"

Wajah Raya langsung memucat, benarkah

semua itu, apakah pria ini banyak musuhnya?

Ya tentu saja, karena dia laki-laki kejam, pasti

musuhnya ada di mana-mana. Tapi kenapa

dirinya kini harus terlibat juga di dalamnya.

"Tuan.. apa kita akan pergi ke kota sekarang.?"

Alex bertanya sembari memakaikan mantel ke

tubuh Aaron yang terlihat kembali mengamati

keadaan di dalam ruangan.

" Hemm..kita pulang lewat laut saja !"

"Baik Tuan.."

Aaron melangkah ke arah ruangan tepat di

bawah lampu kristal yang meledak tadi. Alisnya

tampak terangkat sedikit melihat semua

kejanggalan yang terjadi. Matanya memindai

kondisi yang kini tercipta setelah peristiwa tadi.

"Aku tunggu laporannya nanti. Hubungi team

investigasi.! Pastikan semuanya akurat.!"

Tegas Aaron sambil mencolek debu di atas

meja dan menatapnya dengan seksama. Ini

memang sesuatu yang aneh.

"Baik Yang Mulya, kami akan melakukan

semuanya secepatnya."

Sahut kepala pengawal sambil berdiri di

hadapan Aaron seraya menundukkan kepala.

"Aku akan pulang lewat laut, kau bawa pulang

semuanya lewat udara.!"

"Baik, laksanakan Yang Mulya..!"

Kepala pengawal memberi hormat prajurit di

hadapan Aaron. Raya hanya bisa melihatnya

dari jauh, saat ini hatinya berkecamuk, masih

di liputi oleh kecemasan dan ketakutan. Aaron

berjalan kearah Raya, tanpa kata dia menarik

dan menggengam tangan wanita itu kemudian

melangkah pergi keluar dari ruangan itu.

***

Waktu sudah merangkak naik semakin sore.

Saat ini Aaron dan Raya serta seluruh anak

buahnya sudah ada di kapal layar berukuran

sedang yang akan membawanya kembali ke

kota. Sejak menaiki kapal ini Raya langsung

beristirahat di dalam kamar yang tersedia di

dalam kapal tersebut. Sementara Aaron sibuk

melakukan komunikasi jarak jauh dengan

semua jaringan keamanan nya.

"Tuan..ada pergerakan yang terdeteksi.!"

Alex menunjukkan titik khusus di monitor

yang menunjukkan warna merah.

"Telusuri apa itu, kapal layar lain atau musuh.

Hubungi Hiu Putih agar bersiaga.!"

"Baik Tuan..!"

Alex segera melakukan komunikasi rahasia

dengan satu jaringan keamanan di bawah air.

Sementara Aaron tampak keluar dari ruang

komunikasi tersebut. Dia ingin melihat kondisi

Raya saat ini karena sudah dari tadi tidak di

lihatnya lagi.

Aaron naik ke geladak atas, namun sesaat

kemudian matanya terpaku, menatap sosok

bidadari cantik yang sedang berdiri di ujung

geladak dengan merentangkan kedua tangan

mencoba menghalau angin yang menerpa.

Griz berdiri di belakang nya, sedang menatap

diam penuh kekaguman kearah Nona nya

karena saat ini wanita itu tampak memukau

dengan balutan dress cantik di bawah lutut

berwarna cerah, rambutnya di biarkan jatuh

tergerai bebas tertiup angin kencang.

Keindahan tubuhnya terpampang nyata di

depan mata karena gaun itu pas di badan

hingga semuanya tercetak jelas tertiup angin

yang datang menerjang dengan lepas.

Aaron menepiskan tangan pada Griz begitu

dia tiba di belakang Raya. Griz membungkuk

kemudian berlalu pergi. Pria itu mendekati

Raya dengan tatapan mengunci sosok indah

itu, tubuhnya kini mulai memanas melihat

bagaimana indahnya bentuk tubuh wanita

yang sudah sah menjadi milik nya itu.

Perlahan dia berdiri di belakang Raya, kemudian

mengulurkan tangannya menggenggam kedua

jemari tangan Raya yang masih mengudara

dengan mata terpejam kuat, lalu merapatkan

tubuhnya membuat Raya tersentak dan reflek

membalikkan badannya, namun wajahnya

langsung bersentuhan dengan wajah Aaron

yang sedang menatapnya dalam dan lekat.

Raya terkesiap, wajahnya memerah seketika

ketika wajah mereka kini benar-benar dekat.

"Aaron..kau di sini..!"

Raya berucap pelan, dia mencoba keluar dari

kurungan Aaron yang kini sudah melingkarkan

kedua tangannya di pinggangnya dengan kuat

menguasai tubuhnya sepenuhnya, hingga kini

tubuh mereka menempel ketat. Mata mereka

saling mengunci satu sama lain. Ini benar-benar

aneh, ketakutan berlebih itu sekarang ini sudah

tidak di rasakan lagi oleh Raya, yang ada hanya

ketegangan karena sentuhan laki-laki itu.

"Kenapa kau selalu menggodaku..!"

Suara Aaron terdengar berat karena kini aliran

darahnya mulai kacau, napasnya juga mulai

berat terdesak oleh dorongan hasrat yang kini

sudah menguasai seluruh tubuhnya. Raya

masih mencoba meronta, mendorong keras

tubuh Aaron walaupun itu sia-sia saja.

"A-apa yang kau katakan ? A-aku tidak pernah melakukan nya..!"

"Kau tidak sadar melakukannya. Kau selalu

membuatku tidak bisa menahan diri.!"

"A-Aaron..biarkan aku turun. Hari sudah mulai

gelap, sebentar lagi malam tiba."

"Sebentar lagi..masih ada waktu untuk kita.!"

"Tapi aku sudah terlalu lama di sini.!"

"Biarkan aku menikmati semua ini sebentar

saja, jangan membantahku lagi.!"

Bisik Aaron sambil kemudian mendekatkan

wajahnya membuat Raya tegang seketika,

dia menjuhkan wajahnya sebisa mungkin dari

jangkauan Aaron yang semakin mendesak

maju. Namun dalam keadaan itu tiba-tiba saja

di udara terdengar gemuruh suara pesawat di

susul dengan bunyi tembakan yang langsung

di berondongkan ke arah kapal layar itu. Raya

menjerit histeris ketika hujan peluru berjatuhan

keatas geladak menyisakan kobaran api di

mana-mana.

Secepat kilat Aaron menarik tangan Raya lari

menjauh dari tempat itu sambil mengokang

senjata dan melancarkan tembakan ke udara

ke arah kedatangan 4 helikopter yang saat ini

sudah berputar-putar di udara, mengurung dan

tiada henti melancarkan serangan..

***

Happy Reading....

1
Merlani Hidayat
baca ulang ke 3x nya
Anonymous
Buat authornya 💗💗😭😭makasih udah bikin cerita sebagus ini plisss pengin jadi raya aron bener bener keren bgt karakternya jatuh cinta arghhhhh😭😭😭😭
Putu: Aku juga dari th 2025. Untung ketemu judulnya. Udah dari SMA love bgt sama ini😭
total 1 replies
Anonymous
Baper banget plis udah 5 tahun baca ini ga bosenin 😭😭
soso
Luar biasa
Momy Haikal
dari semua novel author aku suka cerita Agra kiran Devan Sherin dan raya aron sisanya aku kurang srek sm pemeran laki lakinya
Lismawati Salam
Luar biasa
☘️⃟🆑🍾⃝🎐⃟ͧC͠ʜᴀᷫғͧɪᷠɪ̽ɴⷡᴛᷧ͜ᴀͤ
dibaca berapa x pun tetap nyangkut dan serasa terhanyut dlm cerita ini
Teh Lis Putri
woooo kerean
Naila fikri sho Fiya
luar biasa karyamu thor
Sri Suhartati
Biasa
Sri Suhartati
Buruk
Naila fikri sho Fiya
Kecewa
Naila fikri sho Fiya
Buruk
Ita Setiana
Luar biasa
Sur Tini
sebener nya kenapa yah..ap aroon susah punya anak sampe terkejut begitu
Serevina Simanjuntak
Luar biasa
𝓛𝖊𝖊𝖈𝖍𝖞𝖗𝖆
cerita menarik klo bisa ada lanjutan nya donggg
Naila Azmi
kk mau kelanjutan kisahnya keanu donk kk
pasti lebih seru
Heti Supriyati Laela
luar biasa bikin yang baca ketagihan
Naila Azmi
gk bisa ngebayangin thor gmna tampannya seorang marvel de enzo 😍😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!