Laki-laki yang seharusnya menjadi calon mempelai untuk kakaknya, justru dialah yang menggantikan kakaknya untuk menikah.
Keduanya bukan sepasang kekasih yang saling mencintai tetapi terpaksa harus mengucapkan janji pernikahan demi mengabulkan permintaan orang yang mereka sayangi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ina Warsiati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rapat
Suara ketukan pintu menghentikan pembicaraan Haidar dan leon.
"masuk" kata haidar
"Tuan ini berkas dari perusahan NA company yang memerlukan tanda tangan anda"kata Selena salah satu sekertaris Haidar meletakan sebuah map didepan meja haidar.
Haidar menerima berkas yang kini sudah berpindah ditangannya itu kemudian membukanya dan membacanya terlebih dahulu.
"bagaimana perkembangan proyek ini"tanya haidar sebelum menandatangani nya.
"sejauh ini perkembangannya sudah berjalan sampai 70% tuan,kata salah satu perwakilan perusahan NA company mereka siap menambahkan jumlah investasi mereka jika memang diperlukan..."kata selena.
"untuk aat ini belum...tapi apakah mereka terlihat puas dengan kerja sama ini?"tanya haidar.
"ya tuan...mereka sangat puas "jawab selena.
"baguslah kalo begitu...terus awasi setiap perkembangannya...dan laporkan kepada saya... jangan sampai ada kesalahan...."kata haidar yang sudah selesai membaca isi dari berkas tersebut lalu menandatangani berkas yang ada ditangannya itu.
"baik tuan"jawab selena.
"ini" Haidar menyerahkan berkas itu kembali ke selena.
Selena mengambil kembali berkas itu ke tangannya.
"ohh ya tuan jangan lupa akan ada rapat setelah jam makan siang.... "kata selena mengingatkan.
"baiklah aku ingat"kata haidar yang di angguki selena.
"kalo begitu saya permisi dulu tuan"kata selena undur diri.
"ya"jawab leon singkat.
"denger denger tuan haidar mau nikah....tapi batal... kira kira kenapa ya"gumam selena yang kini sudah berada diruangannya sendiri.
"kira kira masalah apa yang membuat mereka batal nikah"gumamnya lagi masih terus bertanya tanya.
Di perusahaan tidak ada yang berani menyinggung mengenai pernikahan tuannya yang katanya batal itu.
Ya, mereka semua tahu bahwa tuannya itu akan melangsungkan pernikahan.
Tapi tiba tiba terdengar kabar bahwa pernikahan itu batal.
Dan entah alasan apa yang mendasarinya tak ada satupun yang tau.
"tapi untunglah...jadi gue masih punya kesempatan buat deketin tuan Haidar"gumam selena dalam hati.
Sementara leon yang masih terduduk di sofa milik haidar.
Tak jarang dia melirik selena yang tadi juga berada diruang itu.
"sekertaris lu kalo di lihat lihat boleh juga dar"kata leon setelah selena keluar dari ruangan haidar.
"luu liat kambing di kasih baju aja lu bilang lumayan"jawab haidar asal.
"hehehee....bukan gitu dar...maksut gue tu lumayan buat cuci mata...ngilangin stress gitu dar"jawab leon tertawa.
"helehh..... "kata haidar.
"hahaaahaa.... semasa masih single gini kan masih bebas dar ...ntar kalo udah nikah baru deh gue serius" kata leon.
"terserah..gue nggak peduli"kata haidar yang masih berkutik dengan laptopnya.
"nggak asik luu dar.... ehh tapi kalo sama celin gue bakal serius kok...lu santai aja gue nggak bakalan nyakitin adik ipar lu kalo gue beneran bisa sama dia"kata leon membahasa soal celin lagi dengan senyuman termanisnya membayangkan celin menjadi kekasihnya.
"helehh...buaya mana bisa serius... udah lu pulang sana..."usir haidar karna merasa kesal leon terus membahas celin di depannya.
"ya allah dar...jahat banget luu...yaudah gue pamit... ohh ya jangan lupa mintain tu nomer celin"kata leon lagi kemudian beranjak pergi meninggalkan ruangan haidar.
Haidar hanya menggelengkan kepalanya mendengar permintaan leon itu.
Setelah kepergian leon,haidar mengistirahtkan tubuhnya sejenak sebelum mengikuti rapat.
Selang beberapa waktu rapat akan segera dimulai.
Yudistira yang tak lain adalah sekertaris pribadi sekaligus tangan kanan haidar sudah menunggu tuannya untuk bersiap memulai rapat.
Para petinggi perusahan sudah memasuki ruang rapat,Haidar pun segera memulai memimpin rapat.