Bella Xia hamil tanpa suami akibat dijebak oleh kakak perempuannya, yang mengincar tunangannya. Delapan tahun kemudian Bella Xia kembali bersama dua anak kembar tampan. Tak disangka saat mereka kembali, mereka bertemu dengan pria yang mirip dengan kedua putra kembarnya, yang mana pria tampan itu adalah seorang bos besar. Akankah kebahagiaan datang menghampiri mereka!? Yuk lanjut dibaca.
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian dengan cara; like, vote, dan komen. 🙏🌹🌹
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alma Kadier Carally, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 32
Nelson melihat sekelilingnya terasa sepi berbanding terbalik dengan yang dialami oleh Bella yang setiap pagi selalu mendapatkan kasih sayang dan cinta dari kedua putranya.
Nelson Hongli berangkat ke kantor berasama Evan sekretaris serta sahabatnya itu menggunakan mobil Rolls Royce. Sedangkan Bella berlari tergopoh-gopoh, berusaha mengejar bus yang sudah meninggalkannya.
Nelson melihat Bella, meminta sopir untuk berhenti. Evan yang heran pun mengerti dia mengambil inisiatif untuk memberikan tumpangan pada Bella.
“ Selamat pagi nona Bella, apakah Anda butuh tumpangan?”
“ Sepertinya Anda akan terlambat masuk kantor nona?” Evan bertanya. Seraya Evan menurunkan kaca mobilnya.
Bella yang melihatnya pun memberikan sebuah senyuman yang manis, Bella berkata. “ Apakah boleh tuan Evan, jika saya ikut Anda ke kantor?” Bella berpikir jika menunggu bus yang lain dia akan sangat terlambat masuk kantor.
“ Tentu nona, tidak apa-apa silahkan masuk,” ucap Evan.
Nelson yang melihatnya sedikit tersenyum, melihat Bella memasuki mobil.
Evan yang melihatnya pun hanya merasa heran, bertanya-tanya. “ Apakah bosnya ini sedang jatuh cinta?”
Bella yang masuk ke dalam mobil sedikit kaget karena ada presdir yang sedang duduk.
Dia pun duduk di sebelah Nelson, tidak ada percakapan apa pun sepanjang perjalanan menuju kantor.
Bella memberanikan diri memulai percakapan dengan Nelson. “ Presdir untuk jas Anda saya minta maaf, karena tidak sengaja terbawa oleh saya. Dan akan segera saya kembalikan setelah jasnya selesai di laundry.” ucapnya seraya tersenyum tipis.
“ Ehmm..” Nelson hanya mengangguk dan sedikit tersenyum kala menanggapi ucapan Bela.
Bella yang melihat senyuman bosnya itu tiba-tiba jantungnya berdebar. Betapa memesonanya bosnya ini, terlihat dingin di luar namun di dalamnya tersimpan jiwa yang hangat.
Andaikan dia adalah kekasihnya betapa bahagianya dia sekarang. Namun mengingat derajat bosnya yang tinggi Bella tidak bisa membayangkan wanita seperti apa yang pantas untuk bosnya. Dia tidak bisa bersaing dengan wanita-wanita kaya yang menginginkan posisi Nyonya Hongli.
“ Arrrgghh… tidak… tidak,” Bella berusaha menggeleng-gelengkan kepalanya menepis semua pikirannya.
Nelson yang melihat tingkah Bella sebelumnya bingung, namun tiba-tiba Nelson tertawa sangat renyah.
Evan dan sopir seketika saling memandang di dalam pikiran mereka. “ Apa yang terjadi pada bosnya sekarang?”
Sudah lama sekali Evan tidak melihat Nelson tersenyum atau tertawa lagi, namun saat ini Nelson kembali tersenyum dan tertawa dengan mudahnya hanya dengan duduk bersama Bella.
Evan merasa wanita ini membawa perubahan yang signifikan terhadap bosnya, dia berpikir wanita ini patut dipertahankan. Lagi pula Bella tak hanya cantik, dia juga mampu memasuki hati bosnya Nelson.
Hari demi hari perasaan cinta yang mulai tumbuh semakin terasa manis dan memabukkan bagi Nelson dan Bella.
Tapi satu sama lain tidak ada pernyataan cinta, semuanya berjalan seperti air mengalir, semakin mereka dekat perasaan mereka berdua semakin menggebu-gebu.
Bagi Bella yang merasakan hangatnya suatu hubungan setelah sekian lama, membuatnya merona setiap kali dia mengingat perlakuan hangat dan kepedulian Nelson padanya.
Namun di dalam hatinya dia takut jika Nelson akan meninggalkannya. Jika dia mengetahui tentang masa lalunya yang menyedihkan itu.
Sore ini Nelson akan ada pertemuan dengan Kolega bisnisnya untuk membahas sebuah proyek. Saat berhenti di sebuah kafe yang bernama Star Cafe, Nelson meminta Evan untuk membelikan kudapan manis favorit ibunya.
Evan pun memasuki Cafe dan memesan satu buah kudapan manis, saat Evan hendak keluar Cafe dia melihat anak yang sedang dicari oleh bosnya itu.
Like, vote, dan komen ya guys. Terima kasih.🙏🥰🌹
Bersambung