NovelToon NovelToon
Hidden

Hidden

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Spiritual / Romansa Fantasi / Cinta Terlarang / Identitas Tersembunyi / Kontras Takdir
Popularitas:873
Nilai: 5
Nama Author: иⱥиⱥツ

Fracture Luigi von Rosario, atau yang lebih dikenal dengan nama Frac, merupakan seorang pemuda yang dibesarkan dalam sebuah keluarga bangsawan pihak ibunya yang keras dan dingin, keluarga Rosario. Di sepanjang hidupnya, Frac merasa ada sesuatu yang salah di dalam dirinya—kekuatan aneh yang muncul saat emosinya sedang tidak stabil, mimpi-mimpi aneh yang terus berulang seperti sebuah memori yang menghantui. Frac akhirnya mengetahui sebuah kebenaran saat dirinya berulang tahun yang ke-21. Karena muak dengan segala konflik di dalam keluarga Rosario dan kebenaran akan dirinya sendiri, Frac melarikan diri dari dunia bangsawan. Dalam pelariannya, dia bertemu dengan seorang wanita Elf, pewaris Hutan Suci Priestess Elsie, Araya Khavira Lizie. Penasaran dengan kisah lengkapnya? Ikuti terus cerita novel Hidden.

Novel ini menciptakan nuansa hangat, konflik dingin antara politik dan keluarga, romansa fantasi menyentuh sekaligus gelap, serta beberapa hal yang tidak cocok untuk anak di bawah umur.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon иⱥиⱥツ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

(17) - Persiapan Pt.2

"Oh, aku tidak begitu peduli dengan siapa yang telah menyekap. Tapi, jika kau ingin, aku bisa membawamu keluar dari sini," tawar Spirus.

"Kenapa kamu tidak mengatakannya dari tadi, Tuan Iblis?" tanya Marigold sambil menggembungkan pipinya, kesal. "Akan lebih baik kalau kita berbicara di tempat yang nyaman, daripada di dalam ruangan sempit dan gelap seperti ini."

Spirus menaikkan kedua bahunya. "Kau tidak bertanya, jadi aku kira kau merasa nyaman berada di sini."

"Sungguh, aku tidak nyaman berada di sini," tukas Marigold. "Akan lebih baik jika aku segera dikeluarkan dari tempat ini. Aku kurang menyukai tempat yang gelap."

Spirus berdiri dari duduknya yang santai. Dia mengangkat Marigold. "Jangan protes. Aku akan membawamu keluar dari tempat ini. Jadi, kuharap kau memaklumi perlakuanku yang kurang sopan."

⭐ ☁️ ⭐ ☁️ ⭐ ☁️ ⭐ ☁️ ⭐ ☁️

"Aku tidak menyangka bahwa seorang bangsawan dapat bersikap segila itu," ucap Nila pelan. "Walaupun semua orang pasti akan menyukai kekuasaan karena dapat menikmati kemewahan, tapi apa maksudnya dengan menguasai multi-dimensi?"

"Manusia itu memiliki umur yang pendek," kata Raya sambil merangkai keranjang bunga yang akan digunakannya selama pernikahan. "Wajar saja jika mereka berbondong-bondong mencari cara supaya mereka bisa hidup lebih lama. Atau mungkin… selamanya. Manusia-manusia seperti itu ingin melawan hukum alam yang mengatakan bahwa mereka akan meninggal suatu saat nanti."

Nila tertawa. "Jujur saja, menjadi manusia itu sungguh tidak mudah," ungkapnya. "Aku juga terkadang takut akan kematian. Tapi, setelah kupikirkan, itu tidak separah itu? Aku masih terlalu muda untuk mengetahuinya. Mungkin Bangsawan Tua yang sudah bau tanah itu mulai merasakan rasa cemas ketika mengetahui kalau hidupnya sudah di ujung tanduk."

"Mulutmu cukup kasar," goda Raya.

"Oh, ayolah sahabatku. Apakah kamu tidak merasa kalau dia seperti itu karena umurnya yang sudah tua? Dia bahkan lebih tua dari Ayahandaku," balas Nila. "Tapi, aku penasaran akan satu hal. Ayahanda pernah berkata kalau Bangsawan Rosario sangat jago meramal. Apakah dia juga seorang penyihir?"

"Aku kurang mengetahui detailnya, tapi Fracture bercerita kalau Bangsawan Rosario bisa mengendalikan beberapa makhluk magis," kata Raya. "Bahkan Kaisar hanya memiliki satu makhluk magis. Tapi, dia sudah bisa mengendalikan beberapa. Kalau tidak salah, Fracture berkata kalau salah satu di antaranya adalah Khufiremo, Iblis Api yang dulunya merupakan bawahan dari Iblis Peringkat Tujuh, Helixolomon. Bukankah itu sangat berbahaya?"

"Helixolomon?" Nila tampaknya tidak begitu mempercayai ucapan Raya.

Raya menghela napas panjang, melirik ke arah Frac, yang sedang mendengar penjelasan dari Yurai.

Frac merasa ada yang memperhatikannya, jadi dia mengalihkan pandangannya sementara, menemukan kalau Raya sedang meliriknya. Dia langsung memotong penjelasan dari Yurai, "Maaf, sepertinya pihak di sana membutuhkan bantuan."

Yurai menghentikan ceramahnya dan melihat ke arah Raya dan Nila. Dia menghela napas, kemudian mengisyaratkan kepada Frac untuk bergabung bersama dua gadis itu.

Saat mereka berempat berkumpul, Nila langsung menyosor, "Apa yang kau ketahui tentang pamanmu?"

Frac sempat terdiam selama beberapa saat, kemudian dia berkata panjang dengan wajah datar tanpa ekspresi, "Banyak. Terutama beberapa hal kejam yang dilakukannya. Baru-baru ini dia membunuh kepala koki kediamannya. Aku tidak tahu kenapa, tapi dia memenggalnya hingga kepala orang yang malang itu benar-benar terputus dari badannya. Dia bahkan membawanya ke hadapanku malam itu. Selain itu, beberapa saat yang lalu, dia pernah membawa salah satu dari pedang terlangka di dunia. Pedang itu harusnya sudah punah di zaman Kekaisaran Jusilester. Menyembunyikan pedang kuno juga merupakan sebuah kejahatan serius."

"Kau serius?" Nila memicingkan matanya. Dia tidak begitu yakin dengan ekspresi Frac yang tenang.

"Kau tidak akan percaya kalau belum melihatnya sendiri. Aku akan membawamu ke ruangan rahasianya jika pernikahan kami sudah selesai," ucap Frac. "Aku sudah selesai. Kalian, lanjutkanlah. Oh ya, akan lebih bagus memakai kristal Elf warna ini." Dia melempar sebuah kristal Elf bening berwarna kuning pucat ke arah Nila.

Nila menangkapnya dan membandingkan dengan yang sebelum-sebelumnya. "Hey! Bagaimana kau bisa…"

Frac hanya melambaikan tangannya tanpa menoleh ke belakang. Dia tidak tertarik dengan pedebatan aneh yang akan terjadi di antara dirinya dan Nila. Setelah keluar dari Jintan Terusi, dia menatap ke arah Yurai dan mengisyaratkan kepada pemuda itu untuk melanjutkan penjelasannya.

"Jadi, jika kau ingin menikah dengan Araya, sebagaimana yang telah diungkapkan di dalam hukum tidak tertulis Partchment Sweetest Bond, kau harus melalui empat tahap penyeleksian, seperti yang pernah dilakukan oleh Mendiang Yeuselio," Yurai melanjutkan penjelasannya. "Yang pertama adalah penyucian diri di mata air berharga. Untungnya di Ochre ada satu mata air berharga, walaupun memang tidak seberharga yang ada di Priestess Elsie. Tapi, setiap mata air suci memiliki penjaganya sendiri. Kalau di sini, mata air itu dijaga oleh Silvervix, seekor ular air kuno bermata tiga yang suka memainkan pikiran. Aku bisa mengantarkan dirimu ke sana sekarang. Tapi, kau harus masuk seorang diri."

"Silahkan tunjukkan jalannya, Pangeran Kecil."

"Kau sudah tahu?!" seru Yurai. Dia tampak kaget.

"Aku tidak sengaja mendengarnya. Tapi, aku tidak akan mengatakan apa-apa kepada orang lain selama kau belum 'membunuh' kakek Raya," kata Frac santai.

Yurai menghela napas. "Aku sebenarnya nyaman saja menjadi seperti ini," ujarnya. Saat melangkah lagi, dia berubah menjadi seseorang yang berbeda. Surai rambutnya berubah dari hijau menjadi pirang, manik mata amethyst-nya juga berubah menjadi gradiasi antara sapphire dan pink, namun wajahnya tetap menjadi wajah dari Yurai Khavira Aston.

"Oh? Aku tidak menyangka bahwa kau memiliki bakat sihir yang sangat baik." Manik mata ruby milik Frac menyala, seolah sedang mencari tahu hal-hal yang tersembunyi di dalam diri Yurai.

"Aku itu Pangeran yang terbuang. Aku memiliki ibu kandung yang sama dengan Velha Nila, tapi sejak kecil aku diasingkan ke wilayah Ochre. Tapi, aku tidak benar-benar tinggal di sini. Aku tinggal di hutan tua itu, Avalanche. Kemudian, aku bertemu dengan Velha Raya dan gurunya, Iblis Imperial, sebelum akhirnya guru Velha Raya melakukan hal gila seperti: menculik Nona Bangsawan Rosario, menikahinya di Avalanche, kemudian akhirnya dia tertangkap oleh Bangsawan Rosario dan menghilang tanpa kabar," Yurai menjelaskan.

(Velha: Kakak perempuan)

"Guru Velha Raya adalah guruku juga! Dia mengajariku dengan baik. Katanya aku punya bakat besar. Dia juga yang mengusulkan agar aku menjadi Kakek dari Velha Raya," lanjutnya. "Sampai sekarang kami tidak tahu apakah dia masih hidup atau tidak."

"Si pedofil itu sudah meninggal dunia," kata Frac dengan nada santai.

"Apa?"

"Dia sudah meninggal dunia."

"Bukan-bukan, kau menyebutnya apa?"

"Pedofil tua."

Yurai langsung memelototi Frac. "Sungguh tidak sopan!" pekiknya. "Dia itu ayahmu, tahu?"

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!