NovelToon NovelToon
Clara Siapa Aku

Clara Siapa Aku

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Identitas Tersembunyi
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Iqbal Pertha

Clara Amanda anak satu satunya dari seorang tuan tanah di pinggiran desa yang jauh dari hiruk pikuk kota.

ayahnya bernama Arman Satya dan ibunya Tari Askara, mereka keluarga yang hangat dan baik pada siapa saja.

tapi semua berubah ketika tanah yang makmur itu mulai tersentuh oleh tangan tangan kotor dari kota.

membawa sejumlah uang untuk menghambakan para penduduk dan mulai menjual tanah mereka.

tentu saja Arman yang merupakan tuan tanah di sana menolak keras dan bahkan dengan berani mengusir orang orang itu.

pada akhirnya keluarga arman di bantai dan di habisi dengan sangat kejam dan brutal, arman yang merupakan jebolan petarung sempat melawan tapi akhirnya tumbang juga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Iqbal Pertha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Daniel

jay mengeluarkan pisau jenis kukri dia menyiapkan mental untuk tidak takut melawan clara, karena secara psikolog jay juga sudah terkena, tapi karena dirinya seorang militer dulunya jadi dia masih bisa sedikit bertahan.

suara mati di kepala clara semakin menggema karena jay lah yang mengatakan kata mati itu, kini clara menatap jay dengan kosong dan kepalanya kini miring ke kanan di mana tangan kanannya itu pula memegang kapak.

" aku tidak tau kau orang macam apa.....

tapi yang pasti kau iblis yang patut di singkirkan... " ucap jay.

" aku tau kau siapa......

tapi orang mati tidak perlu tau urusan orang hidup. " ucap Clara sudah melebeli jay ini dengan lebel mati.

tanpa melanjutkan lagi pembicaraan jay langsung menyerang Clara menggunakan Kukri miliknya, dan Clara dengan kampak di tangannya.

tak sedikitpun Clara kesulitan menghadapi jay yang seorang mantan tentara itu,

" jika hanya begini saja kemampuanmu kau akan cepat mati.... " ucap Clara.

" coba saja kalau bisa.... " ujar jay.

tidak menunggu lagi, Clara bergerak sangat cepat setiap serangannya memberi luka yang dalam di setiap bagian tubuh Jay. sungguh mengenaskan melihat keadaan jay yang sudah seperti orang yang berharap mati.

jay yang sudah setengah berlutut tak berdaya itu hanya menunduk, dari mulut dan hidungnya sudah mengeluarkan darah. clara datang lalu sedikit menarik rambutnya membuat jay mendangah lalu dengan tanpa perasaan clara menancapkan kampak nya di dahi jay.

Clara membiarkan jay mati dengan masih setengah berlutut, Clara mulai mendekati romi yang sangat ketakutan melihat bagai mana jay mati itu segera menjatuhkan mentalnya hingga ke dasar, bahkan jika Clara tidak membunuhnya dia mungkin akan menjadi orang gila dengan trauma berat.

" jangan.... jangan.... ampuni aku..... " ucap Romi yang lupa dengan pistolnya yang sudah tergeletak di aspal.

clara mendekat kemudian berjongkok mengambil pistol di aspal melihatnya sejenak. lalu melihat Romi kemudian tanpa peringatan Clara menarik pelatuk pistolnya yang mengarah ke kepala romi yang sedang ketakutan itu.

door... door.... door.....

Romi pun mati dengan tiga peluru menembus kepalanya. tidak ada belas kasih tidak ada kemanusiaan, mati ya mati saja.

" kau selamat waktu itu sudah beruntung, tapi kau masih datang lagi itu berarti takdirmu memang mati. " ucap Clara.

melihat mayat yang sudah berserakan clara tidak terpengaruh dja kembali menuju mobil di mana kini vior berada, wajahnya pucat keringat dingin membasahi tubuhnya, perasaan ngeri bercampur takut sudah menyelimuti sejak awal pembantaian yang di lakukan Clara, hati, pikiran, dan mulutnya tidak bisa mengungkapkan apun yang di lihatnya, perasaan mual melihat darah dan dan melihat luka luka dari mayat menyeruak, tapi vior mencoba menelannya.

" kau baik baik saja.... " tanya Clara yang sudah memasuki mobil bau darah yang di bawa Clara ke dalam mobil semakin kuat mendorong rasa ingin muntah vior.

" em....." angguk vior sebagai jawaban, dia tidak ingin membuka mulutnya takut jika dia bicara maka dia akan muntah.

" jika begitu kita bisa kembali sekarang karena tubuhku sudah terasa lengket. " ucap Clara.

dengan hanya mengangguk lagi sebagai jawaban vior melajukan mobil membawa Clara untuk pulang.

di tempat yang lain kini seorang pria tua tapi masih terlihat begitu berwibawa tengah duduk dengan seorang pria juga wajah mereka mirip.

" apa kabar.... " ucap pria tua itu kaku.

" baik... ayah bagai mana.... " ucap sang pria lainnya seperti tertahan.

" aku juga baik. bagai mana keadaanmu... " ucap pria tua itu yang sempat sekali menerima undangan jika anaknya itu akan menikah.

Pria muda itu tidak menjawab dia melihat jauh kedepan pada sosok wanita dan gadis kecil yang dari kejauhan berjalan mampak sangat bahagia karena mereka tertawa.

" itu Alisa, cucu ayah. dan itu nadira, istriku. " ucap pria itu setelah cukup lama.

pria itu melihat ketempat apa yang di katakan anaknya itu, matanya mengembun perasaan bersalah pada anaknya itu semakin membara kemudian dia tertunduk menitikkan air matanya.

" maaf.... " ucapnya sangat sedih. sanga anak yang melihat itu segera memeluk sang ayah.

" tak apa ayah.... " ucapnya.

" aku ayah yang buruk.... " ucap si pria tua.

" ayah yang terbaik..... " balas sang anak.

" kau adalah putraku yang baik... " ucap kembali sang ayah.

" itu karena aku memiliki ayah yang baik.... " jawab sang anak.

tidak sadar kini dua sosok wanita cantik menyaksikan mereka, gadis kecil Alisa menatap bingung pada sang ayah, sedang sang istri Nadira merasa terharu karena akhirnya bisa bertemu langsung dengan mertuanya itu.

" ibu siapa kakek tua yang di peluk ayah.... " suara imut nan lucu dari Alisa, memecahkan episode sedih itu.

pelukan ayah dan anak itu kini sudah terlepas dan nadira merasa sangat bersalah karena merusak mom itu dengan memberi senyum tulusnya pada sang ayah mertua yang tidak pernah di temuinya.

" ayah.... " ucap Alisa, berlari ke arah sang ayah melepaskan gandengan tangan nadira.

" tuan putri.... " ucap sang ayah.

" ayah siapa kakek ini.... " tanya Alisa.

" putri cantik kakek adalah kakek dari putri cantik seru nya.

" kakek Alisa, apa Alisa punya kakek, lalu kenapa kakek baru mendatangi Alisa sekarang. " ucap polos Alisa.

membuat sepasang suami istri itu sedikit tidak enak pada sang ayah.

" alisa..... " nadira.

" tidak apa....

maaf karena kakek sangat sibuk dengan pekerjaan kakek agar kakek bisa membuat istana untuk tuan putri kecil. " ucapnya.

" wah istana...., Alisa mau..... " ucap polosnya.

Alisa pun beralih dalam gendongan sang kakek kini dia begitu bersemangat sekarang mengingat tentang sebuah istana.

" ayah.... " sapa nadira sopan.

" iya....., maaf aku tidak datang di hari pernikahanmu. " ucap nya.

" tidak masalah ayah, dengan ayah memberi restu itu sudah luar biasa dan bahagia. " jawab nadira.

"kakek di maman kita akan mendapatkan istana. " ucap Alisa tak sabar.

" ayo kita cari..... " ucap nya.

" eh.... ayah tidak perlu alisa. " ucal sang anak tapi tak di hiraukan karena sang ayah sudah pergi bersama cucunya itu.

" sudah lah.... " ucap sang istri.

sang suami pun hanya pasrah dan merelakan kepergian sang anak bersama ayahnya itu.

" sepertinya putri kecil ku itu tidak akan mencari ku lagi. " ucap sang suami.

" jika begitu biarkan putri yang lain menghiburmu.... " ucap nadira memberikan testpack dengan garis dua pada sang suami.

" kamu hamil.... " tanya nya yang di jawab dengan anggukan oleh nadira.

" ah kamu memang ratu yang baik.... " ucap sang suami memeluk nadira.

" itu karena kamu yang rajin mendatangiku. " sindir nadira.

" eh.....

bagai mana pangeran ini bisa mengabaikan ratu cantik nya. " ujar sang suami.

mereka pun bersuka cita, sungguh mereka adalah keluarga yang sangat bahagia dan sempurna.

Daniel sudah memutuskan berhenti bekerja dan menemui anaknya malam ini dia selain bertemu dengan anaknya ternyata dia juga mendapatkan hadiah berupa seorang cucu yang sangat lucu dan cantik.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!