NovelToon NovelToon
Istri Rahasia Sang Presdir

Istri Rahasia Sang Presdir

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Anak Genius / Selingkuh / Pernikahan Kilat
Popularitas:17.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Desy Puspita

Dijodohkan sejak bayi, Zean Andreatama terpaksa menjalani pernikahan bersama aktris seni peran yang kini masih di puncak karirnya, Nathalia Velova. Memiliki istri yang terlalu sibuk dengan dunianya, Zean lama-lama merasa jengah.

Hingga, semua berubah usai pertemuan Zean bersama sekretaris pribadinya di sebuah club malam yang kala itu terjebak keadaan, Ayyana Nasyila. Dia yang biasanya tidak suka ikut campur urusan orang lain, mendadak murka kala wanita itu hendak menjadi pelampiasan hasrat teman dekatnya

--------- ** ---------

"Gajimu kurang sampai harus jual diri?"

"Di luar jam kerja, Bapak tidak punya hak atas diri saya!!"

"Kalau begitu saya akan membuat kamu jadi hak saya seutuhnya."

-------

Plagiat dan pencotek jauh-jauh!! Ingat Azab, terutama konten penulis gamau mikir dan kreator YouTube yang gamodal (Maling naskah, dikasih suara lalu up seolah ini karyanya)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy Puspita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 32 - Malaikat

Sedikit pembangkang, tepatnya menawar perintah Zean. Dia tidak punya pilihan lain, Zulia sedang membutuhkan dirinya. Nyayu pulang sebentar, kebetulan Syila tidak masuk kerja hingga dia memilih untuk menjaga sang ibu.

Jika sudah menikah, maka harus ikut kata suami. Syila sangat mengingat kata-kata sang ibu, dan kali ini untuk pertama kali dia melanggar suaminya. Zean tidak mengizinkan dia keluar hari ini, kalau kata Zean kaki Syila butuh istiarahat.

"Zean tahu kamu di sini, Syila?"

Syila mengangguk, dia terpaksa berbohong karena memang tidak sempat izin. Dia terlalu panik, hingga berlalu ke rumah sakit tanpa membawa ponselnya. Sifat teledor dan pelupa Syila tampaknya benar-bear melekat dalam situasi apapun, tidak heran jika sedang di kantor kerap kali menjadi bahan amukan Zean.

"Syukurlah ... kemanapun harus atas izin suami, selangkah saja kamu meninggalkan rumah tanpa izinnya bisa jadi dosa, Nak."

Dada Syila mendadak gugup, dia yang lupa pamit tadi mendadak merasa bersalah. Zulia memang kerap kali memberikan wejangan untuk putrinya. Sejak dulu, bahkan sedari Syila duduk di bangku SMP. Zulia tidak henti-hentinya memberikan nasihat terkait kehidupan pernikahan. Padahal, saat itu keinginan putrinya untuk berhubungan dengan lawan jenis saja belum ada.

"Iya, Bu ... Syila juga selalu izin kok, Ibu tenang saja."

Baiklah, dia sudah terlanjur berbohong dari awal. Alhasil kini dua dosa sekaligus Syila lakukan. Jika sudah di hadapan sang ibu, Syila memang kerap dibuat bungkam.

Beberapa hari ini, waktu Syila begitu sedikit untuk Zulia. Bukan karena dia tidak peduli sang ibu, akan tetapi kemarin memang keadaannya tidak memungkinkan untuk Zean dan Syila datang kemari.

Nasyila menghela napas panjang, kondisi Zulia kian membaik di matanya. Jika begini terus, harapannya untuk pulang tentu akan terwujud, pikir Syila.

Tidak ada yang lebih berharga, selain ibunya. Biarlah, segala resiko dan ketakutan terkait pernikahannya Syila tanggung sendiri. Zulia hanya perlu tahu bahagianya saja, titik.

"Bu, sehat-sehat ya ... Syila ingin lebih lama sama ibu," tutur Syila lembut usai meraih tangan keriput Zulia, sebuah fakta yang harus Syila terima bahwa ibunya memang sudah memasuki usia senja.

"Maaf, Syila banyak salahnya."

Syila bukanlah seorang anak yang terbiasa mengungkapkan rasa cintanya dengan kata-kata. Dia lebih memilih tindakan, sekalipun itu membahayakan nyawanya. Akan tetapi, untuk hari ini entah kenapa hatinya ingin sekali Zulia mendengar kesaksian secara langsung dari bibirnya.

"Aduh-aduh, anak perawan Ibu kenapa mendadak sedih begini."

Zulia terkekeh melihat putrinya yang mendadak semanis ini, tidak biasanya Syila sampai mengucapkan kata maaf seraya mengecup punggung tangannya sedalam itu.

"Ih Ibu, Syila sudah punya suami."

Putrinya memerah, mungkin ungkapan anak perawan itu melekat dalam dirinya. Jika membahas itu, pikiran Syila mendadak tertuju pada Zean, sang suami.

"Lupa, waktu begitu cepat, Syila. Rasanya baru kemarin Ibu antar kamu ke sekolah, sekarang sudah dewasa ... tidak ibu sangka, anak ibu bisa bawa menantu seperti malaikat sebelum ibu pergi," ujar Zulia memang sebahagia itu dengan kehadiran pangeran surga yang tiba-tiba masuk dalam kehidupan putrinya.

Malaikat pencabut nyawa mungkin, Bu.

Syila geli sendiri dengan ucapan sang ibu yang begitu membanggakan menantunya hingga menembus langit ke tujuh. Dia terbahak, lucu sekali sebenarnya jika mendengar julukan yang Zulia berikan pada Zean.

Meski memang tidak dapat dia pungkiri, kehadiran Zean membuat hidupnya berubah secepat itu. Layanan rumah sakit yang dulunya ogah-ogahan, kini begitu mengutamakan Zulia ketika Zean bertindak.

"Syila."

"kenapa, Bu? Apa ada yang sakit?" tanya Syila khawatir jika sang ibu merasa tidak nyaman dengan tubuhnya.

"Bukan, Nak ... Ibu tidak ingin menjadi beban Syila lagi, tapi boleh ya jika Ibu menginginkan cucu. Kalau Syila bersedia, kalau tidak Ibu juga tidak memaksa."

Terdengar seperti tidak memaksa, tapi sorot matanya berharap lebih dan Syila bingung hendak menjawab apa. Dalam pernikahan mereka, Zean memang tidak mengatakan ingin memiliki anak dari Syila secara gamblang. Akan tetapi, candaannya tadi pagi mengutarakan seolah ingin.

Tidak bisa dia menjawab pasti, dia hanya mengangguk pelan. Syila masih merasa Zean bukan miliknya seorang. Mereka juga menikah hanya mendapatkan restu sebelah pihak, Syila tidak mau gegabah dan berharap berlebihan.

.

.

Di tengah kehangatan kedua wanita ini, pintu tiba-tiba terbuka padahal Dokter baru saja memeriksa keadaan zulia. Syila menoleh dan mengerutkan dahi kala menyadari yang datang adalah Zean dengan napas yang terengah-engah.

"Ck, di sini ternyata."

Dia bergumam, pelan sekali. Syila tetap bisa menyadarinya, raut wajah Zean terlihat berbeda. Meski senyum hangat itu dia berikan pada Zulia tetap saja dia merasakan aura bencana dalam hidupnya sebentar lagi.

"Baru jam segini, kok pulang?" tanya Syila menepis kegugupannya, entah kenapa ada perasaan takut dalam benak Syila.

"Iya pulang, ada urusan tadi sedikit makanya pulang ... ternyata rumah dikunci, aku sampai tanya tetangga kanan kiri. Kamu kenapa tidak bilang kalau ke rumah sakit?"

Gleg

Memang bibirnya tercipta untuk mampu berbicara dalam sekali napas. Syila mendadak ciut dan melihat wajah bingung sang ibu. Susah payah dia berbohong, Zean justru membongkarnya.

"Syila, bisa bohong kamu ya? Bilangnya udah izin, taunya belum."

Zean menatap mertua dan sang istri bergantian. Tatapan mata Syila terlihat mengerikan. Padahal dimana salah dia? Zean berpikir keras bahkan sebenarnya dia ingin marah lantaran dibuat khawatir kala sang istri tidak ada di rumah usai dia mendatangi rumah kepala RT beberapa saat lalu.

"A-aku sudah izin kok, kamu saja yang lupa."

"Izin ap_"

Aaaarrgghh apa maunya wanita ini?!

Zean menggigit bibir lantaran Syila tiba-tiba menginjak kakinya. Dia yang mulai paham tujuan sang istri memutar balik pengakuannya secepat mungkin. "Benar sudah izin, Zean?"

"Su-sudah, Bu. Aku yang lupa ternyata."

"Aduh, Zean ... istrinya cuma satu kok bisa lupa, Nak?" tanya Zulia menggeleng pelan dan kembali percaya pada putrinya.

.

.

- To Be Continue

1
Dahniar
Luar biasa
Aprilia Hadiwasana
Baca novel ini dmn ya.? Kok engga nemu.?
Aprilia Hadiwasana: Tengkyu kak, mav kurng teliti, trnyta ganti cover 🤦🏻‍♀️🙏🏻🙏🏻
Istri Sah Dewangga ~: Ada di NT, Kak. Profilku, dia ada di kamar Keluarga Anderson
total 2 replies
Sulis Tyawati
seru thor,,,
aq mau lanjut k Sean Zalina dehh.. bay ZeSyil... 😗
Sulis Tyawati
hai sadar Zean,, kalo mama Zia tdk menikah dg papa Khail mana ada dirimu. dan jgn lupakan kalo dirimu sama menyebabkannya dg papamu🤣😃
Sulis Tyawati
astagaaaaa... tepok jidat pokoknya sama kelakuan ank2 Mikhail.. aq kira siapa ibu susu si Hudzai, ternyata Ameera
Sulis Tyawati
ya astagaaa,, ank siapa itu
gemesin bgt,,, pesonanya itu lho,,,, jd ter Hudzai2,,,
Sulis Tyawati
ai pohon kurma banyakan darahnya Syila yg ngalir d tubuhnya, ketimbang adk2 nya makanya sabar bgt,,
Sulis Tyawati
kelahiran pohon kurma
congratulation,,, welcome in the world pohon kurma 😇
Sulis Tyawati
astaga keluarga ini kompak bgt sumpah,,, menuhin ngidam bareng2,, mau lahiran panik barengan, eh kontraksi barengan papa mertua. bsa gitu ya😄
Sulis Tyawati
Syila mau lahiran, malah papa Mikhail yg kontraksi 🤦‍♀️😁
Sulis Tyawati
astagaaaaa Zeann,,, benar apa yg d blg Sean.. kamu lemah iman hanya kuat nafsu🤣🤣🤣
Sulis Tyawati
rubah betina kering d dlm sompet Yuda itu foto adk mu Zean🤣😀
Sulis Tyawati
hahahahaha Zean tkt Syila kerasukan
Neli Susanti
ampuuuuuunn author satu ini,, kocak
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤭🤣🤣🤣
Neli Susanti
penjara nya surga pak kyai
😂😂😂😂
Sulis Tyawati
astaga sumpah org kaya yg bikin malu,,, gegara nasi berkat🤭😀
Sulis Tyawati
wahhh, Sean hilal jodohmu d situ kayaknya....
hahahaha kocak yg hamilin Zean, ngidamnya rame2 yg menuhin
Sulis Tyawati
nah lho Zian,,, rasakan itu kemauan mu. jadi harus kau turuti. poor Zian😀🤣🤣
Sulis Tyawati
hahahhahaaha,,, Zean takut kalo sampai Sean benar2 buka2an
Sulis Tyawati
baru kali ini Zean mengakui kalo dia kalah saing sama Sean😃😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!