NovelToon NovelToon
SISTEM TRILIUNER SUKSES

SISTEM TRILIUNER SUKSES

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Mengubah Takdir / Kaya Raya / Anak Lelaki/Pria Miskin / Miliarder Timur Tengah / Menjadi Pengusaha
Popularitas:19k
Nilai: 5
Nama Author: Proposal

Ethan Hanyalah Pria Miskin, Pekerja Serabutan, Ngojek, Jaga Toko Bahkan Jadi Kuli Bangunan. Meski Semua Itu Sudah Dilakukan, Hidupnya Masih Sangat Menyedihkan.

Setiap Pagi Ia Bangun Dengan Tubuh Pegal Dan Isi Perut Kosong, Berharap Hari Itu Ada Pekerjaan Yang Bisa Menyambung Hidupnya Dan Ibunya Yang Sakit Parah Di Rumah.

Ibunya Hanya Bisa Terbaring, Sesak Napas Menahan Nyeri, Sementara Ethan Tidak Bisa Membeli Satu Obat Apapun.

"Ma...Aku Nyesel...Aku Beneran Nyesel..."

[DING!]

Dari Udara Yang Kosong, Muncul Panel Transparan Berpendar Biru, Melayang Tepat Di Depan Matanya Yang Separuh Terbuka.

[SISTEM KEKAYAAN TAK TERBATAS DIAKTIFKAN]

[Misi Awal: Dapatkan 10 RIBU! Dalam 10 Menit]

Hah..SISTEM? BAIKLAH!, Meski Hidupku Bagaikan Sampah, Tapi.. KUPASTIKAN! Status, Kekuasaan BAHKAN KEKAYAAN! AKAN JADI MILIKKU!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Proposal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

WAKTUNYA BEKERJA!

Ethan ada di kamarnya. Laptopnya sudah siap di meja. "Waktunya mengerjakan tugas."

Ia mencondongkan tubuh ke depan, jari-jarinya menari-nari di atas kibor. Ia membuka dokumen kosong. Langkah pertama sangat krusial dalam pembuatan aplikasi. Baginya, itu adalah nama.

Pikirannya melayang sejenak ke nama itu. Nama itu kuat; mengandung bobot, makna, dan identitas.

Apa sebutannya untuk ini?

Sesuatu yang sederhana, sesuatu yang universal, sesuatu yang merangkum kecepatan, kenyamanan, dan efisiensi.

"Sesuatu yang menunjukkan... cukup cepat untuk sampai ke pintu pelanggan," gumam Ethan dalam hati, kata itu meluncur begitu saja dari lidahnya.

"Itu saja... Cepat."

Ia mengetiknya di bagian kepala dokumen, sambil tersenyum sendiri. Tulisannya rapi, mudah diingat, dan menjanjikan kecepatan dan keandalan.

"Baiklah, Cepat," katanya sambil menyeringai. "Mari kita buat kau nyata."

Langkah pertama Ethan adalah mendefinisikan apa itu Quick. Ia membuka dokumen baru berjudul Project Vision.

"Apa yang ingin saya lakukan dengan aplikasi ini?" tanyanya keras-keras, seolah-olah berbicara pada halaman kosong akan lebih cepat memunculkan ide.

Pikirannya dipenuhi berbagai kemungkinan, dan dia mulai mengetik.

Ethan berharap aplikasi ini awalnya hanya berupa aplikasi pesan-antar makanan, lalu berkembang menjadi platform multifungsi untuk pengiriman paket, jasa kurir, dan berbagi tumpangan. Sebuah solusi terpadu untuk kenyamanan modern.

"Boleh juga."

Ethan bersandar di kursinya, puas dengan visinya. Rasanya ambisius namun tetap bisa dicapai.

"Mulailah dari yang kecil, bermimpilah yang besar," gumamnya, mantra yang tampaknya cocok untuk saat itu.

Pikirannya beralih ke calon pengguna Quick. Siapa yang akan paling diuntungkan?

Ia membayangkan mahasiswa yang memesan makanan larut malam, keluarga sibuk yang membutuhkan makanan cepat saji, dan usaha kecil yang membutuhkan solusi pengiriman yang terjangkau. Ia menciptakan profil mental para pengguna ini, memikirkan apa yang mereka butuhkan dari aplikasi tersebut.

"Harus mudah," gumamnya sambil mencatat. "Antarmukanya sederhana. Aksesnya cepat. Tidak bertele-tele."

Ia mengambil buku catatan dan mulai membuat sketsa desain kasar untuk aplikasinya. "Oke, layar berandanya harus intuitif," katanya, sambil menggambar persegi panjang untuk mewakili tampilan ponsel.

“Tiga pilihan utama: Pesan Makanan, Kirim Paket, Pesan Antar. ” Ia memberi label pada kotak-kotak itu dan mulai menjelaskan setiap fiturnya secara rinci.

\=\=\=\=\=

Pesan Makanan

: Restoran mitra, pelacakan waktu nyata, pembayaran lancar.

Kirim Paket

: Masukan alamat mudah, estimasi pengiriman, dan pelacakan langsung.

Pesan Perjalanan

: Profil pengemudi, pembaruan ETA, dan peta rute.

\=\=\=\=\=

Setelah selesai, buku catatan itu penuh dengan sketsa kasar menu, tombol, dan tata letak. Sketsa itu memang belum dipoles sempurna, tetapi memberinya gambaran seperti apa tampilan Quick nantinya.

Setelah desainnya selesai dibuat, Ethan beralih ke laptopnya dan membuka alat wireframing. Rasanya seperti menerjemahkan ide-idenya ke dalam cetak biru digital. Ia menyeret dan meletakkan elemen-elemen ke tempatnya, menciptakan kembali sketsanya di layar.

Layar beranda muncul pertama, diikuti oleh subhalaman untuk setiap fitur.

"Semuanya mulai beres," gumam Ethan, kegembiraannya semakin menjadi-jadi saat ia membuka aplikasi tiruan itu. Aplikasi itu masih sederhana—hanya placeholder dan baris—tetapi memberinya arah yang jelas.

Langkah selanjutnya lebih teknis. Ethan membuka perambannya dan mulai mencari alat apa saja yang dibutuhkannya untuk menghidupkan Quick. "Baiklah, mari kita jaga agar ini tetap skalabel dan efisien," katanya dalam hati, sambil membaca artikel dan forum.

Untuk backend, ia memilih Code.js, sebuah framework ringan yang sempurna untuk menangani pembaruan real-time seperti pelacakan pengiriman. Untuk menyimpan data pengguna, ia memilih MangoDB, sebuah database yang menawarkan fleksibilitas yang ia butuhkan.

Untuk antarmuka aplikasi—bagian yang akan berinteraksi dengan pengguna—ia memilih Reflect Native. "Satu basis kode untuk Android dan iOS," ujarnya sambil mengangguk. "Menghemat waktu dan sumber daya."

Setelah tumpukan teknologinya ditentukan, Ethan menyiapkan proyek di IDE-nya. Hal pertama yang ia kodekan adalah server, menyiapkan rute untuk pendaftaran pengguna, melakukan pemesanan, dan melacak pengiriman.

Baris-baris kode memenuhi layar, dan Ethan larut dalam ritme mengetik, menguji, men-debug, dan mengetik lagi. Inilah elemennya—memecahkan masalah dan menciptakan sesuatu dari ketiadaan.

Berjam-jam berlalu, dan Ethan hampir tak menyadari waktu berlalu. Tak berlebihan jika dikatakan jari-jarinya kini menari-nari . Semua ini berkat pikirannya yang terasa jauh lebih tajam daripada sebelumnya.

Segala sesuatu yang telah dipelajarinya atau dilupakan kini muncul kembali.

"Wow," gumamnya, berhenti sejenak untuk mencerna apa yang tengah terjadi.

Ia dapat berpikir lebih cepat, memvisualisasikan struktur kompleks dalam pikirannya, dan menemukan solusi atas masalah bahkan sebelum masalah tersebut terbentuk sepenuhnya. Kreativitasnya terasa tak terbatas, ide-ide mengalir bebas seolah-olah potongan-potongan puzzle telah disiapkan untuknya.

"Yah, semua ini berkat poin-poin tinggi dan sedikit peningkatan Kecerdasanku saat aku naik level," katanya dalam hati. "Akankah aku bisa membuka potensi penuh otak manusia?"

Ethan menyingkirkan semua pikiran itu untuk saat ini. Ia melanjutkan mengerjakan aplikasinya. Entah bagaimana, ia bisa memikirkan banyak fitur yang sebelumnya tidak ia rencanakan.

Namun, ia tetap memperhatikannya agar mudah digunakan. Lagipula, setiap masalah yang ia temui seolah terpecahkan dengan sendirinya, tangannya bergerak hampir secara naluriah untuk mengetik jawabannya.

Ia takjub melihat betapa mudahnya semua itu terwujud, seakan-akan aplikasi itu mendesain dirinya sendiri.

"Kalau terus begini," gumam Ethan sambil mencondongkan badan untuk memeriksa pekerjaannya sejauh ini, "aku mungkin bisa menyelesaikan semua ini sendirian."

Pikiran itu membuatnya gembira. Awalnya, ia mengira akan membutuhkan bantuan orang lain untuk menyelesaikan proyek ini.

Namun kini, Kecerdasannya yang tinggi membuat segalanya lebih lancar, setiap langkah lebih efisien. Ia melirik prototipe yang belum rampung di layar simulator, merasakan gelombang tekad.

"Kenapa berhenti di tengah jalan?" tanyanya sambil terkekeh. "Kalau aku bisa menyelesaikan ini dengan cepat, misinya akan selesai. Sebaiknya aku lanjutkan saja."

Memikirkan imbalan dari misi tersebut, Ethan siap membawa proyek tersebut hingga garis akhir.

Ethan tak menyadari cahaya keemasan lembut yang menyelinap masuk melalui jendela kamarnya. Matahari pagi menyinari ruang kerjanya dengan hangat, tetapi ia terlalu asyik dengan pekerjaannya hingga tak peduli.

Dia bahkan menolak makan siang dan makan malam kemarin. Dia merasa lapar, tetapi dia tetap ingin menyelesaikan proyek ini.

Tangannya bergerak cekatan di atas keyboard, setiap ketukannya penuh perhitungan dan presisi. Dunia luar tampak kabur—fokusnya sepenuhnya tertuju pada Quick.

Ketika akhirnya ia berhenti, bukan karena ia lelah. Melainkan rasa pencapaian yang membuatnya berhenti. Ethan bersandar di kursinya dan mengembuskan napas dalam-dalam, sambil menggosok matanya.

Layar beranda aplikasi tampak berkilau di simulator, tampak profesional dan apik. Setiap fiturnya berfungsi, setiap detail persis seperti yang ia bayangkan—atau bahkan lebih baik.

"Akhirnya..." bisiknya. Matanya terpaku pada layar. Ia gembira sekaligus lelah.

Sebelum dia dapat merayakannya lebih lanjut, bunyi lonceng yang familiar bergema di benaknya, dan panel notifikasi biru muncul di depan matanya.

\=\=\=\=\=

[Misi Selesai: Memberikan Kesuksesan]

Tujuan: Berhasil mengembangkan Aplikasi Pengiriman Makanan Kota Novan.

Hadiah:

5.000 EXP

20 Titik Kenaikan

\=\=\=\=\=

Ethan mengerjap melihat notifikasi itu, kata-katanya meresap perlahan. Ia tersenyum lebar dan tertawa gembira.

“Saya berhasil!” katanya sambil merasa bangga dan puas.

Ethan praktis berdengung kegirangan saat dia mencondongkan tubuh ke depan di kursinya, ingin memeriksa Panel Statusnya.

Kali ini, alih-alih menggunakan teleponnya, ia memilih untuk menampilkannya langsung di depannya, layar biru tembus pandang muncul di udara.

Saat panel itu muncul, mata Ethan terbelalak karena terkejut.

\=\=\=\=\=

[Panel Status]

Nama: Ethan Cole

Tingkat: 4

KADALUARSA: 7500 / 10000

Titik Kenaikan: 20

Kekayaan: Tak Terbatas

Atribut:

Kekuatan: 12

Kecepatan: 12

Daya tahan: 12

Kecerdasan: 18

Karisma: 8

Poin Atribut Gratis: 20

\=\=\=\=\=

Rahangnya sedikit ternganga. "Sudah level empat?" gumamnya, takjub melihat kemajuannya. "Dan dua level sekaligus? Itu... mengesankan."

Tatapannya beralih ke bagian bawah panel, dan bibirnya menyeringai ketika melihat dua puluh poin atribut gratis. "Dua puluh poin? Lumayan banyak."

Ethan bersandar di kursinya dan menyilangkan lengannya sambil memikirkan apa yang harus dilakukan selanjutnya.

"Aku harus segera menghabiskan poin-poin ini," pikirnya. Ia ingat betapa ia merasa jauh lebih kuat, lebih cepat, dan lebih tajam saat terakhir kali menggunakan poin-poinnya.

Ia melirik statistiknya saat ini, senyum mengembang di bibirnya. "Mari kita seimbangkan semuanya," katanya, mengetuk layar dengan penuh perhatian.

\=\=\=\=\=

Atribut:

Kekuatan: 16

Kecepatan: 16

Daya tahan: 16

Kecerdasan: 20

Karisma: 14

\=\=\=\=\=

Saat poin dibagikan, Ethan langsung merasakan riak perubahan melalui tubuhnya.

Rasanya sedikit lebih kuat dibandingkan saat dia meminum Ramuan Daya Tahan Tingkat Rendah.

Otot-ototnya terasa sedikit lebih kuat, pikirannya lebih jernih, dan bahkan rasa keseimbangannya tampak membaik.

"Rasanya luar biasa," gumamnya sambil melenturkan jari-jarinya dan mengepalkan tinjunya secara eksperimental.

Pandangannya kembali ke layar, kepuasan bersinar di matanya saat dia mengagumi simetri statistiknya.

"Karismanya agak kurang," katanya sambil terkekeh, "tapi nanti saja kuperbaiki. Untuk saat ini... ini sempurna."

Ethan bersandar, menghela napas dalam-dalam, gelombang rasa puas menyelimuti dirinya. "Kalau terus begini, aku tak bisa berhenti."

1
Proposal
penulis: Nuh Caelum
Nino Ndut
Masih rada aneh dgn metode penulisannya untuk novel sistem kek gini soalnya biasanya novel tema sistem tuh cenderung ringan tp disini berasa berat n kompleks bgt.. jd berasa bukan sistem yg ingin ditampilkan tp pebih ke “penjabaran” karakter dinovel ini y..
Nino Ndut
Hmm.. model penulisan n penjabarannya beda y dari novel sistem lainnya..
D'ken Nicko
terharu dgn bab ini ,jika 1 saja tiap keluarga bisa menhadirkan perubahan positiv...
Budiarto Taman Roso
sepertinya MC kita emang gak pernah lihat dunia bekerja.. terlalu naif. terkesan bloon., atau memang author sengaja membuat tokoh utama seoerti itu.
Erlangga Wahyudi
Br skg baca novel ttg sistem yg mc nya ketakutan ambil uang cash di bank...pdhl tinggal transfer kan brs hadeeehhh thor
Jacky Hong
gila
Aisyah Suyuti
menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!