Squall dari novel Hasrat Cinta Adrian (Balas Dendam Pria Patah Hati)
Diana namanya, seorang wanita yang menjadi selingkuhan Frans. Seorang anak angkat dari ayah bernama Toni dan Ibu bernama Halimah. Awalnya dia tinggal di kampung bersama Ayahnya yang seorang penjudi, mabuk-mabukan, dan terlilit banyak hutang.
Sengaja datang ke kota metropolitan untuk mengundi nasib, berharap kehidupannya akan semakin baik.
Namun naas, yang didapatnya bukanlah pekerjaan baik-baik seperti rencananya. Dia terpaksa menjadi seorang wanita penggoda pria berdompet tebal demi memenuhi tuntutan ayahnya yang terus-terusan meminta uang padanya.
Silih berganti masalah terus dia hadapi, hingga mendapati tragedi naas terjadi saat berhubungan intim dengan pemuda bernama Ansel, tanpa diduga, alat kontrasepsi yang dipakai Ansel masuk ke rahimnya. Dan pada akhirnya membuahkan bibit bayi. Dan pernikahan paksa pun terjadi.
Dan inilah kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ana Azzura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eu te amo, Minha esposa
Satu minggu telah berlalu, masa istirahat Diana sudah selesai dan seharusnya saat ini dia mulai melakukan aktivitas rumah tangga seperti sebelumnya. Di mana Diana harus mengurus rumah seperti yang diperintahkan Ansel sebelum nya.
Lagi-lagi dia bangun kesiangan, selama seminggu ini Diana memang sering bangun kesiangan walau setiap waktu nya hanya dia habiskan untuk tiduran.
Dan kali ini dia kembali bangun telat, jam dinding sudah menunjukkan pukul setengah sembilan, itu artinya Ansel sudah pergi sejak satu jam yang lalu. Padahal harusnya hari ini Diana sudah wajib melakukan aktivitas seperti yang diperintahkan Ansel sebelum nya seperti menyiapkan segala perlengkapan laki-laki itu dan membantu mengurus diri mulai dari mandi, ganti pakaian dan sarapan.
"Astaga, aku terlambat." Diana mendesahh pelan merutuki kecerobohannya yang sudah membuat nya bangun kesiangan. Dia segera beranjak dari tempat tidur dengan langkah gesit menuju pintu kamar mandi.
Setelah membasuh muka dan gosok gigi, Diana cepat-cepat turun ke bawah. Beberapa jam lagi jadwal makan siang Ansel, dia harus segera bersiap-siap membuatkan makanan, belum lagi membersihkan seluruh ruangan yang pastinya membutuhkan waktu lama.
Namun alangkah terkejutnya saat melihat beberapa wanita berseragam hitam putih berjejeran membungkuk di depannya.
"Kalian siapa?" Tanya Diana penasaran. Sebelum nya dia sama sekali tidak melihat orang di rumah ini kecuali Ansel dan dua penjaga di depan. Dan sekarang ada begitu banyak orang yang sepertinya mereka memakai seragam pelayan.
"Kami pelayan di sini, Nyonya." Jawab salah satu pelayan yang paling dekat dengan posisi Diana.
"Perkenalkan saya Luna, Saya adalah pelayan khusus yang ditunjuk Tuan untuk membantu kebutuhan Anda. Dan ini beberapa pelayan lain yang bekerja di sini. Jika ada apa-apa kami siap membantu Anda, Nyonya."
Diana speechless dibuatnya. Dia tak tahu harus mengatakan apa. Tidak tahu apa maksud Ansel memperlakukan nya bagai ratu seperti ini. Apakah seseorang telah memukul kepala nya hingga membuat nya berubah menjadi baik? Entahlah, pikiran Diana tak mampu melampaui.
Masalahnya perubahan yang ditunjukkan Ansel bukan kali ini saja. Selama seminggu kemarin, bahkan Ansel lah yang terus mengurus dirinya. Mulai dari bangun tidur, ke kamar mandi, makan, bahkan saat akan memakai baju pun Ansel bersikeras ingin membantu, sampai-sampai Diana menegaskan kalau dirinya ini tidak lumpuh. Hanya memakai baju sendiri itu sangat bisa, dan setelah itu Ansel tak lagi memaksa. Dan bukan hanya itu, masih banyak lagi perlakuan-perlakuan manis yang ditunjukkan Ansel padanya. Dia sudah tak lagi banyak memaksa, selalu bertutur kata lembut, bahkan bola matanya saat ditatap seperti anak kecil. Kadang membuat Diana tak tega menolak kemauan Ansel.
Jika ditanya apakah terbawa suasana atau tidak saat diperlakukan manis oleh nya maka jawabannya iya. Siapa sih wanita yang tidak baper saat diperlakukan manis oleh laki-laki?
Meksi begitu, Diana mencoba membentengi diri. Dia tak ingin terlalu terbuai dengan sikap Ansel yang terlampau perhatian hingga membuat nya terlena dan pada akhirnya menderita karena semua yang dirasakan kali ini hanya ilusi. Sedang kenyataan nya Ansel selalu memperlakukan nya buruk dan kejam, bahkan kekejaman nya melebihi iblis terburuk di muka bumi.
"Kenapa kalian berjejer disini?" Tanya Diana heran setelah melamun beberapa saat. Dia melamun bukan karena ingin kesurupan, melainkan karena membayangkan sikap-sikap Ansel selama satu minggu ini selama merawat dirinya bahkan sampai merelakan pekerjaan yang justru memilih dikerjakan di rumah.
"Kami diperintah Tuan untuk memperkenalkan diri agar Nyonya tahu satu-persatu pelayan di rumah ini."
Konyol Batinnya. Tapi ya sudahlah, mungkin dengan ini dia bisa tahu kalau di rumah ini sudah tak kekurangan pelayan dan tak perlu lagi bekerja.
Tapi apakah perintah Ansel masih berlaku? Tanya Diana dalam hati.
"Nyonya, apakah Anda membutuhkan sesuatu? Jika tidak saya pamit ke belakang," Luna meminta izin pergi karena menurut nya sudah selesai tugas nya.
"Ya, kau pergilah. Aku ingin ke kamar dulu." Kata Diana. Dia ingin segera menghubungi Ansel dan bertanya tentang semua ini. Kenapa di rumah nya ada banyak sekali pelayan? Dan bagaimana dengan perintah Ansel kemarin yang menyuruh nya menjadi pelayan di rumah ini.
"Oh, ya. Tuan sudah menyiapkan sarapan. Jika ingin sarapan sudah tersedia di bawah. Atau jika ada keperluan lain bisa hubungi saya menggunakan tombol yang ada di kamar. Saya permisi."
Wanita itu berlalu dari hadapan Diana setelah dia memberi anggukan. Diana pun tak jadi ke bawah. Dia berbalik kembali ke kamar.
Segera saja Diana mencari ponselnya yang sudah seminggu ini tak pernah terlihat batang hidungnya. Memang selama masa pemulihan Ansel melarang Diana membuka ponsel karena radiasi nya tak baik untuk janin. Dan Diana hanya menuruti tanpa curiga atau bertanya kembali kenapa tidak diperbolehkan membuka ponsel.
Laci demi laci Diana periksa untuk mencari keberadaan dimana ponsel nya berada. Tapi sudah berulang kali ke sana kemari tetap tak mendapatkan benda itu. Itu membuat Diana merasa capek karena baru kali ini dia kembali melakukan aktivitas yang sebelumnya hanya tiduran.
"Di mana ya? Kenapa tidak ada di semua tempat?" Gumam Diana mencoba mengingat-ingat letak keberadaan ponsel nya. Dia benar-benar lupa terakhir kali memakai benda itu.
"Apakah tertinggal di kantor?" Tanya Diana pada diri sendiri saat mengingat terakhir dia berkunjung ke kantor lalu melayani Ansel yang tenaga nya tak pernah berkurang padahal dia sudah beraktivitas sejak pagi hingga membuat tubuhnya tumbang.
"Kalau begitu lebih baik aku minta tolong Luna, dia pasti memiliki nomor Ansel.." Gumam nya lagi lalu segera keluar kamar. Dia lupa tadi sudah diberi tahu Luna untuk memencet tombol yang ada di kamar nya jika butuh sesuatu. Diana bahkan lebih memilih menuruni anak tangga untuk mencari wanita itu.
Tujuan Diana adalah ke dapur, biasanya seorang pelayan ada di sana. Maka dari itu Diana langsung menuju ke sana. Namun saat di ruang makan Diana tertarik untuk melihat makanan khusus untuk nya yang katanya dibuat Ansel. Makanan itu masih tertutup rapat, Diana membuka perlahan yang ternyata disitu ada satu potong sandwich yang entah isinya apa dan terdapat kertas warna pink di sebelah nya.
Diana lebih tertarik untuk melihat isi secuil kertas itu dibanding masakan yang dibuat Ansel.
Disitu terdapat tulisan yang isinya permintaan maaf Ansel atas perlakuan buruknya selama ini. Dia juga menyebut dirinya sebagai Istri. Dan ini pertama kali nya Diana dianggap sebagai seorang istri.
Perasaan Diana jadi campur aduk, antara bahagia dan menahan rasa bahagia itu dan lebih memilih kenangan buruk perlakuan Ansel terhadap nya. Sedangkan hati nya benar-benar tak bisa dibohongi, hati Diana berdebar-debar rasanya saat membaca kalimat demi kalimat yang Ansel torehkan dalam kertas itu hingga membuat hatinya berdenyut bahagia.
"Eu te amo, minha esposa." Diana mengeja kata-kata terakhir yang entah menggunakan bahasa apa dan Diana tidak tahu artinya.
...~Tamat~...
Wkwkwkwkwk (人 •͈ᴗ•͈)
Eu te amo, minha esposa \= I love you, my wife.
makasih thor 🙏
auTo ngakaaak
spideRmaN😂😂😂😂