SQUEL "GAIRAH SANG CASANOVA"
SERI KEEMPAT.
#POVPELAKOR
Karena kesalahan di masa lalu, membuat seorang wanita yang kini bekerja di sebuah club' malam bertekad menghancurkan rumah tangga seseorang.
Dia adalah Bianca, wanita cantik dengan tubuh gemulai, juga parasnya yang cantik rupawan. Namun, nasib baik sepertinya tidak berpihak padanya.
Bianca hidup sebatang kara, setelah sang ayah meninggal saat dia remaja. Semua keluarga tidak ada yang sudi menampungnya hingga dia hidup dengan liar di luar sana.
Dan ia merasa semua nasib sial itu akibat perbuatan seorang wanita bernama Joana, yang kini terlihat bahagia dengan suaminya. Hidup penuh tawa, dan bergelimang harta.
Hingga akhirnya Bianca bertekad, untuk menggoda suami wanita itu.
"Bizard Welling Tanson, aku akan membuatmu jatuh dalam pelukanku dan menghancurkan Joana!"
Apa yang membuat Bianca ingin membalaskan dendamnya pada Joana? Cus ikuti ceritanya.
Salam Anu 👑
Ig @nitamelia05
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ntaamelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23. Jangan Keras Kepala
Setelah Bizard menutup sambungan telepon bersama Bianca. Nyatanya Bizard masih tak dapat tidur juga. Dia terus terjaga dengan kepala yang berdenyut-denyut seperti ingin pecah.
Sementara saat ia menoleh ke samping, di mana biasanya ada Joana. Kini, tidak ada siapa-siapa yang menemaninya. Rasa sepi itu kian menyusup ke dalam hati Bizard, seolah ingin membuat organ itu membeku.
Bizard mengelus ruang kosong di sampingnya sambil berusaha untuk memejamkan mata. Namun, pada akhirnya hanya sesak yang ia terima. Sesak yang entah kapan bisa menghilang dari dadanya.
"Kamu seperti sedang mengujiku, Jo," lirih Bizard dengan suaranya yang terdengar sangat lemah. Hingga tak berapa lama kemudian, kesadaran Bizard mulai menghilang. Karena dia terus memaksakan diri untuk beristirahat, meski rasanya sangat sulit.
Pagi datang dengan cepat, seperti rutinitas biasanya. Bee akan menjemput Bianca terlebih dahulu. Namun, ada yang lain yang ditangkap oleh wanita cantik itu.
"Tuan, anda terlihat pucat, apa anda sedang sakit?" tanya Bianca dengan raut wajah cemas. Bahkan dia sudah mengangkat tangan, ingin memeriksa kening Bizard, tetapi pria itu malah menghindar.
Saat itu mereka sudah berada di dalam mobil, dan Bizard sudah siap membawa kendaraan roda empat itu membelah jalanan ibu kota yang selalu padat oleh para pengendara.
Bizard mencoba untuk tersenyum. Sementara nafasnya terasa sangat panas. Dia memang sedang demam, tetapi berusaha untuk tetap bekerja. Dia tidak ingin terus berada di rumah, sebab percuma saja, tidak ada yang merawatnya.
"Aku tidak apa-apa, Bianca. Hanya sedikit pusing saja," balas pria tampan itu, kemudian menggerakkan tangan untuk mengemudikan kendaraan roda empat miliknya.
Namun, Bianca tak percaya begitu saja. Jelas-jelas wajah Bizard terlihat sangat pucat dan tidak bersemangat.
"Anda yakin?"
"Sangat yakin, apa yang kamu khawatirkan?" tanya Bizard sedikit menoleh ke arah wanita cantik yang memakai gaya rambut kepang dua itu.
"Saya takut anda kenapa-kenapa, Tuan. Apa tidak sebaiknya anda beristirahat? Atau pergi ke dokter?" ujar Bianca lebih banyak bicara. Dia terlihat sangat cerewet hari ini, tetapi entah kenapa Bizard suka melihatnya.
"Kamu tenang saja, aku ini pria yang kuat, jadi jangan remehkan aku."
Baru saja kata itu melandas dari bibir Bizard beberapa saat yang lalu. Ketika mereka sampai di perusahaan, pria itu malah terlihat sempoyongan.
Bizard merasakan pusing yang luar biasa.
Dan tepat pada saat Bizard ingin terjatuh, Bianca langsung sigap menahannya, memegang tangan pria itu, kemudian mengalungkan di sepanjang bahunya. "Tuan, hati-hati."
Bizard tak menjawab sebab rasa pusing itu semakin memenuhi kepalanya. Pandangannya mengabur dan terasa kunang-kunang. Hingga tanpa sadar, dia terus bergelayut di antara tubuh Bianca.
"Saya sudah bisa menebak, anda itu sedang sakit."
Dengan penuh kehati-hatian, Bianca menyentuh leher Bee, hingga rasa panas itu langsung menjalar ke punggung tangannya. Wanita cantik itu tampak terperangah.
"Tuhkan, anda itu benar-benar sakit. Saya mohon jangan keras kepala, atau sakitnya akan semakin parah. Anda harus segera sarapan dan minum obat," ucap Bianca cerewet sambil memapah tubuh kekar Bee untuk masuk ke dalam ruangannya.
Karena ada beberapa karyawan pria yang melintas, Bianca pun meminta bantuan mereka untuk membawa Bizard. Hingga kini pria tampan itu sudah terbaring di atas sofa.
Bianca melepas sepatu pantofel yang Bizard kenakan, agar pria itu bisa beristirahat dengan leluasa. Dia mencari-cari kain yang bisa digunakan untuk menutupi tubuh Bizard, tetapi ternyata tidak ada.
Hingga akhirnya ia mengambil jas kerja Bizard, dan memasangkannya di depan tubuh pria tampan itu.
"Badan anda panas, Tuan, saya kompres yah," ucap Bianca, dia pun bergegas meninggalkan Bizard untuk mengambil mangkuk dan air es. Sebab dia ingin mengompres kepala Bizard.
Namun, sebelum Bianca beranjak dari ruangan itu. Bee tiba-tiba mencekal pergelangan tangannya. Bianca menoleh, melirik ke arah tangannya yang digenggam Bizard. Kemudian netranya terangkat, hingga dua pasang mata itu bertemu. Dari sana Bianca bisa melihat Bizard yang tidak berdaya.
"Terima kasih ya, Bianca. Maaf kalau aku terus merepotkanmu," ucap Bizard lemah.
Mendengar itu, Bianca pun tersenyum, dia sedikit menggelengkan kepala. "Sama sekali tidak merepotkan. Saya senang bisa membantu Tuan. Karena Tuan pun sudah sangat baik pada saya."
Bizard sedikit menyunggingkan senyum. Kemudian dia melepas tangan Bianca dan membiarkan wanita itu keluar dari ruangannya.
Tak berapa lama kemudian, Bianca kembali datang. Dia duduk di sisi tubuh Bizard dan cepat-cepat memeras handuk kecil yang sudah terendam air dingin. Kemudian meletakkannya pelan-pelan di kepala Bizard.
Pria itu sedikit meringis, tetapi tetap diam dan tak berkomentar apa-apa. Dia membiarkan Bianca merawatnya.
"Setelah demamnya sedikit turun, anda harus sarapan. Nanti saya suapi yah, habis itu minum obat," ucap Bianca sambil mengelus pelan pipi Bizard dengan sengaja.
Membuat Bizard membuka matanya dan kembali menatap ke arah Bianca. Menatap dengan cukup lekat. Sentuhan lembut itu? Kenapa terasa sangat nyaman?
***
Eak eak :v
Kasih kupi dong biar Abang Bee cepat sembuh 😝😝😝