VOLETTA yang sering di panggil VIOLET, seorang gadis yatim piatu yang hidup sebatang kara, dia di angkat oleh keluarga Romanov keluarga nomor satu di kota Bore.
Dan sejak saat itu kehidupan Violet menjadi lebih baik, apa lagi saat putra bungsu keluarga Romanov, LUCANE ROMANOV mengambil alih keluarga Romanov, Violet semakin membuat semua orang iri dengan kehidupannya, karna Lucane selalu memprioritaskan Violet.
Tapi itu semua berubah saat Violet sengaja ingin mencelakai wanita yang di cintai oleh Lucane, karna hasutan dari musuh wanita itu, Lucane perlahan menunjukkan sisi iblisnya di depan Violet, pria itu menghukum Violet dengan menyiksanya di ruang bawah tanah.
Dan saat Violet menghembuskan nafas terkahirnya, dia berjanji jika ada kehidupan kedua dia tidak akan lagi mengusik kehidupan Lucane dan wanita pujaan hatinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zakiya el Fahira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3
Jayden Giorgio putra dari kakak perempuan Lucane, jarak usia Lucane dan Jayden selisih tujuh tahun, saat ini usia Jayden dua puluh tahun dan Lucane dua puluh tujuh tahun, sedangkan Lucane dengan kakak perempuannya selisih lima belas tahun.
Nama belakang Jayden sendiri mengikuti keluarga ayahnya.
'' Kak ''
'' Hem ''
'' Kira kira kalo Paman sudah menemukan wanita yang di cintainya, dia apa akan membuangku, oh tidak, itu terlalu kejam, apa Paman akan mengacuhkanku? '' tukas Violet yang duduk di samping jok kemudi.
Jayden yang sedang mengemudikan mobil sportnya menoleh sebentar, lalu kembali fokus ke jalan raya. '' Kenapa kamu tiba tiba punya fikiran aneh begitu?, memangnya Paman sedang dekat dengan wanita? '' tanya Jayden.
'' Tidak tahu, aku cuma mengira ngira '' sahut Violet.
'' Kamu tenang saja, jika itu sampai terjadi, masih ada aku, Kakek dan Bibimu yang masih mau menerimamu '' ujar Jayden.
Violet menganggukkan kepalanya. '' Kak Jay benar juga, masih ada Bibi Calista dan Kakek yang sangat baik sama aku ''
'' Bagi mereka, kamu itu segalanya, sedangkan aku yang jelas jelas anak, cucu, dan keponakan kandung, malah di campakkan '' ucap Jayden. '' Apa lagi ibu, tiada hari tanpa mengomel '' imbuhnya mengeluh.
Violet langsung tertawa terbahak bahak mendengar keluh kesah Jayden.
'' Makanya, Kak Jay cepetan cari pasangan, Bibi itu sudah pusing lihat Kak Jay masih sendiri terus '' cibir Violet.
'' Masih belum ketemu yang cocok '' balas Jayden.
'' Yah alasan, kakak tinggal tunjuk tuh, para gadis di universitas yang jadi fans berat kakak, pasti tidak akan ada yang nolak '' tukas Violet.
'' Tentu, siapa yang berani menolak seorang Jayden Giorgio, sudah tampan, pintar, kaya raya pula ''
Violet langsung berpura pura mual mendengar kenarsisan Jayden.
'' Kak, ingat, masih ada Paman Lucane yang di atas segala galanya ''
'' Kalau Paman Lucane jelas tidak bisa di buat perbandingan, dia sudah seperti dewa '' timpal Jayden.
'' Iya, dewa uang '' sahut Violet, dan keduanya sama sama tertawa memenuhi mobil sport Jayden.
Jayden yang menjadi senior Violet di universitas, dia mendapat tugas dari Lucane untuk mejaga Violet dan juga antar jemput Violet, dan tentunya Jayden mendapat imbalan yang tidak cuma cuma, setiap hari Jayden mendapat uang saku dari Jayden bernominal dua puluh juta, terkadang bisa lebih dari itu.
Sedangkan Violet sendiri, oleh Lucane sudah di buatkan kartu kredit atas namanya sendiri, ketika usianya sudah menginjak tujuh belas tahun, dan di setiap tanggal muda nominal di kartu kredit milik Violet selalu bertambah dua ratus lima puluh juta, dan tentunya itu dari Lucane, tapi sampai sekarang yang usianya sudah menginjak sembilan belas tahun, uang itu sama sekali belum pernah tersentuh oleh Violet, karna uang saku yang di berikan oleh Lucane setiap harinya sudah lebih dari cukup, karna nominalnya dua kali lipat dari yang di terima oleh Jayden.
Tak hanya itu saja bahkan Lucane juga selalu memenuhi kebutuhan Violet, dari make up, skin care, tas, baju, sepatu, dan masih banyak yang lainnya, dan tentunya Lucane tidak membeli dengan sembarangan, semua yang dia beli dia pesan secara khusus, karna Lucane ingin memberikan yang terbaik untuk Violet, bahkan Lucane juga pernah membelikan Violet jet pribadi sebagai hadiah di saat ulang tahunnya yang ke delapan belas.
UNIVERSITAS HANUGA universitas terbaik di pusat kota Bore, murid di sana juga kebanyakan dari kalangan anak anak pengusaha.
Jayden mepakirkan mobil sportnya di parkiran mobil yang di sediakan oleh universitas, sudah tidak menjadi hal yang asing lagi, saat kedua cucu dari keluarga Romanov itu datang selalu menjadi pusat perhatian.
Selain karna keduanya memiliki paras tampan dan cantik, keduanya juga dari keluarga yang memiliki pengaruh besar di kota Bore. Keluarga Romanov di kenal sebagai pengendali ekonomi di kota Bore.
Untuk para mahasiswi yang mengagumi Jayden, mereka hanya bisa menatap kagum Jayden dari jarak jauh, mereka tidak berani jika harus berhadapan langsung dengan Jayden, karna di Universitas Hanuga Jayden di kenal dengan sosoknya yang dingin dan tak banyak bicara, tapi itu tidak berlaku jika orang yang di depannya adalah Violet.
'' Kak, apa hari ini kamu ada jadwal mata pelajaran? '' tanya Violet.
Jayden menggelengkan kepalanya. '' Tidak ada ''.
Violet menganggukkan kepalanya, lalu melangkah pergi menuju kelas seni dan tentu Jayden mengantarnya.
Violet mengambil jurusan seni karna dia memiliki cita cita ingin menjadi pelukis, sedangkan Jayden dia mengambil jurusan dokter, Jayden juga menolak menggantikan Ayahnya untuk memimpin perusahaan Giorgio, karna Jayden bercita cita menjadi dokter spesialis bedah.
Setelah mengantarkan Violet, Jayden pergi meninggalkan kelas seni, dia pergi ke lapangan basket universitas, kebetulan kedua sahabatnya ada di sana untuk berlatih mempersiapkan pertandingan basket minggu depan.
'' Baru sampai?, Vio sudah masuk kelas? '' tanya Dante sahabat Jayden.
Jayden menganggukkan kepalanya, lalu duduk di kursi panjang yang berada di pinggir lapangan.
'' Eh, kalian dengar tidak, ada mahasiswa baru, dia dari luar kota '' ujar Kenana menghampiri mereka dengan membawa bola basket.
'' Cantik tidak? '' timpal Dante.
'' Katanya sih cantik '' ucap Kenan.
'' Dari jurusan apa? '' tanya Dante.
'' Katanya jurusan seni ''
'' Satu jurusan dong, sama princes kita '' seru Dante.
Sedangkan Jayden hanya diam saja, sembari meneguk minuman kaleng yang sempat ia beli dari kantin, dia sama sekali tidak tertarik untuk membahas wanita, berbeda dengan kedua temannya, yang hobi tebar pesona kesana kemari, apa lagi Dante dia terkenal sebagai playboy kelas tinggi kekasihnya pun dimana mana ada.
Dante dan Kenana saling mengedipkan mata, melihat Jayden yang diam saja, terlihat tidak perduli dengan apa yang mereka obrolkan, tapi itu sudah menjadi hal biasa bagi Dante dan Kenan, dan sampai sekarang mereka penasarn wanita seperti apa yang nantinya bisa meluluhkan hati Jayden.
Di ruangan seni saat kelas sudah di mulai, Violet yang duduk di tengah tengah, dia menoleh kebelakang mencari sahabatnya Tasya tapi tidak ada, dan saat itu dia baru menyadari jika di kelasnya ada mahasiswi baru yang duduk di kursi pojok paling belakang.
'' Luna '' gumamnya lirih.
Violet ingat di kehidupan pertamanya Jayden jatuh hati dengan Luna, karna sosoknya yang lemah lembut dan sangat penyabar, dan Violet juga baru tahu satu minggu sebelum kematiannya, kalau ternyata Luna adalah adik sepupu Raisa, wanita yang nantinya bisa membuat Lucane jatuh hati.
Di kehidupan pertamanya Violet kesal dan tidak suka dengan Luna, karna menurutnya kehadiran Luna membuat Jayden perlahan tidak memperdulikannya lagi, tapi di kehidupannya yang kedua ini, dia sudah berjanji tidak akan mengganggu hubungan percintaan Lucane maupun Jayden, Violet tidak ingin hal mengerikan yang di alaminya di kehidupan pertamanya terulang kembali.
Satu jam kemudian dosen di kelas seni menyudahi materi pelajarannya, lalu pergi meninggalkan kelas dan di susul para mahasiswa dan mahasiswi yang juga ikut keluar entah ke kantin ataupun ke perpustakaan.
Ting
Violet membaca pesan yang di kirim oleh Jayden.
[ Kaka lihat, teman satu jurusanmu sudah ada yang ke kantin, kamu dimana?, kakak tunggu kamu di kantin ]
[ Iya aku ke sana ]
Violet langsung bangkit meninggalkan ruang seni dan pergi ke kantin.
Setiba di kantin Violet celingukan mencari keberadaan Jayden, dan ternyata Jayden duduk di kursi paling pojok bersama dua sahabat konyolnya Dante dan Kenan.
Jayden dengan sigap menarik kursi di sampingnya saat melihat kedatangan Violet.
'' Kenapa dengan wajahmu?, ada masalah sama dosen? '' tanya Jayden beruntun.
'' Tidak, hanya saja Tasya tidak masuk, jadi aku malas tidak punya teman '' jawab Violet.
Jayden menganggukkan kepalanya, lalu dia bangkit mengambilkan makan siang untuk Violet, tapi baru beberapa langkah Jayden tidak sengaja bertabrakan dengan mahasiswi yang juga baru mengambil makan siangnya.
Brukk
Prang
kl cma d anggap ponakan mh ga mngkn posesif ky gt,boro2 pnya pcar tmnn aja ga bleh....kira2,kluarganya ngsih rstu ga y???
tp biarin aja lh....msa mreka sbuk sndri,trs vio ga bleh pnya tmn yg lain....kn pst dia ksepian.....
btw,tmenan aja sm alex....biar pmanmu kluar tanduknya..../Facepalm//Facepalm//Facepalm/
glirn ga ssuai hrpan,tnggal nangis dehhh..../Facepalm//Facepalm//Facepalm/
apakh lucane bkln jth cnta sm raisa????
apalgi kk'nya kn emng niat bgt mnjdohkn mreka....