NovelToon NovelToon
Ketulusan Hati Istri Kedua

Ketulusan Hati Istri Kedua

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Patahhati / Perjodohan / Poligami / Tamat
Popularitas:2.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: rini sya

Riana terpaksa menerima lamaran keluarga seorang pria beristri karena keadaan yang menghimpitnya. Sayangnya, pria yang menikahinya pun tidak menghendaki pernikahan ini. Sehingga menjadikan pria tersebut dingin nan angkuh terhadap dirinya.

Mampukah Riana tetap mencintai dan menghormati imamnya? Sedangkan sikap labil sering sama-sama mereka tunjukkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rini sya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kecurigaan Minah

Yuta menang!

Belum sempat ia masuk ke dalam mobil, tiba-tiba Langit mendengar suara panggilan dari pengeras suara, yang memintanya kembali ke kamar sang istri.

Pria tampan ini menghentikan langkahnya. Menghela napas dalam-dalam. Memegang kepalanya kesal.

Rasanya ingin sekali ia menangis. Ingin rasanya ia berteriak. Karena, Langit merasa segalanya seperti tidak ada yang berpihak kepadanya. Kejadian runtun beruntun menghadangnya. Termasuk masalah ini.

Bagaimana tidak? Langit merasa langkahnya selalu dihalang-halangi sesuatu. Selalu ada saja yang menghadangnya. Entah mengapa, Langit merasa, Yuta selalu membutuhkannya di waktu yang kurang tepat.

Contohnya seperti saat ini, ia ingin ke tempat kedua orang tuanya. Harusnya saat ini ia memperjuangkan maaf kedua orang tuanya. Di sisi lain, ia juga harus memperjuangkan maaf dari istri yang ia sakiti. Belum lagi ia harus mencari pekerjaan baru. Mengurusi anaknya sendiri. Di tambah kerewelan Yuta yang tak dewasa. Yang tak mengerti akan masalahnya.

Sungguh, saat ini Langit merasa hidupnya benar-benar di titik paling rendah. Semua serasa jalan di tempat. Tak ada seorangpun yang mau mengerti dirinya. Selain Minah. Minah masih mau menjaga Ara untuknya. Masih mau membantunya. Tidak seperti sang istri yang sangat ia agungkan itu. Wanita itu seperti terkesan sengaja membuatnya kerepotan dan menderita. Terkesan membatasi langkahnya.

Entahlah, Langit tidak tahu, apakah apa yang ia rasakan itu adalah benar atau tidak. Nyatanya Yuta memang seperti itu.

Tidak seperti istri keduanya. Wanita itu selalu taat dan patuh padanya. Apapun yang ia minta selalu dijalankan dengan baik. Termasuk permintaannya untuk menjaga buah hatinya bersama Yuta.

Langit memutar balik tubuhnya. Melangkahkan kakinya kembali ke kamar wanita yang ini tengah terbaring lemah itu. Hatinya menggerutu kesal. Entah kenapa, hari ini, Langit kurang respek terhadap Yuta.

Sesampainya di kamar, ia melihat Yuta menangis kesakitan. Kata pihak rumah sakit, Yuta terjatuh dari ranjang ketika hendak mengambil minum. Terang saja, kesaksian pihak rumah sakit ini membuat Langit merasa bersalah. Karena meninggalkan sang istri dalam keadaan tak berdaya begitu.

"Maafkan, aku ya Mi. Harusnya tadi Papi tanya dulu, Mami mau apa!" ucap Langit sembari mengecup kening sang istri.

"Mami hanya nggak mau terus ngrepotin, Papi. Mami nggak mau dinilai cuma bisa ngrepotin, Papi!" jawab Yuta sembari berakting menangis.

Tentu saja, tangisan itu sukses membuat Hati Langit trenyuh. Dipeluknya wanita yang dicintainya ini. Sungguh, Langit sangat-sangat merasa bersalah.

Rasa bersalah serta kesedihan Langit ternyata itu membuat Yuta sangat bahagia. Merasa menang. Karena permainannya berhasil. Dalam hati, Yuta berjanji, akan menjauhkan Langit dari orang-orang yang dinilai tidak menguntungkan baginya.

"Pi, maulah Papi baring bersamaku di sini?" rayu Yuta dengan senyuman manisnya.

"Tentu saja, Sayang. Kenapa tidak?" jawab Langit sambil tersenyum.

Yang dikatakan Minah adalah benar, kelemahan Langit adalah hati. Pria ini sebenarnya bukan pria yang bisa dengan mudah tega dengan sesuatu yang bisa menyentuh hati.

Buktinya, saat ini, Yuta begitu mudah mempermainkannya. Hanya dengan berakting sakit dan menderita.

Langit pun naik ke atas ranjang di mana sang istri berbaring. Dengan penuh kasih sayang, Langit juga memeluk wanita yang dicintainya itu.

"Pi!" ucap Yuta sembari memainkan kancing baju sang suami.

"Heemm!" Langit kembali mengeratkan pelukannya.

"Mami ingin pulang," pinta Yuta manja.

"Boleh, tapi kan Mami belum sembuh benar," jawab Langit serius.

"Mami nggak mau terlalu lama di rumah sakit, Pi. Mami pengen pulang!" renggek Yuta lagi. Kali ini wanita ini kembali berakting menangis, membuat Langit tidak bisa berkata tidak. Ia pun menyanggupi permintaan itu. Langit berjanji akan berbicara pada dokter untuk meminta agar Yuta diizinkan pulang.

***

Mendapat kabar bahwa sang majikan akan dibawa pulang. Mau tak mau, Minah harus membersihkan kamar milik sang majikan perempuan. Tentu saja, Minah tak ingin kena masalah nanti. Sebab Minah sangat tahu bagaimana Yuta. Wanita sangat pandai berakting. Sangat pandai bersilat lidah. Yuta akan baik padanya di depann orang-orang. Tapi tidak jika sendiri. Wanita itu tiba-tiba saja memaki. Padahal, Minah sering tidak tahu apa kesalahannya. Pun dengan para pekerja yang lain. Andai Minah bukanlah orang yang sabar, Mungkin dia sudah meminta berhenti.

Terlebih ketika ia sakit, wanita itu sering mengada-ngada. Sering membuat para pekerjaanya terlihat bersalah di mata sang suami. Sering memfitnah para pekerja, melakukan sesuatu yang tidak mereka lakukan. Entah apa alasan Yuta melakukan itu. Tetapi Itu lah realita yang terjadi selama ini.

Ara sedang terlelap. Lalu, Minah menaruh bayi itu di dalam bok bayi yang ada di dalam kamar Yuta.

Lalu wanita paruh baya ini pun segera memulai pekerjaannya. Seperti biasa, ia memulai pekerjaannya dengan mengelap terlebih dahulu seluruh perabot yang ada di kamar tersebut. Setelah itu, ia mulai melepas sprei, melepas sarung bantal dan guling.

Namun, ketika Minah hendak mengganti sarung bantal milik Yuta. Minah dikejutkan oleh sesuatu yang janggal.

Yaitu banyak selain obat-obatan yang tersembunyi di dalam sarung bantal tersebut.

Terang saja, kejadian ini langsung membuat Minah bertanya-tanya. "Kenapa obatnya banyak sekali di sini, mungkinkah dia tak meminumnya?" tanya Minah bingung.

Lalu, rasa penasaran menyerang Minah. Wanita paruh baya ini pun kembali mencari. Sebab ia yakin, pasti masih ada lagi barang-barang sejenis ini yang wanita itu sembunyikan.

Benar saja, kecurigaan Minah menghasilkan sesuatu. Namun, Minah tak ingin gegabah. Setelah ini, wanita paruh baya ini akan mencoba menghubungi mantan perawat Yuta. Barang kali gadis itu bisa menjelaskan tentang apa yang ia temukan hari ini.

Bersambung....

Like like jangan lupa..

1
Runik Runma
lembek amat jde perempuan
gian 305
gpp sayang anak nya tp jgn ada hati buat Bpk nya yg egois
gian 305
berharap g balik sama c langit... egois
gian 305
sebel sama sikap riana... plin plan
pojok_kulon
ih amit amit sama si yuta
pojok_kulon
kasian sekali ya Riana
Sapna Anah
kenapa ga Padang cctv aja d kamarnya biar tau belangnya c yuta
Merda
Gak suka karakter Riana, percaya dirinya terlalu tinggi
gian 305: setuju... kesan nya sok tau beda tipis sama bodoh🤣🤣
total 1 replies
Merda
Katanya istrinya sakit, tapi bs beraktifitas..
SisAzalea
kurang keren kamu langit.. spt bocah aja main lempar2 sepatu
SisAzalea
yea yea..minah lah hero filem ini
Vivi Octavianty
👍🏻👍🏻👍🏻💖💖💖
Noerlina Akbar
Luar biasa
Jolanda Lengkey
dasar ular kau yuta/Toasted/
Sri Murtini
klu udah makan masakan riana ntar nagih minta yg lain krn stres dengar yuta yg emosi terus
Jolanda Lengkey
lanjut.....
Jolanda Lengkey
kabur aja riana/Tongue/
Hutabarat's Herlina
naik kan gaji minah Thor...
Mer
langit masih ga sadar kesalahannya
msh merasa paling tersakiti
Mer
tulus sih tulus riana tp bodoh jangan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!