Pembalasan Putri Mahkota

Qing Shuang sudah dapat menebak apa yang ada dalam otak gurunya. Dalam pikirannya Ming Yuan yang berambut putih sudah pasti sedang tertawa berguling-guling. Memang dasar guru laknat.

Setiap katanya adalah dusta, sifat baiknya adalah kemunafikan, tidak terikat akan ikatan duniawi, tapi merupakan orang terkaya di seluruh benua. Bagaimana pria ini berakhir tinggal di kuil? Kenapa tidak menduduki kursi kaisar saja?

Karena menjadi kaisar adalah hal yang memusingkan. Memiliki banyak selir, itu artinya banyak hati yang harus dipuaskan. Memiliki rakyat yang menghormati, itu artinya harus menjamin hidup mereka. Memang pilihan yang tertepat bagi gurunya adalah tinggal di kuil.

Bermalas-malasan disana sepanjang hari, menciptakan lagu, menciptakan jurus baru, tempat yang tenang untuk minum teh sembari menikmati kue bunga. Itulah kehidupan gurunya...yang malas...

Tapi.

Kali ini sudah pasti gurunya turun gunung untuk menikmati hiburan pertunjukan balas dendamnya.

"Zhu-Zhu! Apa benar ini semua rencanamu dan ayah!? Kenapa kamu menjebak Qing!?" Bentak Hao Jun tidak mengerti. Selama ini dirinya mengira Qing memang wanita murahan, bersikap buruk membully Zhu-Zhu yang merupakan putri selir. Tapi ternyata ayahnya dan Zhu-Zhu menjebak Qing?

"I...itu..." Zhu-Zhu terlihat gugup menelan ludahnya sendiri.

"Itu apa? Aku tidak menyangka kamu dapat seperti ini!" Kalimat dengan nada tinggi dari sang kakak.

"Nenek..." Zhu-Zhu berlindung pada sang nenek.

"Nenek juga mengetahuinya. Nenek yang menyetujui semuanya. Zhu-Zhu memiliki watak yang lembut, dia membantu merawat pangeran ke 5 saat Qing pergi selama 3 tahun. Perlahan mereka saling mencintai. Apa yang salah!?" Ucap sang nenek pada Hao Jun.

"Tapi, Qing pergi untuk mendapatkan resep obat bagi pangeran ke 5. Qing belajar pada guru negara demi ayah dan---" Kalimat Hao Jun disela.

"Apa gunanya!? Zhu-Zhu setiap hari harus menerima penghinaan sebagai anak selir. Meskipun sudah dinaikkan status menjadi putri sah semua orang mencercanya. Zhu-Zhu dan putra mahkota saling mencintai, Qing lah yang menjadi penghalang diantara mereka." Sang nenek menghela napas memegang jemari tangan Hao Jun."Ini juga demi kebaikanmu dan ayahmu. Zhu-Zhu memiliki prilaku yang lembut dan berbudi luhur, juga adalah keponakan dari permaisuri. Zhu-Zhu akan dapat menopang keluarga Shen."

"Kakak...aku melakukan ini juga untuk kebaikan kakak. Tapi Qing Shuang tidak mau bekerja sama. Hari ini aku dihukum oleh ibu suri karenanya..." Zhu-Zhu menitikkan air matanya. Membuat hati Hao Jun luluh.

"Kakak mengerti, Zhu-Zhu sudah banyak menderita." Ucap Hao Jun memeluk adiknya.

Suara tepukan tangan terdengar."Benar-benar keluarga yang harmonis. Jadi kapan kalian akan mengembalikan harta sesan ibuku?"

"Ibumu juga adalah ibu kandungku. Harta sesan itu sudah seharusnya menjadi milik keluarga Shen." Hao Jun mengepalkan tangannya. Namun tidak berani untuk menyerang mengingat Li Jin Ming bukan merupakan orang biasa. Orang ini memiliki kemampuan beladiri yang tidak dapat dianggap enteng.

"Kak Jin Ming... mereka tidak adil padaku." Shen Zhu-Zhu merajuk, kembali memeluk Ming Yuan manja.

"Segera setelah dekrit kaisar tentang perceraian turun, Shen Qing Shuang akan menjadi tunanganku. Siapapun yang mengganggunya harus menjalani hidup yang lebih sulit daripada kematian." Kalimat ancaman yang diucapkan Ming Yuan.

Seorang rakyat biasa, sama sekali bukan bangsawan. Tapi berani menginjak-injak keluarga bangsawan? Memang hanya dapat dilakukan oleh pemilik serikat dagang Bu Yong.

"Kak Jin Ming... Qing takut..."Lagi-lagi kalimat manja memuakan terdengar.

"Tenang saja, aku akan membuat keluarga Shen mengembalikan harta sesan ibumu. Selain itu ada dua pelayan dan dua pengawal yang akan menjaga Qing nanti. Hadiah pertunangan ini... semuanya untuk Qing yang paling murni dan manis." Ucap Ming Yuan, entah apa yang dikatakannya. Dirinya pun tidak paham, yang jelas harus terdengar seperti pria yang dimabuk cinta.

Zhu-Zhu mengepalkan tangannya."Tuan muda Li, aku adalah putri mahkota. Tuan muda Li memihak dan tidak mendengarkan pengelasan dari kedua belah pihak. Aku dapat memberikan hukuman."

Ming Yuan mengeluarkan sebuah token yang terbuat dari emas dan batu giok."124 tahun lalu, kaisar terdahulu menghadiahkan sebuah token untuk serikat dagang Bu Yong. Karena bersedia menyediakan persenjataan dan pasokan pangan untuk kekaisaran yang hampir runtuh. Hingga dapat kembali berjaya dan berdiri kukuh. Tau fungsi token ini? Itu artinya aku tidak perlu mengikuti peraturan kekaisaran. Tidak perlu menunduk dan memberi hormat pada keluarga kerajaan."

Zhu-Zhu mundur selangkah. Itu artinya dirinya tidak memiliki otoritas untuk menentang orang ini. Bagaimana bisa Qing Shuang begitu beruntung mengenal orang berpengaruh seperti ini.

Dan benar saja, seperti dugaan Shen Qing Shuang. Segera setelah dirinya pulang ke kediaman keluarga Shen, kaisar akan mengeluarkan dekrit perceraian. Hanya dekrit perceraian, karena sang kaisar masih menerima pertimbangan dari ibu suri untuk mengatur pernikahannya dengan pangeran ke 7, atau menjadikan dirinya sebagai anak angkat.

"Dekrit Kaisar." Ucap seorang kasim memasuki kediaman keluarga Shen diikuti oleh beberapa pengawal.

Semua orang berlutut mendengarkan. Termasuk Shen Zhu-Zhu. Kecuali...Ming Yuan yang memang selalu mendapatkan keistimewaan.

"Shen Qing Shuang memiliki karakter yang baik, berbakat, juga cerdas, merelakan status sebagai putri mahkota untuk adiknya Shen Zhu-Zhu yang telah mengandung darah naga. Karena itu, perpisahan dengan putra mahkota akan dikabulkan." Ucap sang Kasim membacakan dekrit.

"Nona Shen, mohon terima dekrit." Lanjut sang Kasim penuh senyuman.

Qing Shuang mendekat masih berlutut menerima dekrit. Barulah semua orang berdiri.

"Urusan hamba sudah selesai. Jadi hamba akan kembali ke istana." Ucap sang Kasim kepercayaan kaisar undur diri.

"Terimakasih, sampaikan rasa terimakasihku pada yang mulia kaisar." Ucap Shen Qing Shuang, memberikan kantong berisikan uang pada sang Kasim."Berikan ini juga pada kaisar. Rencana pengairan lahan. Katakan ini buatan Qing Shuang, tidak ada hubungannya dengan keluarga Shen." Ucapnya menambahkan selembar kertas.

"Nona Shen memang pengertian." Sang Kasim tersenyum menyembunyikan kantong uang di kantong balik lengan bajunya."Hamba akan menyampaikan pesan nona Shen." Lanjutnya sedikit menunduk kemudian undur diri.

Hao Jun mendekat menatap nyalang."Kamu dibesarkan dengan uang dari keluarga Shen. Tidak bisakah kamu sedikit berkorban? Tapi malah menyimpan semua pujian untuk dirimu sendiri. Tingkahmu ini membuatku semakin yakin, menggantikan pernikahanmu dengan Zhu-Zhu merupakan keputusan terbaik.

"Keputusan terbaik? Mencoba membunuh adik kandungmu sendiri saat malam pernikahannya. Kemudian membuang mayatnya di makam masal adalah keputusan terbaik? Sungguh kakak yang luar biasa." Shen Qing Shuang bertepuk tangan, penuh senyuman merendahkan.

"Membunuh?" Tanya Hao Jun.

"Ya...sudah aku bilang membunuh. Bukan hanya mencemarkan nama baikku yang sudah mereka manfaatkan habis-habisan. Kakak... adikmu tercinta... memang lembut tanpa celah." Masih saja Qing tersenyum.

"Aku tidak pernah membunuhmu. Itu hanya tuduhan karena kamu iri---" Kalimat Shen Zhu-Zhu terhenti.

Plak!

Satu tamparan didapatkan olehnya dari Qing Shuang.

"Kamu berani menamparku!?"