Riana Anandya Putri yang biasa dipanggil Nana Riana Anandya Putri, berusia 22 Tahun merantau ke kota untuk bekerja di sebuah Rumah Sakit yang ada di kota setelah 6 bulan di kota Riana bertemu dengan Seorang CEO yang bernama Kelvin Putra Dirgantara yang berusia 28 Tahun. Riana melakukan kesalahan yang berakhir dengan ia harus terjebak dipernikahan kontrak dengan seorang CEO.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tonipah Rosdiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 31
Nana keluar dari lift ia melihat Dimas sedang duduk di tempat kerja yang didepan ruangan CEO.
“Halo na, tumben kesini ada apa nih?” Tanya Dimas
“Halo kak, mau nganterin bekal makan siang” jawab Nana
“Siapa dim?” Tanya Siska
“Oh iya kenalin, sis ini Nana istrinya bos Kelvin , na ini kenalin Siska sekretaris bos Kelvin ia teman kita” ujar Dimas, Siska yang mendengar ucapan Dimas pun terkejut
“Apaaa, istri kelvin? Kapan nikahnya?” Tanya Siska
“Udah kenalan dulu aja nanti dicerita in” ucap Dimas
“Ohh iya, halo saya Siska” Siska mengulurkan tangannya sambil tersenyum
“Riana mba panggil aja nana” Nana menerima uluran tangan Siska
“Yasudah na kamu langsung masuk aja bos didalam kok” ucap Dimas sambil mempersilahkan Nana masuk
“Oke mari kak dim, mba sis” ucap Nana sambil ia membuka pintu ruangan, setelah menutup pintu ia terkejut melihat Kelvin yang sedang memangku wanita dan lebih parahnya lagi mereka sedang bercumbu tanpa mengkunci pintu, Nana yang melihat aktivitas mereka hanya mematung saja tanpa bergerak sedikit pun ia syok apa yang sudah ia lihat.
Kelvin menyadari kehadiran seseorang ia melihat Nana langsung ia melepaskan Sabrina, Sabrina terkejut kelvin melepaskan ciumannya tiba-tiba, Sabrina melirik ke belakang ia melihat ada wanita yang sedang berdiri melihat kearah dirinya dan kelvin ia langsung berdiri dari pangkuan kelvin.
“Anda siapa ya? Masuk tanpa ketok pintu terlebih dahulu” ucap Sabrina , Nana tersadar dengan lamunannya
“Maaf mba sudah mengganggu” ucap Nana sambil menundukkan kepalanya
“Ya jelas kamu itu peng-gang-gu” ucap Sabrina sambil menjeda kata pengganggu “dia itu siapa sih sayang?” Lanjut Sabrina sambil melirik ke arah kelvin
“Oh dia pembantu dimansion ku” jawab kelvin sambil menatap kearah nana, Nana yang mendengar jawaban dari Kelvin pun ia terkejut bukan hanya resepsionis saja yang mengira diri nya sebagai pembantu melainkan suaminya juga yang mencap dia sebagai pembantu didepan mantannya, ya mungkin sekarang mereka sudah balikan pikirnya.
“Pembantu kok ngga tau attitude masuk tanpa ketuk pintu terlebih dahulu” sindir Sabrina sambil memasang muka sinisnya
“Maaf tuan saya kesini hanya mengantar bekal makan siang” ucap Nana, Kelvin yang mau jawab tapi keduluan sama Sabrina
“Bawa lagi aja sana, kita mau makan siang di luar” ucap Sabrina
“Saya sudah bawa kesini masa dibawa pulang lagi sih mba” ucap Nana sambil menatap Sabrina
“Kalau saya bilang bawa lagi ya bawa lagi, kau itu hanya pembantu” bentak Sabrina
“Turutin apa kata dia saja” Kelvin ikut berbicara
“Oke” Nana langsung berbalik keluar dari ruangan
“Pembantu tapi ngga tau sopan santun” ucap Sabrina “Yuk sayang kita makan diluar saja” lanjut Sabrina
“Bentar ya” ucap Kelvin
Nana keluar dari ruangan Kelvin ia bertemu lagi dengan Dimas dan Siska
“Loh na kok dibawa lagi sih bekal nya?” Tanya Dimas
“Katanya dia mau makan siang sama nenek lampir” jawab Nana
“Hah nenek lampir siapa?” Tanya Dimas dan Siska secara bersamaan
“Itu si Sabrina” jawab Nana
“Hah Sabrina?” Ucap Dimas dan Siska secara bersamaan lagi
“Bentar bentar deh, kok kita ngga tau dia masuk nya sih?” Tanya Siska
“Apa mungkin dia masuk waktu kita masih diruang meeting ya? Setelah itu kan kita belum ke ruangan bos lagi” ucap Dimas
