NovelToon NovelToon
Di Sebatas Saling

Di Sebatas Saling

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Enemy to Lovers
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Eka Magisna

Apa dasar dalam ikatan seperti kita?
Apa itu cinta? Keterpaksaan?

Kamu punya cinta, katakan.
Aku punya cinta, itu benar.
Nyatanya kita memang saling di rasa itu.

Tapi kebenarannya, ‘saling’ itu adalah sebuah pengorbanan besar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eka Magisna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episot 31

Pada akhir keterusan.

Kavi meminta izin pada mama papanya mengambil libur dua hari ke depan lagi untuk meneruskan bulan madunya bersama Puja.

Aji dan Bening tentu saja menyetujui.

"Tenang aja, urusan pekerjaan, Papa sama Jimmy yang akan handle. Kamu bersenang-senanglah bersama istrimu."

"Iya. Mama tidak sabar ingin menimang cucu."

Kavi menggeleng-geleng lucu mengingat ucapan kedua orang tuanya di line telepon.

"Cucu? Anak?" Membayangkan tubuh gembul bayi dengan wajah dirinya, membuatnya langsung terkekeh. "Gua harus usaha lebih giat lagi kalo gitu."

 Tugas pertama tentang perusahaan, selesai. Sekarang yang harus dia lakukan adalah membujuk Puja yang saat ini berdiri diam di serambi, masih merajuk karena tak setuju dengan keputusan liburan mendadak ini.

Kavi tersenyum saat langkahnya sampai di belakang istrinya.

"Sayang." Sembari menyelinapkan kedua tangan ke pinggang hingga perut rata Puja dari belakang, dia menyanggakan kepalanya di pundak wanita itu. "Berhentilah merajuk. Ini bulan madu. Harusnya kamu tuh seneng."

Puja mendesah karena perasaan yang masih kacau. Tapi meskipun kesal terhadap Kavi yang memutuskan sepihak, dia tidak menolak perlakukan manis lelaki itu.

"Pekerjaan aku, gimana aku kasih alasan sama teman-teman divisi saat masuk nanti. Waktu kumpul di resto, kamu sama aku pergi barengan, dari sana bahkan sampai dua hari ke depan, kita juga hilang bersamaan. Gimana aku jelasin sama temen-temenku nanti?"

Pesan yang dikirim Bu Ris pagi tadi membuatnya lumayan stress.

'Puja, apa kamu diculik Pak CEO ke sebuah tempat? Kenapa gak masuk kerja? Kami semua cemas lho!'

Terang saja dia kebingungan, ini adalah pernikahan rahasia, mana bisa bertindak seceroboh ini.

Kavi melepas peluknya lalu membalik hadapkan tubuh Puja jadi lurus padanya. Satu tangannya memegang pundak, satu lainnya membelai rambut panjang yang tak terikat naik dan turun. Bening matanya menatap wajah di depannya penuh cinta.

"Puja ...." Sejenak dia menjeda, raut manis yang tadi, menghilang dari wajahnya, berganti dengan keseriusan. "Sekarang aku gak keberatan semua orang tahu hubungan kita yang sebenarnya." Lalu menyambung di dalam hati, “Termasuk siap dipenggal kepala sama Arjuna pake pedangnya Papa.”

Jantung Puja terentak, mata melebar seperti akan meloncat. “Kenapa?" tanyanya lebih dulu, ingin tahu. “Bukannya kamuー”

"Karena aku udah berubah!" potong cepat Kavi, dari pancaran matanya, dia kelihatan sungguh-sungguh. "Saat itu aku masih berpikir dangkal. Pernikahan ini cuma sementara. Menjaga kerahasiaannya akan mempermudah semua berakhir tanpa melibatkan pers."

Dua belah pipi Puja yang tak lagi gembul dirangkum lelaki itu, lalu melakukan usapan kecil dengan ibu jarinya.

"Tapi sekarang ... aku udah tahu, seberharga ini nilaimu,” akunya. "Dan kamu tahu, penilaian itu kayaknya udah aku rasakan dari dulu, waktu kamu masih sebagai Puja si gembul mata kodok yang seperti baskom."

Pengakuan yang terakhir sedikit sulit dicerna Puja. Dia merasa paham sekaligus tidak di waktu yang bersamaan.

"Ma-maksudnya? Kamu?"

"Ya!" tegas Kavi seolah Puja memahami padahal belum dia jelaskan.

"Waktu lulus SMA dan aku memulai kehidupan baru di universitas, aku merasa ada bagian dalam diri aku yang hilang, seperti ... perasaan kesepian." Sesaat dia menarik napas lalu mengembuskannya berat.

.... "Aku kira bagian yang hilang itu adalah Dia. Tapi kayaknya aku salah. Aku selalu mikirin dia dengan rasa kehilangan. Tapi kehilangan itu ternyata masih terbatas, karena aku akan baik-baik aja setelah itu."

.... "Tapi waktu lihat foto kita berdua di rak buku kamar kamu hari itu ... aku merasakan rindu. Rindu yang aneh. Aku bahkan sesenang itu.” Sempat Kavi tersenyum.

.... "Aku merasakan deru jantung aku kacau hanya karena mengenang kelakuan bodoh saat merobek foto bagianku yang diberikan Mama hari itu. Dari sana aku sadar, bagian yang kosong itu ... kamu Puja. Gak ada yang recokin aku lagi. Seperti itu.”

Tidak tahu harus menanggapi dengan cara yang bagaimana, Puja hanya diam dalam kebisuan.

“Aku serius, Puja. Beneran itu yang aku rasain.”

Barulah Puja bertanya, “Kamu gak lagi godain aku aja, 'kan?”

Kavi menggeleng seraya membelai dua pipi Puja dengan sapuan halus. “Aku mengatakan yang sebenarnya.”

Walaupun sangat tersentuh, masih ada kegamangan di hati Puja sebenarnya. Sesuatu mendadak kuat, memberi sangkalan yang lebih hebat. Dia mengingat banyak bagaimana sikap Kavi dulu yang kentara sangat membencinya.

"Kamu yakin nilaiku melebihi rasa suka kamu sama Diana? Kamu bahkan jaga dan bela dia dalam situasi apa pun.”

Kavi langsung tercenung diam, beberapa saat untuk mencerna dan menggali pikirannya sendiri tentang masalah itu, tentang arti sebuah nama: Diana Safira.

Perlahan, dua telapak tangannya turun dari wajah Puja, tatapannya mendadak beku. Ingatannya telah sampai ke masa itu, masa yang dia gali dalam ingatan.

“Cabut lu, sono! Ganggu aja!”

Saat itu Kavi sedang berdua bersama Dianaーgadis yang dulu dipacarinya saat SMA.

"Tapi Tante bilang aku harus tetap di dekat kamu."

 Puja yang terus ngeyel membuat Kavi meradang.

"Berenti bawa-bawa Mama, Sialan! Emangnya gua orok harus diasuh terus?! Lu bener-bener bikin gua muak, ya!”

"Tapi, Kavi ...."

"Pergi ... atau gua bikin lu nyesel seumur hidup!"

Dialog itu masih begitu nyata di ingatan Kavi.

Setelah mengusir Puja, dia bergandengan mesra dengan Diana. Sementara Puja pergi dengan langkah gontai dan wajah ditekuk. Tas serupa gendut dengan tubuhnya, berisi buku dan beberapa jenis snack ringan, dipeluknya di depan perut.

Setelah detik berlalu, Kavi memandangnya cukup merasa bersalah.

Tapi perasaan itu segera ditepisnya dengan kutipan, 'Orang tua kami yang berteman dekat, kenapa gua yang harus pasrah juga berteman dengan anak yang jelek itu'.

Puja merasakan hatinya berdenyut sakit melihat Kavi yang malah diam, saat ini. Apa yang tadi dia tanyakan seperti mematahtelakkan apa yang beberapa saat lalu pria itu tuturkan dengan penuh perasaan.

"Pada akhir aku cuma ditipu," katanya getir. “Nama Diana pasti jadi sejarah yang akan sulit dilupa di hati kamu.”

Takut lebih sakit lagi, akhirnya Puja memutuskan untuk pergi dari serambi, masuk ke dalam rumah, mungkin untuk berkemas.

Namun baru langkah terayun tiga, Kavi menggamit lengannya, lalu dengan cepat membawa ke dalam pelukan.

Kelakuannya lagi-lagi seperti itu.

"Maafin aku. Maaf." Penyesalan dalam hatinya terasa tak bisa dideskripsikan. Terlalu menumpuk dan rasanya seperti akan meledak.

"Aku nggak menipu kamu. Aku nggak ...." Suaranya bukan tercekat, melainkan Kavi belum bisa menyusun kata. Bingung bagaimana harus menjelaskan.

Cepat Puja menarik diri dari pelukan lelaki itu, Kavi tak lagi menahan.

Kini mereka saling bertatap.

"Seharusnya kita nggak melangkah sejauh ini," kata Puja, ironi, lalu menjauh tanpa menoleh lagi.

Kavi terpekur diam melihat punggung wanita itu.

Namun tepat saat pergerakan Puja mencapai mulut pintu ....

"Puja! Aku yakin, bagian yang hilang dari kesepianku saat itu ... adalah kamu, bukan Diana ... bukan siapa pun.”

1
Wan Trado
nanti sosok diana dimunculkan oleh @Ꮇα꒒ҽϝ𝚒ƈêɳт kamu galau lagi ga kavi...?? apalagi kalau munculnya dg drama musibah atau butuh pertolongan, dengan alasan kasihan ditambah bujuk rayu kavi nya luntur ehh luluh hatinyaa... 😅
Wan Trado
Brontosaurus pemakan tumbuhan, sedangkan kavi pemakan "daging" harusnya tyrannosaurus rex / t rex yang pemakan daging juga 🤣🤣🤣
Wan Trado
cerita kacau puja dan kavi sudah berakhir diranjang.. dan sebaiknya kedepan jangan terjebak dalam cerita pelakor / pebinor yg hanya akan berputar dipusaran itu saja, problem dan intrik seputar bisnis dan keluarga bisa diciptakan, dan atau mungkin dengan sedikit action dari dendam masa lalu mungkin..??
perjalanan dan ekspansi bisnis mungkin bisa jadi pembelajaran juga buat pembaca..
tetaplah berkarya dan menjadi yang terbaik.. 👍👍😍🙏
Wan Trado: all support 👉 you
Ꮇα꒒ҽϝ𝚒ƈêɳт: Siap, Kak.
Diterima!/Hey/
thanks for the stars.
total 2 replies
Wan Trado
setan..?? aku..?? tapi aku ga mau pergi..
Wan Trado: hehehe iya baguslah toh alurnya tidak berubah karena diskip.. 😅 biarkan ada yg kecewa dikit, kan bisa berimajinasi sendiri 🤣
Ꮇα꒒ҽϝ𝚒ƈêɳт: Wkwkwk!

Sebenernya bab ini ada scene "21" tapi aku skip, apus sekitar 100 kata.
lagi mengurangi dosa jariyah😌😸
total 2 replies
Wan Trado
yaahh puja... whatever lahh kalau itu maumu, semoga baik-baik saja dan jangan pernah mundur lagi.. ingat ituu.. jaga konsekuensi keputusan mu..
Ꮇα꒒ҽϝ𝚒ƈêɳт: 𝐰𝐞𝐥𝐥 𝐲𝐞𝐚𝐡. 𝐁𝐞𝐠𝐢𝐭𝐮𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐞𝐧𝐢 𝐫𝐞𝐚𝐥𝐢𝐭𝐚. 𝐏𝐞𝐫𝐞𝐦𝐩𝐮𝐚𝐧 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐫𝐚𝐬 𝐭𝐞𝐫𝐤𝐮𝐚𝐭 𝐝𝐢 𝐛𝐮𝐦𝐢, 𝐭𝐚𝐩𝐢 𝐠 𝐨 𝐛 𝐥 𝐨𝐤 𝐝𝐢 𝐰𝐚𝐤𝐭𝐮 𝐬𝐚𝐦𝐚.
𝐉𝐚𝐝𝐢 𝐤𝐚𝐥𝐨 𝐜𝐨𝐰𝐨𝐤 𝐠𝐨𝐛𝐥𝐨𝐤𝐢𝐧 𝐝𝐢𝐚, 𝐝𝐢𝐚 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐠𝐢𝐥𝐚 𝐬𝐚𝐦𝐩𝐞 𝐠𝐤 𝐩𝐮𝐧𝐲𝐚 𝐨𝐭𝐚𝐤🤣
total 1 replies
Wan Trado
sudah mulai merasa berhak atas puja atau sudah takut kehilangan tanpa aba-aba
Wan Trado
ekspektasi yg telah menjadi obsesi
Wan Trado
awas lo kavi.. ucapannya bisa diamini malaikat baru tau yaa.. 😆
Machan
gua bisa bayangin sih ini😜
Machan
mode awal lagi
Wan Trado
puja demi obsesinya rela menyiksa diri, sayang kavi lebih mengagungkan kesempurnaan, kalaupun sekarang kavi mulai terlihat menyukai puja itu semata karena puja berubah secara fisik..!! coba kalau tetap seperti dulu tampilan puja 3 kontainer pun cinta yang dibawakan puja takkan berarti..
jadi lupakan obsesi cintamu puja..
ada jim dan jun, walaupun mereka belum teruji, jim karena kedekatan kerja.. jun terkesan memancing di air keruh..
Wan Trado: hahahaha.. jangan nunggu@Ꮇα꒒ҽϝ𝚒ƈêɳт masing-masing kita punya porsinya sendiri.. satu hal komentator dan kritikus punya teori yg kadang merasa (sok) hebat dari pelaku.. 😂😂
Wan Trado: ok oke.. same same... 🤣🤣
total 16 replies
Wan Trado
disaat kavi bergerak ke perubahan dari keegoisan, gantian puja mulai membohongi perasaan demi benteng kekerasan hati kavi yang sudah lama tercipta
Wan Trado
mulaiii... kann.. 😆
Wan Trado: wuiiih ada narsisme disini.. 😂
but, okelah Semoga sepadan dg hasil.. 😁
Ꮇα꒒ҽϝ𝚒ƈêɳт: Asalkan aku gk termasuk dari kebodohan itu, maka dunia orang waras akan tetap baik2 aja🤣
total 4 replies
Wan Trado
wah wahhh.. nakal yaa @Ꮇα꒒ҽϝ𝚒ƈêɳт
Wan Trado
bisa ga perumpamaan nya yg lebih manis dikit... ini kan jadi bau tau.. 🤣🤣
Ꮇα꒒ҽϝ𝚒ƈêɳт: hiperbola juga butuh plesetan, Kak./Toasted/wkwkwkwk!
total 1 replies
Wan Trado
tunggu saja sampai puja juga membentengi hatinya darimu dan aku mulai mencari celah untuk menguasai benteng hatinya puja, batinnya juna berkata..
Wan Trado: komentator belajar nulis pulak 🤣🤣
Ꮇα꒒ҽϝ𝚒ƈêɳт: Hahaha!
Ada yg menambahkan.
total 2 replies
Be___Mei
Annyeonghaseooooo 👻👻👻
Be___Mei: Kwkwkw nanti kita tanyakan kepada rumput yang bergoyang 😂
Ꮇα꒒ҽϝ𝚒ƈêɳт: Annyeong haseo, Eonni. Gomawo sudah mampir./Smile/
Bogoshipeo ... kapan ada rilisan baru di akunmu?
total 2 replies
Wan Trado
untuk sementara tidak ada komentar
Wan Trado
yakin ga akan terjebak dg janjimu hari ini kavi... yakiiinn..??
Ꮇα꒒ҽϝ𝚒ƈêɳт: "janji adalah jebakan"..🤣
total 1 replies
Wan Trado
ngomelin siapa sebenarnya sihh.. 😂
Ꮇα꒒ҽϝ𝚒ƈêɳт: Hahaha!

Gomawoyo ....🤩
Wan Trado: sungguh spesial wanita satu ini... 😊
nih ☕ spesial buat 👉 kamu..
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!