Sudah empat tahun ini kebun pisang milik Raharjo menjadi tempat yang paling menakutkan bagi warga sekitar, jangan kan malam hari, siang saja tidak ada yang berani mau lewat sana.
Bahkan keluarga Raharjo juga menghilang begitu saja, membuat warga menduga keluarga tersebut punya pesugihan.
kemana kah Raharjo menghilang bersama keluarga nya?
siapa yang sudah menjadi hantu di kebun pisang?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16. Menemukan Sarjo
"Setaaaaam, ada setan!"
Empat pemuda yang sedang duduk santai sambil ngobrol di pos ronda mendadak saja di kagetkan dengan teriakan pria sembari di barengi suara berlari kencang, sontak Udin langsung bangun karena dia merasa kenal akan suara ini. mana sudah sejak siang tadi Emak nya sibuk mencari Sarjo yang mendadak hilang entah kemana dan sudah di cari cari tapi belum juga ketemu.
Malah sekarang mereka mendengar suara pria yang sedang ketakutan dan juga berlari kencang keluar dari kebun pisang yang amat luas itu, benar seperti dugaan nya Udin kalau yang sedang berteriak adalah Bapak nya. entah apa yang sudah Sarjo lihat, dan kenapa pula dia menghilang secara tiba tiba dari rumah, padahal sedang dalam kondisi demam.
"Itu Bapak mu kan, Din!" Digo melihat Sarjo duluan.
"Iya itu Bapak mu, ngapain dia keluar dari kebun pisang." Riski pun ikut melihat nya.
"Tidak tau aku, dia hilang sejak siang tadi kata nya saat Emak pergi kepasar dan dia di jaga Nala." jawab Udin segera turun dari pos.
"Ka tolongin dong, siapa tau saja dia di ganggu setan." Digo mendorong Arka.
"Iya tuh, calon mertua mu kok tiba tiba saja histeris begitu." Riski masih sempat pula menggoda.
Arka turun juga dari pos untuk melihat keadaan Sarjo yang telanjang bulat tidak memakai apa apa, Udin malu sekali melihat Sarjo yang sudah seperti orang gila. Arka yang tersentak karena dia paham apa yang sedang Sarjo alami, pasti ada sesuatu dan oleh sebab itu Sarjo jadi ketakutan.
"Bapak kenapa kok telanjang begini?" Udin melepas kaos nya untuk menutupi otong yang gondal gandul serta brewok.
"Hantu, ada hantu yang mengejar ku." Sarjo menjawab sembari menatap kesana kemari.
"Di mana hantu nya, Pak?" Arka berjongkok di depan Sarjo.
"Bapak kenapa tadi keluar dari kebun pisang, terus kenapa tidak pakai baju juga seperti ini?" Udin bertanya tidak sabar pada Sarjo.
"Kau anak sialan! apa kau tau apa yang aku alami, dia mendatangi terus." Sarjo malah mencekik Udin.
"Pak, jangan lakukan itu!" Riski dan Digo menahan Sarjo.
"Eeeeghhk!" Udin berusaha berontak karena tidak bisa bernafas di cekik begini.
Tiga pemuda langsung berusaha melepaskan cekikan nya Sarjo pada Udin, Arka sudah tau pasti kalau orang tua ini dapat gangguan dari yang nama nya setan. bahkan Arka juga sadar ketika membaca pikiran Sarjo barusan, dia tau bahwa Bapak Udin mencuri di rumah Raharjo.
"Dia mencuri di rumah Raharjo, tapi di ganggu setan! apa setan nya sama dengan yang ada di kebun pisang?" batin Arka masih belum berani bicara karena takut Udin tersinggung.
"Aaaaaghh setan itu akan datang, aku tidak mau melihat nya!" Sarjo menjolak Riski dan Digo.
"Kejar dia, Ka!" Riski yang terjengkang berteriak keras.
"Biarkan saja, ini Udin lebih bahaya keadaan nya." Arka lebih memilih menolong teman nya.
"Air, beri air minum dulu!" Digo mengambil botol air mineral yang mereka punya.
"Ayo minum dulu, tarik nafas mu pelan pelan." Arka mendudukan Udin.
"Astaga, kenapa Bapak mu itu kok jadi gila!" Riski menatap arah berlari nya Sarjo.
"Sejak siang dia kabur, kenapa malam sekarang malah jadi begitu keadaan nya?" Udin terengah engah sambil memegangi leher.
"Bahaya Bapak mu itu, kenapa dia mendadak gila?" Digo pun tak habis pikir.
Udin sama sekali tidak tau kenapa Bapak nya bisa begitu, sebab dia masalah maling di rumah Pak Raharjo pun sama sekali tidak di beri tau, hanya masalah orang tua saja yang tau. malah sekarang uang nya sudah di belanjakan pula oleh Asri, Emak Udin pun jadi buta karena melihat uang.
"Bapak mu ada bertindak aneh ndak di kebun pisang?" Riski malahan yang bertanya.
"Aku tidak tau, kenapa memang nya?" Udin bertanya bingung.
"Itu rumah mu kan dekat dengan kebun pisang, siapa tau dia ada mengambil pisang yang matang." tebak Riski.
"Pisang matang?" Udin mengulang ucapan Riski dan dia baru ingat.
"Aaah! kemarin memang ada pisang di rumah ku, tapi apa itu dari kebun ini?" Udin juga tidak tau.
"Gimana, Ka?" Digo bertanya pada Arka.
"Coba nanti saat kau pulang kerumah, tanya kan pada Ibu mu ya atas apa yang sudah mereka lakukan. lebih baik jujur agar Bapak mu bisa sehat, itu sudah bahaya!" Arka berkata serius.
"Iya, aku akan pilang sekarang kalau begitu!" Udin langsung pergi dari pos karena dia mau pergi bertanya pada Emak nya soal yang di bilang oleh Arka barusan ini.
Tiga teman nya membiarkan saja agar Udin bisa tanya pada Emak dia, itu kalau di biarkan maka keadaan Sarjo bisa semakin parah. tapi tergantung Emak nya Udin juga, apa dia mau jujur atau tidak atas masalah yang sudah mereka lakukan.
...****************...
"Ah capek aku mencari tidak kunjung ketemu!" Aksara sudah kesal sekarang.
"Ini gara gara Menik sialan itu, kita jadi dapat tugas mencari hantu yang tidak jelas!" Jalak pun ikut kesal.
"Lagian aneh juga hantu nya, kenapa dia sok malu malu dan kata Arka malah tidak mau bicara." Aksara heran sekali akan tingkah hantu kebun pisang.
"Jangan jangan sakit tenggorokan pula dia sehingga tidak bisa bicara, ku rasa dia mati karena sakit amandel lah." tebak Jalak.
Aksara tambah pusing mendengarkan celoteh nya Jalak yang tambah kemana mana, bodo amat lah hantu ini mau mati sakit amandel atau radang tenggorokan, saat ini hati nya sudah sangat kesal karena di cari tidak mau muncul. tapi dia malah suka mengganggu orang yang tidak tau apa apa, mana lah bisa orang biasa mau mencari tau.
"Kau pikirkan lah baik baik, yang nama nya hantu maka pasti akan menangis atau tertawa." Jalak bicara lagi.
"Iya aku tau, maka nya kita di sini karena mau cari tau kenapa dia bisa bisu!" kesal Aksara.
"Nah itu kita perlu menebak nya, siapa tau tebakan kita benar dan tugas kita selesai." Jalak yakin akan tebakan dia.
"Amandel itu cuma sakit tenggorokan nya saja, tapi masih bisa kok bicara." tukas Aksara tidak yakin.
"Lalu kenapa sih dia? haiiisssh bangsat!" Jalak ujung ujung nya mengumpat karena kesal akibat tidak dapat jawaban.
Suasana sudah sangat sepi karena para manusia akan tidur nyenyak di jam jam begini, kecuali para setan atau para manusia yang jaga pos ronda maka sudah di pastikan mereka masih melek. inu di kebun pisang ada rombongan setan sedang mencari hantu wanita, sekarang dua dan besok akan dua lagi.
Selamat siang besty ku, jangan lupa like dan comen nya ya, itu tadi bab pertama emang kebalik ya font nya karena agak syok dapat kabar meninggal.
Masih teka teki
lanjut thor seru