Restu Mertua

Brakkk!!!

Kursi terlempar begitu saja dengan barang-barang lain yang sengaja di lemparkan oleh Alderson begitu mengetahui apa yang terjadi

Kembalinya Michelle membuat pria itu marah begitu saja, bagaimana tidak dia sangat membenci hal yang terjadi di mana putranya tidak bisa melihat hal yang baik lagi

"kau sudah gila Lex? Kau masih mengejar wanita itu setelah dia meninggalkan mu, di mana otak mu!". Alderson hendak memukul putranya namun Asa mencoba menenangkan pria itu "kau membatalkan pernikahan setelah apa yang kau lakukan pada Lily?!"

"Aku tidak membatalkan pernikahannya kami, aku hanya perlu waktu Pa...aku tidak ingin ada penyesalan antara aku dan Lily nantinya!".

Asa menatap putranya kecewa jika saja dia tidak merusak kesucian seorang wanita hanya karena keegoisan nya dia mungkin masih bisa menerima tapi sekarang tidak begitu

"kau melukai dua hati wanita sekarang Lex...Mama tidak bisa membenarkan mu, kau adalah pria dewasa seharunya kau sudah bisa membuat keputusan!"

"Tapi ma...aku menyadari jika ini salah ku seharusnya aku lebih terbuka pada Michelle dia tidak akan meninggalkan aku jika dia tahu aku bukan hanya karyawan, mama tahu jika dia terpaksa menikah karena pilihan orang tuanya!". Alex masih memberi pembelaan seperi apa yang dia rasakan meski hatinya masih ragu

"Mama tidak bisa membenarkan mu! Jika dia mencintai mu seharusnya dia berusaha bukan hanya menurut Lex...wanita yang mencintai mu akan meninggalkan banyak hal hanya untuk diri mu!".

Asa kini ikut frustrasi dia tidak bisa menerima apapun lagi mengenai keputusan putranya

"Jika kau mengulur waktu seperti ini dan tidak bisa memilih dengan baik Mama dan Papa tidak akan membantu mu lagi Alex! Kau akan menyesal setelah apa yang kau lakukan!" Asa melepaskan bahu putranya tubuhnya lemah begitu saja mengingat Lily yang polos dan baik hati

Wanita hancur di waktu yang singkat karena dua pria yang tidak bisa menepati perkataan nya .Maafkan tante lily...

"Sekarang bagaimana saya? Apa kita perlu berbicara pada tuan Dani?". Asa bertanya pada suaminya pria itu hanya menggeleng

Karena dalam masalh itu mereka tidak bisa membuat keputusan, karena semuanya ada di tangan Alex dan pria itu sedang membuat bencana sekarang

"entahlah sayang sebaiknya kita menunggu waktu, mereka pasti syok dengan kejadian ini....aku tidak ingin mereka menganggap kita merendahkan mereka". ujar Alderson mereka tidak bisa pergi tanpa Alex karena kuncinya berada di pria itu

Beberapa saat setelah kemarahan Alderson akhirnya pria itu memutuskan menarik istrinya keluar dari Mansion meninggalkan putra mereka sendiri di sana dengan rasa kecewa

"Lex...ku harap kau tidak membuat kehancuran pada diri mu sendiri!"

Alderson menatap George di pintu masuk utama tampaknya pria itu juga kecewa dengan apa yang di lakukan tuan mudanya hari itu

"Tuan, Nyonya.... Kalian yakin akan meninggalkan Tuan muda sendiri?". George menghela nafas "Entah kenapa di masih sangat labil dengan masa lalunya, padahal jelas jika wanita hanya mempermainkan dia....aku merasa gagal berada di sampingnya selama ini"

"Tidak apa George, kau sudah melakukan yang terbaik....sekarang kita hanya perlu meninggalkan dia sendiri..."

Alderson dan Asa membuat sebuah keputusan rumit yang akan memberikan pembelajaran untuk putranya

"Sudah waktunya meninggalkan dia sendiri, dia harus bertanggung jawab dengan kehidupan nya"

Pada akhirnya Asa dan Alderson memutuskan untuk tinggal sementara di Eropa begitu juga dengan George yang kembali pada keluarganya

...******...

Ciara dan Dani sibuk menyusun koper dan semua barang untuk pindah setelah debat yang cukup lama akhirnya mereka memutuskan untuk pindah ke kota yang sama di mana Jack berkuliah

"Semua beres?". Tanya Dani menatap semua barang di mobil mereka "Baguslah, hanya perlu memang tanda di sini... kita bisa mengontrak di Jogja sambil menunggu rumah kita terjual"

"hmmm". Ciara hanya bergumam singkat karena wanita itu tidak sepenuhnya rela

Banyak kenangan yang tinggal di rumah mereka tapi karena putri mereka, mereka tidak ingin mengambil resiki dalam bentu apapun

"Jangan begitu, Lily lebih penting sekarang....masa depannya jauh lebih penting".

Dani mengusap lembut kepala istrinya memberikan ketenangan dan pengertian

Di depan sana sebuah mobil mewah berhenti di depan rumah mereka, Asa dan Alderson turun dari sana menatap mereka dengan wajah yang bersalah

"kalian ingin pergi?". Tanya Asa menggenggam tangan Ciara "Maafkan kami, kami gagal mendidik putra kami...tapi apa kalian benar-benar meninggalkan kota ini Nyonya Ciara?"

"Ya Nyonya, semua untuk kebaikan Lily... Lily sudah pergi terlebih dahulu dia tidak di sini lagi maaf"

Asa mengangguk diapun mengerti dan tahu karena kemarin malam, wanita itu sudah mengirimkan surat pengunduran diri lewat email

"Kami minta Maaf...". Ujar Asa singkat menatap kedua orang itu

Dani hanya mengangguk meski kecewa mereka sendiri tahu jika Asa dan Alderson juga korban dari keegoisan putra mereka

Benar-benar tidak ada kesempatan untuk putra mereka, sejak awal Alex bermain-main dengan orang yang salah

"kami mendukung apapun keputusan kalian Nyonya Ciara, tolong hubungi kami jika kalian memerlukan sesuatu". Asa masih dengan rasa bersalahnya mencoba menjalin hubungan dengan dua orang itu

...****************...

Sementara itu Alex berada di Mansion sendiri tanpa pelayan dan siapapun di sana dia mencari setiap sudut rumah dan tidak menemukan seorang oun

"Huh ini pasti ulah mama dan papa...rumah ini seperi rumah hantu". Gumam Alex menuruni tangga pria itu beralih ke dapur mengambil segelas air dingin

Lalu pria itu memutuskan untuk duduk di ruang tengah seorang diri menatap ponselnya yang kosong tanpa notif dari seorangpun

Ponsel pribadi yang dia gunakan hanya untuk orang terdekatnya, sejak beberapa jam yang lalu pria itu merasa kosong begitu saja

Dia menekan nomor Lily di ponselnya, foto profil wanita itu telah menghilang dia mencoba mengirim pesan pada wanita itu

Hanya ada satu centang di sana menandakan jika dia sudah di blokir oelh wanita itu

"lily...kau selalu saja membuat kejutan dalam hidup ku, pertama kau menolak ku...dan sekarang kau membuat ku mencari mu huh...yang benar saja!".

Pria itu berdecak sejak awal dia tahu Lily berbeda dan sekarang dia melakukan kesalahan, saat akan mendapatkan wanita itu sepenuhnya dia malah beralih pada masa lalunya yang datang dengan tidak malunya

"Michelle...apa aku sungguh masih mencintai mu, kau membawa kenangan kita kembali di saat seperi ini"

Pria itu berpikir kerasa beberapa saat, dia memerlukan waktu sendiri dan orang tuanya memberi ruang itu tapi dia malah tidak bisa berpikir jernih sekarang

Perkataan orang tuanya benar jika Michelle hanya sedang mempermainkan dirinya

Dan sekarang dia kesepian

"Apa aku melakukan kesalahan besar?"