Asih gadis berparas cantik yang merupakan salah satu kembang desa, banyak laki-laki yang mengejar cintanya tak hanya pemuda desa, duda dan laki-laki beristri pun mengejar cinta Asih. Namun kemalangan menimpa nya Asih ditemukan seorang warga tergeletak tak bernyawa disalah satu kebun warga. Siapakah orang yang tega berbuat keji terhadap Asih?
Yuk baca terus kisahnya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arztha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
Dokter cantik itu sangat terkejut saat melihat orang yang ia kenal berada ditempat yang sama.
"Kamu ko berada di desa sini Ram?" dokter Viona pun penasaran apa yang sedang dilakukan Rama di desa ini.
"Iya Vi aku lagi berkunjung di rumah calon istriku. Ini rumah nya. " tutur Rama kepada dokter Viona.
"Ohh terus mana calon istrimu aku mau kenalan dong Ram. Aku ingin tau perempuan mana yang menaklukkan si gunung es ini. " ledek dokter Viona kepada Rama. Memang Rama selalu membatasi dirinya pada perempuan perempuan yang berusaha mendekati nya.
"Tapi calon istriku sudah berpulang belum lama ini Vi. " Rama terlihat kembali sedih saat mengingat Asih kembali.
"Innalillahi wainnailaihi rojiun. Sakit kah calon istrimu Ram? " tanya dokter Viona penasaran.
Rama pun menceritakan kronologis kematian Asih kepada Viona. Viona adalah teman Rama di jakarta ia mempunyai usaha yang di kelola secara bersama sehingga mereka pun menjadi dekat, namun belakangan ini mereka jarang sekali bertemu karena kesibukan masing masing.
"Yaa ampun, terus polisi sudah menemukan pelakunya? " tanya Dokter Viona, ia sangat perihatin atas kasus meninggalnya Asih yang sangat tragis.
"Nggak ada yang melapor Vi menurut cerita jenazahnya juga langsung di makamkan hari itu juga. "
"Terus kamu ngapain disini Ram? "
"Tadinya aku ingin kasih surprise kepada Asih, aku datang sekaligus ingin melamar dia Vi, tapi pas sampai sini malah aku yang di kasih kejutan. "
"Yang sabar ya Ram, terus apa rencana mu setelah ini? "
"Aku lagi mencari bukti bukti tentang kematian Asih agar pelakunya cepat tertangkap. Namun sampai saat ini aku belum menemukan petunjuk apa apa. " Rama mengela nafas kasar, karena sudah beberapa hari ini dia belum menemukan bukti sama sekali.
"Kamu udah lacak ponsel Asih, siapa tau ketemu petunjuk disana siapa yang terakhir kali menghubungi dia atau mengirim pesan ke dia gitu. "
"Nah itu Vi, aku ingin melacak nomornya tapi aku tidak punya teman yang bisa melacak nomor ponsel itu. "
"Teman ku ada, nanti aku coba bantu kamu untuk menghubungi teman ku itu kebetulan dia juga bertugas di kepolisian. "
"Alhamdulillah terimakasih Vi, semoga teman mu bisa membantu mengungkap kematian Asih ini ya Vi. "
"Aamiin, semoga bisa cepat ketemu para pelaku dan motif pelaku hingga sampai menghilangkan nyawa Asih ya Ram. Eh iya gabung sama yang lain yuk nggak enak ngobrol terlalu lama berdua gini. "
"Eh iya ya kita keasikan cerita, padahal kamu datang kesini kan ada tujuan lain ya. " Rama pun terkekeh. Mereka kalau sudah keasikan cerita pun tak ingat tujuan utama nya apa.
Mereka pun menyusul pak Kades yang sudah berada diruang tamu mbok Inah, terdengar obrolan mereka dari luar ternyata mbok Inah sedang mengobrol dengan para tamunya.
Mbok Inah pun mempersilahkan duduk dokter cantik yang berkunjung di rumahnya yang sangat sederhana ini. "Silahkan duduk bu dokter. "
Dokter Viona pun duduk di sebelah mbok Inah.
"Ternyata kalian sudah saling mengenal ya. " ucap pak Kades kepada Rama dan dokter Viona yang terlihat sangat akrab sekali.
"Iya Pak Kades, Viona ini teman saya di jakarta. " sahut Rama.
"Oalah pantes kalian sangat akrab sekali. "
"Bu dokter silahkan di minum teh nya. " mbok Inah meletakan segelas teh yang sudah di buatnya tadi.
"Makasih ya mbok. " Viona mengambil gelas teh itu dan meminum sedikit.
"Assalamu'alaikum." ucap seseorang dari luar. Ternyata Surti datang di saat yang tepat. Surti terlihat membawa makanan saat tahu rumah mbok Inah kedatangan tamu dari puskesmas desa. Ia pun membeli berbagai macam makanan untuk tamu mbok Inah. Setelah bersalaman Surti menuju dapur untuk menyiapkan kue kue yang ia beli tadi untuk tamu mbok Inah.
"Silahkan di cicipi kue nya pak bu. " Surti meletakkan piring kue itu dimeja tamu.
"Makasih Surti. " Ucap pak Kades.
"Makasih ya mbak, wah ternyata ada kue kesukaanku. " sahut dokter Viona saat melihat ada makanan yang sangat ia sukai.
"Aku makan ya mbak. "
"Silahkan bu dokter. "
Mereka pun berbincang sambil menikmati suguhan yang diberikan tuan rumah kepada para tamunya. Hari sudah mulai sore , mereka pun segera berpamitan kepada mbok Inah.
"Mbok Inah, Nak Rama saya pamit undur diri ya sudah sore kami juga ingin kembali lagi ke kantor desa. "
"Baik Pak Kades, terimakasih atas kunjungan nya. " ucap mbok Inah sambil menyalami pak Kades.
"Sama sama mbok. Oia bu dokter mau kembali ke puskesmas atau tidak? "
"Sepertinya saya disini dulu pak. Ada yang saya mau bicarakan dulu dengan Rama. "
"Baik kalau begitu, saya duluan ya bu dokter. "
"Iya Pak hati hati ya dan terimakasih. " ucap dokter Viona.
Pak Kades pun sudah kembali ke kantor desa, sedangkan Dokter Viona masih di tempat mbok Inah ia masih ada yang harus dibicarakan dengan Rama.
"Bu dokter selama di sini tinggal dimana bu? " tanya Surti.
"Pihak puskesmas menyewakan saya tempat tinggal di salah satu rumah warga mbak. "
"Owh gitu ya bu. "
"Bu dokter tinggal sama mbok aja di sini. " Mbok Inah pun tiba-tiba menawarkan dokter Viona untuk tinggal bersamanya selama menjalankan tugas di desa Rengas.
"Jangan mbok, nanti saya malah merepotkan mbok disini. " tolak Dokter Viona.
"Nggak merepotkan ko bu dokter, biar saya nggak kesepian juga di sini. "
"Kamu mau tinggal sama mbok Vi di sini? kebetulan aku mau balik ke jakarta soalnya cutiku mau habis. "
"Gimana ya, nanti aku pikir lagi deh. " dokter Viona pun bingung.
"Mbok, mas, bu dokter saya pamit pulang dulu ya. " pamit Surti .
"Iya Sur, makasih ya sudah dibawakan makanan untuk tamu mbok. "
"Makasih ya mbak Surti makanan, maaf aku jadi ngerepotin. "
"Sama sama mbok mas, Surti pulang dulu ya Assalamu'alaikum. "
Setelah Surti pamit mbok Inah pun pamit kedalam kamarnya untuk beristirahat. Sekarang tinggal Rama dan dokter Viona yang masih berbincang.
"Gimana rencana mu selanjutnya Ram...... "
🍃🍃🍃
Jangan lupa tinggalkan like dan komentar kalian ya kesayangan ku.....