NovelToon NovelToon
Istri Kejam Sang Mafia

Istri Kejam Sang Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Mafia / Pernikahan Kilat / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Naelong

Aurelia Valenza, pewaris tunggal keluarga kaya raya yang hidupnya selalu dipenuhi kemewahan dan sorotan publik. Di balik wajah cantik dan senyuman anggunnya, ia menyimpan sifat dingin dan kejam, tak segan menghancurkan siapa pun yang berani menghalangi jalannya.

Sementara itu, Leonardo Alvarone, mafia berdarah dingin yang namanya ditakuti di seluruh dunia. Setiap langkahnya dipenuhi darah dan rahasia kelam, menjadikannya pria yang tak bisa disentuh oleh hukum maupun musuh-musuhnya.

Takdir mempertemukan mereka lewat sebuah perjodohan yang diatur kakek mereka demi menyatukan dua dinasti besar. Namun, apa jadinya ketika seorang wanita kejam harus berdampingan dengan pria yang lebih kejam darinya? Apakah pernikahan ini akan menciptakan kerajaan yang tak terkalahkan, atau justru menyalakan bara perang yang membakar hati mereka sendiri?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naelong, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Leonardo tiba di kediaman valenza

Langit sore itu tampak kelabu di atas kediaman keluarga Valenza. Awan menutupi cahaya matahari, seolah ikut merasakan aura tegang yang perlahan merayap di udara. Dari jauh, suara deru mesin mobil mewah terdengar mendekat. Para pelayan dan pengawal keluarga yang sejak pagi bersiaga, segera berbaris rapi di halaman depan.

Sebuah konvoi mobil hitam memasuki gerbang besar. Di barisan depan, dua mobil SUV mengawal, sementara di tengah, sebuah sedan mewah berwarna hitam berkilauan berjalan dengan kecepatan stabil. Semua mata tertuju pada mobil itu.

“Dia datang...” gumam seorang pelayan dengan nada cemas.

Di teras megah rumah Valenza, seluruh keluarga sudah menunggu. Alessandro papa aurelia, berdiri di depan, wajahnya terlihat ramah, namun sorot matanya menyimpan kegelisahan. Di sampingnya berdiri istrinya, Marcella, dengan senyum penuh pura-pura anggun.

Tak jauh dari mereka, Dante berdiri dengan ekspresi dingin, sementara Bianca tampak tidak sabar. Gadis itu mengenakan gaun merah ketat, rambut cokelatnya digelung anggun, bibirnya dipoles dengan lipstik menyala. Ia tampak bersemangat—lebih tepatnya terpesona oleh bayangan tentang pria yang akan datang.

Dan di kursi khusus yang diletakkan di samping, Giovanni, kakek Aurelia, duduk dengan tongkat kayu di tangannya. Meski usianya lanjut, sorot matanya tajam dan penuh wibawa. Dialah satu-satunya orang di keluarga itu yang tahu betul arti sebenarnya dari kedatangan tamu ini.

Suara rem mobil terdengar. Sedan hitam berhenti tepat di depan tangga besar rumah Valenza. Seorang pria jangkung dengan setelan jas hitam mahal keluar lebih dulu, membuka pintu dengan penuh hormat. Dan dari dalam mobil, keluarlah sosok yang membuat semua orang di sana menahan napas.

Tinggi, tegap, wajah tampan dengan garis rahang tegas, rambut hitam sedikit berantakan namun justru menambah kesan maskulin. Matanya tajam bagai elang, sorotnya dingin menusuk, seolah mampu menelanjangi jiwa siapa pun yang berani menatapnya. Kehadirannya bagaikan badai yang berjalan dalam wujud manusia.

Bianca menahan napas. Jantungnya berdegup kencang. Sejak awal ia mengira Leonardo adalah pria tua kejam yang hanya mengandalkan nama besar kakeknya. Namun kenyataan jauh berbeda. Yang berdiri di hadapannya adalah pria muda, tampan, namun auranya begitu menakutkan.

Leonardo menaiki tangga perlahan, langkah kakinya mantap, suaranya bergema di teras yang sunyi. Semua orang hanya bisa menatap tanpa berani bicara.

Akhirnya, Alessandro melangkah maju, berusaha ramah. “Selamat datang, Tuan Leonardo. Suatu kehormatan besar bagi keluarga Valenza menyambut Anda di rumah kami.”

Leonardo berhenti sejenak, menatap Alessandro dengan tatapan datar. “Tuan Valenza.” Ia mengangguk singkat, lalu matanya melirik sekilas pada Marcella, Dante, dan Bianca. Namun ekspresinya tidak berubah—dingin, tanpa emosi.

Don Giovanni mengetuk tongkatnya pelan, menarik perhatian semua orang. “Leonardo...” suaranya berat, namun penuh wibawa. “Kau benar-benar mirip dengan Vittorio di masa mudanya. Dunia memang berubah, tapi darah vittorio tetap sama.”

Untuk pertama kalinya, senyum tipis muncul di wajah Leonardo. Ia mendekat dan memberi hormat ringan kepada Giovanni. “Kakek Valenza. Kakek saya menyuruh saya menjemput cucu Anda. Itu saja tujuan saya datang ke sini.”

Ucapan itu membuat Alessandro tertegun. Marcella berusaha menyembunyikan keterkejutannya dengan senyum palsu. Dante hanya mendengus pelan. Tapi Bianca—Bianca justru semakin terpesona.

Begitu dingin... begitu berwibawa... batinnya.

Dengan percaya diri, Bianca melangkah maju, berdiri sedikit lebih dekat dengan Leonardo. Senyum manis dipaksakan di wajahnya. “Selamat datang, Tuan Leonardo,” ucapnya genit. “Aku Bianca... adik Aurelia. Kalau boleh jujur, aku tidak menyangka pria seperti Anda masih begitu muda dan... tampan.”

Ia meraih tangan Leonardo dengan manja, berusaha menciptakan kontak fisik.

Namun, yang terjadi membuat darah Bianca seolah membeku.

Leonardo menatapnya dengan sorot mata dingin penuh jijik. Tatapan itu bagaikan pisau yang menusuk jantungnya. Tanpa ragu, ia menarik tangannya menjauh, bahkan mengibaskan seolah baru saja disentuh sesuatu yang kotor.

“Aku tidak tertarik denganmu,” ucap Leonardo datar, tapi dingin.

Wajah Bianca seketika memucat. Senyum manisnya menghilang, tubuhnya bergetar. Sorot mata mengerikan Leonardo membuatnya tak sanggup menahan rasa takut. Ia mundur selangkah, lalu cepat-cepat menunduk, menahan malu dan rasa terhina.

Marcella melangkah cepat, mencoba menutupi suasana canggung. “Maafkan kelancangan putri saya, Tuan. Bianca masih muda, kadang terlalu bersemangat.”

Leonardo menoleh padanya, sorot matanya dingin. “Aku datang ke sini hanya untuk satu tujuan: menjemput Aurelia Valenza. Aku tidak suka buang waktu.”

Semua orang di teras itu terdiam. Suasana berubah semakin tegang.

Dante mengerutkan dahi, tangannya terkepal. Namun tatapan tajam Leonardo membuatnya mengurungkan niat untuk bicara. Alessandro hanya bisa tersenyum kaku.

Don Giovanni mengetuk tongkatnya sekali lagi. “Aurelia ada di dalam. Panggil dia ke sini.”

Seorang pelayan bergegas masuk ke dalam rumah. Semua mata kini tertuju pada pintu besar yang perlahan terbuka.

Dan di sanalah ia muncul.

Aurelia Valenza.

Dengan gaun putih sederhana yang anggun, rambut hitam terurai rapi, dan wajah lembut penuh ketenangan. Senyum manis menghiasi bibirnya, namun matanya menatap tajam pada pria yang kini berdiri di hadapannya.

“Selamat datang, Tuan Leo,” ucap Aurelia lembut, sambil melangkah maju dengan anggun.

Leonardo menatapnya dalam-dalam. Tatapan dua dunia yang berbeda itu bertemu—dingin dan kejam melawan lembut namun penuh misteri.

Hening sesaat, seolah waktu berhenti.

Lalu Leonardo berbicara. Suaranya datar, tapi tegas. “Aurelia. Aku datang untuk menjemputmu. Kakekku menginginkan kita segera menikah.”

Semua orang terkejut mendengar ucapan langsung itu. Alessandro melongo, Marcella menahan senyum penuh harap, Dante mendengus kesal, dan Bianca masih menunduk, wajahnya pucat.

Aurelia tersenyum lembut, menunduk sedikit. “Kalau itu yang sudah diputuskan keluarga, aku tidak punya alasan untuk menolak.”

Di balik senyum itu, matanya berkilat dingin.

Baiklah, Leonardo. Kalau ini permainan, mari kita lihat siapa yang akan bertahan lebih lama.

1
Eka Putri Handayani
uh dalam mimpi km bisa rebut leo🤣pulu² mau disandingkan sm berlian ya mana bisa, terlalu menganggap aurel reme bngt dasar orng serakah
Ode Nael: betul.. betul.. dasar Bianca.
total 1 replies
Eka Putri Handayani
lanjut pokoknya kak, ttp smngt ya😍
Naelong: makasi sudah mampir🩵
total 1 replies
Eka Putri Handayani
ih siapa ya? apa jangan² leon ya yg menguji aurel
Naelong: siapa yaa??
total 1 replies
Eka Putri Handayani
smngt thor😍
Naelong
sabar yaa☺
Eka Putri Handayani
bagaimana maksudnya thor? kakeknya aurel suka gtu sm menantunya? atau bagaimana ya aku kok krng paham
Naelong: maaf typo, harusnya kakek Aurel sangat menyanyangi mami Aurel.
total 1 replies
Eka Putri Handayani
uh dasar pulu² serakah, itu jg ayahnya aurel knp gak bisa tegas bngt
Naelong: karna terlalu cinta sama istri ke duanya
total 1 replies
Emi Widyawati
bagus sekali, cerita berbeda, karakter kuat. good job thor 👍👍👍
Naelong: makasi sudah mampir☺
total 1 replies
sukahati
Lanjut thor
Naelong: masih sementara di reviuw. di tunggu kelanjutannya. makasi sudah mampir☺
total 1 replies
Asryani ode123
sangat keren ceritanya
Naelong: terimakasi
total 1 replies
Asryani ode123
mantap ceritanya smoga smpai tamat iya.
Naelong: makasi🙏
total 1 replies
Naelong
makasi sudah mampir ☺🙏
Eka Putri Handayani
keren sih, smg ramai yg baca, ttp smngt thor
Naelong: makasi☺
total 1 replies
Ode Nael
ceritanya bagus
Bé tít
Gemesin banget nih karakternya, bikin baper!
Waode Agustina08
lanjut kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!