Pria tidak sengaja mendapatkan sistem di dalam Game console berbasis full dive. perjalanan nya di dalam game dan mempengaruhi kehidupan nyata. mari ikuti kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Afief46, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Anubis
Gurun Sahara, gurun pasir terluas di dunia. Di gurun ini terdapat banyak misteri yang belum terpecahkan.
"Eh.. Ternyata ini sebuah labirin". Gerry melihat sekeliling semuanya tandus. Tidak ada satu pun tumbuhan hidup disana.
Renard melihat seperti sebuah mata di ujung matanya memandang. " Sepertinya aku melihat struktur mirip seperti bola mata". Renard menunjuk jauh di ujung pandangannya.
"Itu adalah Struktur Richat. Memang sampai sekarang masih menjadi misteri yang belum terpecahkan". Rido menyambung omongan Renard. Dia pernah membaca di pencarian internet tentang struktur Richat.
"Bagaimana kalau kita kesana dengan kapal terbang" Airin juga penasaran dengan apa yang di tunjuk oleh Renard.
"Baiklah mari kita bergegas kesana". Billy penuh semangat melangkah menuju kapal terbang. Dia tidak tau apa yang menanti di sana.
....
Setelah sampai disana mereka semua takjub dengan struktur besar yang berbentuk seperti bola mata. Mereka mengitari dan memotret untuk membagikan di forum Nirvana.
"DING"
< Pintu masuk Ruang tersembunyi labirin >
Seketika mereka semua tertegun melihat panel sistem besar yang muncul di depan struktur itu. Mereka bersemangat untuk mencari tahu apa yang ada di dalam pintu tersembunyi.
"Atur formasi, kita akan segera masuk ke ruang tersembunyi". Garry segera mengatur barisan untuk memasuki ruangan tersembunyi.
Mereka pun mengatur formasi yang sudah di rancang mereka saat di Gedung guild. Perlahan pintu itu terbuka besar. Tampak seperti goa yang tak berujung.
Mereka pun memasuki ruang tersembunyi. Di dalam goa gelap Airin menyalakan sihir api kecil untuk penerangan. Mereka semua bersiaga, sampai pada saat di mana mata mereka terpana saat melihat cahaya di ujung goa itu.
"Apakah kita berada di dalam Goa, atau sudah berada di luar ?". Nayla bertanya melihat pemandangan di sekelilingnya. Dia sangat keheranan karena di luar goa sangat tandus. Tapi berbeda dengan yang ada di dalam.
"Aku juga tidak yakin sekarang berada dimana" Renard memperhatikan sekelilingnya dengan seksama. Mencari keanehan di sekitar mereka.
"Astaga... Aku sudah merekam semuanya, tinggal upload saja nanti setelah semua selesai" Rido mengarahkan Kamera panel sistem ke semua sisi.
Mereka semua menyusuri tempat yang indah itu. Tidak ada sedikitpun tanda tanda monster ataupun kehidupan.
Sampai dimana Monic melihat patung besar sedang duduk di singgasana. Dia terlihat seperti manusia, tapi berkepala anjing.
"Patung ini besar sekali, ukurannya hampir dengan 4 orang manusia". Monic menatap nya dengan seksama. Tidak ada keanehan terjadi di sekitar sana.
Saat Monic memandang Mata patung itu, Monic terkejut dan berlari ke arah anggotanya. Monic melihat patung itu berkedip seperti memainkan matanya kepada Monic.
mendengar teriakan Monic, semua berkumpul menjadi satu ke arah Monic. Monic menunjuk ngeri kepada patung besar dan hitam itu.
Mereka semua bersiaga, patung tersebut bergerak dan berdiri dari singgasananya. dia maju keluar terkena sinar matahari. Menatap semua anggota guild Aurora yang sudah mengeluarkan senjata.
"Apa kalian takut padaku ?" Patung itu berbicara dengan nada santai. seperti tidak berhadapan dengan musuh nya.
"Eh... Kau bukannya bos Ruang ini ?" Billy bertanya dengan wajah bingung kepada patung besar yang bergerak itu.
"Perkenalkan, saya adalah ANUBIS. Sang penjaga kegelapan dunia" Patung itu membungkuk kan badannya seraya memperkenalkan diri dengan hormat.
Mereka yang melihat itu pun jadi menurunkan kewaspadaannya. Renard segera maju dan mencoba berinteraksi kepada ANUBIS.
"Kami adalah player dari dunia ini, kami mencari bos ruangan ini. Apa kau mengetahui dimana letak bos ruangan ini?" Renard bertanya dengan santai. Dia tidak merasakan niat membunuh dari patung yang bergerak itu.
Anubis kembali menegakkan badannya. Dia berbicara dengan ekspresi bingung.
"Apakah yang kalian maksud bos itu adalah tuan kami ?".
Gerry mencoba berbicara juga kepada Anubis, dia bermaksud menjelaskan bahwa kemungkinan tuan nya adalah bos ruangan.
Setelah Anubis mengerti dengan maksud Garry, dia pun kembali bertanya kepada seluruh anggota guild Aurora.
"Kalau kalian ingin menemui tuan kami, maka aku akan mengantarkan. Dengan syarat Wanita itu harus tinggal disini". Dia menunjuk ke arah Monic. Anubis tersenyum melihat ke arah wanita itu.
"Akut diak mau... Kenapa aku harus tinggal" Monic merinding ketakutan dan memeluk Nayla dari belakang.
"Kami tidak akan menyerahkan teman kami begitu saja". Renard segera mengeluarkan pedang samurainya, dia menandakan perlawanan terhadap Anubis.
Semua pun kompak mengeluarkan senjata mereka. Tidak ada istilah meninggalkan teman bagi mereka semua.
Anubis pun mengeluarkan aura Keemasan, tatapan nya berubah sangat tajam dan mendominasi. " Baiklah kalau itu yang kalian inginkan". Dia menyerbu ke arah Garry dengan ganas.
"DING"
< Kalahkan penjaga makam ANUBIS level 85 >
Dia menerjang ke arah Garry. Semua dengan sigap memberi jarak serang. Airin mengeluarkan trapnya. "Bind Desert". Seketika pasir di bawah kaki Anubis bergerak menenggelamkan dirinya.
Anubis tertawa meremehkan kekuatan Airin "Hahaha.... Siapa bisa mengalahkan ku di medanku sendiri". Dia kembali melompat dari kolam pasir yang di buat Airin.
Anubis menyerbu langsung ke Airin dengan ganas. "Tring..." Renard melindungi Airin dengan menangkis serangan itu.