NovelToon NovelToon
Ratunya Sang Miliarder

Ratunya Sang Miliarder

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / cintapertama / CEO / Cinta setelah menikah / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.3M
Nilai: 4.6
Nama Author: widyaas

Alisha (22) gadis malang yang dibuang oleh keluarganya sendiri. Awalnya Alisha pasrah akan takdirnya yang mengenaskan. Tapi, tiba-tiba Ansel (27) Miliarder tampan yang datang mengejutkan Alisha dan langsung mengajaknya menikah.

Ansel adalah pria tampan yang sukses membangun perusahaan keluarganya. Ia juga memiliki saham di beberapa perusahaan besar. Ansel dikenal sebagai Miliarder tampan yang sukses. Tak sedikit kaum Hawa yang mengincarnya.

Lalu, bagaimana nasib Alisha, jika Miliarder tampan itu menikahinya? Apakah pernikahan mereka akan dibumbui cinta yang manis atau sebaliknya?

⚠️NOTE: Cerita ini 100% FIKSI. Tolong bijaklah sebagai pembaca. Jangan sangkut pautkan cerita ini dengan kehidupan NYATA.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon widyaas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 31

Tak terasa hari terus berganti. Sudah hampir dua Minggu sejak kejadian perusahaan keluarga Martiuz melakukan kecurangan terhadap perusahaan keluarga Xander. Selama itu pula, Johan seolah tidak merasa bersalah dan terus bekerja tanpa memikirkan apa yang sudah terjadi. Meski begitu, pendapatan perusahaan mereka agak menurun saat berita tentang CEO perusahaan keluarga Martiuz melakukan kecurangan. Itu adalah karma.

Alisha tidak tau berita itu karena dia jarang menonton televisi. Selain itu, Alisha memegang ponsel hanya saat membalas chat Ansel atau main Pou saja. Dan Ansel pun tidak memberitahunya sedikit pun.

Sekarang, Alisha sedang berkunjung di rumah Lionel. Tidak sendirian, ada Syeila, Zoya dan Gloria juga. Sepertinya kediaman Lionel dan Lexa adalah tempat ternyaman untuk berkumpul.

Alisha juga memiliki grup yang berisi para istri sahabat-sahabat Ansel. Berbagai topik mereka bahas di sana. Tapi, Alisha jarang nimbrung karena bingung hendak mengetik apa.

Sesampainya di sana, Alisha langsung bisa mendengar suara anak kecil yang begitu ramai.

Dari pintu utama, Alisha bisa melihat para anak-anak sedang bermain bersama. Ia tersenyum saat melihat seorang anak perempuan yang berlari ke arahnya. Cara berlarinya seperti masih baru belajar, sebab itulah Alisha berjongkok saat balita itu menarik dress yang ia pakai.

Alisha menggendong balita yang entah anak siapa sambil berjalan masuk ke dalam.

"Astaga, Reya..." Gloria menghampiri Alisha dan hendak mengambil Reya (anak Gloria) dari gendongan Alisha. Namun, Reya malah menolak dan semakin mengeratkan pelukannya. Bahkan kedua kakinya melingkar di pinggang Alisha.

"Sayang, Bibi Alisha pasti lelah. Ayo ikut mommy dulu," bujuk Gloria.

"Tidak apa-apa, kak. Aku ingin berkenalan dengannya," balas Alisha sambil tersenyum menenangkan. Dia duduk di sofa setelah Gloria menyuruhnya.

"Kami sedang membuat kue di dapur. Jika tidak keberatan, tolong awasi anak-anak, ya?" pinta Gloria. Meskipun ada pelayan yang juga ikut mengawasi, Gloria lebih mempercayakan nya pada Alisha.

Alisha pun mengangguk patuh. Setelah itu Gloria berlalu menuju dapur untuk melanjutkan kegiatannya yang tertunda.

Jika seperti ini, Alisha tidak akan bisa membantu membuat kue, karena Gloria sudah mempercayakan anak-anak untuk ia jaga.

Reya mendongak menatap wanita cantik yang memangku nya dengan tatapan polos.

"Hai...," sapa Alisha sambil tersenyum manis. Hal itu membuat Reya tertawa merasa terhibur.

Jika dilihat, Alisha bisa menebak umur Reya masih 2 tahun.

"Bibi... Icaa..??" Reya berbicara dengan logat bayinya yang masih cadel. Umur 2 tahun memang masih agak susah berbicara karena belum mengenal kosa kata yang banyak.

Karena sang ibu menyebut 'Bibi Alisha' Reya pun ikut-ikutan untuk memanggil seperti itu.

Alisha terkekeh gemas, sebelah tangannya mencubit pipi Reya dengan lembut. Lagi-lagi Reya tertawa kegirangan.

Berbeda dengan bayi pada umumnya, Reya mudah akrab dengan orang baru. Bahkan Gloria dan Daris sampai keheranan melihat sang anak gampang akrab dengan orang baru.

Tak lama kemudian dua anak lainnya menghampiri Alisha dan Reya.

"Sudah selesai mainnya?" tanya Alisha pada kedua anak laki-laki yang duduk di sampingnya, sedangkan Reya masih berada di pangkuannya.

Keduanya mengangguk. "Bibi tidak membawa coklat untuk kami?" tanya salah satunya yang bernama Lion, usianya sudah 4 tahun.

Alisha terdiam dengan kedua alis terangkat. Merasa terkejut karena anak itu sangat blak-blakan bertanya. Sepertinya anak-anak di sini mudah bergaul dengan orang baru.

"Tidak," jawab Alisha sambil tersenyum.

"Harusnya bibi membawa coklat untuk kami," balas Lion. Balita ini sangat menyukai makanan bernama coklat.

"Siapa namamu?" tanya Alisha kemudian, tangannya mengelus rambut Lion yang lembut.

"Lion."

Dengan bibir tersenyum, Alisha berucap, "Lion, makan coklat itu bisa menyebabkan sakit gigi. Kalau sakit gigi, nanti disuntik. Memangnya Lion mau disuntik?"

Lion langsung menggeleng cepat. Seperti anak kecil pada umumnya, Lion juga takut disuntik.

"Tapi, ayahku seorang dokter!" kata Lion.

Mendengar itu, Alisha langsung bisa menebak bahwa Lion adalah anak Lexa dan Lionel. Namanya juga mirip dengan sang ayah.

Alisha tersenyum lagi sebelum menanggapi, "Meskipun ayahmu seorang dokter, tapi Lion harus jaga kesehatan. Oke?"

Meskipun dengan bibir cemberut, akhirnya Lion mengangguk paham. Mungkin nanti ia bisa bertanya-tanya pada ibu jika masih bingung dengan ucapan Bibi Alisha.

Aska si bocah laki-laki yang sedari tadi hanya diam menyimak pun berhasil menyita perhatian Alisha. Sepertinya seumuran dengan Lion, pikirnya.

"Hai... Siapa namamu?" tanya Alisha berusaha mengakrabkan diri dengan ketiga anak-anak itu.

"Aska," jawab bocah itu singkat. Begitu saja Alisha sudah bisa menebak si Aska ini anak siapa.

Bapak Xavier, lah, siapa lagi memangnya? Sifat sang ayah menurun pada anaknya. Ya meskipun wajah Aska agak ramah dikit dibandingkan ayahnya.

****

Di tempat lain, namun waktu yang sama, seorang pria sedang duduk di kursi kerjanya.

"Kau sudah mencari tau tentang gadis itu?"

"Sudah, Tuan. Semuanya ada di dalam sini." Orang itu menyerahkan sebuah berkas berisi semua data seseorang.

Pria itu tersenyum miring, tangannya mengambil berkas itu. Ia menyuruh asistennya agar keluar dari ruang kerjanya.

Lembar demi lembar ia baca dengan seksama, tidak terlewatkan barang sedikitpun.

"Menarik," gumamnya dengan senyum miring yang terus terpatri di bibir tipisnya.

"Sayangnya, kau sudah menjadi milik seseorang," lanjutnya. Senyum miringnya luntur dan ekspresinya berubah datar.

Ia mendengus menyadari gadis itu telah menjadi targetnya. Jika saja belum menikah, ia akan menjadikannya sebagai istri satu-satunya.

Pria itu memasukkan berkasnya ke dalam laci dan mulai menyusun rencana untuk menghancurkan seseorang.

****

Ayah Johan memijat pangkal hidungnya. Ia pusing menghadapi masalah yang sedang menimpa perusahaannya. Tiba-tiba banyak rekan bisnisnya yang membatalkan kerja sama. Sekarang dia mati-matian membujuk mereka agar tidak mengambil keputusan seenaknya. Tapi, hanya sia-sia. Dan perusahaan keluarga Martiuz terancam bangkrut.

"Sudah ku bilang, jangan main-main dengan anak itu. Jangan kedepankan ego mu. Alisha tidak ada sangkut pautnya. Seharusnya kau bersyukur pihak Xander mau menerima kerja sama dengan kita," ucap Kakek Panji saat baru saja masuk ke dalam ruang kerja Ayah Johan.

Ayah Johan memang merasa kesal karena mendengar Ansel terus membela Alisha. Tapi, dia tidak menyangka jika Ansel bertindak secepat itu dan tindakan suami anaknya itu berpengaruh terhadap perusahaan keluarganya.

"Sudahlah, ayah. Aku lelah. Lebih baik ayah pergi sekarang," ucap Ayah Johan mengusir Kakek Panji.

"Jangan sampai perusahaan kita bangkrut, Jo! Kau harus berusaha sekeras mungkin untuk mengembalikan perusahaan seperti semula!" Setelah mengatakan itu, Kakek Panji keluar dari ruang kerja anaknya.

Ayah Johan langsung menggeram. Ia memukul meja kerjanya dengan keras.

"Ini semua gara-gara gadis idiott itu!" geramnya.

Padahal Alisha tidak ada sangkut pautnya tentang ini semua. Memang dasarnya rasa benci lebih menguasai, hingga semakin menjadi.

***

1
nasra Wati
aku suka ceritanya
Desak Jegeg
Luar biasa
mei
makasih thor atas karyanya yg luar biasa 🤗
Widya: makasih juga udah mampirr🤗💗
total 1 replies
Grace Natalie
wah
Grace Natalie
wah bagus banget
🍁AngelaᏦ͢ᮉ᳟ ☠ᵏᵋᶜᶟ❣️
hhhhhhhh si Ansel 🤣🤣🤣🤣
🍁AngelaᏦ͢ᮉ᳟ ☠ᵏᵋᶜᶟ❣️
aku terhuraaa 🤗🤗😭😭😭
🍁AngelaᏦ͢ᮉ᳟ ☠ᵏᵋᶜᶟ❣️
semoga alisha dan baby selamat
Diana Tamboto
Luar biasa
Isna mansur
keren...keren....bagus bgt ceritanya thor...karyamu menguras emosi ku...keren.../Heart//Heart//Heart/
Tua Jemima
sudah ditlong gk tau diri alinsa pantas aja dousir keluarganya
KaylaKesya
terbaek Thor💪😇
🍁AngelaᏦ͢ᮉ᳟ ☠ᵏᵋᶜᶟ❣️
akhirnya ketemu khasnsama rival nya😁😁😁
🍁AngelaᏦ͢ᮉ᳟ ☠ᵏᵋᶜᶟ❣️
Noah 😁😁😁😁
🍁AngelaᏦ͢ᮉ᳟ ☠ᵏᵋᶜᶟ❣️
manjah
🍁AngelaᏦ͢ᮉ᳟ ☠ᵏᵋᶜᶟ❣️
segitu nya ya klo hamil ...
🍁AngelaᏦ͢ᮉ᳟ ☠ᵏᵋᶜᶟ❣️
emang boleh sebucin itu ???
🍁AngelaᏦ͢ᮉ᳟ ☠ᵏᵋᶜᶟ❣️
tuh khaann Hamill
🍁AngelaᏦ͢ᮉ᳟ ☠ᵏᵋᶜᶟ❣️
Veronika jgn GR woiii ucapan bibi tuh gak bener 😁😁😁
🍁AngelaᏦ͢ᮉ᳟ ☠ᵏᵋᶜᶟ❣️
alisha jujur aja klo kmu bisa ketemu orang asing dan memberikan Nomo ponsel muu siap tau itu orang yg akan menyakiti mu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!