Tania yang tewas karena kecelakaan beruntun ketika sepulang nya dari supermarket tempat nya bekerja terbangun di sebuah ruangan yang tampak seperti kamar namun sangat asing bagi nya.
Disaat dirinya masih bingung, tiba-tiba ada banyak ingatan yang bukan miliknya satu persatu masuk kedalam otak nya.
Dia akhirnya sadar kalau saat ini sedang berada di sebuah novel bertema akhir dunia yang sebelum nya dia baca.
Bagaimana Tania menjalani kehidupan keduannya itu dengan terus berusaha dapat terus hidup di dunia apokaliptik tersebut..???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 𝑁𝑜𝑣𝑖𝑒25, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter 12
Setelah sekian lama waktu berlalu, akhirnya kawanan ular yang menyerang pun selesai. Ada banyak korban dari para penyintas dan juga anggota tentara yang berjatuhan menjadi korban.
Para penyintas yang berada di zona aman hampir separuh nya yang menjadi korban, kebanyakan korban berjatuhan dari para lansia dan juga anak-anak yang tidak bisa melindungi diri sendiri. Meskipun ada banyak yang melakukan perlawanan, namun tetap saja kekuatan serta kecepatan mereka kalah dengan gerombolan ular itu.
" Bereskan sisa sisa bangkai ular dan buang saja ke air, dan untuk para korban baik itu dari para penyintas ataupun para tentara kita hanya bisa memakamkan mereka dengan cara membakarnya. Karena keterbatasan lahan untuk membuat pemakaman dan tidak mungkin kalau mayat-mayat ini di buang ke dalam air seperti bangkai ular itu. " Zion memberikan perintah kepada semua orang yang ada di sana.
" Bagaimana mungkin anda begitu tega membakar semua orang orang yang menjadi korban ini? Sungguh tidak memiliki hati nurani. " kecam salah seorang wanita paruh baya yang ternyata suami nya menjadi salah satu korban disana.
" Sudah saya katakan disini lahan sangat terbatas, apa anda ingin mayat mayat ini di biarkan membusuk disini dan menyebar kan polusi udara lalu membuat banyak nya bakteri penyakit menyebar, " jawab Zion dingin.
" Tapi tidak dengan membakarnya juga, " wanita itu masih saja ngotot tak ingin membakar jasad suami nya.
" Bagi yang tidak ingin mengikuti peraturan yang saya buat silakan pergi dari zona aman ini dan cari tempat untuk kalian sendiri. " ancam Zion yang sudah lelah sehabis membasmi serangan ular tadi dan dia ingin segera beristirahat.
" Lihat... Kalian lihat, apakah ini sikap. seorang komandan? Dengan mudah nya dia mengusir kita dari sini setelah dia yang membawa kita kesini dan mendapatkan serangan ular ular seperti tadi. " wanita itu merasa marah lalu mencoba memprovokasi orang orang yang ada di sana.
" Benar itu... Masa dia tega sekali mengusir kita, " sahut seseorang dari belakang.
" Iya tuh, dia juga tega membakar mayat rekan seperjuangan nya, " ujar yang lainnya.
" Benar... Mereka yang membawa kita kesini dan mereka juga yang membuat kita berada dalam kondisi seperti tadi, tapi dengan mudah nya dia mengusir kita. " ucap yang lainnya.
" Ini nih tipe tipe orang yang tak tahu diri dan tak tahu terima kasih, sudah di bantu, di kasih makan dan di berikan tempat aman tapi malah bersikap seperti ini. Apa kalian pikir seandainya tidak ada penyelamatan dari para tentara, kalian akan bisa hidup di luar sana? Kalian pikir kalian di luar sana bisa bertahan tanpa ada nya makanan, minuman dan tempat untuk istirahat? Coba pikir pakai otak kalian yang kosong itu, jangan hanya ingin di perlakukan dengan baik tapi kalian tidak melakukan hal yang sama di sini. " rentetan cecaran dari Tania terdengar penuh emosi.
Gadis itu sungguh merasa sangat kesal terhadap orang-orang ini, bukannya berterima kasih ya g ada malah menyalahkan orang yang telah menyelamatkan mereka. Ciri-ciri masyarakat yang memiliki SDM rendah, percuma apapun yang kita lakukan akan salalu salah di mata mereka. Malas menghadapi orang-orang konyol yang bodoh itu, Tania pergi meninggalkan semua nya menuju ruang peristirahatan yang telah di bagikan di awal kedatangan nya.
Sedangkan Zion beserta para tentara lainnya mempersiapkan bahan-bahan yang bisa di gunakan untuk membakar mayat-mayat yang ada di sana, mereka menggali satu lubang yang cukup besar dan memasukan mayat-mayat itu kedalam nya. Tak perduli pihak keluarga menyetujui nya ataupun tidak, semua mayat tetap mereka masukan ke dalam lubang itu dan mulai membakarnya.
Teriakan histeris dari beberapa anggota keluarga yang tidak dapat menerima kalau mayat keluarga mereka di bakar begitu saja mulai melakukan tindakan yang anarkis, mulai dari memukul para tentara bahkan ada yang melemparkan barang apapun yang ada di dekat mereka kepada para tentara tersebut.
Salah satu barang yang di lemparkan itu terkena dahi Zion dan menyebabkan darah keluar dari dahi komandan tampan itu, membuat pria itu merasa kesal lali menembakan pistol ke udara untuk menghentikan tindakan anarkis yang para penyintas itu lakukan.
Dor...
" Berhenti kalian semua, atau jangan salah kan saya mengambil tindakan untuk melumpuhkan kalian. " bentak nya membuat para penyintas yang sejak tadi bertindak arogan pun terdiam.
Siapa juga yang mau merasakan rasanya tertembak, tentu saja mereka lebih memilih untuk menghentikan tindakan mereka sebelum timah panas itu benar-benar menembus salah satu bagian tubuh mereka.
" Seperti yang saya katakan sebelum nya, bagi yang tidak bisa mengikuti peraturan yang saya buat silakan keluar dari zona aman ini. " bentak nya lagi dengan nada tegas dan juga dingin.
Lelehan darah masih di biarkan mengalir di dahi kirinya, tatapan mata nya terlihat sangat tajam. Andai saja bukan karena tugas dan juga kewajiban sebagai pelindung warga sipil, sudah sejak tadi Zion pergi meninggalkan semua orang yang ada di sana. Orang orang yang tidak bisa di atur, bertindak sesuka nya dan selalu menuntut untuk di istimewa kan sungguh membuat kepala Zion terasa pusing, bahkan orang-orang ini begitu bodoh nya membuat banyak anggota tentara terluka. Apa mereka pikir dengan banyak nya tentara yang terluka bisa menjamin keselamatan mereka yang saat ini terancam oleh sesuatu yang tidak bisa di pastikan kehadiran nya. Sama seperti kedatangan serangan ular dari dalam air tadi.
" Kepala anda terluka komandan, sebaik nya di obati terlebih dahulu, " ujar Dean yang berada di samping Zion.
" Urus mereka Dean, usir yang tidka bersedia mengikuti peraturan yang ada di sini. Berikan mereka sedikit perbekalan dan juga perahu karet kecil. " Zion memberikan perintah kepada Dean.
" Siap komandan. "
" Kalian semua dengar apa yang komandan Zion katakan tadi, silakan membuat dua kelompok di kiri dan di kanan. Untuk yang ingin pergi silakan ke sebelah kiri dan untuk yang ingin tetap di sini silakan ke sebelah kanan. " tegas Dean yang terlihat lebih menyeramkan daripada komandan Zion.
Ada banyak orang bodoh ternyata yang tetap memilih untuk pergi dari zona aman tersebut, tapi ada banyak orang cerdas juga yang masih memilih tetap tinggal di sana.
Bagi yang pergi di berikan sedikit perbekalan dan itu mengundang banyak protes dari mereka, bahkan ada yang tak segan segan memaki dengan kata-kata kotor.
Namun para tentara yang telah di tugaskan tidak menggubris perkataan orang-orang tersebut.
" Semua yang harus di berikan telah di terima, silakan pergi ke mana pun yang kalian anggap lebih baik dari zona aman ini. " usir salah satu penyintas yang memilih untuk tetap disana.
" Tidak usah sok ikut campur kamu, lihat saja tidak lama lagi kalian juga akan menjadi korban seperti suami ku. " marah wanita paruh baya yang tadi berdebat dengan tentara karena tidak rela kalau mayat suami nya di bakar.
" Ya ya ya... terserah deh anda mau berkata apa nyonya, setidaknya kami di sini masih bisa menikmati tempat untuk berteduh ketimbang kalian yang harus berjalan di atas air dengan kondisi hujan seperti ini. " ejek yang lainnya.
Merasa kesal karena terus di ejek, akhirnya para penyintas yang memilih pergi pun mulai mendorong perahu karet dan mulai mendayung nya. Hujan yang masih terus turun dengan sangat deras membuat mereka cukup kesulitan untuk mendayung perahu tersebut, bahkan genangan air sudah mulai terlihat di dalam perahu tersebut membuat salah satu dari mereka memilih untuk menguras air hujan yang masuk dan yang lainnya meneruskan untuk mendayung perahu tersebut menjauh dari zona aman.
To be continued🔥🔥🔥
Novel berjudul zombie ini yang paling ku suka😍
Semangat nulisnya Thor💪