NovelToon NovelToon
Kania Dan Luka

Kania Dan Luka

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Beda Usia / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Yourfee

Kania nama gadis malang itu. Kehidupan sempurnanya kemudian berantakan setelah sang ibu meninggal dunia. Ayahnya kemudian menikahi janda beranak satu di desanya. Kehidupan bahagia yang sempat dirasakannya di masa lalu terasa seperti barang mewah baginya. Kania nama gadis malang itu. Demi menutupi utang keluarganya, sang ayah bahkan tega menjualnya ke seorang rentenir. Pernikahannya bersama rentenir tua itu akan dilaksanakan, namun tiba-tiba seorang pria asing menghentikannya. " Tuan Kamal, bayar utangmu dulu agar kau bebas menikahi gadis mana pun", pria itu berucap dingin. Hari itu, entah keberuntungan atau kesialan yang datang. Bebas dari tuan Kamal, tapi pria dingin itu menginginkan dirinya sebagai pelunas utang. Kania nama gadis itu. Kisahnya bahkan baru saja dimulai

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yourfee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 7

Edward Lamos meninggalkan gadis itu. Ia kemudian memasuki kamarnya. Kenapa tuan mau menikahiku? Pertanyaan gadis itu terngiang-ngiang di kepalanya. Apa alasan sebenarnya? Saat pertama kali melihat gadis itu Edward sedikit tersentak. Gadis itu sangat mirip ibunya. Ibunya yang telah lama meninggal.Kerinduaanya pada sang ibu sedikit terobati melihat wajah gadis itu.Lagipula, dari beberapa interaksinya dengan keluarga Kania kemarin, ia tau gadis itu dibenci keluarganya. Yah Edward Lamos tidak mungkin salah menduga. Ayah gadis itu bahkan tanpa ragu menjawab iya ketika diiming-imingi uang oleh Edward. Belum lagi Ibu dan kakak tiri gadis itu. Kakak tiri yang dandanannya seperti badut itu. Edward geli sekali mengingat sikap centil gadis itu. Tatapan Edward menerawang jauh. Apakah keputusan yang diambilnya kali ini adalah yang terbaik? Ia berharap ia menikah sekali seumur hidup. Mulutnya komat-kamit berdoa agar Tuhan mengabulkan keinginannya. Apakah gadis itu adalah orang yang tepat? Edward Lamos yatim piatu. Ia bahkan tak tau rupa ayahnya. Ibunya meninggal dunia saat usianya 19 tahun.Hidupnya kemudian berantakan.Mabuk-mabukkan adalah hal yang sangat wajar baginya. Ia bahkan pernah hampir mati di tangan seorang preman mabuk yang tak henti-hentinya meminta uang padanya. Edward Lamos babak belur ketika ditolong oleh seorang wanita paruh baya, Ibu Elen. Ah wanita baik itu bahkan merawat lukanya sampai sembuh. Berkat dukungannya , Edward Lamos bisa sesukses ini. Wanita itu merawatnya tanpa pamrih, memberikan dukungan moral padanya. Ibu satu anak itu bahkan membujuknya untuk melanjutkan kuliah. Jadilah Edward Lamos kuliah di tempat yang sama dengan putra Ibu Elen, Felix Senav. Laki-laki yang kemudian menjadi tangan kanannya hingga saat ini. Eh tunggu, apakah Felix dan Ibu Elen sudah tau tentang pernikahannya? Edward Lamos menarik napas kasar. Huft, urusannya akan semakin ribet ke depannya. Dua orang itu pasti akan mencecarnya dengan pertanyaan-pertanyaan heboh, persis wartawan. Ah sudahlah nanti dipikirkan. Edward Lamos berusaha keras mengabaikan pikiran-pikirannya. Kantuk mulai menguasainya. Matanya perlahan tertutup ketika ponselnya berdering. Edward Lamos mengumpat kasar. Siapa yang menghubunginya? Pria itu mulai mengangkat telponnya, menempelkan benda pipih itu ke telinga kanannya dengan malas-malasan.

"Halo, kenapa kau selalu mengg-

"KAU DI MANA SETAN?" Felix Senav berteriak penuh amarah. Kekesalan yang ditumpuk sejak kemarin diluapkan hari ini.Ia bahkan tak mengizinkan atasan tak tau diri itu untuk berbicara sampai tuntas. Jarang sekali Felix marah-marah seperti itu. Kali ini, ia bahkan tidak bisa mengontrol emosinya.

"Aku ada urusan mendadak, kenapa kau menghubungiku? Apa kau tau sebentar lagi aku akan tidur. Mengganggu saja". Edward Lamos berucap tanpa beban. Tidak tau kepala lawan bicaranya mungkin saja sudah berasap saking kesalnya.

"TIDUR KATAMU? Heh sialan, tunjukkan sedikit tanggung jawabmu sebagai atasan. Kau tau hari ini ada klien penting yang ingin bertemu secara langsung denganmu?" Felix berusaha untuk tidak berteriak lagi.

"Huft, sebenarnya kemarin kau ke mana? Ibu sangat cerewet menanyakan keadaanmu. Aku bahkan harus berbohong agar wanita tua itu diam". Edward Lamos terkekeh pelan. Wanita itu selalu saja mengkhawatirkannya.

"Heh apa kau dengar pertanyaanku?"

"Hah heh hah heh, kau sangat tidak sopan dengan atasanmu, Felix". Edward berusaha menyulut api kemarahan Felix. Senang sekali mendengar pria itu marah-marah.

"Kau tidak pantas disopani, Edward Lamos kukatakan sekali lagi kau tidak pantas disopani". Felix takut interaksinya dengan Edward membuat umurnya semakin pendek.

"Kemarin kau ke mana". Kali ini Felix bertanya dengan sedikit lembut.

"Aku menikah". Jawabnya enteng.

"TUTUP MULUT SIALANMU ITU, EDWARD LAMOS".

1
Irha Sila
Luar biasa
pipitjfa
romantis banget sihh, padahal dulu marah marah
pipitjfa
nahh iya ed Lo sih jangan berlebihan
pipitjfa
tbl-tbl Karin Lo jujurly banget sihh
pipitjfa
wkwk sebuah keberuntungan
pipitjfa
iya dong Kania kamu merasa di lindungi soalnya Edward turunan Ultraman makanya bisa gitu
pipitjfa
yang benerr takut gelappp atau karena pengen sama Edward nih kamu?
pipitjfa
wkwk permintaannya di luar ekspektasi yaa pelik
pipitjfa
tadi marah-marah sekarang udah senang aja
pipitjfa
kerennn tau kakk semangat teruss yaa
pipitjfa
Yee dibilangin gak percaya
pipitjfa
dia makan boncabe level berapa sih? pedas banget mulutnya
pipitjfa
polos banget yaa bund
pipitjfa
gemes banget suerr
pipitjfa
wkwk gak bisa diam ga niaa
pipitjfa
pria bisu dongg
pipitjfa
beruntung dong Kania, gak nikah sama kakek kakek
pipitjfa
malah kayak sugar Daddy loh ini
pipitjfa
utang ketemu utang
pipitjfa
beneran di nikahi?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!