NovelToon NovelToon
ME?

ME?

Status: tamat
Genre:Percintaan Konglomerat / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Romansa / Tamat
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Bravania

Ketika Tuan Muda punya perasaan lebih pada maid sekaligus sahabatnya.
Gala, sang pangeran sekolah, dipasangkan dengan Asmara, maidnya, untuk mewakili sekolah mereka tampil di Festival Budaya.
Tentu banyak fans Gala yang tak terima dan bullyan pun diterima oleh Asmara.
Apakah Asmara akan terus melangkah hingga selesai? Atau ia akan mundur agar aman dari fans sang Tuan Muda yang ganas?

Happy Reading~

•Ava

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bravania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Again

Setelah insiden kemarin, Gala memaksa Asmara agar berangkat dengannya pagi ini. Dan seperti biasa, perdebatan kecil terjadi yang pada akhirnya dimenangkan oleh Tuan Muda kita.

"Nanti turunkan aku di persimpangan sebelum halte bus saja."

"Sampai parkiran sekolah."

"Apa kau bodoh?! Jika ada yang melihat ba-"

"Biarkan saja."

Asmara jelas kesal mendengar jawaban si Tuan Muda.

"Pokoknya aku akan turun di persimpangan!"

Asmara setelah itu diam. Tak mau menanggapi apapun yang keluar dari bibir Gala.

pemuda itu pun ikut diam mulai menekuni ponsel yang menampilkan percakapannya dengan seseorang.

~·~

Gadis bersurai campuran hitam dan light blue itu tak berani menatap pemuda yang kini berdiri di hadapannya.

"Ga-Gala a-ada perlu a-apa?"

"Kau! Berapa kali harus ku katakan untuk menjauhi Asmara, HAH?!"

"A-apa maksudmu, Gala?"

"Jangan pura-pura bodoh! Aku tahu kau yang menyekap Asmara di gudang kemarin, Ryuka."

"A-Aku-"

"Jangan mengelak!"

Ryuka semakin menunduk saat mendengar nada bicara Gala yang meninggi.

"Aku hanya ingin memberitahumu. Aku menjaga Asmara bahkan lebih dari menjaga diriku sendiri. Dan jika kau berbuat lebih, ku pastikan kau dihukum lebih berat lagi."

"Apa yang bagus dari dia? Aku bahkan lebih cantik darinya?!"

Sorot mata yang kini dilihat Gala bukan lagi sorot mata ketakutan, tapi kebencian dan obsesi yang menjadi satu.

"Mungkin kau benar. Tapi aku bahkan tak tertarik padamu sama sekali. Jadi, berhentilah untuk menjauhkan Asmara dariku!"

Gala berbalik, meninggalkan gadis yang kini terdiam bersama amarahnya.

"Awas kau! Jika aku tak bisa memilikimu, maka dia pun tak akan bisa!"

Seringai licik muncul begitu saja di paras cantik gadis berwajah campuran itu.

~•~

Sekarang hari Sabtu, dan Asmara baru saja menyelesaikan pekerjaannya.

Ia melangkah keluar setelah berpamitan pada beberapa temannya. Berjalan kaki menuju halte di dekat sana.

Ini masih pukul 16.20. Jadi Asmara berjalan sedikit santai. 50 meter lagi ia akan sampai di halte.

Namun langkahnya terhenti. Dua pria berbadan besar dan memakai setelan hitam -dari atas hingga ujung kaki- menghadang jalannya.

"Kalian siapa?"

Kedua pria itu tak menjawab tetapi langsung mengangkat tubuh Asmara.

Jelas Asmara memberontak agar bisa lepas. Dan akhirnya ia diam saat salah satu dari dua pria itu menutup hidungnya dengan saputangan yang sudah diberi obat bius.

~·~

18.40

"Paman, Asmara belum pulang?"

Tuan Pramadana dan Pak Alan menoleh pada Gala yang kini berdiri tak jauh dari mereka.

"Belum, Tuan Muda."

"Dia tidak mengabari Paman?"

"Tidak, Tuan Muda."

"Dia kenapa? Dia juga tidak mengabariku. Apa Asmara tidak bilang pada Paman akan pergi ke suatu tempat?"

"Tidak, Tuan Muda. Dia hanya pamit untuk bekerja seperti biasa."

Gala mengangguk.

"Baiklah, Paman. Papa, aku pergi dulu."

"Mau pergi kemana, Gala?"

"Aku ada janji dengan temanku, Pap."

"Hati-hati. Jangan pulang terlalu malam!"

Gala hanya bergumam iya lalu keluar dari Mansion keluarga Pramadana.

~•~

Uhuk.. uhuk..

Asmara terbatuk pelan saat bau asap rokok masuk ke indra penciumannya.

"Eungh.."

Ia mencoba membuka matanya perlahan. Kepalanya masih sedikit pusing. Mungkin efek dari obat biusnya masih ada.

Ia mengerjap beberapa kali menyesuaikan cahaya yang ada di ruangan tempatnya sekarang. Matanya mengedar otomatis setelah penglihatannya pulih total.

Lagi, Asmara tahu dirinya disekap. Tapi kali ini ia tak tahu di sekap dimana. Seperti gudang, tapi ini rapi dan tidak gelap. Seperti kamar tapi tak ada ranjang dan terlihat tak pernah ditempati. Entahlah.

"Sudah bangun, huh?"

Asmara mencoba menoleh ke belakang. Ternyata seseorang sudah berdiri di sana, bahkan mungkin sejak ia belum sadarkan diri.

"Kau siapa?! Kenapa menculikku? Aku bukan anak orang kaya."

Orang itu berjalan ke depan Asmara.

"Haha. Kau lucu sekali. Aku tak butuh uangmu. Tapi NYAWAMU!"

Asmara tak tahu siapa orang di depannya ini. Dia memakai masker. Tapi yang jelas, dia seorang perempuan.

"Apa salahku?! Aku bahkan tak tahu aku mengenalmu atau tidak."

Gadis itu menurunkan maskernya.

"Kau lagi?! Sebenarnya apa mau mu?!"

"Mauku? Aku hanya ingin kau menjauh dari Gala. Aku mencintainya."

Suara gadis itu melirih saat mengucapkan kalimat terakhir.

"Tapi karena kau-"

Suaranya kembali menajam.

"-dia bahkan tak pernah melirikku sekalipun."

"Sadarlah, Ryuka. Kau sudah terlalu terobsesi pada Gala."

Iya. Gadis itu Ryuka. Ia tertawa sinis mendengar ucapan Asmara barusan.

"Pintar sekali. Karena itu, jika aku tak bisa memilikinya maka kau pun tak akan bisa!"

Ryuka mengeluarkan pisau kecil yang tersimpan dalam sakunya.

"Sepertinya menyenangkan jika bermain denganmu terlebih dahulu."

Seringai lebar tercetak jelas di bibir gadis itu.

~•~

Gala masuk ke mobilnya. Ia meraih ponselnya. Membuka aplikasi pelacak yang ia punya. Setahunya GPS di ponsel Asmara selalu menyala.

Tak lama, layar ponselnya menunjukkan sebuah lokasi yang cukup jauh dari mansionnya.

Ia menancap gas. Tak main-main kecepatannya. Ia bahkan beberapa kali menerobos lampu merah.

Yang ia pikirkan sekarang adalah Asmara, Asmara, dan Asmara. Tak biasanya gadis itu pergi tanpa kabar seperti ini. Minimal Asmara akan memberitahunya ia pergi kemana.

Ia khawatir. Ia tak akan memaafkan dirinya sendiri jika sesuatu terjadi pada Asmara. Sudah cukup ia kehilangan ibunya. Jadi ia tak boleh kehilangan Asmara juga.

~·~

Gala sampai di sebuah rumah kosong. Ia menatap rumah yang kelihatan terawat itu.

Ia turun dan mendekat ke gerbang. Banner "Disewakan" terpasang di jejeran besi hitam setinggi pundaknya itu.

"Maaf, mencari siapa, Nak?"

Sepertinya memang terawat, bahkan ada satpam yang berjaga juga. Gala memutar otaknya.

"Oh. Saya mencari pemilik rumah ini. Saya sudah buat janji sebelumnya."

"Tapi di dalam hanya ada Nona Ryuka dan temannya."

Semua pikiran buruk datang begitu saja saat ia mendengar nama Ryuka.

"Ryuka Hirai?"

"Iya, Nak."

"Tidak apa-apa. Kebetulan saya teman sekolah Ryuka juga."

"Baiklah. Silakan masuk."

Satpam itu membuka gerbang lalu mengantar Gala sampai ke depan pintu.

"Perlu saya panggilkan Nona-"

"Tidak perlu. Terimakasih, Pak."

Gala masuk setelah satpam itu kembali ke depan. Tak lupa ia menutup pintunya kembali.

Ia memandang sekeliling rumah yang dimasukinya itu dan mulai berjalan. Ia yakin Asmara pasti ada di salah satu ruangan di rumah ini.

"Sshh.. sadarlah! Yang kau lakukan ini salah."

Gala berhenti di depan pintu bercat dongker. Itu suara Asmaranya.

Tanpa ragu, Gala membuka pintu itu. Dan benar dugaannya. Asmara di sana, terikat di kursi dengan lengan yang tergores di beberapa bagian.

"Asmara!!"

Ryuka yang berniat menggores pipi Asmara menoleh begitu mendengar suara yang sangat ia kenal.

"Gala?"

Lantas seringai kembali menghias di bibir tipis milik Ryuka.

"Lepask-"

"Berhenti atau dia tak akan selamat."

Gala membatalkan langkahnya begitu melihat Ryuka berpindah ke belakang Asmara dan mengarahkan pisau ke leher sahabatnya.

Tuhan, tolong. Gala bingung dan khawatir sekaligus. Dia harus berbuat apa sekarang?

1
Awa De UwU lavita uwu
Akhirnya ketemu cerita yang bikin aku kecanduan baca!
Ava: ikutin terus ceritanya yaa. happy reading😘
total 1 replies
Texhnolyze
Ceritanya keren banget, thor. Sangat menginspirasi!
Ava: aw.. makasiii. semoga ceritaku bisa menghibur temen temen. pantengin terus yaa😆
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!