Tunangannya mengkhianatinya. Bukannya meratapinya, Dheandita atau yang kerap dipanggil Dhea memutuskan untuk membalas rasa sakit hatinya tersebut dengan menjadi ibu dari wanita yang telah merebut sang tunangan.
"Aku akan menggoda ayahmu dan menjadi ibu tiri mu. Lihat saja apa yang aku lakukan nanti padamu, Virya," ucap Dhea
Drake Adiwitama pria matang nan rupawan adalah ayah dari Virya. Dan Dhea akan membuat Drake menjadi suaminya.
Bagaimana cara Dhea menggoda sang pria matang. Akankah Drake tergoda dengan gadis muda yang usianya jauh dibawahnya itu?
Lalu, bagaimana tanggapan Virya dan Jayan melihat kedekatan Dhea dan Drake?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menggoda 25
Setelah hari itu, setelah Dhea mendatangi kantor Drake dan mereka bicara banyak tentang tujuan Dhea mendekati Drake, Dhea tidak lagi datang ke sana. Sudah satu minggu ini dia memilih diam. Kegiatannya hanya seputar rumah dan toko. Bahkan Dhea yang biasanya rajin pergi ke luar untuk berbelanja bahan kue pun sekarang tidak.
Meta lah yang diminta untuk pergi. Tentu saja bagi Meta itu bukanlah perkara sulit, hanya saja teman dari Dhea itu merasa heran dengan sikap Dhea yang seperti ini.
"Kamu kenapa sih Dhe, udah seminggu ini kayak nggak ada semangat hidup," Meta sedari kemarin hanya diam saja, tapi sekarang akhirnya dia pun bertanya kepada Dhea atas perubahan sikap temannya tersebut.
"Aku nggak apa-apa kok, Met. Oh iya, tolong beliin buah ya. Aku lagi pengen makan itu. Maaf ngrepotin kamu."
"Ah elaah, kayak sama siapa aja sih Dhea kamu tuh. Dhe, kita ini udah saling kenal lebih dari 20 tahun. Kita itu gede bersama dan ngelakuin banyak hal bersama juga. Ya kali masih ngerasa nggak enak cuman karena nitip beli buah aja,"sahut Meta.
Hahahaha
Tawa lepas dari Dhea yang disusul oleh Meta. Keduanya tertawa bersama, dan akhirnya Meta pun melenggang pergi untuk berbelanja.
Huuuuft haaah
Dhea mengambil nafasnya dalam-dalam dan membuangnya secara perlahan. Dia juga mengusap wajahnya.
Dia tidak tahu apa yang sekarang tengah dirasakannya. Tapi ada satu hal yang sangat dia ketahui, yakni dirinya tak habis memikirkan tentang Drake dan ucapan pria itu.
Satu minggu tak bertemu dengan Drake membuat Dhea teringat dengannya. Ada sesuatu yang terasa hilang.
"Tujuan aku ngedeketin Om Drake memang buah bikin Virya kesel. Tapi kenapa aku jadi ngrasa bukan cuman itu aja ya? Terus, beberapa hari nggak ketemu sama dia, kenapa aku jadi pengen ketemu sekarang ini? Huh!"
Dhea merasa begitu risau sekarang ini. Hatinya terasa tidak karuan dan dia bingung sendiri dengan apa yang dirasakannya terhadap pria yang sudah dewasa dan matang itu.
"Apa ini yang namanya kangen? Ughhh, kamu udah gila Dhea," umpatnya.
Lain Dhea lain pula Drake. Seminggu setelah percakapannya dengan gadis itu, Drake tetap melanjutkan pekerjaannya seperti biasa. Dia tidak ikut campur dalam persiapan pernikahan Virya dan Jayan karena sudah menyerahkan semuanya kepada mereka berdua.
Tapi, ternyata tidak sepenuhnya tenang. Drake merasa ada yang kosong di ruangan itu. Dan anehnya dia masih bisa mencium aroma parfum milik Dhea.
Bayangan Dhea sesekali juga muncul, membuat konsentrasinya buyar saat mengerjakan sesuatu.
"Aaah sial!" umpatnya kesal. Drake mengusap wajahnya kasar. Dia tidak tahu mengapa rasanya gelisah seperti ini setiap mengingat Dhea. Dan dia juga ingin bertemu dengan gadis itu lagi.
"Padahal aku sendiri yang minta dia berhenti, tapi kenapa sekarang kayaknya aku nyesel udah bilang kayak gitu," Drake bergumam lirih. Dan lagi-lagi dia menghembuskan nafasnya dengan kasar. Bayangan Dhea kembali muncul di pelupuk matanya dan itu cukup membuatnya gila.
tok tok tok
Ketukan pintu membuat Drake kembali pada kesadarannya. Bayangan tentang Dhea pun seketika menguar, tapi tidak sepenuhnya menghilang. Saat begini, dia merutuki dirinya sendiri karena memikirkan gadis yang usianya mungkin sepantaran Virya. Ia merasa menjadi seperti seorang pedofilia. Padahal Dhea berada di usia legal sebagai seorang wanita.
"Pa, aku bawain Papa makan siang. Papa belum makan, kan?" Senyum mengembang di bibir Virya saat masuk ke dalam ruangan Drake. Bukan tanpa alasan wanita berusia 22 tahun itu terlihat senang. Dia begitu karena tahu bahwa sudah seminggu ini Dhea tidak muncul di tempat ini. Informasi itu dia dapat dari security yang bekerja di sini.
Virya menjadi sedikit lega karena pemikirannya tentang Dhea yang benar-benar mendekati ayahnya adalah salah. Dan dia masih beranggapan bahwa semua yang dilakukan Dhea itu hanya semata-mata untuk memuat Jayan cemburu.
Lalu, melhat Dhea tak lagi muncul setelah kabar dirinya akan menikah dengan Jayan, membuat Virya merasa bahwa Dhea sudah kalah dan akhirnya berhenti mendekati Drake.
"Iya makasih,"sahut Drake singkat.
"Pa, kalau Mama di sini, pasti Papa nggak akan kesepian kan? Sayang Mama udah pergi. Bahkan aku sama sekali nggak inget kayak mana wajah Mama,"ucap Virya. Dia mencoba membangkitkan kenangan Drake terhadap Intan.
"Intan, jika dia ada si sini sekarang, dia pasti akan marah sama kamu Virya. Kamu tahu kan apa yang kamu lakukan ini salah. Menikah karena kecelakaan, Intan akan sangat kecewa."
Degh!
Virya terhenyak, dia tidak menyangka Drake akan bicara demikian. Virya pikir dengan membangkitkan kenangan tentang ibunya, akan membuat Drake mengenang. Tapi yang ada dia malah diingatkan akan kesalahannya tersebut.
"Apa Papa, dulu mencintai Mama? Apa sekarang Papa masih mencintainya?"
Virya mengubah arah pembicaraan, tapi dia masih berusaha untuk membangkitkan ingatan Drake terhadap Intan. Tujuannya adalah ingin mengingatkan Drake bahwa wanita yang ada dalam hidupnya hanyalah Intan.
"Wanita yang pertama aku cintai memang Mama mu. Cinta pertama itu memang cukup lama ada di hati ini," ucap Drake setelah sejenak terdiam. Dan Virya tersenyum lebar mendengar jawaban tersebut. Dia puas bahwa Drake sungguh-sungguh mencintai Intan. Dengan ini dia yakin bahwa tak akan ada wanita lain yang akan masuk ke dalam hati Drake.
Tak lama kemudian, Virya pun pamit pulang. Dia ingin menyiapkan makan malam keluarga. Ya hari ini, keluarga Jayan akan datang secara resmi terkait pernikahan. Virya juga berpesan kepada Drake untuk tidak terlambat pulang ke rumah.
Haah
Hari ini Drake banyak sekali menghela nafasnya. Jika tadi dia terpikirkan tentang Dhea, sekarang setelah Virya bicara tentang Intan, ia pun jadi mengingat masa lalu. Masa lalu yang manis dan juga pahit.
Manis karena dia mengingat cintanya kepada Intan, tapi sekaligus pahit karena dia dikhianati. Meski demikian, Drake sangat berbesar hati menerimanya dengan bukt yakni dia merawat Virya yang ditinggal sejak dilahirkan.
"Ya dia anakku, aku akan melakukan itu Tan sampai akhir hidupku."
TBC
Harusnya kamu malu lho Vir, ternyata selama ini kamu tinggal sama Drake yang bukan siapa2 kamu.
Makanya gak usah sombong gitu
untk jayan bingunglan kamu berharap tidak keluar dari rumah itu,,
dan sekarang kamu harus tau jika virya bukan anak kandung drake