Cinta Sang CEO Arogan

Pagi ini Lion datang menjemput Fatma di kediaman Roberto.

Dia sedang menunggu Fatma di ruang tamu dan di temani oleh Roberto mereka sedang berbincang-bincang di sana.

" Apa kamu sudah yakin Nak, untuk menjaga dan mencintai Fatma? Aku tidak ingin dia terluka lagi, sudah cukup aku melihat dia yang berusaha tegar di depan orang lain tapi ketika dia sendiri rapuh bagai kaca aku sering melihatnya menangis diam diam di kamarnya, " ucap Robert.

"Aku akan berusaha Om, aku akan menebus semua kesalahan yang pernah aku lakukan padanya apalagi sekarang sudah ada baby kami, aku akan segera menikahi Fatma, " kata Lion.

"Semuanya aku serahkan kepada Fatma dan Nak Lion, semoga kebahagiaan selalu bersama kalian, " kata Robert.

Tidak selang beberapa lama Fatma turun dan menghampiri mereka.

""Pa, Fatma berangkat dulu ya, Mama kemana kok sepi? " tanya Fatma mengedarkan pandangannya mencari keberadaan Rebana.

" Mamamu sedang pergi ke pasar Nak, berangkatlah ini sudah siang apa Kamu sudah menghabiskan sarapanmu? " tanya Robert.

" Sudah Pa, aku berangkat dulu, " ucap Fatma sambil mencium tangan Robert.

Lion dan Fatma bergegas berangkat ke kantor.

Fatma mulai mengantuk di tengah perjalanan dia berusaha menahan matanya tapi mata itu terasa sangat berat untuk terbuka.

" Beristirahatlah kalau memang kamu lelah, " ucapan Lion terdengar samar-samar sebelum Fatma benar benar terlelap.

Lion tersenyum melihat Fatma yang sudah terlelap di tempat duduk di sampingnya.

Entah berapa lama Fatma tertidur yang kini dia rasakan adalah tempat yang nyaman dan lembut.

"Tunggu bukanya tadi aku tertidur di mobil Lion? Kenapa sekarang aku berada di tempat yang senyaman ini? Di mana aku?" batin Fatma dan langsung membuka matanya.

Fatma yang masih setengah sadar dari tidurnya pun bangun dari tidurnya dan mencoba duduk di tempat tidur itu.

Fatma mengedarkan pandangannya dia mengamati sekelilingnya.

Sebuah kamar mewah yang luas dan terkesan maskulin menyapa pandangan matanya.

'"Dimana aku? Ini bukan kamarku, " ucap Fatma dalam hati.

Fatma bangkit dari duduknya dan tanpa sengaja dia menatap pantulan cermin yang ada di samping tempat tidurnya.

Disana terlihat bayangan seseorang yang sangat cantik dan menggunakan gaun pengantin berwarna putih gading.

Fatma terkejut dia pun memandang penampilannya siapa yang menggantikan pakaiannya dengan baju pengantin ini.

Sebelum hilang keterkejutannya Fatma mendengar pintu kamar yang terbuka dan masuklah Lion dengan mengenakan stelan toxedo yang senada dengan gaunnya.

"Kamu sudah bangun Honey, ayo kita turun para tamu sudah menunggu, " ajak Lion sambil meraih tangan Fatma.

Fatma berjalan mundur beberapa langkah dari Lion dia masih belum bisa menangkap maksud dari ini semua.

"Sebenarnya kita ada dimana Lee? Terus mengapa aku mengenakan gaun ini? Sebenarnya apa yang terjadi? " tanya Fatma.

" Kemarilah Honey, aku akan menjelaskan semuanya, duduklah di sampingku dulu, " kata Lion sambil duduk di tepi tempat tidur.

Fatma berjalan mendekati Lion, diapun duduk di sampingnya.

" Kita sedang ada di Indonesia, tepatnya di mansion kita, aku ingin menikahimu hari ini Honey, aku tidak ingin merasa tersiksa karena kehilanganmu, " kata Lion.

" Bersediakah kamu menikah denganku Fatma Putri Adinata?" tanya Lion yang tiba tiba sudah berjongkok di depan Fatma sambil mengulurkan sebuah kotak merah berisi sebuah cincin berlian berukirkan nama Lion di sana.

Air mata Fatma menetes tanpa di sadari Fatma.

Rasa haru dan bahagia menjadi satu,

Fatma menggunakan kepala sebagai jawaban.

Tapi Lion belum mau menerima jawaban itu bahkan dia masih mengulangi pertanyaannya.

"Bagaimana Fatma Putri Adinata apakah kamu bersedia? " ulang Lion.

"Ya aku bersedia, " jawab Fatma sambil tersenyum disela tangisnya.

Lion bangkit dari berjongkoknya dan langsung memasang cincin itu di jari manis Fatma.

Lion memeluk erat tubuh Fatma sambil berucap.

" Terima kasih Honey, terima kasih, " ucap Lion dan mengecup kening Fatma.

" Ayo kita turun semua tamu sudah menunggu kita di bawah, " ajak Lion sambil menggandeng tangan Fatma .

Fatma mengikuti Lion dengan perasaan bercampur aduk dia bahagia, gugup, dan tersanjung akan perlakuan Lion.

Ketika sudah sampai lantai bawah betapa terkejutnya Fatma.

Tamu yang hadir di sana bagai lautan manusia.

Fatma berfikir sejak kapan Lion menyiapkan ini semua ? Sejak kapan dia menyebarkan undangan sehingga jumlah undangan yang hadir lebih dari 1000 orang?.

Sebenarnya Fatma sudah ingin menanyakannya tapi tiba-tiba Fatma mengingat sesuatu.

"Lee ... , " panggil Fatma.

"Iya Honey ada yang kamu inginkan? " tanya Lion.

"Aku tidak mau menikah denganmu tanpa kehadiran Mama dan Papa hanya mereka yang ku punya, " kata Fatma.

"Kamu tidak perlu khawatir Sayang, lihatlah kesana dekat dengan pelaminan di sana Mama dan Papa sedang berbincang-bincang dengan Mom dan Dad, " kata Lion sambil menunjukkan arah di mana para orang tua itu berada.

Fatma dan Lion berjalan menghampiri orang tua mereka, semua orang yang hadir merasa terpesona akan kecantikan Fatma.

Mereka sungguh pasangan yang serasi,

sang mempelai wanita cantik dan mempelai laki-laki sangat tampan.

" Aduh cantiknya mantu, Mom, " ucap Mommy Lion ketika mereka sudah sampai di dekat para orang tua.

"Terima kasih, Mom, " sahut Fatma.

Mata Fatma beralih menatap Rehana wanita itu langsung memeluk Fatma dan menangis haru.

"Selamat Sayang, akhirnya kamu mendapatkan kebahagiaan yang layak kamu dapatkan, semoga bahagia selalu menyertaimu, " doa Rehana.

"Aamiin, terima kasih Mama atas doa dan kasih sayang yang Mama berikan, " ucap Fatma sambil menangis di pelukan Rehana.

"Jangan menangis Sayang, nanti luntur make up nya, " kata Rehana Sambil menyeka air mata Fatma.

"Begitu, ketika kalian sudah bahagia di dunia kalian sendiri aku di lupakan, " sebuah suara membuat Fatma dan Rehana menoleh di sana Robert berdiri dengan gagahnya.

Fatma berlari ke pelukan Robert

"Terima kasih Papa, terima kasih untuk segalanya, " ucap Fatma sambil terisak di dekapan Robert.

"Sama sama Sayang, kami ikut bahagia kalau Kamu merasa bahagia, " balas Robert sambil mengelus punggung Fatma dengan penuh kasih sayang.

"Mari kita laksanakan acara pernikahannya para tamu sudah menunggu, " ucap Daddy Lion.

Mereka melakukan acara ijab qobul dengan lancar.

Fatma memakaikan cincin di jari manis Lion.

Lion mengambil sebuah kalung berlian yang di desain khusus untuk Fatma dia mengenakan dileher putih Fatma.

" Kamu sudah memakai cincin dariku Honey, jadi aku mengganti cincin pernikahan kita dengan kalung ini semoga kamu suka, " kata Lion sambil mengecup kening Fatma.

"Aku sangat menyukainya Lion, terima kasih untuk segalanya, " ucap Fatma sambil tersenyum bahagia.

" Sama sama Honey, ayo kita berdansa, " ajak Lion dan menarik Fatma menuju lantai dansa.

Disana sudah ada puluhan pasang orang yang sedang berdansa.