NovelToon NovelToon
Aku Memilih Menyerah, Mas!

Aku Memilih Menyerah, Mas!

Status: sedang berlangsung
Genre:Penyesalan Suami
Popularitas:216.8k
Nilai: 4.9
Nama Author: devi oktavia_10

Arumi Larasati 24th, wanita cantik terlahir dari keluar sederhana, terpaksa menikah dengan Dion Erlangga 26th seorang pengusaha muda yang sangat sukses.

Mereka menikah karena perjodohan para kakek mereka, baik Arumi mau pun Dion tidak bisa menolak perjodohan tersebut.


Sikap Dion yang dingin dan acuh, bukan lah masalah untuk Arumi, Arumi tetap melayani suaminya itu dengan sepenuh hati, walau yang diperhatikan acuh tidak acuh kepadanya.

Hingga suatu hari Arumi mengetahui fakta, bahwa sikap dingin Dion itu hanya berlaku untuk dirinya, tidak untuk para sahabatnya.

Kini Arumi sadar, bahwa sang suami belum bisa menerima pernikahan mereka, dari pada menahan sakit lebih banyak lagi, Arumi memilih menyerah dalam pernikahannya.

Dan apakah Dion bisa menerima itu...?

Yukkk... kepoin cerita selanjutnya... ☺

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1

Dengan langkah riang Arumi mendatangi kantor sang suami dengan membawa makan siang untuk sang suami, wajah cantik dengan dandanan sederhana itu tidak menghilangkan kecantikan alami Arumi, wajahnya tampak lebih muda dari umurnya.

Bahkan orang berfikir Arumi anak baru lulus sekolah SMA melihat wajahnya yang babyface

"Siang bu Arumi." sapa resepsionis dengan ramah kepada Arumi, mereka sudah hafal siapa Arumi, istri dari bos mereka.

"Siang mbak, mas Deonnya ada? " tanya Arumi sopan dan tersenyum manis kepada resepsionis tersebut.

"Ada bu." jujur resepsionis kepada Arumi.

"Klau gitu aku ke atas dulu ya mbak, oh... Iya ini ada sedikit makanan untuk mbak." ujar Arumi memberikan sebuah paper bag ketangan resepsionis.

"Ahh... Ibu, klau datang selalu repot repot." ujar resepsionis dengan tidak enak hati.

"Nggak repot kok, sekalian di masak, apanya yang repot." kekeh Arumi berlalu dari meja resepsionis.

"Bu Arumi baik sekali, semoga saja hidupnya selalu bahagia." gumam resepsionis itu memandangi punggung Arumi yang sudah menjauh dari hadapannya.

Arumi memasuki lift petinggi perusahaan itu, untuk menuju keruangan sang suami.

Sementara di dalam ruangannya, Dion sedang tertawa bahagia bersama para sahabatnya, yang sedang berkunjung keperusahaannya itu, di sana juga ada beberapa orang wanita seumuran Dion.

Gelak tawa terdengar dari ruang Dion itu, bahkan Arumi bisa melihat berapa bahagianya laki laki yang berstatus suaminya itu bersama teman temanya, bahkan Arumi tidak pernah mendapatkan senyum dari suaminya itu, tidak seperti teman teman wanita suaminya itu, melihat pemandangan di sana, hati Arumi bagai tertusuk ribuan duri.

Kini baru dia sadari, ternyata bukan sifat asli suaminya yang dingin, ternyata laki laki itu bisa bersifat hangat dengan teman teman wanitanya, berbanding terbalik dengan dirinya.

Kini Arumi sadar, suaminya belum sepenuh nya bisa menerima kehadirannya, dan mungkin saja wanita yang ada di sana salah satunya kekasih sang suami, memikirkan itu membuat hati Arumi semakin sakit.

"Ion loe benaran nih, nggak mau makan siang bareng kami." manja seorang wanita kepada Dion, bahkan Arumi bisa melihat itu dengan jelas.

"Nggak bisa Diana, gue banyak kerjaan." sahut Dion dengan suara lembut, tentu saja ucapan lembut Dion itu membuat hati Arumi makin nyeri, bahkan dia tidak ingat apakah suaminya pernah berlaku lembut kepadanya, entahlah, rasanya tidak pernah.

"Ya... Nggak seru dong." rajuk Diana di bahu Dion.

Melihat Diana yang merajuk manja, membuat Dion terkekeh geli, dan tangan Dion menjawil hidung bangir Dian itu.

"Ihh... Sakit Ion." rengek Diana.

"Habisnya loe nggak pernah berubah, selalu saja menjadi anak manja, kamu loe akan berubah." kekeh Dion mengacak sayang rambut Diana.

Semua tidak luput dari pandangan Arumi.

Tidak terasa air mata Arumi meleleh di pipinya, sungguh pemandangan itu membuat dia sangat sakit hati.

Sebelum ketahuan oleh Dion, Arumi berbalik dan meninggalkan ruangan Dion, rasanya sakit sekali hatinya, ternyata keberadaannya selama tiga tahun ini tidak ada artinya bagi sang suami.

Bahkan suaminya tidak sedikit pun menghindar di peluk wanita lain, padahal ada hati yang harus dia jaga, rasanya hati Arumi remuk redam saat ini.

"Bu." panggil resepsionis.

Arumi hanya tersenyum tipis tidak ingin memperlihatkan rasa sakit hatinya.

"Ibu nggak jadi bertemu pak bos? " tanya Riri resepsionis perusahaan Erlangga itu.

"Tidak mbak, sepertinya suami saya lagi ada tami, jadi saya nggak enak mengganggunya." alasan Arumi.

Deg...

Riri baru ingat tadi banyak sekali teman teman bosnya datang, dan ada perempuan sok kecantikan yang selalu menempel pada bosnya itu, sungguh Riri tidak tega melihat wajah pias istri cantik bosnya itu.

"Saya pulang dulu ya mbak." ucap Arumi tanpa semangat.

"Iya bu, hati hati." ucap Riri khawatir.

Arumi hanya mengangguk lemah, dan berjalan keluar dari perusahaan suaminya itu.

"Pak." sapa Arumi kepada security yang sedang berdiri di lobi perusahaan.

"Iya, bu." jawab security dengan hormat.

"Bapak sudah makan? " tanya Arumi lembut.

Security itu menggeleng, "Belum bu, belum waktunya istirahat." kekeh security tersebut.

"Ini untuk bapak, klau tidak suka di buang saja yang pak." ucap Arumi lirih.

"Ehhh.. Bu." kaget security menerima rantang tersebut.

Arumi pulang kerumah dengan perasaan yang sangat sedih dan kecewa kepada suaminya itu.

Arumi duduk melamun di dalam kamar mereka, kamar yang dingin dan hampa.

Sementara itu di kantornya, Dion sudah beberapa kali melirik jam mahalnya, dan mendes*h pelan menunggu seseorang.

"Kemana sih dia, kenapa datang sangat terlambat, perutku sudah sangat lapar. " keluh Dion yang menunggu kedatangan sang istri dengan aura kesal.

"Ah elah... klau tau begini mending tadi gue ikut anak anak makan di luar." kesal Dion berdiri dari duduknya, lalu menyambar jasnya dan berlalu keluar dari ruangannya.

"Siap pak. " sapa Riri.

"Mmm... " Dion hanya berdeham tanpa ekspresi.

Mata Dion tertuju kotak makan yang berada di tangan security, dia mengenal kotak makan itu, dan melihat security membuka kotak makan itu dengan tersenyum bahagia.

Geraham Dion lansung mengeras melihat itu.

"Apa istri saya tadi sudah datang? " tanya Dion dingin.

"Sudah pak, sudah naik ke ruangan bapak, tapi balik lagi, katanya bapak lagi ada tamu, dan tidak ibu tidak ingin mengganggu, lalu dia lansung pulang." tutur Riri panjang lebar.

Deg...

Jantung Dion lansung berdetak lebih kencang, apakah istrinya melihat dia dan teman temannya tadi, sungguh perasaan Dion tidak tenang memikirkan itu semua.

Tangannya mengepal dengan sangat kuat, membayangkan Arumi yang akan marah kepadanya nanti saat pulang ke rumah, apakah wanita itu akan mengamuk atau berbuat sesuatu yang tidak di inginkan, sungguh Dion frustasi sekarang, akan menerima kecerewetan istrinya itu.

Dion hanya mendengus menahan resahnya, dan sangat kesal melihat security yang sedang menyantap makanan buatan istrinya sungguh Dion tidak rela siapapun menikmati masakan istrinya itu.

Beberapa jam berlalu, Dion sudah sampai di rumah, tapi tidak seperti biasanya akan di sambut oleh sang istri, padahal tadi dia sudah berfikir akan pusing mendengar ocehan istrinya itu, namun apa yang terjadi, semua tidak sama seperti yang dia pikirkan.

"Kemana dia." gumam Dion masuk ke dalam rumahnya, dan mencari keberadaan sang istri.

Sementara Arumi yang mendengar suara mobil sang suami yang baru pulang, hanya acuh saja, dan sibuk memasak tanpa perduli dengan kedatangan sang suami.

"Rumi." panggil Dion.

Bersambung.....

Haiii.... Jangan lupa like komen dan vote ya, mamak datang dengan karya baru, semoga kalian suka... 😘😘🥰🥰🥰

1
Irnawati Irna
gercep banget mertua langsung konek wkwkwk
Mangisi Hutahayan
Setiap orang harus tau darimana asalnya.
lanjut thorr👍👍🙏
ariyan
Wulan kau maunisa yg punya otak sekolah doang yg pinter,harga diri kamu 0🤦
Bak Mis
dasar di bilangin baik "malah ngelunjak, ibu dan anak sama aja mau kaya tapi gak mau capek ya
☠ᵏᵋᶜᶟ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳ɳҽˢ⍣⃟ₛ♋
mamam noh kalau perlu rekam baik" diotak mu
☠ᵏᵋᶜᶟ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳ɳҽˢ⍣⃟ₛ♋
Wulan itu anak teman nya mama mertua Arumi yg ditampar itu bukan ?maaf AQ lupa🙏🙏
Suhartini Wahono
libas aja tuh bakal pelakor.......akuuurrrrr/Good/
Daulat Pasaribu
wulan pelacur gk tau malu...
bisa bisanya nyuruh arumi cerai,apa hak dia nyuruh org cerai
Ani Basiati
lanjut
Wahyu Suriawati
Wulan percuma kamu berpendidikan tapi sikap dan sifat mu mu kayak jalang
Ma Em
Wulan yg tidak tau diri masa mau jadi pelakor dia rela jadi istri kedua demi bisa menikah dgn Dion, malah suruh Arumi meninggalkan Dion pede banget kamu Wulan blm tentu Dion mau sama kamu, sudahlah Dion pecat saja si Wulan .
Isabela Devi
diana Diana pada hal kamu di sekolahkan oleh org tua Dion knp kamu bisa berbuat sejahat itu
ChikoRamadani
si ulat bulu kena mental hahahha
mana bilangnya arumi cuma ibu rumah tangga ternyata pemilik perusahaan AL GrOup ....
bapak wulan kerja dsitu oalah wulan salah pilih lawan dirimu....
Teh Euis Tea
hshaha rasain km wulan salah orang km salah orang🤣🤣🤣🤣🤣
Putri Laely
lanjut Thor
Marisa Hafizoh (hafizoh_17)
ramaikan yuk novel author hafizoh judul "Dianggap Miskin Oleh Keluarga Istri"
Isabela Devi
hajar dia doni spy dion melek matanya tuh
Isabela Devi
bagus di panggil tapi sayank paling nnti itu perempuan bisa ketemu Dion di kantor
Isabela Devi
pasti yg jatoh itu cincin nikah dan ATM
Isabela Devi
good bye dion
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!