NovelToon NovelToon
Cermin Yang Retak : Pembalasan Dendam

Cermin Yang Retak : Pembalasan Dendam

Status: tamat
Genre:Identitas Tersembunyi / Balas Dendam / Konflik etika / Tamat
Popularitas:17.5k
Nilai: 5
Nama Author: Heryy Heryy

Cerita ini berpusat pada perjalanan Anita, seorang wanita yang dikhianati, dan bahkan dibunuh secara semu oleh suaminya Hendric dan sahabatnya Reina-semua karena hasrat akan harta dan kekayaan. Malam yang mengubah segalanya terjadi di Jakarta, ketika Anita menyaksikan perselingkuhan keduanya dan mendengar rencana mereka untuk mengorbankannya. Dalam kepanikan, dia melarikan diri tapi terjebak di tepi tebing, kemudian dilemparkan ke lautan. Namun, takdir mempertemukannya kembali.

ima tahun kemudian, dia muncul sebagai Natasya, kuat dan penuh tekad untuk membalas dendam dan membongkar kebenaran. Di tengah semua itu, ada Ryujin-seseorang yang mencintainya dengan tulus dan selalu ada di sisinya, menjadi pijakan emosional dan kekuatan dalam perjuangannya menuju keadilan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Heryy Heryy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22.Pendekatan dan Rencana

Malam itu, langit Jakarta terbalut kabut tebal, dan udara terasa dingin. Hendric keluar dari perusahaan dengan tubuh yang lelah dan hati yang penuh stres. Semua masalah — kerugian perusahaan, pemegang saham yang marah, kehilangan Natasya — membuatnya merasa lelah dan putus asa. Tanpa berpikir panjang, ia mengemudi ke sebuah bar yang terletak di sudut kota yang sepi — tempat yang selalu ia kunjungi ketika sedang dalam kesulitan, tempat ia bisa mabuk untuk menghilangkan semua beban.

Di bar, ia duduk di sudut yang gelap, memesan botol wiski secara langsung. Ia minum tanpa henti, biarkan alkohol mengalir di tubuhnya dan membuatnya lupa semua masalah. Seiring waktu, wajahnya menjadi merah, dan mata menjadi kabur. Tanpa sadar, ia mengambil handphone dan menelepon Natasya.

"Heii !!! Kauu !!!" suaranya terdengar buruk dan mabuk.

Setelah lebih dari 40 menit, Natasya sampai di bar. Dia melihat Hendric yang sedang mabuk berat, kepalanya menunduk di meja, dan botol wiski hampir habis. Dia mendekatinya, menyentuh bahunya dengan lembut. "Pak Hendric, ayo pulang. Kamu sudah mabuk berat."

Hendric mengangkat kepalanya, melihatnya dengan mata yang kabur. "Yeahh, Natasya... kamu tahu, aku suka kepada mu, yahh!!!" teriaknya dengan suara yang buruk, menarik tangannya.

"PakHendric, apa ini? Kenapa kamu mabuk berat?" tanya Natasya dengan nada yang memahami, menahan senyum.

"Heee!!! Aku serius, haaaaaa!!!" Hendric tersenyum dengan sombong, menariknya lebih dekat.

Natasya membawanya keluar dari bar, mengemudinya ke sebuah hotel yang sudah ia siapkan sebelumnya. Mereka memasuki kamar hotel, dan Hendric langsung menarik tangannya dan memeluknya. "PakHendric, apa yang kamu lakukan? Kamu sudah menikah!!!" teriak Natasya dengan terkejut, meskipun di dalam hati ia sudah menyiapkan semua ini.

"Aku tahu kamu juga menyukai ku, kamu pikir aku tidak tahu?" bisik Hendric di telinganya, nafasnya yang bau alkohol menyentuh wajahnya. "Malam ini temani aku, mengerti!"

Ketika Hendric ingin menyentuhnya lebih jauh, ia tiba-tiba pingsan dan terjatuh di kasur. Natasya tersenyum dengan puas — rencananya berjalan sempurna. Dia mengambil handphone milik Hendric, kemudian menyalin semua data yang ada di dalamnya — termasuk pesan teks, foto, dan dokumen rahasia yang bisa digunakan sebagai bukti.

Saat itu, ia menyuruh Ines yang sudah menunggu di luar kamar untuk masuk. "Sudah, cepat salin datanya!" perintahnya. Ines mengambil handphone Hendric dan mulai menyalin data dengan cepat. Sementara itu, Natasya menempelkan lipstiknya di bibir ke kemeja Hendric, dan menaruh antingnya di saku baju tersebut. Ia juga mengambil beberapa helai rambut panjangnya dan meletakkannya di samping Hendric di kasur.

"Natasya, kamu benar-benar cerdas! Hendric kamu benar-benar menjijikkan!!!" bisik Ines dengan senyum, selesai menyalin data.

"Ini hanya untuk membuat Reina marah," jawab Natasya. "Kita butuh dia untuk marah, agar dia melakukan sesuatu yang bodoh dan membongkar semua rahasianya sendiri."

PAGI HARI — SAAT KESALAHPAHAM MULAI TERJADI

Paginya, Hendric terbangun dengan kepala yang sakit parah. Ia melihat dirinya berada di kamar hotel, pakaiannya terbuka, dan Natasya sedang keluar dari kamar mandi mengenakan baju tidur yang lembut. "Kamu sudah bangun!" katanya dengan senyum.

Hendric terkejut, melihatnya dengan mata yang bingung. "Natasya? Kenapa kamu disini? Apa yang terjadi?"

"Kamu tidak ingat semalam!!!" tanya Natasya dengan nada yang terkejut, menunjukkan foto di handphone miliknya — foto mereka berdua yang sedang berdampingan di kasur, dengan Hendric yang mabuk dan Natasya yang tersenyum.

Hendric melihat foto itu, dan memulai mengingat kejadian semalam. Ia merasa sangat malu dan bersalah. "Maaf, Natasya... aku tidak tahu apa yang aku lakukan. Aku terlalu mabuk dan stres."

"Sana mandi dulu, nanti ikut bersama ku makan pagi," katanya Natasya dengan lemah. "Kita bisa berbicara setelah itu."

Setelah Hendric selesai mandi, mereka turun ke restoran hotel untuk makan pagi. Selama makan, Hendric mengatakan bahwa ia benar-benar tidak ingat apa yang terjadi semalam. "Aku hanya ingat memanggilmu dan kemudian... tidak ada lagi," katanya dengan malu.

Natasya tersenyum, mengangguk. "Tidak apa-apa jika kamu tidak ingat, PakHendric. Kejadian semalam, aku bisa anggap tidak terjadi apa-apa di antara kita!"

Tapi Hendric menggeleng. "Tidak, aku benar-benar menyukaimu, Natasya. Aku akan bertanggung jawab! Aku akan berbicara dengan Reina dan meminta cerai!"

Natasya melihatnya dengan mata yang penuh dendam, tapi di luar itu terlihat terkejut. "Jangan, PakHendric. Kamu baru saja menikah dengan dia. Jangan buat dia sakit."

"Tapi aku mencintaimu, Natasya. Aku tidak bisa hidup tanpa mu!" katanya dengan serius.

Sementara itu, Reina sedang menunggu di rumah dengan hati yang penuh khawatir. Semalam ini, ia telah menelepon Hendric berkali-kali, tapi tidak pernah diangkat. "Apa dia tidak pulang lagi? Apakah ini pernikahan yang aku inginkan?" bisiknya dengan menangis, merasa sangat sakit dan kecewa.

Tiba-tiba, pintu rumah terbuka, dan Hendric memasuki ruangan. "Kemana kamu? Kenapa semalam tidak pulang? Jawab aku???" teriak Reina dengan marah, mendekatinya.

"Haii! Sudah selesai, aku baru pulang. Kamu tidak lihat aku sangat capek!" jawab Hendric dengan kesal, membaning pintu. Ia hanya mengganti pakaiannya kemudian bersiap pergi ke perusahaan.

"Kamu mau pergi kemana lagi? Kita bahkan tidak pergi bulan madu — 2 hari kamu tidak pulang!" menangis Reina.

Hendric berhenti, membalikkan badan, dan memeluknya dengan lemah. "Maaf, sayang. Saat ini keadaan perusahaan sedang kacau. Tapi percaya padaku — setelah keadaan membaik, aku akan mengajaknya pergi bulan madu ke mana saja yang kamu mau."

"Sudah, jangan marah lagi. Aku pergi!" katanya, kemudian pergi meninggalkan rumah.

Setelah Hendric pergi, Reina mulai membereskan pakaiannya. Saat ia mengangkat kemeja yang Hendric pakai semalam, ia melihat ada noda lipstik merah di dada kemeja tersebut. Ia merasa jantungnya berdebar kencang, dan tangannya gemetar. Ia memeriksa saku kemeja, dan menemukan sebuah anting perak yang cantik — anting yang jelas bukan miliknya. Ia juga melihat beberapa helai rambut panjang hitam di lantai dekat tempat Hendric meletakkan pakaiannya.

"Hendric dengan siapa kamu semalam?" bisiknya dengan suara yang lemah, mata penuh kebenaran. Amarah besar membanjiri hatinya, membuatnya merasa ingin menangis dan memukul sesuatu. Ia menggenggam anting itu dengan keras, bersumpah akan menghancurkan wanita yang menggoda suaminya. "Siapa pun kamu, aku akan membuatmu menderita! Kamu tidak akan mengambil suamiku dari diriku!"

Di perusahaan, Hendric sedang melihat data yang hilang dari handphone miliknya, merasa bingung. Dia tidak ingat apa yang terjadi semalam, tapi dia merasa bahwa ada sesuatu yang salah. Sementara itu, Natasya dan Ryujin sedang melihat data yang diambil dari handphone Hendric — data yang menunjukkan bahwa ia dan Reina telah membunuh Anita, mencuri perusahaannya, dan melakukan penipuan terhadap investor. "Ini adalah bukti yang kita butuhkan," katanya Natasya dengan senyum. "Sekarang, kita hanya perlu menunggu Reina melakukan sesuatu yang bodoh, dan semua rahasia akan terungkap."

1
✦͙͙͙*͙*❥⃝∗⁎.ʚAuzoraɞ.⁎∗❥⃝**͙✦͙
Btw paragrafnya bisa di bagi ini kak. jadi 2. biar gk terlalu panjang gini. ntar masing - masing 5 -6 baris aja. itu udah mentok. 🙏
✦͙͙͙*͙*❥⃝∗⁎.ʚAuzoraɞ.⁎∗❥⃝**͙✦͙: Gak apa - apa kak. semangat. aku juga masih pemula.
total 2 replies
✦͙͙͙*͙*❥⃝∗⁎.ʚAuzoraɞ.⁎∗❥⃝**͙✦͙
Aduh... baru buka vibe nya udah kyk gini. 🤭.
Julia wati333
sangattt luarrr biasaaaa
Han Sejin
thanks, 🙏🙏🙏 pe
Julia wati333
wowww seru sekali membaca nya👍👍
Greta Ela🦋🌺
Iya deh Natasya kan Anita🫣
Han Sejin: masih ada yang lebih gong lagi di bab selanjutnya kak,
total 1 replies
Greta Ela🦋🌺
Ups🫣
Greta Ela🦋🌺
Good girl
Greta Ela🦋🌺
Pede banget ngomongnya
Greta Ela🦋🌺
Pede banget ya
Greta Ela🦋🌺
Wtf
Masih eps 1😭😭
Greta Ela🦋🌺
Agak stres
Greta Ela🦋🌺
Wihhh parah
Adelia Hira
idih, ni orang gak punya muka apa gimana orang dia yang jahat🤬🤬🤬🤬🤬
Adelia Hira
ceritanya menarik apalagi bagian awal pas Reina meminta maaf
Almahira
ceritanya seru
Zee👻 sᥙᥒsһіᥒᥱ☀
lebih egois siapa yang merangkak naik ke ranjang suami sahabatnya sendiri? 😭
woe.park kim_L
udah kak👍
Han Sejin: makasih 🙏
total 1 replies
Han Sejin
🙏🙏🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!