“Mama, dadan Luci atit, nda bita tatan ladi. Luci nda tuat..."
"Luci alus tatan, nda ucah bitala dulu. Abang Lui nda tuat liat Luci nanis,” mohon Rhui berusaha menenangkan adik kembarnya yang tengah melawan penyakit mematikan.
_____
Terasingkan dari keluarganya, Azayrea Jane terpaksa menghadapi takdir yang pahit. Ia harus menikah dengan Azelio Sayersz, pimpinan Liu Tech, untuk menggantikan posisi sepupunya, Emira, yang sedang koma. Meski telah mencintai Azelio selama 15 tahun, Rea sadar bahwa hati pria itu sepenuhnya milik Emira.
Setelah menanggung penderitaan batin selama bertahun-tahun, Rea memutuskan untuk pergi. Ia menata kembali hidupnya dan menemukan kebahagiaan dalam kehadiran dua anaknya, Ruchia dan Rhui. Sayangnya, kebahagiaan itu runtuh saat Ruchia didiagnosis leukemia akut. Keterbatasan fisik Rhui membuatnya tidak bisa menjadi pendonor bagi adiknya. Dalam upaya terakhirnya, Rea kembali menemui pria yang pernah mencampakkannya lima tahun lalu, Azelio Sayersz. Namun, Azelio kini lebih dingin dari sebelumnya.
"Aku akan melakukan apa pun agar putriku selamat," pinta Rea, dengan hati yang hancur.
"Berikan jantungmu, dan aku akan menyelamatkannya.”
Dalam dilema yang mengiris jiwa, Azayrea harus membuat pilihan terberat: mengorbankan hidupnya untuk putrinya, atau kehilangan satu-satunya alasan untuknya hidup.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mom Ilaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 16. PINGSAN
Tante Luna menyuruh Azelio dan Emira duduk, tetapi membiarkan Rhui berdiri. Rhui merasa bingung, sikap wanita tua itu. Neneknya Rexan berbeda dari Nenek Rita. Ia menyadari satu hal. Rexan tidak disukai oleh keluarga Emira. Rhui semakin kasihan pada Rexan, yang sudah dikucilkan ayahnya, kini dibenci neneknya sendiri.
"Rexan, sini duduk di sebelah, Mama," ajak Emira. Rhui menurut dan duduk, tetapi matanya mencari-cari ibu dan adiknya. Tante Luna mengobrol dengan Azelio tentang kesehatan Emira.
"Mana Mama tama Luci?" gumam Rhui.
"Hm, kamu bicara apa, Rexan?" tanya Emira.
Rhui menggeleng cepat. "Mama, napa tita tatang cini? Apa hubungan Mama tama dia?" ia menginterogasi.
"Ini kan rumah Nenekmu, Ibu kandungnya Mama," jelas Emira sambil mengusap kepala Rhui.
Ohh begitu ya? Belalti Mama tama Bibi ini puna hubungan kelualga?
Rhui mengangguk-angguk dan Azelio yang meliriknya merasa heran. Apa yang dipikirkan anak ini?
Saat Selina datang membawa jamuan, Azelio mengurungkan niatnya untuk bertanya. Emira berterima kasih pada Selina, yang menyodorkan dua gelas teh dan segelas susu putih.
"Mau susu, Rexan?" tanya Emira.
Rhui menggeleng cepat. "Bibi Telin! Bitin tutu cotlat! Lejan nda tuka tutu putih!" pintanya.
Selina mendengus dalam hati, merasa kesal. Anak sial ini, apa dia sengaja? Mentang-mentang lahir dari rahim adikku, dia seenaknya menyuruh aku!
"Rexan, jangan merepotkan Bibimu, minum saja susu itu," kata Tante Luna.
"Nda mau! Pokotna Lejan mau minum tutu totlat! Bitin tutu totlat!" Rhui merajuk, sengaja mengerjai Selina.
Sial, kenapa tingkahnya jadi mirip sama anak Rea? batin Selina. Ia menghela napas, tersenyum, lalu pergi mengganti susu. Namun, lagi-lagi Rhui bertingkah. "Tutu telalu manis! Atu nda mau atit gigi. Bitin yang balu, Bibi!" Selina kembali menggeram, tetapi terpaksa menahan diri.
Sekali lagi, Rhui protes. "Tutuna nda ada lasa! Bitin yang balu! Talo nda pittal bitin tutu, bitin jus tulian aja!" Ia memerintah Selina bak Big Bos. Selina mengepalkan tangan, kesabarannya habis.
Rhui tertawa dalam hati, puas melihat Selina tertekan. Azelio yang mengamati, merasa heran. Putranya yang dulu penakut kini menunjukkan keberanian. Keberanian itu mengikis keraguannya.
"Rexan, jangan begitu pada Bibimu. Kasihan dia kalau bolak-balik dari dapur," tegur Emira.
Ekspresi Rhui berubah datar. Ia punya rencana lain. "Talo ditu bial Lejan yang bitin tutuna." Rhui melompat dari sofa dan berlari ke dapur.
Empat orang dewasa itu melanjutkan obrolan. Tante Luna membahas kapan Azelio akan mengadakan pesta pernikahan untuk Emira, tetapi Emira menyela, mengatakan ia belum siap.
"Emira, kau dulu pernah sepakat, kalau Rexan sudah besar, aku boleh menikahimu. Sekarang anak itu sudah besar. Kita sudah bisa menikah, kan?" ucap Azelio sambil meraih tangan Emira.
Emira mendorong tangan Azelio. "Memang aku sepakat, tapi waktunya harus aku yang menentukannya. Jadi tahun ini, aku masih belum siap menikah denganmu," terangnya, masih ingin bebas.
Azelio kecewa. Ia merasa dipermainkan. Rasa cintanya perlahan berubah menjadi rasa sakit.
Emira, apa kau sungguh tidak mencintaiku lagi? Dadanya serasa diremas. Apa ini yang dulu Rea rasakan?
Deg.
Tiba-tiba, bayangan Rea terlintas begitu saja. "Rea…"
Emira terkejut mendengar nama itu terucap dari mulut Azelio. Ia semakin terkejut melihat Azelio limbung.
"Zilo, kamu kenapa?" tanyanya khawatir.
Azelio meminta izin untuk istirahat karena pusing. Ia menaiki tangga.
Zilo, apa barusan kau menyebut Rea? Kenapa? Apa jangan-jangan kau merindukan Rea? Pertanyaan itu memenuhi isi kepala Emira. Ia merasa senang karena wajar Azelio merindukan istrinya, tetapi hatinya juga sakit.
"Mama…" panggil Rhui yang datang membawa segelas susu di atas piring kecil.
Emira tersenyum, rasa sakit di hatinya tergantikan oleh kepintaran Rhui. Namun, wajah Tante Luna menegang, matanya terbelalak. "Hai! Itu gelas kesayanganku! Kenapa kau pakai?" marahnya sambil berdiri.
"Delas Nenet?" Rhui pura-pura polos. Ekspresinya yang menjengkelkan membuat neneknya semakin kesal.
"Ck, kau ini sudah berani ya!" Selina berdiri, ingin mengambil gelas itu. Namun, Rhui berbalik cepat untuk kabur. Kaki kanannya terpeleset, dan ia tersungkur.
AAAA!!!!
Tante Luna histeris melihat gelas kesayangannya pecah berkeping-keping. Selina syok, karena gelas itu sangat mahal. Berbeda dengan Emira, ia mengkhawatirkan Rhui. Ia mengira anak itu akan menangis, tetapi Rhui hanya meringis, mengusap lututnya yang lecet.
"Mama!" Selina memekik, kaget melihat ibunya pingsan. Saat itu juga, Rhui melebarkan senyum. Emira semakin heran melihat tingkahnya yang aneh. Anak yang ia kira lemah dan penakut, ternyata punya sisi tersembunyi?
__________
Rhui emang kebalikan Rexan ya
Note: Judulnya Mom ganti, saran dri teman, katanya judulnya salah, jdi ikut aja deh biar dia senang. Moga sesuai isi ceritanya ><
Bersambung...
srmoga saja fia mau, wlu pyn marah dan kesal pada kelakuan papa ny
tapi ingin menyelsmat kan putri ny darimaut
maka ny dia marsh sambil ngebrak meja 😁😁😁
songong juga nech si Ron2.
henti kan kegilaan mu Rhui, utk memberi pelajaran dan menghancue kan perusahaan ayah mu
jika bukan Luna dan Celina...
Emira hafis baik, dia tdk akan mauenikah dengan mu, katena ituenyakiti jati afik ny Rea.
paham kamu..
kokblom keliatan.
jarus kuat. pergi lah sejauh mungkin, dan utup indentitas mu, agar yak afa yg bisa menemu kan mu Rea.
biar kita lihat, sampai do mana sifat angkuh nu ny si Azeluo