NovelToon NovelToon
Mekar

Mekar

Status: tamat
Genre:Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:45.3k
Nilai: 5
Nama Author: De Shandivara

Aku tidak tahu jika nasib dijodohkan itu akan seperti ini. Insecure dengan suami sendiri yang seakan tidak selevel denganku.

Dia pria mapan, tampan, terpelajar, punya jabatan, dan body goals, sedangkan aku wanita biasa yang tidak punya kelebihan apapun kecuali berat badan. Aku si pendek, gemuk, dekil, kusam, pesek, dan juga tidak cantik.

Setelah resmi menikah, kami seperti asing dan saling diam bahkan dia enggan menyentuhku. Entah bagaimana hubungan ini akan bekerja atau akankah berakhir begitu saja? Tidak ada yang tahu, aku pun tidak berharap apapun karena sesuatu terburuk kemungkinan bisa terjadi pada pernikahan kami yang rentan tanpa cinta ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon De Shandivara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertemu Kakak Kelas

Aku nyaris terlambat karena ternyata jalanan Jakarta serapat itu di pagi hari. Dua jam kami terbuang hanya untuk menempuh perjalanan jarak pendek dari hotel penginapan ke kantor pusat perusahaan Mitra Siaga Company.

08:45 WIB

Jam digital di ponselku menunjukkan pukul demikian, tersisa 15 menit sebelum waktu pertemuan. Vika berjalan beriringan denganku, berkejaran dengan waktu karena kami bukan orang yang suka ngaret di perjanjian waktu.

Kami berjalan setengah berlari, ternyata bukan hanya kami yang sibuk memburu waktu, tetapi orang-orang di depan dan belakangku juga sama sibuknya karena terdengar langkah kaki mereka yang berdentam-dentam setengah berlari.

"Di lantai berapa?"

"Enam. Mari, memakai lift biasa, Pak."

"Belum diperbaiki?"

"Iya, Pak. Sebelah sana sedang diperbaiki."

Samar-samar aku dapat medengar percakapan pria dan wanita. Orang-orang di belakang kami, mereka sama-sama sedang terburu-buru.

Kami mengantre masuk ke dalam lift, tetapi dua orang penjaga yang semula di pintu, turut berlari menyingkirkan kami supaya menepi karena seseorang -yang sepertinya orang penting- akan menggunakan lift tersebut. Semua karyawan yang akan memakai lift seakan segan dan menepi dengan sendirinya.

Aku yang tidak tahu ada apa, hanya diam di depan lift dan sedikit menepi tanpa tahu seseorang mana dibelakangku yang tengah diutamakan masuk ke dalam lift.

Ting! Pintu lift terbuka. Aku bergegas masuk yang pertama.

Duar!

"Auh!" semua berkas di tanganku berjatuhan karena seseorang menerobos masuk ke dalam lift yang baru terbuka.

"Ibu?!" Vika meneriaku yang terjatuh di dekat lift lobby kantor.

"Eh, bego! Nabrak atasan dia." Suara bisik-bisik tak sengaja aku dengar mengumpati kelalaianku.

"Eh, Bu. Gapapa, Bu?" tanya Vika membantu berdiri. Pintu lift tertahan karena tubuhku yang jatuh di tengah pintu, ia jadi tertutup dan seseorang menahan pintunya.

"Maaf, saya bantu." ujar seseorang yang menabraku yang baru saja keluar dari dalam lift.

"Maaf, saya sedang buru-buru," ujarnya lagi sembari menyerahkan berkas-berkasku.

"Terima ka ... Kak Alan?" tanyaku lirih. Pria di depanku terlihat seperti kakak tingkatku sewaktu SMA dulu. Alan namanya.

Ia pun berbalik menatapku dengan ramah bertanya. "Iya? Siapa, ya?"

Senyumku terkembang karena rupanya aku tidak salah orang. "Saya Dita, Kak."

"Dita?" tanya dia dengan dahi berkerut-kerut.

"Permisi, Mbak? Bisa mohon tidak menghalangi pintu lift?" pinta seorang wanita cantik padaku.

Aku mundur sejenak.

"Pak Alan, mari. Sudah ditunggu di ruangan."

"Ya! Oke-oke, siapa tadi? Nita. Saya harus pergi. Sorry, Nita," ujar kak Alan. Dia terlampau sibuk dan harus pergi meski belum berhasil mengingatku. Aku tidak salah orang, dia benar-benar kak Alan yang aku kenal.

MEETING ROOM.

Tepat pukul sembilan, kami tiba di lantai enam, tempat pertemuan. Di temani Vika, semua sudah berada di dalam ruangan termasuk kak Alan. Dia tersenyum kepadaku dan menyapa kepada dengan menundukkan kepalanya.

"Ya, seperti itulah program sekolah kami, sekolah khusus komunitas tuli dengan sebagian besar pengajar berasal dari teman-teman tuli. Yakni ada 5 pengajar teman tuli dan 2 pengajar dengar. Sekian, apakah ada pertanyaan, Bapak, Ibu?" tanyaku di akhir presentasi program sekolah kami.

Satu orang pria mengangkat tangan. Aku mengangguk, mempersilakan yang bersangkutan mengajukan pertanyaan.

"Ekspetasi apa ke depan dari sekolah, terutama yang bisa Anda janjikan sebagai pimpinan untuk kelanjutan danl kemajuan sekolah komunitas tunarungu ini?"

Aku mengangguk, memahami pertanyaan itu.

"Baik, mohon maaf sekadar informasi jika kami biasa menyapa teman-teman kami yang tuli dengan sapaan teman tuli, ya, Pak. Bukan tunarungu. Harapan saya pada mulanya sangat sederhana bermula karena rasa empati saya ...."

Aku menjelaskan tujuan awal mendirikan sekolah komunitas tuli saat itu tentang aksesiblitas mereka yang serba terbatas terutama di hak pendidikan umum: sekolah dasar, menengah formal yang semua bersaing dengan orang-orang dengar.

"..., sedangkan saya turut prihatin karena mereka serba terbatas. Maka dari situ, memerjuangkan hak mereka dengan membuat sekolah kecil-kecilan khususnya anak-anak tuli yang seharusnya masih berada di bangku sekolah."

Aku menjelaskan bahwa kami dapat melihat mereka mempunyai harapan yang besar untuk keberlangsungan masa depan bangsa. Pada dasarnya mereka cerdas, berpotensi bisa berkembang jika didukung dengan fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan.

Aku juga menjelaskan harapan besarku kepada pihak-pihak donatur untuk mendukung memperbanyak wadah pendidikan yang layak dan inklusif.

"Begitu, Pak, harapan dan motivasi saya dengan adanya sekolah komunitas tuli yang kami beri nama sekolah Pelita Harapan ini."

Semua orang melempar pandangan, saling mengangguk, kemudian satu per satu berdiri untuk memberikan apresiasi.

Semua bertepuk tangan saat aku menyelesaikan presentasi program sekolah komunitas tuli yang sudah lima tahun ini berjalan. Kesepakatan pun diperoleh bahwa perusahaan Mitra Siaga Company akan menaungi sekolah komunitas kami.

Semua terang bahwa dengan perjanjian hitam di atas putih, perusahaan tidak menjadikan sekolah sebagai media penyimpanan aset atau hal serupa yang dapat merugikan.

Bahkan jika perusahaan mengalami konflik internal, manajemen mitra siaga tidak akan mencampur baurkan permasalahan tersebut dengan mitra, pihak sekolah akan menjadi yang paling diuntungkan jika terjadi perselisihan. Dengan timbal balik, sekolah akan berlabel mitra di bawah yayasan mitra siaga education.

Kontrak yang semula ditawarkan selama satu semester diperpanjang menjadi lima tahun.

"Jadi, kamu Dita adik tingkat saya semasa SMA dulu?"

"Benar, Kak. Eh, Pak Alan."

"Hahaha, Kak Alan saja biar saya merasa selalu muda," ujarnya saat kami mengobrol di lorong ruang pertemuan menuju lift.

"Senang bisa bertemu dengamu di sini. Sangat keren program sekolah Anda, Bu ... Dita."

"Dita saja, Pak. Eh, Kak."

"Oke, Dita. Saya takjub dengan ide kamu mendirikan sekolah tersebut. Kamu memperjuangkan hak teman tuli di kampung kecil. Sayang sekali bos sedang tidak ada di sini, mungkin dia akan sangat tertarik dengan programmu ini. Terobosan dari kampung halaman beliau lagi. Mungkin malah akan membuat manajemen khusus untuk sekolah ini."

"Terima kasih, Kak Alan. Kalau boleh tahu siapa pimpinan mitra siaga ini, ya, Kak?"

"Oh, itu bos kami. Pak Elham namannya, Elham Syahreza. Kalau mitra siaga education ini konsep baru dari adiknya. Pak Bima namanya. Kamu bisa lihat profil perusahaan di laman website dan media sosial kami," ujar kak Alan selaku manajer yayasan Edukasi Mitra Siaga.

"Terima kasih, ya, Dit, sudah berkenan hadir. Sesuai kontrak, kami akan memfasilitasi pembangunan sarana dan prasarana sekolah dengan segera. Tentu menunggu rekomendasi pimpinan kami."

"Terima kasih juga, Kak."

"Pulang pakai apa?" tanya dia saat di depan pintu lift.

"Bus, Kak. Sama salah satu pengajar di sekolah kami, Vika."

Ia mengangguk. Kami masuk ke dalam lift yang sama meski aku merasa segan, tetapi dia mempersilakan kami masuk lebih dulu.

"lady first," katanya.

"Dita?"

"Ya, Kak?"

"You look so different!"

Aku mengernyit. Apa karena penampilanku yang tidak sesuai?

"Very smart, and growing up! Good job! See you, Dear."

Aku mengangguk dan melambaikan tangan padanya yang berbeda arah setelah keluar dari lift.

Aku merasa tenang dan lega, donatur kali ini benar-benar membuatku percaya. Selama aku membaca isi kontrak kerja sama sebagai mitra, tidak ada satu pun yang merugikan pihak sekolah ataupun anak-anak. Semua teratur dan sistematis dengan struktur organisasi yang jelas.

Di depan hotel, Vika menyenggol lenganku. "Bu Dita, Pak Alan cakep, ya? Sepertinya dia naksir ibu."

Aku tersenyum. Bukan dia yang naksir, tapi aku dan sejak dulu.

Ya, siapa yang tidak akan suka kepadanya. Penampilan selali oke, keren, tampan, dan cerdas. Good looking sejak lahir. Mantan kakak kelasku yang pernah menjadi idola semua remaja perempuan pada masanya, kapten basket dan primadona semua warga sekolah semasa itu. Bahkan hingga sekarang, tidak ada ubahnya. Tetap tampan dan pintar tak lekang oleh zaman.

"Iya, kan, Bu? Saya benar?"

1
Arini Zain
nyesek baca cerita nya thor.di buat berpisah ja knapa thor
Akasia Rembulan
aku sudah baca kak.. 😊
hello shandi: Yeay, I appreciate it Kak Akasia..
yg ini updatenya agak maleman yaa 🤗
total 1 replies
Vtree Bona
akh keren banget kak thor makasih bonus chapter
Anonymous
kereeen banget Thor bab terakhir nya….terima kasih ya Thor👍👍❤️ tapi sayang ya ga ada bab dimana usaha Mas Elham untuk membalas pengorbanan Dita pd wkt Mas Elham selingkuh… kaya nya Mas Elham cuma merasa dia paling benar dalam melakukan perselingkuhan nya dg Anastasia… sediih sih aku liat pengorbanan Dita selama bbrp thn…
Alyanceyoumee: Assalamualaikum. Thor permisi, ikut promo ya🙏.

Kaka, Jika ada waktu luang, boleh coba baca karya ku yang berjudul "PARTING SMILE" ya, siapa tau Kaka suka.

Berkisah tentang penyanyi religi yang terjerat pernikahan kontrak dan cinta masa lalunya yang sangat rumit. Ditambah dia tipe yang gengsian dan menyebalkan, hiih dah lah.

Insyaallah seru ka... xixi
di tunggu ya ☺️🙏
total 2 replies
Yati Susilawati
bab yang menambah semangat.. ketika paksu"ayang mbeb ku " lagi sakit, dan sepertinya banyak yang salah dalam pandangannya. 😊
hello shandi: Hehehe... Makasih Kak udah ikuti sampe rampung tulisan ini/Smile/💖
total 1 replies
Mrs. Ketawang
Kalimat terakhir makjleb bgt dan itu sangat betul skaliiiii....
Fakta👍🏻👍🏻
Sukses thooor dan Semangat berkarya👍🏻👍🏻💪🏻💪🏻
hello shandi: Makjleb-nya itu ya kak, semoga dapet feelnya. Entah berapa banyak kalimat yang coba kubuat makjleb di setiap episode nya. Sekali lgi, makasih udah ikutin smpe akhir /Smile/
total 1 replies
Rieka afrianti
luar biasa 😍😍🥰🥰
hello shandi: Terima kasih buat review-nya, Kak Rieka. /Smile/
total 1 replies
martini
bagus banget
hello shandi: Terima kasih review-nya, ya, Kak.🤗
total 1 replies
Binti Rusidah
bagus dejali
hello shandi: Senang kalau suka, terima kasih review-nya🤗
total 1 replies
Akasia Rembulan
terima kasih kk, sukses selalu, dirunggu karya2 indah lainnya.
hello shandi: Makasih supportnya dari awal smpe akhir, kak akasia/Whimper/
total 1 replies
Paradina
terimakasih banyak kakak penulis 🥰🥰🥰🥰, sukses selalu
hello shandi: Aamiin. Sukses untukmu juga kak./Smile/
total 1 replies
Niar Zahniar
aku ikutan happy dengan akhir cerita dita elham
hello shandi: Iyaa, makasih ya kak udah ikutin smp akhir banget😊
total 1 replies
Ayu
Woww Alhamdulillah kesampaian juga akhirnya baca episode Elham tersiksa karena cinta pada Dita heheheh
terimakasih Author sudah bikin cerita yang apik, sebenarnya malas baca soalnya Elham kayak gak butuh Dita .. tapi akhir episode akhirnya Elham dan Dita bersatu kembali dalam ikatan pernikahan
hello shandi: Makasih buat segala support nya, Kak Ayu. /Smile/💖
total 1 replies
hello shandi
Ada satu eps lagi, tp masih direview. Mungkin review manual sm editor dan akan muncul besok.

Naskah lama yg tersimpan di draft, anggap saja itu bonus yaaa.

⚠️ Promotion alert!
👉 Temen-temen baca novelku yang sebelah ya, yg lagi on going (Cinta yang sederhna). Biar ramai, kalau rame aku lanjut nulis. Kalau sepi gak semangat. Huhu. Thanks🥰
kalea rizuky
lahh balikan heleh susah susah cerai dit dita menye2 sih lu
Debora Parta
bonus cphater ya Thor,please 🤗🤭
hello shandi: udah, kak. Itu bonusnya. Nanti bisa2 jadi session 2 nih😅☺
total 1 replies
Anonymous
yeah…. kok udah tamat sih..?? pdhl kepengen tau kelanjutan nya… kepengen tau apa Mas Elham akhir nya menyesal dan merasa bersalah krn oerbuatan nya dulu pd Dita ? Mas Elham yg egois, dia ga berterima kasih sama Dita yg sdh berkorban merawatnya wkt dia kecelakan sampai telinganya tuli sampai pulih dan Dita yg berbesar hati menunggu setiap malam nya kedatang suami nya yg tak berkabar sampai wkt melahirkan pun suami Egois nya tidak mendampinginya… kok kayanya hati Mas Elham sepeti batu ya tak berperasaan…. duuh… aku kepengen tau Mas Elham merasakan kesedihan dan penyesalan perbuatan nya pd Dita….kepengen ada session dimana Elham menyesal seumur hidup nya atas perlakuan nya sama Dita dulu…. jd jangan Dita aja yg menderita dulu… thank you Author buat novel nya… ditunggu session ke 2 nya ya…,
hello shandi: Makasih komentarnya, Kak. Udah menyesal itu mas Elhamnya, dah cinta banget sama Dita. Hehehe

Baca novel baruku yuk, klik di profil yaa. Makasih😊
total 1 replies
Vtree Bona
di baca berulang-ulang belum tetep berasa seru nya,,,,akh bahagia nya hatiku hehe
hello shandi: aku ikut bahagia kalau pembaca puas, kak...🥰
bikin mood, pngin nulis lagi hihihi
total 1 replies
Paradina
makasih author, akhir yg bahagia, terimakasih 😍😍😍😍😍
hello shandi: makasih kembali kak😍
total 1 replies
Mrs. Ketawang
aq baca bab ini sampe 2x,masih gak percaya aja Dita balikan sama Elham😭😅
Di tunggu extra part rumahtga mereka yg hepi" aja thoor
sdh cukup dag dig dug nya..ngarep😁
Rena Cantik: Yeay happy ending... lanjut part 2 ya Thor
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!