MATA DIMENSI LAIN

...📖 Sebelum membaca,...

...Jangan lupa klik like, vote dan rate....

...Kasih komentar yang positif agar semangat menulis....

...(Cerita khusus edisi Imlek 2021 ~ Gong Xi Fa Cai, Xin Nian Kuai Le🥳 )...

...Happy Reading...

...----------------...

Kinanti pun bersedia naik di boncengan motor si pemuda yang tampaknya senang sekali malam itu. Sungguh beruntung dia malam itu. Bertemu dengan gadis secantik Kinanti dan bisa memboncengnya lagi.

"Mimpi apa ya aku semalam. Bisa-bisanya aku ketemu bidadari dari kayangan seperti dia,"gumam si pemuda yang begitu bahagia. Sedangkan Kinanti hanya tersenyum simpul mendengar ucapan si pemuda tersebut.

Setelah hampir tiga puluh menit perjalanan mereka. Si pemuda mulai merasakan bahwa beban yang dia bawa begitu berat. Bukankah tadi ringan-ringan saja ya tubuh si cewek cantik ini, batin si pemuda.

"Mbak...eh dek, kita akan kemana ini ya? Rumah kamu yang sebelah mana?"tanya pemuda itu kembali karena cewek yang diboncengnya sedari tadi hanya diam saja.

"Di depan gang itu mas,"ujar Kinanti pelan.

"Oh, di depan gang ya, eh...dek sedari tadi diam mulu. Ngobrol-ngobrol kenapa dek,"pancing si pemuda dengan maksud agar dia bisa dekat dengan si gadis manis itu.

"Mau ngobrol apa mas?"tanya si Kinanti.

"Hmm..kamu masih single atau sudah punya pacar dek?"tanya si pemuda itu langsung.

"Memang kenapa mas tanya begitu?"tanya si Kinanti.

"Ya kan mas pengen kenal kamu lebih deket dek. Masak nggak boleh sih?"ujar si pemuda dengan ganjennya.

"Boleh kok mas,"jawab si kinanti membuat pemuda itu berada di atas angin karena Kinanti mau berkenalan dengannya.

"Mas, rumah aku di depan situ ya,"ujar Kinanti mengingatkan. Si pemuda tampak bingung dengan permintaan si Kinanti karena motor mereka sedang melaju menuju ke sebuah area dekat pemakaman.

"Memang rumah kamu setelah pemakaman ini ya?"tanya si pemuda itu dengan bingungnya.

"Rumahku di depan itu mas,"ujar Kinanti kembali.

"Heleh kamu jangan bercanda deh dek, masak cantik-cantik rumahnya di kuburan,"ujar si pemuda itu tanpa sadar bahwa yang dia bonceng sebenarnya adalah.....

"Ihihihihihiiiiii….” Kinanti pun berubah wujud menjadi sesosok kuntilanak yang khas dengan gaya tertawanya.

Si pemuda yang mendengar tawa khas tersebut seketika tidak bisa bergerak. Dia hanya menoleh ke arah Kinanti yang masih duduk di boncengannya. Pemuda itu begitu ketakutan sampai tidak bisa berkata apa-apa. Bahkan pada akhirnya pemuda itu pingsan di tempat.

"Ihihihihihiiiiii….” Kinanti pun masih tertawa mode khas Kuntilanaknya.

Kinanti rupanya mencium bau aneh di sekitar tubuh si pemuda. Kinanti segera menjauhi pemuda tersebut.

"Dasar pemuda payah, baru begitu saja sudah ngompol. Katanya pengen kenalan. Diajak kenalan beneran malah pingsan. Anak muda jaman sekarang memang payah,"ujar si Kunti Kinanti dengan nada meremehkan si pemuda.

"Padahal akh tadi baru saja menyelamatkamu dari para pembegal eh...bukannya berterimakasih, kamu malah pingsan di sini. ya sudahlah, aku harus kembali ke tempatku,"ujar si Kunti Kinanti sambil kembali ke tempatnya, yaitu kuburan. Karena sebentar lagi sang fajar akan menunjukkan dirinya ke dunia maka Kunti Kinanti harus kembali bersembunyi di sarangnya.

......................

Cerita si kuntilanak yang menghantui pun sudah menjadi cerita banyak orang di desa. Sekarang banyak orang yang takut melewati gang sempit itu karena takut bertemu dengan gadis cantik yang merupakan jelmaan dari si hantu kuntilanak.

Seperti malam itu si Kinanti yang selalu stand by di gang sempit tampak sedang menunggu mangsanya. Akan tetapi rupanya ketakutan warga membuat mereka tidak ada yang berani lewat di sana lagi. Kinanti menjadi sedih dan merasa sangat kesepian.

Kinanti pun memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar desa tersebut. Kinanti si kuntilanak yang kesepian itu tidak sengaja menemukan sebuah pohon beringin besar yang berada di ujung desa. Kinanti duduk seorang diri di bawah pohon beringin itu.

Tiba-tiba terdengar suara menggeram yang kuat dari dalam pohon beringin. Kinanti pun terkejut dibuatnya dan dia hendak pergi dari sana karena dikiranya mungkin dia telah menggangu penunggu pohon beringin tersebut. Akan tetapi tiba-tiba sebuah suara menyapanya.

"Dek Kinanti,"sapa suara berat yang berasal dari dalam pohon beringin yang besar dan rimbun itu.

"Siapa kamu?"tanya si Kunti Kinanti dengan bingung karena makhluk tinggi besar alias si genderuwo penguasa pohon beringin itu bisa mengetahui namanya sewaktu dia masih hidup dahulu.

"Ini aku dek, Mas Ponco,"ucap si genderuwo Ponco membuat si Kunti Kinanti tidak kuasa menahan rasa harunya. Setelah sekian lamanya dia kesepian karena kematian sang pujaan hatinya itu. Ternyata sekarang takdir mempertemukan mereka kembali meskipun dengan wujud yang berbeda.

"Mas Ponco....."

"Iya dek Kinan....."

"Mas ponco...... ihihihihihihihihihii....."tawa khas Kuntilanaknya tidak pernah bisa si Kinanti hapuskan karena itu sudah menjadi takdirnya seperti itu.

"Sekian lama aku menunggu untuk kedatanganmu...."ucap si Ponco genderuwo layaknya lirik sebuah lagu.

"Tahukah kamu dek, sejak kematianku itu, setiap hari aku mendatangi warung bakso langganan kita itu. Namun aku tidak pernah berjumpa denganmu. Aku sempat putus asa apakah kamu sudah melupakanku dek. Aku sungguh-sungguh merindukan mu dek,"ujar si genderuwo Ponco.

"Aku juga merindukanmu selama ini mas Ponco. Aku bahkan sampai rela melepaskan kehidupan ku demi bisa bertemu kembali denganmu. Akan tetapi, justru aku tersesat di gang sempit itu. Aku tidak pernah tahu jika mas Ponco sekarang menjadi penguasa di sini,"ujar si Kunti Kinanti dengan penuh haru.

"Aku juga begitu dek, jangan pergi lagi dariku dek, aku ingin menikahimu dek,"ujar di genderuwo Ponco.

"Iya, mas, aku juga mau menikah denganmu,"sahut si Kunti Kinanti.

Si genderuwo Ponco pun memanggil teman-temannya untuk menjadi saksi pernikahannya bersama Kinanti. Ada pocong, suster ngesot, wewe gombel, siluman, dan berbagai jenis setan yang masih gentayangan. Mereka berubah wujud menjadi manusia. Lalu bersama-sama mereka semua menyerbu warung bakso yang terletak di seberang jalan pohon beringin. Tentu saja penjualnya sangat kegirangan melihat pengunjung yang begitu banyak, apalagi ini sudah larut malam.

“Bakso cinta ya, Pak? 30 mangkuk. Pedass. Kuahnya merah. Kasih saos yang buanyakk!” ucap Ponco sembari mencubit gemas pipi Kinanti yang kini telah ia jadikan istrinya.

“Baik, Mas!” ucap penjual bakso tanpa merasa curiga. Dia pun meracik bakso dengan sangat senang, setelah semua bakso siap, penjual bakso itu terperangah kaget ketika melihat ke belakang, bahwa semua pelanggannya kini adalah setan, hantu, gendruwo, pocong, dengan wajah yang sangat mengerikan. Tanpa berkata sepatah kata pun, penjual bakso itu pun pingsan ditempat.

Malam itu para setan merayakan pernikahan Kuntilanak dan Genderuwo penghuni pohon beringin itu dengan sangat riang.

“Kinan … mungkin kita tidak bisa menikah di alam dunia, tapi kita masih bisa menikah di dunia lain, dengan cinta yang sama, dengan makanan yang masih menjadi kesukaanmu! Bakso cinta….!” ucap Ponco begitu romantis.

“Iya, Mas! Bakso cinta ini akan selalu mengingatkanku padamu!” ucap Kinanti sembari tertawa, “ihihihihiiiiii….!”

Ihihihihiiiii…....

...----------------...

👻 TAMAT