Apa Salah Ku.?

Devano yang baru pulang kerja di kejutkan dengan kehadiran mami Sintia dan Angel di rumah nya... Sementara Sandra hanya diam dan Bu Nurul sudah di antar oleh taksi ke bandara tadi sore.

"Mami apa kabar.?" ucap Vano mencium mami nya tapi di tolak.

"Ini alasan kamu kenapa waktu itu tidak kamu ajak Sandra ke rumah untuk makan malam..?" ucap mami Sintia.

"Waktu itu kan sudah aku jelaskan ke mami." ucap Vano.

"Tapi melihat ini semua mami tidak percaya sama penjelasan kamu Van.." ucap Mami Sintia.

Sandra lagi menidurkan Putri di kamar nya, Sandra tahu Vano sudah kembali tapi karena Putri tidak dapat di tinggal makanya Sandra tetap di kamar mungkin sekarang mami Sintia sedang mengintrogasi Vano...

"Ini yang tidak seperti mami lihat." ucap Vano.

"Oh ya, jadi kamu mengira mata mami buta.?" ucap mami Sintia.

"Bukan gitu mi, maksud Vano.." ucap Vano.

"Jadi maksud kamu apa...? Vano mami tidak bisa di bohongi." ucap mami Sintia.

"Putri adalah anak..." ucap mami Vano langsung di potong oleh mami Sintia.

Vano hanya terdiam mami nya sudah tahu bahwa Putri anak Yunita tapi sepertinya mami tidak tahu kenapa Putri harus tinggal bersama putranya...

"Putri anak Yunita dengan Gerry... Jadi apa hubungannya dengan kamu.?" ucap Mami Sintia.

"Tapi mi..." ucap Vano.

"Anak ini ada ayahnya seharusnya ayahnya bertanggung jawab pada anaknya sendiri apalagi Yunita sudah tidak ada." ucap mami Sintia.

"Mami... Biarkan kami merawat Putri." ucap Sandra yang turun sambil membawa Putri karena suara mami Sintia dan Vano membuat bayi berusia 8 bulan itu tidak bisa tidur.

"Ya sudah kalau kamu tidak keberatan sayang." ucap mami Sintia mendekat ke arah Sandra.

"Makasih mi." ucap Sandra.

Tapi mami Sintia menatap ke arah Vano seakan penuh kebencian padahal Vano putranya tapi mami Sintia kesal pada sifat anaknya itu yang bersikap tidak adil pada Sandra... Mami Sintia naik ke atas mata Sandra dan Vano membesar lalu mencegah mami Sintia.

"Mami tunggu..." ucap Vano, Sintia menoleh ke putranya sementara Sandra naik ke atas saat Vano mengajak Sintia mami nya ke taman belakang Angel yang mengikuti Sandra.

"Kak..." ucap Angel di pintu..

"Angel... Saya bisa jelaskan." ucap Sandra.

"Cepat yang mana mau di bawa kak.?" ucap Angel membantu Sandra.

"Hanya ini..." ucap Sandra yang ke bingungan sambil menyerahkan tas miliknya... Angel segera membawanya ke kamar Vano.

"Makasih ya." ucap Sandra.

"Sejak nikah kalian pisah kamar.? Tidak tepat nya setelah pindah rumah.?" ucap Angel.

"Iya... Aku mohon jangan kasih tau mami dan yang lain..." ucap Sandara.

"Aku tidak janji kak, untuk saat ini aku masih bisa... Ini taruh mana.?" ucap Angel... Sandra malah masih berdiri di depan pintu.

"Kak..." ucap Angel melihat Sandra yang diam saja.

Ini pertama kali Sandra masuk kamar Vano terasa wangi dan rapi ternyata kamar suaminya... Angel masih memanggil nama Sandra tersadar dan jalan pelan menghampiri adik ipar nya yang menunggu nya.

"Disini saja." ucap Sandra.

"Besok aku akan ajak mami pulang." ucap Angel.

"Terimakasih..." ucap Sandra.

"Aku harap bang Vano bisa sadar." ucap Angel.

Di bantu Sandra merapikan baju baju Putri dan mainan Putri di kamar yang akan di tempati mami Sintia dan Angel karena kamar bawah belum di isi masih kosong rencana Vano ingin mengisi nya bersama sang istri.

Bersambung...

Terimakasih yang sudah mampir membaca cerita saya, semoga terhibur saya harap kakak kakak yang baik dan cantik bisa mendukung saya agar lebih semangat lagi tinggalkan komen dan like nya saya akan membacanya meski tidak membalasnya tapi saya berterima kasih atas dukungan kakak kakak yang mendukung saya membuat cerita maaf juga kalau, kata katanya masih belepotan..