NovelToon NovelToon
Elianezha

Elianezha

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Nikahmuda / Diam-Diam Cinta / Bad Boy / Idola sekolah
Popularitas:20.4k
Nilai: 5
Nama Author: Riria Raffasya Alfharizqi

Dipisahkan karena sebuah kesalahan membuat dua remaja mengakhiri hubungan mereka tanpa kejelasan.


Hilangnya Anezha Shepira setelah malam tak terlupakan di antara mereka menyisakan luka bagi Elian. Namun siapa sangka gadis yang ia cari selama ini tiba-tiba muncul disaat ia pasrah dengan keadaan dan mencoba move on dari hubungan masa lalu mereka, lantas akan seperti apa kisah yang sebenarnya belum usai itu?

"Gue udah lupain semuanya, dan anggap kita nggak pernah saling kenal"


"Setelah malam itu? hebat banget." Elian terkekeh sinis, lalu mendekat dan berbisik sinis.


"Dimana dia?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riria Raffasya Alfharizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dibawa Kabur Elian

Di tengah kerumumanan yang semakin keos karena hilangnya si pemenang sebagai sosok misterius. Alvaro justru memicing saat melihat adanya Vio, Dara dan..

"Nezha? Dia di sini?" gumamnya dari dalam mobil. Sebelum akhirnya Varo keluar disusul teman-teman gengnya yang sudah menghampirinya. Bersiap untuk memberi semangat pada Varo atau sekedar menenangkan. Mereka semua tahu ini bukan sekedar pertandingan biasa, selain harga diri, ada seseorang yang sedang mereka perebutkan.

"Varo!" teriak Vio saat melihat adanya Varo.

"Ayo kita ke sana," ajaknya lagi berniat untuk menarik tangan Nezha.

Begitu juga dengan Dara yang sama-sama ingin menarik Nezha. Namun siapa sangka, sosok yang sedari tadi berada di tengah-tengah mereka menghilang. Bukan tangan Nezha yang Vio ataupun Dara tarik, tetapi tangan keduanya yang saling menyatu dengan tidak adanya Nezha di sana.

"Lah, dimana Nezha?" kaget Vio melepas tangan Dara. Begitu juga sebaliknya.

"Barusan masih di sini kok, Nezha nggak mungkin hilang kan?" panik Dara mulai melihat ke sekitar.

"Nezha!" teriak Dara mendapat dengusan Vio.

"Nggak gitu caranya Dara.. Biar gue telpon dia," jelasnya mulai menghubungi Nezha.

Sambungan telepon Vio tersambung, tetapi tidak diangkat oleh Nezha, entah kemana perginya gadis itu yang tiba-tiba saja hilang.

"Gawat Vi kalau Zha diculik. Om sama tantenya pasti bawa kita ke jalur hukum," seloroh Dara seketika membuat Vio merotasikan matanya.

Pikiran Dara terlalu jauh, kalau pun Nezha tidak ada sekarang, Vio tetap berharap yang terbaik. Dan Vio akan berterus terang dengan om dan tante Nezha, mengingat memang ia yang mengajak Nezha untuk pergi setelah menonton. Vio tidak menyangka kalau Nezha akan hilang seperti sekarang ini.

"Hei, kenapa panik?" tanya Varo tiba-tiba menghampiri Vio dan Dara.

"Dimana Nezha? Gue tadi liat kalian sama dia?"

"Itu masalahnya Var, Nezha tiba-tiba aja nggak ada," jelas Dara ambigu.

Varo menaikan sebelah alisnya. "Hilang?"

"Umm," balas Dara dengan mata melihat ke sekeliling, kali saja Nezha tiba-tiba muncul seperti hilangnya tadi.

"Sial, pasti dibawa Elian." Varo tampak memukul kepalan tangannya sendiri.

"Elian? Dia di sini?" tanya Vio diangguki Varo.

"Kalian nggak tau?" tanya Varo mendapat gelengan kepala keduanya.

Seketika tawa Varo pecah, tawa yang lebih terdengar seperti meremehikan.

"Yang lawan gue malam ini dia," jelas Varo seketika membuat keduanya terkejut.

Dara yang baru tahu faktanya melongo. "Pantes keren banget si misterius itu, ternyata El."

"Dara," tekan Vio tidak setuju dengan pujian Dara untuk Elian.

"Sorry, gue kelepasan, salah sendiri Varo kalah sama tuh cowok tukang selingkuh," ujar Dara membuat Varo menggigit bagian dalam pipinya.

Ia sendiri sangat menyesali kekalahannya, ada rasa tidak terima karena ia kembali dipermalukan oleh Elian, apa lagi yang mengajukan persyaratan Varo sendiri.

"Kalian bisa bantu gue nggak?" tanya Varo menatap keduanya secara bergantian.

"Bantu? Apa?" tanya Vio tidak ingin basa-basi.

"Bilang ke om-nya Nezha, kalau dia dibawa kabur Elian," ujar Alvaro membuat Vio tampak terkejut, ia tidak langsung mengiyakan permintaan Varo tersebut, ada banyak pertimbangan mengingat ia yang mengajak Nezha untuk pulang sedikit terlambat.

"Aman, apa yang lo takuti nggak akan terjadi," ujar Varo diangguki Vio.

Gadis itu langsung menghubungi tante Arin untuk mengatakan yang disuruh Varo tadi.

Sementara di tempat lain. Motor sport hitam milik Elian melaju dengam cukup kencang, di belakangnya sudah ada gadis yang sedari tadi terus memberontak. Bahkan ketika tangannya ditarik paksa olehnya pun gadis tersebut sudah memberontak sebisa yang ia lakukan, namun jelas seorang gadis mungil seperti Nezha kalah tenaga dengan Elian yang memiliki tubuh tegap dan tinggi. Tidak sebanding dengan Nezha yang malah terkesan seperti candaan ketika sedang meronta seperti tadi dan sekarang.

"Berhenti! Gue mau turun!"

Elian terkekeh dari balik maskernya, sedikit melirik ke arah belakang dimana wajah Nezha sedikit tegang juga mungkin ketakutan.

"Gue nggak akan culik lo."

Mata Nezha memicing, menatap punggung di depannya dengan diam, suara itu sangat ia kenali. Namun Nezha masih belum lega rasanya, meski dari ciri-ciri pun seperti Elian. Wangi parfum juga sangat Nezha kenali.

"Lo, mau bawa gue kemana?"

"Ke tempat yang seharusnya lo berada di sana, bukan di tempat seperti tadi."

Nezha meremat tangannya, ia masih menatap punggung gagah di depannya. Jika itu memang Elian, maka Nezha tidak berniat lagi untuk berontak, tetapi jika seorang penjahat yang hanya mirip dengan Elian ciri-cirinya, maka Nezha akan tetap berusaha untuk melarikan diri. Semangat Nezha kembali berkobar, ia dengan sengaja memukul-mukul pundak Elian, namun yang dirasakan oleh Elian justru geli, bukan sakit.

"Stop Zha, lo ngga akan bunuh calon suami lo sendiri kan?" tanya Elian pada akhirnya.

Nezha tertegun, dia benar Elian seperti dugaannya, maka detik itu juga Nezha menghentikan penyerangannya.

"Kenapa lo bawa gue pergi?"

"Gue nggak suka calon istri gue keluyuran malam-malam sampai ke tempat seperti itu."

"Lo tau gue di sana? Berati lo juga di sana?"

Elian meneguk ludahnya kasar, lalu mengangguk samar.

"Gue di sana karena ada yang harus gue perjuangi."

Nezha tidak lagi bertanya, ia tidak tahu apa maksud dari Elian, tetapi yang jelas perasaannya mencelos mendengar ada yang Elian perjuangkan, mungkin seorang gadis salah satu dari penonton.

"Oh," singkat Nezha menatap ke lain arah.

"Lo pulang ke rumah gue ya? Om saka tante bakal marah kalau tau lo pulang malam gini."

"Gue udah ijin kok."

"Mama juga udah ijin sama tante Arin."

Nezha mendengus, ternyata ia kalah cepat dengan Elian, entah bagaimana caranya Elian membujuk mamanya agar Nezha diperbolehkan untuk tidur di rumah Elian, begitu juga sebaliknya cara Luna membujuk tante Arin.

"Jangan bengong, gue cuma lo terbiasa di rumah gue nantinya."

Tidak ada jawaban dari Nezha, tetapi Elian juga tidak begitu membutuhkan jawaban Nezha, ia hanya ingin mengatakan seperti itu.

Sampailah keduanya di depan rumah Elian. Seorang satpam yang bertugas bahkan tadi sudah tidur ketika membukakan gerbang.

Nezha turun dari motor Elian, begitu juga dengan Elian. Ia baru menyadari kebodohannya. Jika motor sport itu memang milik Elian, tetapi pikirannya tadi sudah melalang buana kemana-mana. Sungguh payah.

"Ayo," ajak Elian melihat diamnya Nezha.

Keduanya masuk ke dalam, tampak sudah sepi sekali dari ruang tamu sampai ke ruang tengah, baru saat keduanya akan menaiki tangga, seseorang tiba-tiba muncul dar arah dapur.

"Hei, mau kemana kalian? Makan dulu sini, mama sudah buatkan mie kuah sepesial."

"Tante, maaf Nezha nggak sopan tadi langsung masuk aja."

"Nggak masalah sayang, sebentar lagi juga kan kamu penghuni rumah ini."

Pada akhirnya Nezha dan Elian duduk di meja makan, semangkuk mie kuah buatan Luna juga secangkir air putih hangat menemani keduanya malam ini.

"Zha, tidur di sini ya? Tante udah ijin sama Arin."

Nezha mengangguk saja, mau menolak juga Nezha sendiri sudah berada di rumah Elian, bahkan sedang makan mie kuah buatan tuan rumahnya.

"Kata El tadi kalian bis nonton ya? Maaf ya Zha, El-nya nakal sampai kamu harus pulang larut gini."

Nezha menghentikan kegiatannya, ia menelan ludahnya kasar, melirik ke arah Elian yang tersenyum tipis, ternyata Elian berbohong, tidak memberitahu Luna jika mereka bertemu di arena balap tadi.

"I-iya, nggak papa kok tante," balas Nezha ragu.

Elian semakin menyunggingkan senyumnya mendengar ucapan Nezha. Setelah mereka selesai makan, keduanya naik ke lantai atas. Dimana Nezha akan tidur di kamar yang tidak ditempati, kamar yang bersisian dengan Elian, dulu sering dipakai oleh sepupu Elian yang cewek ketika berkunjung dan menginap di rumah.

"Lo bohong sama tenta Luna?" ujar Nezha sebelum masuk ke kamarnya.

Elian menaikan sebelah alisnya. Lalu mengangguk pelan. "Gue tau mama sayang banget sama lo, tapi kalau mama tau lo ke tempat seperti itu, yakin mama bakal kecewa Zha."

Nezha terdiam di tempatnya. Benar apa yang dikatakan oleh Elian. Ia sendiri merasa bodoh mau saja diajak oleh Vio dan Dara. Beruntung saja ia bertemu dengan Elian, karena jika bertemu dengan Varo, akan lain ceritanya, Nezha malas berurusan dengan Varo.

1
Ritha Tyas
papi mami muda Elian nezha
next up kak
Dian Rahmawati
wah Elian cinta mati banget ini sama Nezha
Ayesha Almira
past g mudah El JD nezha...tp ma nezha d bwa happy...selamet JD bucin el
YL89
awal mula El,,hayok atuh langkah slnjutnya buat BS menangin hati nezha LG😁!!dtunggu aksinya papi muda
Herman Lim
wahh sweet banget ne mah aku yakin klo teman elian ato nezha bakalan pingsan tau klo mereka berdua dah py anak selucu galen
Herman Lim
sini sini aku bisikin mau dia.. nezha calon bini sama ibu dari anak mereka a🤣🤣🤣 gimn gimn dh tau blom
mur:ciyuah
ini judul nya PERNIKAHAN DINI.😅🤣😅🤣😅😇😙🥰🥰🥰🥰nesha.el..galen.🥳🥳🥳🥳🥳samawa...
Riria Raffasya Alfharizqi: ya gimana uda jebol duluan kak
total 1 replies
Aam Siti
wah papi muda dn mami muda
dobel up kk
Riria Raffasya Alfharizqi: iya, kamu apa muda kak? hee
total 1 replies
💥💚 Sany ❤💕
Kairo Mesir ternyata tau semua ya tentang Ian. Yg laen gemana ceritanya?.
💥💚 Sany ❤💕: ok Thoor
Riria Raffasya Alfharizqi: yang lain tahan dulu kak
total 2 replies
💥💚 Sany ❤💕
Iiihhhh.... gemesnya...., kalo deket dah ku cubit kecil si Galen.
💥💚 Sany ❤💕: Kan cuma cubit sayang Thoor 😁😁
Riria Raffasya Alfharizqi: nangis kak entar
total 2 replies
💥💚 Sany ❤💕
Selamat ya Elianezha, moga SAMAWA. Benar2 dech nama kalian. Berharap gak da yang ganggu hubungan kalian. Jauh dari ulat bulu n pebinor.
💥💚 Sany ❤💕: siiiip dah.
Riria Raffasya Alfharizqi: doain ya kak biar ngga kepelet uler2 di hutan haha
total 2 replies
💥💚 Sany ❤💕
Part ini bikin haru biru...., senengnya...., sampe senyum2 sendiri gak jelas. Untung gak da yg liat, bisa2 dikirain oleng nanti 🤣🤣🤣
💥💚 Sany ❤💕: kadang orang datang tak terdeteksi Thoor, jadi gak sempat ngumpet 😅😅
Riria Raffasya Alfharizqi: hahaha ngumpet kak kalau ada yang liat
total 2 replies
💥💚 Sany ❤💕
Bila ini lama2 bikin emosi jiwa juga dah. Seharusnya jdi cewek jangan terlalu agresif Bil. Budayakan malu.
💥💚 Sany ❤💕
Jangan tertelalu kepedean Bil..., kamu dulu deket dg Ian cuma sebagai temen Olimpiade, bukan sebagai pasangan n kamu juga gak tau apa2 tentang Ian. Jadi jangan sksd (sok kenal sok deket) dech.
💥💚 Sany ❤💕
Gak nyangka ya, Bila itu berani banget dh kayak ulat bulu pada umumnya
💥💚 Sany ❤💕
Good job Zha, orang seperti Nabila gak usah ditanggepin pnjang kali lebar. Biar aja dia cari jawabannya sendiri. Kamu harus kuat Zha n kamu harus memperjuangkan Ian, demi Anak kalian.
Ayesha Almira
selamat bt El ma nezha...bahagia selalu ..
Riria Raffasya Alfharizqi: terimakasi kaka
total 1 replies
Ritha Tyas
makin seru ceritanya kak
next up kak
Riria Raffasya Alfharizqi: iya kaka..
total 1 replies
nonoyy
Aaaa terharuuu
bahagia slalu kaliannn
gemusshh dgn bayik lucu galen
Riria Raffasya Alfharizqi: kan?? gendongin gih kak hehe
total 1 replies
Fery Susanty
ahh akhirnya udh sah
Riria Raffasya Alfharizqi: lega ya..
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!