"Jika gadis itu tidak bisa membuat bayiku tenang, maka penggal kepalanya!"
"Tidak! aku tidak mau mati! Aku akan membuat bayi ini menjadi perisai ku!"
Rosalia, seorang dokter spesialis tiba-tiba berada di zaman lain dengan tubuh yang bukan miliknya. Apakah Rosalia berhasil di kehidupan ini? Dan bagaimana kisahnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tingkah Permaisuri
Pelayan yang tidak sadarkan diri dengan tubuh lemah itu segera diangkat dan direbahkan ke tempat tidur.
"Permaisuri, tabib sudah menuju kesini. Sebaiknya permaisuri...."
"Aku tidak akan kemanapun! Aku ingin melihat dan memastikan kondisi nya. Aku memerintahkan mu untuk memanggil orang yang bertanggung jawab atas ini bukan? Mana?"
"Kepala tempat ini akan datang permaisuri."
"Bagus! Jadi sekarang diamlah. Karena aku tidak membutuhkan kata-kata mu sekarang ini." Pelayan itu mengangguk dan diam mendampingi Permaisuri.
Tak lama tabib datang dan langsung memeriksa nya. Sun Zheni tidak beranjak dari sana, dia menatap lekat pelayan itu. 'Aku tidak pernah melihatnya. Apa dia bagian dapur?'
"Bagaimana tabib?" Tanya sun Zheni.
"Permaisuri, keadaan buruk. Selain suhu tubuh nya yang panas, dia juga tidak makan ataupun minum. Sehingga tidak ada nutrisi yang masuk kedalam tubuhnya. Dan itu memperburuk keadaan nya."
"Apa ada racun? Atau semacamnya?" Tanya sun Zheni kembali.
"Katakan saja!" Ujar Sun Zheni melihat keterdiaman tabib itu.
"Begini permaisuri, jika dilihat dari gejala dan kondisi tubuhnya. Ada sesuatu yang membuat napasnya menjadi sesak dan tubuhnya menjadi lemah. Sepertinya ada cairan atau sesuatu yang masuk ke dalam tubuhnya." Jelas tabib.
"Pastikan kesembuhannya. Aku ingin dia sembuh." Titah sun Zheni.
"Baik permaisuri." Tabib itu merasa sedikit lega, saat mendengar dan melihat Permaisuri dengan ekspresi seperti itu membuat nya takut, meksipun dia tidak melakukan hal yang buruk.
"Kalian ambil air. Kita harus membersihkan tubuhnya." Ucap tabib pada asisten nya.
"Baik tabib."
"Kau kembali? Apa ada yang tertinggal?" Tanya tabib tanpa menoleh ke belakang. Dia kembali memeriksa keadaan pelayan itu.
"Dengar tabib. Aku tidak mau terjadi sesuatu pada pelayan ini. Aku akan menyiapkan ruangan khusus untuk mu. Dan obati dia disana, jangan sampai ada yang tau. Kau mengerti tabib?" Suara datar membawa hawa dingin di tengkuk tabib itu. Tentu saja dia mengenal siapa yang ada dibelakangnya.
Perlahan, kepalanya mengangguk. Dan tentu saja dia tidak berani menoleh ke belakang. "Iya permaisuri." Dia memejamkan matanya sejenak dan setelah itu hawa dingin di tengkuk nya sudah hilang bertepatan dengan kepalanya yang menoleh. Tidak ada siapapun disana, tidak ada.
"Permaisuri seperti angin. Dia datang dan pergi dengan cepat."
*****************
Kedua kaki sun Zheni rapat beriringan dengan punggungnya yang tegak dengan tatapan lurus bertepatan dengan munculnya seorang wanita yang berusia paruh baya. "Salam untuk Permaisuri." Ucapnya seminari menunduk hormat.
"Ini pertemuan pertama kita. Bukan begitu?"
"Iya permaisuri."
"Kalau begitu duduklah. Supaya kita bisa bicara sekarang baik." Sun Zheni memainkan matanya dan wanita itu segera melakukan nya.
"Kepala ruangan bagian dapur. Itu tugasmu, kau sudah melakukan nya bertahun-tahun."
"Saya sudah disini setelah wilayah Xia berada didalam kekuasan kekaisaran manchuria."
"Aku tau. Itu artinya banyak hal dan pengalaman yang kau alami."
"Apa gerangan yang membuat Permaisuri memanggil saya. Tentunya ini bukan karena perkenalan semata. Terlebih untuk kedudukan tinggi Permaisuri."
Sun Zheni tersenyum kecil dan tak lama ekspresi nya kembali berubah. "Benar. Aku memanggil mu kemari, untuk mempertanyakan seorang pelayan yang ditemukan di salah satu kamar depan keadaan yang tidak baik."
"Dia bernama luo. Dia bagian membersihkan pakaian Permaisuri."
"Pakaian? Apa termasuk pakaian pernikahan juga?" Tanya sun Zheni.
"Iya permaisuri, dia adalah salah satunya."
"Lalu? Bagaimana bisa dia berada di tempat yang tidak seharusnya ia berada."
"Saya juga berpikir hal akan itu permaisuri. Saya merasa lengah sehingga ada pelayan bagian lain yang masuk."
"Apa tidak ada yang mencari atau merasa pelayan ini hilang?"
"Dia meminta izin pada kepala Kasim untuk pulang ke kampung nya beberapa hari permaisuri."
"Begitu ya....."
'Itu artinya dugaan ku benar. Ada sesuatu yang dipegang dan diketahui oleh pelayan itu. Sehingga dia ingin dihabisi.'
"Kalau begitu baiklah. Kau bisa kembali, dan aku berharap kejadian ini tidak terulang lagi."
"Baik Permaisuri, tapi jika boleh tau. Bagaimana keadaan nya?"
"Sayang sekali keadaan nya sangat buruk. Semoga saja dia bisa bertahan."
"Baik permaisuri. Saya permisi."
"Sebaiknya aku perlu menyiapkan kabar palsu atas kematian pelayan itu nantinya. Karena jika tidak, nyawanya akan diburu, terlebih jika mendengar dia selamat."
***************
Zhang Buyi tampak berkutat dengan pena bulu angsa di tangannya. Sejak tadi, dia sibuk menggerakkan pena bulu angsa itu dan bermain dengan tinta.
"Maaf Kaisar, Permaisuri meminta bertemu."
"Permaisuri?"
"Iya kaisar, Permaisuri di depan den....."
"Suruh masuk!" Sanggah Zhang Buyi dengan cepat.
"Baik kaisar."
Tak lama aroma lembut menusuk penciuman Zhang Buyi. Ketika dia mengangkat wajahnya, terlihat sun Zheni melangkah menuju dirinya dengan sang putra di gendongan nya.
"Aku harap tidak menganggu kaisar."
"Ada apa? Apa yang membawamu kemari?"
"Aku ingin perbaikan di ruangan pelayan bagian dapur. Aku sudah kesana, ada beberapa ruangan yang rusak. Selain itu, aku juga ingin mengadakan pertemuan dengan setiap bagian urusan."
"Ini sebuah permintaan? Atau izin Permaisuri?"
"Titah..." Seketika wajah Zhang Buyi berubah diiringi dengan matanya yang melotot.
"Maksudku, titah untuk kaisar dan izin untuk ku." Oh lihatlah, sun Zheni berhasil mengerjai kaisar.
"Bagaimana jika tidak ku izinkan?"
"Tidak apa." Jawab sun Zheni cepat.
"Tidak apa? Kalau begitu kenapa kau datang kesini?"
"Aku ingin mengatakan nya. Dan meskipun tanpa izin dari kaisar, aku akan tetap lakukan. Karena kaisar sudah mendengar nya."
"Ayo pangeran, kita pergi."
"Kau bisa dihukum karena memalsukan izin ku permaisuri." Sun Zheni berhenti dan kembali mendekat.
"Begitu ya? Jadi bagaimana legal nya?" Tanya sun Zheni.
Zhang Buyi tertawa mendengarnya. "Tentu saja dengan stempel ataupun cap tangan ku."
"Seperti apa? Bisa saja kan aku menulis sendiri dan memberikan cap ku. Bukankah cap tangan semuanya sama?"
"Tidak semudah itu. Asal kau tau permaisuri, aku memiliki cap tangan yang terbentuk dengan ajaib. Dan siapapun tidak akan bisa menirunya." Zhang Buyi memperlihatkan tangan nya dan menggerak-gerakkan nya di hadapan sun Zheni.
"Aku tidak lihat. Sama saja."
"Kalau begitu pakai matamu dan lihat baik-baik, ini... Kita pakai satu kertas kosong dan berikan beberapa jarak dan aku..... Ini! Cap tangan ku! Dan jangan lupa stempel kerajaan."
"Nah, setelah itu....."
"Astaga, pangeran Wei...."
"Ada apa? Ada apa dengan nya?" Wajah Zhang Buyi jadi panik.
"Tidak ada, dia baik-baik saja. Dan sekarang aku sudah mendapatkan stempel kerajaan ataupun cap tangan mu Yang mulia." Sun Zheni melambai-lambaikan kertas itu dengan senyum kemenangan nya. Tak lupa dengan memperlihatkan pangeran Wei yang terlihat tertawa senang seolah ikut mengejek sang ayah yang dikelabui.
"Terimakasih Kaisar!" Sun Zheni secepat kilat langsung pergi meninggalkan Zhang Buyi yang terpaku.
Bersambung.....
Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiah nya ya terimakasih banyak 🥰 🙏 🙏
lanjuuut
semangat salam ❤️🙂🙏