NovelToon NovelToon
GALAK DI LUAR, LIAR DI DALAM

GALAK DI LUAR, LIAR DI DALAM

Status: sedang berlangsung
Genre:Aliansi Pernikahan
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: mamana

"sudahlah mas, jangan marah terus"
bujuk Selina pada suaminya Dante yang selalu mempermasalahkan hal-hal kecil dan sangat possesif..
"kau tau kan apa yang harus kau perbuat agar amarahku surut"
ucap Dante sambil membelakangi tubuh Selina..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mamana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

cheese cake untuk ibu mertua

Aroma vanila Semerbak memenuhi ruangan sejak Selina membuka pintu toko kuenya, kakinya terus melangkah melewati beberapa meja yang sebagian telah terisi beberapa pengunjung.

lengkungan manis mulai timbul di bibirnya saat matanya tertuju pada seorang wanita muda yang sedang berdiri di meja kasir, dengan apron yang menutupi bagian dada dan perutnya, rambut lurus yang di ikat kuda dan kulit sawo matang yang menambah nuansa manis di wajahnya. Rini, dulunya ia bekerja sebagai asisten Selina di toko kue ini.. Namun setelah Selina menikah dan Dante tidak mengizinkan nya bekerja, Selina tidak ingin menutup toko kue yang ia bangun dengan kerja keras itu, lalu meminta Rini untuk menghandle toko kue nya..dan benar saja Selina tidak salah memilih orang, Rini bekerja dengan baik dan rajin pelanggan tidak pernah berkurang dan laporan keuangan selalu ia kerjakan dengan rapi..

"Selamat pagi mbak..".senyum Rini ramah menyambut kehadiran Selina..

"pagi Rin..gimana toko aman kan " tanya Selina dengan wajah berbinar sambil memperhatikan pelanggan yang sedang menikmati kue yang mereka pesan atau hanya sekedar memesan kopi..

betapa Selina sangat merindukan suasana ini..dimana di tempat ini Selina selalu mencoba resep kue baru, yang terkadang malah menjadi menu favorit para pelangganya.

Dengan penuh kepercayaan diri Rini menjawab

"aman dong mbak..coba mbk lihat raut muka para pelanggan itu.. Memancarkan aura bahagia kan " kekeh Rini pelan..

Selina tersenyum tipis, ia sangat tahu bahwa Rini adalah tipe orang yang suka pujian..namun juga pekerja keras yang patut mendapat apresiasi..

"ya..ya..aku percaya banget deh sama kamu"

ucap Selina singkat lalu melangkahkan kakinya memasuki meja kasir yang kini posisinya lebih dekat dengan Rini..

yang kemudian membuat Rini tertarik untuk menggodanya

"kalau mas Dante gimana mbk aman kan?"

ucap Rini dengan senyum merekah..

"aman dong Rin, kan ada pawangnya"

Mereka berdua tertawa kecil, lalu Selina mengambil apron yang masih terlipat rapi dalam Laci dekat kasir itu...

"mbak ada resep kue baru ya.." tanya Rini heran

"oh enggak kok rin, aku mau bikin cheese cake, kesukaan mama mertua.. " sambil mengikatkan tali apron pada belakang lehernya..

"oh ku kira mbak Selina ada resep kue baru, kebetulan ada pelanggan yang tanya sih mbak."

"wah maaf banget rin, akhir-akhir ini aku belum sempet coba-coba bikin kue di rumah.. Kau tau sendiri kan rin aku gk ada asisten rumah tangga jadi pekerjaan rumah ku kerjakan sendiri" ucap Selina lalu melangkahkan kakinya menuju Dapur,

Rini memanggil Asti,.satu dari 3 karyawan yang Selina miliki,

"gantiin saya di kasir dulu ya..Ti..saya mau temani bu bos di dapur.."

"siap bu manager" jawab Asti yang bergegas memasuki meja kasir..

Rini menghampiri Selina yang kini telah bergulat dengan tepung dan timbangan di depannya

"kenapa nggak pakai asisten rumah tangga aja sih mbak..biar mbak Selina gak capek" usul rini sambil membantu Selina mempersiapkan bahan-bahanya.

seperti:

Biskuit, Mentega cair, Gula halus, Cream cheese,Telur, whipping cream,Vanilla extract,Tepung terigu,Perasan lemon, Buah blueberry,Selai buah, dan Saus karamel

" em.. Aku dan mas Dante sudah sepakat untuk tidak pakai jasa asisten rumah tangga dulu Rin"

Mendengar itu Rini membulatkan matanya dan menyeringai..

"kenapa mbak jangan-jangan karena kalian berdua tidak mau di ganggu ya romantisnya"

Sambil memperhatikan kelengkapan bahan yang ada di depannya selina tersenyum tipis dan mengangguk pelan mengiyakan perkataan Rini.

"tapi.." wajah rini tampak kebingungan

"kenapa rin" jawab Selina memberi kesempatan pada Rini untuk mengungkapkan kebingungannya

"memangnya mas Dante bisa romantis ya mbk?.maaf nih mbk soalnya aku kalau ketemu mas Dante suka grogi sendiri takut serba salah"

perkataan Rini membuat Selina terkekeh pelan..

" ya bisa lah Rin.. dan cuma aku yang tau seberapa romantisnya suamiku yang galak itu" sambil mendorong pelan tubuh Rini agar meninggalkanya Sendiri

"sudah kamu jaga toko sana, biar ku kerjakan sendiri kue spesial untuk ibu mertuaku"

"mbak yakin gk butuh bantuan" tanya Rini meyakinkan

"yakin.."

Lalu Rini pergi meninggalkanya..

di meja lain bella juga sedang mengerjakan kue lain, untuk stok etalase..

Selina memulai pekerjaanya dengan wajah berbinar, tangan mungilnya sibuk meracik bahan yang sudah tersusun rapi di meja. Remahan biskuit ia campur dengan mentega, aroma gurihnya langsung menyebar, membuat hatinya berdebar-debar. Sambil mengaduk, bayangan Bu Ratna melintas di kepalanya.

“Semoga beliau suka,” gumam Selina lirih, senyumnya mengembang. Ia menuang adonan cream cheese, gula, telur, dan krim ke dalam mangkuk besar. Suara mixer berputar, namun pikirannya justru melayang ke sebuah imajinasi manis: Bu Ratna duduk di ruang tamu, menatap cheesecake dengan mata berbinar, lalu menyantapnya dengan lahap seolah menemukan kehangatan dalam setiap gigitan.

Selina menahan senyum haru. Ada rasa ingin membuktikan, bahwa cintanya pada Dante bisa ia wujudkan juga lewat perhatian kecil untuk ibunya. Saat menuang adonan lembut ke atas dasar biskuit, ia membisikkan doa, semoga rasanya pas, semoga hatinya ikut tersentuh.

Di balik oven yang mulai menghangat, Selina membayangkan Bu Ratna berkata dengan nada bahagia, “Enak sekali, Nak, ini tanganmu penuh kasih sayang.” Hatinya kian bergetar, seakan cheesecake itu bukan sekadar kue, melainkan jembatan cinta antara menantu dan mertua.

Bunyi cling dari oven membuat Selina tersentak kecil. Ia buru-buru mengenakan sarung tangan kain, lalu membuka pintu oven yang menyemburkan aroma manis nan hangat. Cheesecake itu tampak mengembang cantik, permukaannya berwarna keemasan, seperti menyimpan kebahagiaan yang ia titipkan sejak tadi.

Dengan hati-hati Selina mengeluarkannya, meletakkannya di meja sambil tersenyum puas. Wajahnya berseri-seri, seolah kue itu adalah hadiah paling indah yang bisa ia berikan. Setelah menunggu uap panasnya mereda, Selina menambahkan lapisan tipis selai stroberi di atas permukaan, membuatnya tampak berkilau menggoda.

Perlahan, ia menggeser kue itu ke dalam kotak cantik berwarna krem. Tangannya gemetar sedikit, bukan karena lelah, melainkan karena bayangan Bu Ratna kembali memenuhi kepalanya. Ia bisa membayangkan betapa mertuanya nanti membuka kotak ini, menatap kue buatan tangannya, lalu menyuapinya dengan lahap dan penuh senyum.

Selina menghela napas lega, menatap kotak itu seperti menatap masa depannya sendiri. “Semoga beliau menyukainya… semoga dengan ini aku bisa lebih dekat di hatinya,” bisiknya pelan, sebelum menutup kotak kue dengan rasa cinta yang tertutup rapi di dalamnya.

Tidak lama kemudian ponselnya berdering, tanda pesan masuk yang segera di buka oleh Selina..

"sudah makan siang Sel" tanya Dante Datar.

"belum mas..ini kuenya baru selesai, mas sudah makan?

" Sudah Sel.. Tadi sekalian meeting sama klien, kamu cepat cari makan Sel jangan telat.."

"siap bos gantengku" balas Selina lalu melepas apron nya keluar Dari Dapur dan menenteng tas jinjingnya..

"aku keluar makan siang dulu ya Rin.."pamit Selina pada Rini yang sedang sibuk menata kue di etalase toko roti itu yang terbuat dari kaca bening, panjang dan berlapis tiga rak. Di rak paling atas, tersusun rapi croissant berwarna keemasan dengan lapisan kulit luar yang renyah, juga donat tabur gula halus yang terlihat berkilau di bawah cahaya lampu etalase.

Rak kedua dipenuhi roti manis—ada roti isi cokelat dengan topping meleleh, roti keju yang aromanya langsung menyeruak, serta roti sobek bertekstur empuk dengan taburan wijen.

Di rak paling bawah, tampak roti tawar berbungkus plastik transparan, berjajar rapat, dan beberapa kue tart mini dengan hiasan stroberi segar di atas krim putihnya.

Lampu kuning hangat di dalam etalase membuat semua roti tampak lebih menggoda.

Rini hanya mengangguk dan berkata

"ya mbak hati-hati ya.. "

"oke kamu jangan lupa makan siang ya rin" jawab Selina sambil melangkahkan kakinya keluar dari toko kue..

Kali ini selina mencari tempat makan terdekat yang kira-kira bisa ditempuhnya hanya dengan berjalan kaki.

Kakinya terhenti pada Depot Bu Aminah yang menyediakan menu Nasi Timbel, Nasi Liwet,Soto, Pepes ikan, Ayam goreng Lengkuas dan lain-lain

Selina memilih tempat duduk yang dirasa cukup nyaman dan tenang kemudian memilih menu,

perutnya semakin berisik saat melihat display menu makanan pada buku menu itu,

"ihh tumben nih perut Demo akbar"

matanya tertuju pada sayur asem yang terlihat segar dan ayam goreng lengkuas..

Setelah memilih menu makanan Selina memilih es cendol untuk minumnya

setelah memesan Selina membuka layar ponselnya dan berfoto Selvy kemudian mengirimkannya pada Dante..

"mas ...aku lagi di depot nih"

Tidak menunggu hitungan menit pesan itu lalu di balas singkat oleh Dante

"ya Sel..makan yang banyak.. Selamat makan, nanti pulangnya hati-hati"

"siap..mas.."

Kemudian menutup ponselnya dan meletakannya pada tas jinjingnya..

setelah makanan yang di pesan Selina Datang dan dilahap habis oleh Selina yang telah menahan lapar Dari tari.. Tampak Devin mulai memasuki Depot itu dan menghampiri Selina...

"hay Sel.."

Selina yang sedang asyik menghisap es cendol dari sedotanya sontak kaget dengan kedatangan Devin

"eh vin mau makan siang juga"

"iya Sel..eh aku pilih menu dulu ya.." jawab Devin ramah..

Selina hanya mengangguk namun dalam hatinya timbul rasa takut, takut Dante mengetahui pertemuan tidak sengaja nya dengan Devin yang tentunya akan menimbulkan masalah baru.

sebelum makanan nya datang Devin menanyakan Rencana pembuatan Rumah singgah untuk Lansia yang sempat mereka rencanakan.

"gimana Sel Rumah singgahnya, kamu udah dapat izin kan dari suamimu?".

Selina mengaduk sedotanya, merasa tidak enak pada Devin..namun ia harus tetap mengatakanya..

"em ..maaf Vin..suamiku tidak mengizinkannya, jadi maaf ya".

Devin tampak kecewa dengan jawaban Selina, padahal ini adalah kesempatannya mendekati Selina dan merebut hatinya, meski Devin tahu telah terlambat..

"gak di izinin kenapa Sel..ini kan program bagus, ini juga bagus untuk menaikan karir suamimu Sel, karna orang luar akan memandang Selina istri Dante Orion Pradipta pemilik PT. KARYA UTAMA KONTRUKSI

Memiliki rumah singgah untuk para Lansia terlantar..ini akan menaikan view masyarakat pada keluargamu Sel" devin mencoba meyakinkan Selina agar membujuk Dante kembali

"em..sebenarnya..mas Dante izinin Vin..tapi aku tidak boleh bekerja sama dengan rekan pria..dia telah menyediakan rekan wanita untukku" Selina menunduk perasaan nya kini benar- benar tidak enak pada Devin.

mendengar pernyataan itu Devin pun menunduk..hilang sudah harapan untuk kembali mendekati Selina ..penyesalan itu tak kunjung hilang kenapa tidak semasa kuliah dulu ia menyatakan perasaannya..

"oh..gitu ya Sel..posesif juga ya suamimu, kau yakin bahagia hidup dengan lelaki seperti itu.."

Devin menatap tajam mata Selina, seakan ingin mengatakan bahwa "lebih baik kau denganku saja Sel"

Selina menggangguk pelan memantapkan jawabanya

"iya Vin..Dia memang posesif..tapi kami berdua saling mencintai.."

"kau yakin?" tanya Devin berharap jawaban jujur dari Selina.

"yakin Vin..oh iya ngomong- ngomong maaf ya gak bisa nemenin kamu makan..aku harus buru- buru ke toko kue nih" Selina bangkit ..meninggalkan Devin yang masih masam air mukanya..

Selina kembali ke toko kue dengan perasaan tidak enak.. Bukan karena telah meninggalkan Devin..tapi Selina sangat takut Dante mengetahui pertemuan tidak di sengaja itu..

Entah mengapa.. sikap tempramental dan posesif Dante tidak pernah benar-benar bisa membuat Selina membencinya.. Rasa hangat dalam dirinya selalu datang saat Dante menatap matanya..

"kenapa mbk..kok kelihatan bingung gitu?" tanya Rini yang memperhatikan TingKah Selina yang tampak kebingungan.

"eh enggak kok Rin..tadi aku gak sengaja ketemu Devin, takut mas Dante marah aja"

jawab Selina dengan nada cemas.

" kan cuma gak sengaja ketemu mbak nanti mbk tinggal ngomong terus terang aja sama mas Dante"

Rini mencoba menenangkan

"kamu gak tau aja Rin mas Dante kalau udah cemburu, posesifnya minta ampun.." Selina menunduk dan duduk di meja pelanggan dengan menopang pipinya sendiri dengan tangannya.

" tuh kan mbak ..Mas Dante selain galak, juga posesif, kayaknya mbak harus ngomongin ini ke mas Dante deh, dalam hubungan itu kan harus ada rasa saling percaya mbk.." Rini mencoba memberi masukan agar Selina tidak selalu merasa ketakutan dengan sikap Dante..

"ya nanti aku akan coba bicara sama mas Dante Rin.." jawab Selina dengan muka Lesunya..

1
Winda Marshella
ceritanya bagus, semangat thor
MamaNa: terimakasih kaka..pasti selalu semangat kaka ditunggu, updatenya ya Kaka 🙏
total 1 replies
AstutieEcc
bagus ceritanya 😍
MamaNa: terimakasih kak🙏
total 1 replies
MamaNa
siap.. pasti segera di update kakak /Pray//Pray/
0-Lui-0
Bikin susah move-on, semoga cepat update lagi ya thor!
Enoch
Wow, bikin terhanyut.
MamaNa: makasih kakak 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!