NovelToon NovelToon
Loving Again?

Loving Again?

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Janda / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Penyesalan Suami / Cinta Lansia
Popularitas:32.7k
Nilai: 5
Nama Author: IAS

Mencinta kembali, apakah mungkin bagi Dewi Bhuana Joyodiningrat. Diusianya yang sudah lebih dari kepala 4 sekarang, dirinya kembali dihadapkan oleh 2 pria dari masa lalunya.

Ditinggalkan begitu saja, membersarkan anaknya sendirian. Dan kini orang itu kembali hadir berbarengan dengan orang lain dari masa lalunya.

Hendra Kusuma dan Aji Kurniawan. Satu adalah mantan suaminya, dan yang satu adalah temannya.

Siapakah dari kedua pria itu yang bisa membuat Dewi kembali mencinta?

Akankah putri Dewi yang bernama Aisya menerima kembali sang ayah yang meninggalkan mereka bahkan saat dia tidak diketahui sudah ada?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Loving Again 25

Hmmmm huuuuf

Hendra mengambil nafasnya dalam-dalam dan membuangnya perlahan. Dia tidak menyangka akan kembali lagi ke tempat ini dengan urusan yang lain.

Hanya sebuah tas ransel size medium yang dibawa oleh Hendra. Baginya yang cuma pergi sendirian, tentu tak perlu menyiapkan banyak pakaian karena mungkin dia tidak akan lama di kota itu.

Setidaknya itu lah yang saat ini dia pikirkan.

Nomor telpon Dewi sudah di dapat. Sebagai seorang guru tari yang memiliki sanggar, ternyata tidak sulit bagi Hendra untuk mendapatkan alamat dan juga contact personnya. Meskipun dia tetap tidak menemukannya sendiri, melainkan atas bantuan saudara jauhnya yang juga tinggal di kota itu.

"Dia padahal di sini sudah lama lho, Mas Hen. Ya siapa sangka kalau kamu kenal sama dia."

"Iya, aku juga baru tahu belum lama ini. Mungkin ini yang namanya takdir."

Sepeti itulah yang Hendra ucapkan kepada saudaranya. Tapi itu juga yang Hendra yakini saat ini.

Pertemuannya dengan Dewi yang tidak disengaja beberapa waktu yang lalu. Kemudian ditambah dengan munculnya Aisya yang mirip dengannya. Itu seolah membuat Hendra yakin bahwa semua ini takdir untuknya. Apalagi sekarang dia tengah menjalani proses perpisahan dengan Delia.

"Apa ini adalah tanda untukku. Untukku kembali kepadamu, Dew."

Rasa percaya diri yang begitu besar saat ini dirasakan oleh Hendra. Dia merasa yakin bahwa Dewi paling tidak akan membuka kedua tangan untuk kedatangannya.

"Sudah siang, sepertinya makan dulu sebelum pergi ke tempat Dewi berada."

Hendra mencari tempat makan untuk mengisi perutnya. Dia membutuhkan tenaga untuk menghadapi Dewi nantinya. Hendra merasa bahwa tidak akan mudah nantinya menghadapi mantan istrinya yang hanya ia nikahi selama 3 bulan itu. Meskipun demikian, dia yakin Dewi akan mau bicara dengannya.

Setelah selesai makan siang, Hendra memanggil taksi. Dia memberikan alamat dimana tempat tinggal Dewi. Sepanjang jalan dirinya begitu gugup. Harap-harap cemas, seperti itu lah rasanya.

Hendra berharap untuk segera bertemu. Akan tetapi dia juga merasa cemas terhadap apa yang ingin dia bicarakan kepada wanita itu.

"Sudah sampai Pak."

"Oh ya, terimakasih."

Hendra turun dari mobil yang dia tumpangi. Dadanya semakin berdebar ketika melihat rumah yang tertulis nama Dewi di sana.

Sanggar Tari Dewi Bhuana

Hendra yakin bahwa nama Dewi yang tertulis di papan nama itu adalah benar milik Dewi, wanita yang sangat ia kenal.

Ting tong

Ting tong

Hendra menekan bel pagar. Dia melihat ke dalam, ada mobil di sana. Itu berarti si pemilik rumah pun ada di dalam sana.

Tapi berkali-kali Hendra membunyikan bel, tidak ada pergerakan apapun dari dalam.

"Apa mungkin dia sedang pergi ya?"

Hendra bergumam lirih. Dia mencoba membunyikannya lagi, tapi tetap saja nihil.

"Maaf pak, mencari Bu Dewi ya?"

"Oh iya, saya mencari Dewi. Apa Mbak tahu dimana Dewi?"

"Tadi saya lihat Bu Dewi pergi bersama temannya. Sudah lumayan lama. Mungkin sebentar lagi pulang."

Hendra beroh-ria. Agaknya dia masih harus bersabar lagi menunggu kedatangan Dewi.

"Begitu ya, terimakasih Mbak. Saya tunggu sebentar lagi saja. Benar kata Mbak, mungkin sebentar lagi Dewi nya akan pulang."

Wanita muda yang merupakan tetangga Dewi itu menganggukkan kepala. Kemudian dia melenggang pergi.

Sedangkan Hendra, dia benar-benar memilih untuk menunggu. Hendra berdiri di depan pagar sambil membuka ponselnya.

Hendra memeriksa siapa dari tadi yang menghubunginya. Ternyata itu adalah Alifa.

Hendra memang tidak mengabari tentang kepergiannya kepada Alifa. Baginya urusan kali ini Alifa tidak perlu tahu. Tepatnya sebelum semuanya pasti, Alifa tidak akan ia beritahu.

Di sisi lain, tepatnya di dalam mobil, Dewi sedari tadi membuang wajahnya ke arah lain. Dia mencoba menghindari tatapan dari Aji.

"Aku sedang membaca wajah mu yang entah mengapa semakin cantik jika terus dipandang."

Kata-kata yang terucap dari bibir Aji tadi ketika berada di perpustakaan entah mengapa membuat Dewi merasa tidak karuan harinya.

Dadanya berdebar hebat dan juga wajahnya terasa sedikit panas ketika mengingatnya. Pun saat melihat wajah Aji, dia juga merasa demikian sekarang ini.

"Dew, kamu kenapa? Setelah keluar dari perpustakaan tadi, kamu seperti menghindari aku? Kamu ada yang tidak suka dengan perlakuanku hari ini?"

"Tidak Bang. Bukan begitu."

"Lalu."

Dewi tidak bisa menjawab. Lebih tepatnya dia bingung harus menjawab apa. Tapi untungnya mobil Aji sudah masuk ke dalam komplek rumah miliknya. Sejenak Dewi merasa lega.

Tapi kelegaan karena tidak harus menjawab pertanyaan Aji ternyata tidak bertahan lama. Kini dada Dewi terasa sesak ketika melihat laki-laki yang dia benci dalam hidupnya itu berdiri di depan pagar rumahnya.

Mata Dewi menatap tajam ke depan, membuat Aji pun mengikuti arah mata Dewi. Aji merasa ada sesuatu yang tidak beres sekarang.

"Dew, kenapa? Apa kamu mengenal pria itu? Kenapa kamu melihatnya dengan tatapan begitu. Aah maaf, aku bukannya mau ikut campur."

Seketika Aji paham, bahwa dirinya terlalu ingin tahu sekarang ini. Dia pun sedikit menyesali ucapannya tadi.

"Tidak Bang, Abang tidak perlu minta maaf. Ya, aku kenal sangat kenal malah. Dia adalah orang yang paling menyakiti hatiku. Dia adalah mantan suamiku yang hanya kunikahi selama 3 bulan lamanya. Dimana yang satu bulan adalah proses cerai. Jadi secara harfiah, aku hanya menikah dengannya selama 2 bulan."

Degh!

Aji terkejut bukan main. Pria yang berdiri di depan sana ternyata adalah mantan suami Dewi.

Kini dia bingung harus bagaimana bersikap. Meskipun Dewi dan pria itu sudah tidak ada hubungan, tapi agaknya akan ada banyak hal yang akan dibicarakan.

"Bang," panggil Dewi ketika mobil mereka berhenti tepat di depan rumah.

"Ya Dew. Sebelumnya maaf ya."

Aji tidak mengerti mengapa Dewi tiba-tiba bicara demikian. Karena Dewi hanya bicara itu saja tanpa memberi penjelasan apapun.

Tindakan gentle Aji tetaplah dilakukan. Dia turun lebih dulu dari mobil, lalu membukakan pintu untuk Dewi.

"Terimakasih Bang."

Sreeet

Ehh

Aji terkejut saat Dewi menggamit lengannya.

"Dew,"panggil Hendra. Hendra sebenarnya sedari tadi memerhatikan interaksi antara Dewi dan Aji. Tapi dia berusaha tenang. Yang Hendra tahu Dewi tidak pernah menikah setelah berpisah dengannya.

"Oh Hendra, ada apa ya? Apa kamu kebetulan sedang kesini? Atau kamu sengaja datang untuk bertemu dengan ku."

"Aku sengaja kemari untuk bicara dengan mu, Dew. Apa bisa bicara barang sebentar?"

"Aduuuh bagaimana ya. Bang, apa aku boleh bicara dengan dia. Abang kan orangnya cemburuan."

Eh?

Lagi-lagi Aji dibuat kaget dengan ucapan Dewi. Terlebih cara bicara Dewi yang manja.

Tapi beberapa detik kemudian Aji paham bahwa Dewi tengah berakting. Mungkin ini arti mengapa Dewi tadi meminta maaf padanya.

Aji pun dengan senang hatu mengikuti permainan Dewi. Karena sejujurnya dia pun tidak menyukai sosok Hendra ini.

"Boleh saja bicara, tapi aku tidak suka meninggalkan mu bicara berdua saja dengan pria lain. Jadi jika kamu ingin mengobrol dengan dia, maka aku harus ada di sana. Sayang, aku ini sungguh tidak bisa melihat kamu dekat-dekat dengan pria selain aku."

Jeeeng

TBC

1
Mundri Astuti
seeehhhh si aji girang dah, kebetulan inih 🤣🤣
Septyana Kartika
gimana nDra....jangan pingsan d situ lo... malu ama mantan
Eni Istiarsi
weee... akhirnya ada kesempatan buat pak dokter menyalurkan apa yang dia rasa walau cuma dapet peran figuran 😂
mama_im
PD banget si Hendra, gak ngerasa salah sama sekali, ish ish ish..
bang aji menjiwai sekali, sampe manggil sayang 😅😅
Eni Istiarsi
diih enak aja,giliran sudah terbuang maen kembali aja. 😏
Tarwiyah Nasa
yes..buang aja si Hendra Dew
Ayesha Almira
pa aji gombal
Ira Herawati
🩷
kalea rizuky
lanjut donk
awesome moment
smg berjodoh. g usah balikan sm mantan.
marie_shitie💤💤
ciieee duda gombalannya maut juga
Purnama Pasedu
gombal
Djuniati 123
walah walah bang ajiiii... malu malu me0ng segala... ndang tembak DORRR selak mantane datang
Eni Istiarsi
puber keberapa Pak dokter 😂
Rahma Inayah
aji spt..ABG tua....
Rahma Inayah
terlambat sudah kau DTG pada ku..STLH kau torehkan perndritaan dan luka yg mendalam dgn mudah nyant maaf pikr Dewi mau memaafkan .mkn ya tp utk kmbli sptnya tdk
Miss Typo
Aji kayak anak remaja lagi 😁
Jatuh cinta berjuta rasanya
Biar siang, biar malam terbayang wajahnya
Jatuh cinta berjuta indahnya
Biar hitam, biar putih manislah tampaknya
🎶🎶🎶🤣
mama_im
jiiiaaahhhh,,, yg puber kedua memang meresahkan.. 🤣🤣🤣
Esther Lestari
serasa muda kembali ya pak dokter Aji😀
GiZaNy
wahhh Aji yang muji Dewi aku yang seneng.. 😁😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!