Loving Again?
"Dew, maaf. Maaf aku tidak bisa melanjutkan pernikahan ini. Aku, aku tidak bisa terus berada di bawah bayang-bayang keluarga kamu. Aku tidak bisa Dew."
Dewi hanya bisa menatap nanar ke arah Hendra, suaminya yang dia nikahi bahkan belum ada seumur jagung.
Dewi menikah sederhana dengan Hendra saat usianya 23 tahun, baru 3 bulan menjalani pernikahan tiba-tiba Hendra menjatuhkan talak padanya.
"Tapi Mas, sekarang aku~"
"Dew, aku sungguh tidak bisa lagi. Aku tidak sanggup lagi terus menerus diomong dibelakang. Di perusahaan orang-orang selalu bilang padaku bahwa betapa enaknya aku sebagai adik ipar sang bos besar. Betapa nyamannya pekerjaanku karena aku menantu dari pemilik JD Grup. Aku sungguh tertekan dengan semua itu Dew."
Belum selesai Dewi bicara, Hendra sudah memotongnya lebih dulu. Dan ya, Dewi akhirnya memilih diam.
Aneh, Dewi merasa aneh karena Hendra tiba-tiba bicara demikian. Ketika mereka mengenal dan berpacaran, lalu menikah, Hendra sudah tahu betul siapa Dewi. Nama lengkap Dewi adalah Raden Roro Dewi Bhuana Joyodiningrat. Dia memang masih keturunan darah biru. Dan Hendra tahu betul itu, karena tidak pernah Dewi menyembunyikan identitasnya.
Dia dua bersaudara. Kakak lelakinya memiliki jarak usia yang jauh dengannya. Namanya adalah Raden Rama Hadyan Joyodiningrat, usinya 34 tahun . Namun keluarga mereka tidak pernah melihat tentang bibit bebet bobot orang yang akan jadi menantu mereka.
Ketika Hendra yang hanya orang biasa melamar Dewi, Hardi ayah dari Dewi terbuka lebar tangannya. Sama halnya ketika mereka menerima Arsita Ayuningrum yang merupakan janda anak satu menjadi menantu pertamanya.
Maka dari itu Dewi merasa bingung, bagaimana Hendra tiba-tiba seperti ini.
"Kamu serius Mas mau berpisah sama aku?"
"Iya Dew, maaf."
Dewi menggelengkan kepalanya dengan erat. Yang dia tahu pernikahan ini bukan hanya permainan, tapi sepertinya tidak dengan Hendra. Menikah mungkin baginya sama seperti orang yang berpacaran, jika tidak cocok bisa putus begitu saja.
"Baiklah kalau gitu, ayo kita urus perceraian. Tapi aku tidak ingin Romo dan Ibu ku tahu. Cukup kita berdua saja yang tahu. Kamu juga harus resign dari JD Coal. Terserah kamu mau kerja dimana, aku tidak peduli. Yang penting jangan pernah berada di sekitar keluarga ku."
Meskipun heran dengan syarat yang disampaikan oleh Dewi, Hendra tetap setuju.
Padahal jika benar cuma itu alasan Hendra tentang tidak nyaman dengan omongan orang di perusahaan, Hendra bisa memilih resign saja dan menjalin kehidupan bersama dengan Dewi di tempat yang lain agar tidak lagi dihubung-hubungkan dengan keluarga Dewi. Bukan malah meminta cerai.
Entah apa yang terjadi pada pria itu, Dewi tetap tidak mengerti dan juga tidak bisa memahami.
Hanya butuh satu bulan mereka akhirnya resmi bercerai. Hendra pergi meninggalkan Jakarta, pun dengan Dewi. Dewi rasa dia tidak ingin membuat beban untuk keluarganya.
Dewi pergi juga dari Jakarta, bukan hanya Jakarta tapi Dewi juga meninggalkan pulau Jawa ini. Dia memilih hidup sendiri.
"Kita bisa ya nak, kita bisa berdua. Jadi anak yang nurut ya nak. Ibu mohon kerjasamanya."
Jeng jeng jeng
Dewi mengusap lembut perutnya yang masih datar. Ya dia hamil. Dia hamil sudah 10 minggu. Ketika Hendra memintanya untuk berpisah, saat itu dia ingin memberitahu tentang kehamilannya. Namun, Dewi urung melakukannya. Dia tidak mau memberitahu tentang kehamilannya itu.
Sudah cukup baginya dengan keputusan sepihak Hendra tanpa alasan yang jelas. Baginya kini hidup berdua dengan anak yang masih di dalam perut akan lebih bahagia.
"Romo, ibu, Mas Rama, Mbak Sita, aku pergi. Aku malu dengan keadaanku. Aku malu dengan gagalnya pernikahanku. Biarkan aku sendiri begini. Semoga kita masih bisa bertemu di lain waktu. Semoga kalian semua sehat."
Beberapa bulan berlalu
Di tempat lain, tepatnya di kediaman Joyodiningrat, Hardi bertanya kepada putra sulungnya tentang kabar adiknya.
"Lha, Rama juga ndak tahu, Romo. Dewi ndak ada ngasih kabar ke aku. Sayang, kamu di chat Dewi tidk?"
Sita menggelengkan kepalanya. Dia saat ini tengah sibuk menyuapi ketiga anak kembarnya dibantu oleh anak sulungnya.
"Njut kenapa adikmu itu yo Ram. Udah setengah tahun semenjak dia nikah, kok ndak ada kabar."
Ayu Tribuana, ibu dari Rama dan Dewi itu pun kebingungan. Dia dan suaminya juga tidak mendapat kabar dari sang bungsu. Ada perasaan tidak enak menyeruak dalam hati Ayu.
Ia paham betul anak bungsunya. Dewi adalah pribadi yang periang. Pribadi yang terbuka juga. Tapi setelah menikah Dewi seolah berubah. Dia lebih tertutup.
Memang benar jika sudah menikah urusan dapur tidak boleh ada yang tahu. Akan tetapi sudah beberapa bulan ini Dewi tidak memberi kabar ataupun bersua dengan keluarganya.
"Yah, mau coba ku carikan?" bisik Kai. Kai Bhumi Abinawa, putra sambungnya yang sangat dia cintai itu berbisik kepada Rama. Kai saat ini berusia 10 tahun, dengan status lainnya itu, bocah yang mungkin biasa saja jelas bisa menemukan keberadaan sang bibi.
"Ndak usah, belum sampai segitunya kok. Nanti kalau sekiranya sudah ndak ada kabar sama sekali, baru dicari dengan cara mu. Thanks ya Nak untuk idenya."
Kai mengangguk paham. Ia pun kembali diam dan membantu sang ibu menyuapi ketiga adik kembarnya yang sedang usil-usilnya.
Rama sedikit merasa aneh. Hendra resign beberapa bulan yang lalu. Ketika ditanya alasannya, dia hanya ingin mencoba pekerjaan lain katanya. Tapi semenjak itu, dia juga tidak mendengar tentang kabar Dewi.
"Di telpon selalu sibuk. Di chat juga ndak pernah dibalas. Kenapa anak itu?"
Sebagai kakak, hubungan dia dan Dewi sangat baik. Terlebih setelah menikah dengan Sita. Dewi sering datang ke rumah dan berbincang dengan Sita.
Namun hal berbeda setelah Dewi menikah dengan Hendra. Adiknya itu seolah menarik diri dari kehidupan luar. Dewi juga menarik diri dari keluarga.
Drtzzzz
Suara handphone terdengar jelas. Semua melihat ke arah telepon tangan masing-masing. Dan tenyata yang berbunyi adalah handphone milik Sita.
Sita sedikit terkejut juga karena itu adalah panggilan dari Dewi.
"Assalamualaikum Dewi, bagaimana kabarnya? Ini Mbak sedang di rumah Romo dan Ibu. Mbak loudspeaker ya."
"Waalaikum salam, Dewi baik Mbak. Iya ndak apa-apa. Romo, Ibu, Mas Rama, jangan khawatir. Dewi baik-baik saja kok. Maaf ya kalau ndak memberi kabar. Soalnya Dewi sedikit sibuk hehehe. Tapi percayalah, Dewi sungguh baik-baik saja. nanti kalau Dewi sudah ada waktu, Dewi akan pulang ke rumah. Romo, Ibu, Dewi minta maaf ya kalau selalu buat Romo dan Ibu khawatir."
"Ndak Nduk, ndak apa-apa. Yang penting kamu, kalian sehat. Mau dimanapun kalian berada yang penting selalu sehat dan bahagia. Semoga Allah selalu melindungi kalian."
Meskipun di suara terdengar seolah baik-baik saja. Namun aslinya di seberang sana saat ini Dewi tengah menahan tangisnya. Ia mengusap perutnya yang semakin besar.
"Ya sudah kalau begitu. Dewi tutup dulu ya telponnya. Nanti Dewi hubungi lagi. Assalamualaikum."
Dewi langsung terisak ketika dia menutup panggilan telponnya. Rasanya hatinya sangat sakit. Jauh dari keluarga dan hidup sendiri memang tidak mudah. Beruntung dia masih memiliki tabungannya. Hardi, rupanya masih sangat rajin mengirim uang ke rekening Dewi meskipun sudah menikah. Pun degan sang kakak. Rama melakukan hal yang sama dengan Hardi. Jadi untuk masalah uang, Dewi sama sekali tidak bingung.
Hanya saja, hidup sendiri seperti ini memang belum pernah dialami oleh Dewi.
"Kuat ya nak, kita harus kuat."
TBC
Hallo, i'm come back hehhe. Kali ini mau angkat kisah adik Rama ya. Mbak Dewi si bungsu.
Kalau suka sila di baca kalau tidak suka sila di skip, oh iya kalau yang ga suka jangan kasih bintang 1/2 ya. Duuh nyesek kali Othor rasanya. Semoga teman-teman suka. Jangan lupa kasih rate, masukin favorit dan juga bacanya yang rutin ya biar lancar othor nulisnya.
Kalau ada yanga tanya siapa Dewi, dia adik Rama kisah Rama ada di judul "Anak Jenius Mom Sita."
Selamat membaca
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
Miss Typo
wah kisahnya Dewi nih, seneng deh ada cerita keluarga Rama dan Sita juga Kai, walaupun bukan mereka peran utamanya
semangat kak thor 💪
2025-05-26
3
Hafizah Aressha R
uhh senengnya keluarga rahma dan kai akhirnya ada ceritanya sendiri y..
tetep semngat y k..
love.. love. sekebonnn 😘😘😘
2025-05-25
0
Ani
oohh ini cerita tentang adiknya ayah sambungnya Kai kah?? semoga gak salah tebak 😁😁😁😁
2025-05-25
0