Iin gadis asal Indonesia memutuskan untuk pindah ke jepang untuk menempati rumah warisan dari neneknya yang asli orang jepang.Rumah itu tampak sepi karena sudah tidak ditempati siapa pun lagi.satu tahun lalu nenek Iin sudah meninggal dan ia mewariskannya pada Iin cucu kesayangannya.Tanoa Iin ketahui bahwa rumah itu pernah di sewa seorang pemuda jepang yang bernama Taka.Dia telah meninggal dunia namun arwahnya sering muncul seperti layaknya orang normal.Namun Iin belum menyadarinya hingga mereka terjerat cinta yang begitu dalam.Sanggupkah Iin bertahan dengan cinta yang berbeda dunia? apakah kisah cintanya akan membuatnya lebih hancur ataukah Iin bisa membuat membuat arwah Taka tenang?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Iin Nur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9
Membuat sarapan hal yang rutin Iin lakukan lagi,setiap pagi.Karena ia juga harus berangkat bekerja ke toko buku milik Hiro.Iin masih mencari tahu kasus yang sebenarnya pada taka.ia yakin kalau Taka tak semata mata hanya mengakhiri hidupnya.di balik itu pasti ada kejadian besar.
Langkah kaki yang lemah dan tak semangat sama sekali terpaksa dia jalankan,menembus beberapa orang lain yang juga pada pagi itu.Suara langkah pelan masih terasa mengikutinya dari belakang.Walaupun Iin sudah memarahinya.Rupanya Taka tak kapok untuk menjaganya.Iin yakin Taka mengikutinya dari belakang.Raga itu tak ada tapi hawa dan auranya masih mengikutinya pelan pelan.seirama dengan langkah kakinya.
Pagi itu Hiro menyambutnya dengan baik seperti biasa.Taka banyak orang yang bekerja di toko buku miliknya.iin mulai menyusun beberapa buku yang berantakan bagaikan kehidupannya saat ini.iin mulai melihat Hiro berbeda lagi.Semua gerak geriknya,senyumnya dan cara memperhatikannya.ini bukan Hiro lagi pikir Iin.
Taka pasti sudah memasuki raga Hiro tanpa permisi dan diam diam.iin masih membiarkannya.hiro mendekat dan berbisik pelan." apakah kamu masih marah Iin?" hari ini aku sudah memelukmu,walaupun semalam kamu kecewa.setidaknya ahri ini aku bisa meminjam raga Hiro untuk menyentuhmu." ucapnya lirih.
" kamu tidak perlu seperti ini Taka,aku minta maaf soal semalam.bukan maksudku untuk menyakiti hatimu.aku hanya lelah." jawab Iin setengah menunduk lalu berbalik menatap mata Hiro yang tengah di masuki arwah Taka kekasihnya.
Taka balik membalas tatapannya,walau terasa asing bagi iin.mata ini milik Hiro tapi rasanya milik Taka.iin mulai membalas pelukan Taka dan menenggelamkan wajahnya di balik dadanya yang bernapas teratur.
" jangan jatuh cinta pada Hiro,aku masih disini iin.aku akan berusaha selalu ada di sampingmu." ucapnya lagi.menarik tubuh Iin lebih erat.Membuat Iin semakin bingung dan sedih.Tak tega melihat Taka yang cemburu cuma karena dia sedang meminjam raga orang lain.
" aku tidak bermaksud untuk jatuh cinta pada siapa pun,aku hanya sedang merasakan pelukanmu taka.taka akan pernah ada orang lain yang bisa menggantikan posisimu."pelukan itu sangat lama.hingga dua orang yang tengah membaca memperhatikannya dengan penuh rasa penasaran.mereka pelanggan yang sering membaca di toko Hiro.
" gue yakin mereka pacaran sih." ucap ryota dengan penuh rasa percaya diri.
" Lo yakin,gue sering datang ke toko ini.dia sebelumnya tidak pernah membawa wanita dan berpelukan seperti itu." jawab Toru meyakinkan dirinya sendiri.
" ya bisa aja kan dia pacar barunya."
" ehh tapi kenapa elu yang repot,lagian mereka yang pacaran kenapa kita yang repot sih." timpal Toru.
" bukannya begitu,gue merasakan hal yang aneh sejak melihat mereka berpelukan.gue tiba tiba ingat sama Taka." ucap ryota menatap Toru yang kini juga tengah bengong menatapnya.
" elu merasa Taka ada disini gitu? Kenapa bisa gitu?"
" ya ini kan masih daerah wilayah rumah nenek Yuki dan Taka meninggal disana.gue juga merasakan kalau Hiro seperti Taka saat ini."
" hussshh lu kalo ngomong yang bener.jelas jelas itu hiro.dia pemilik toko buku.bukannya Taka." sanggah Toru yang mulai dengan temannya yang satu ini.
" Lo bilang waktu itu gue kesurupan di sawah.gue yakin arwah Taka belum tenang,ru." ryota berkata lirih penuh rasa kebimbangan.
" iya elu emang kesurupan hampir mau nyekik si tomoya,tapi si tomoya berhasil pukulin Lo sampai babak belur. Gue rasa dia marah karena kita tidak sempat bertemu dia untuk yang terakhir kalinya."
" gue justru merasa,masih ada sesuatu yang belum tuntas di selesaikan ru.gue jadi penasaran.tomoya pasti kenal Taka lebih dari kita.soalnya dia masih ada hubungan dengan tomoya.waktu dia pindah ke rumah nenek yuki.taka pasti lebih dekat dengan tomoya kan mereka tinggal berdekatan disana.keduanya larut dalam prasangka masing masing .
Hiro mulai menarik Iin untuk duduk di pangkuannya.iin duduk di atasnya.mereka seolah melepas rindu yang sudah lama terpendam.iin mulai membacakan dongeng yang indah,dan Taka mendengarkannya dengan khusu.terlihat senyumnya yang mengembang karena Iin menceritakan kejadian lucu dalam cerita itu.namum vibenya berbeda untuk kedua orang yang memperhatikannya dari tadi.ini seperti pertemuan dia kekasih yang berbeda dunia.wajah Hiro terlihat lebih pucat dari biasanya.tataoanya juga kosong.gerak geriknya juga sedikit berbeda jauh dengan kebiasaan Hiro.
Ryota dan Toru hanya bisa menelan ludah.ketika Iin melepaskan tubuh Hiro dan Iin beranjak dari pangkuannya.hiro jatuh pingsan dan terjatuh pada sopa.ryota dan Toru tetap memerhatikan dari kejauhan.sedikit khawatir dengan apa yang terjadi pada hiro.kenapa Hiro pingsan tiba tiba dan Iin masih santai menanggapinya.bahakan Iin juga berjalan pergi menjauh seolah tak merasa bersalah dan khawatir.
Hiro mulai membuka mata dan menguceknya pelan pelan.seolah barusan ia tak sadar yang yang telah terjadi.tiba tiba dia tak ingat apa apa.apakah mungkin dia baru saja ketiduran pikirnya.tapi di sekelilingnya juga masih normal.iin terlihat sedang membereskan buku.ryota dan Toru pelanggan setianya mencuri curi pandangan padanya.dan itu masih terlihat normal.hiro mulai bingung tapi dia menepis pikiran negatif dan berlalu ke pantry untuk membuat kopi supaya pikirannya lebih segar pikirnya.
" in,kamu mau minum kopi? Biar sekalian aku buatkan." bisiknya .
" boleh." jawab Iin singkat.dia masih merasa bersalah.hiro mulai menyentuh kopinya sambil sesekali melirik ke arah Iin.
" in berapa lama aku ketiduran di sofa? " tanyanya saat memberikan cangkir kopi.
" aku tak terlalu memperhatikan.tapi kalau kamu lelah tidak apa apa istirahatlah.biar aku saja yang menjaga toko." ucap Iin lembut.
Kejadian seperti itu terus berulang setiap harinya.awalnya Iin menikmatinya tapi lama kelamaan Iin merasa kasihan pada tubuh Hiro yang tak tahu apa apa.iin mulai ragu dengan apa yang Taka lakukan.apa Iin terlalu egois hingga memanfaatkan tubuh orang lain.tatapan itu terlalu jujur dan polos.mata itu milik Hiro setiap kali Taka meminjam tubuhnya.tapi tidak untuk hari ini.iin berencana menolak tindakan Taka.
" jangan lagi Taka,aku merasa pada Hiro.dia tak tahu apa apa." ucap Iin mendorongnya pelan menolak pelukan Taka yang kini sudah bersiap memeluk ya.
Taka mundur,ini pertama kalinya Iin menolak.hatinya remuk dan seolah usaha nya selamanya ini tak berarti apa apa lagi untuk Iin.
" ma af .." gumam Iin pelan." kita jangan terlalu sering seperti ini.aku takut Hiro mulai curiga." Taka mundu
